Anda di halaman 1dari 4

CHECKLIST PEMERIKSAAN FISIK MATA

Nama :........................................................... NIM :...........................................................

NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
DEFINISI :
Perawat mengkaji klien apakah mempunyai riwayat penyakit mata, trauma
pada mata, diabetes, hipertensi, atau masalah visual.
TUJUAN :
1. Mengetahui bentuk dan fungsi mata.
2. Mengetahui adanya kelainan pada mata.
PELAKSANAAN
Tahap Pre Interaksi
a. Melakukan verifikasi data
b. Persiapan Pasien
1. Mengucapkan salam terapeutik.
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan
tindakan yang akan dilaksanakan.
4. Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya.
5. Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta
tidak mengancam.
6. Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi.
7. Privacy klien selama komunikasi dihargai.
8. Memperlihatkan kesabaran, penuh empati, sopan, dan perhatian serta
respek selama berkomunikasi dan melakukan tindakan.
9. Membuat kontrak waktu (waktu, tempat dan tindakan yang akan
dilakukan).

c. Persiapan Alat
1. Handscoon
2. Penlight/senter kecil
3. Kartu snellen
4. Kartu isihara

d. Persiapan lingkungan
Sampiran
Tahap Orientasi
a. Memberikan salam terapeutik.
b. Panggil klien dengan nama yang disenangi.
c. Memperkenalkan nama perawat.
d. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien.
e. Menjelaskan kerahasiaan.
Tahap Kerja

1
1. Cuci tangan dan letakkan alat-alat di tempat yang mudah dijangkau.
2. Jaga privasi.

Inspeksi Mata
a. Atur posisi klien duduk atau berdiri (bergantung pada kondisi pasien
dan jenis pengkajian yang akan dilakukan).
b. Anjurkan untuk melepas kacamata dan aksesoris lainnya yang ada di
mata.
c. Gunakan handscoon.
d. Amati bola mata terhadap adanya proptosis, gerakan mata, lapang
pandang, dan visus.
e. Amati kelopak mata, perhatikan bentuk dan setiap kelainan dengan cara
sebagai berikut :
 Anjurkan pasien melihat ke depan.
 Bandingkan mata kanan dan mata kiri.
 Anjurkan pasien menutup kedua mata.
 Amati bentuk dan keadaan kulit pada kelopak mata, serta pada
bagian pinggir kelopak mata, catat setiap nada kelainan, misalnya
adanya kemerah-merahan.
 Amati pertumbuhan rambut pada kelopak mata terkait dengan
ada/tidaknya bulu mata, dan posisi bulu mata.
 Perhatikan keluasan mata dalam membuka dan catat bila ada
dropping kelopak mata atas atau sewaktu mata membuka (pteosis).
f. Amati konjungtiva dan sklera dengan cara sebagai berikut :
 Anjurkan pasien untuk melihat lurus ke depan.
 Amati konjungtiva untuk mengetahui ada/tidaknya kemerah-
merahan, keadaan vaskularisasi, serta lokasinya.
 Tarik kelopak mata bagian bawah ke bawah dengan menggunakan
ibu jari.
 Amati keadaan konjungtiva dan kantong konjungtiva bagian bawah,
catat bila didapatkan infeksi atau pus atau bila warnanya tidak
normal, misalnya anemik.
 Bila diperlukan, amati konjungtiva bagian atas, yaitu dengan cara
membuka/membalik kelopak mata atas dengan perawat berdiri
dibelakang pasien.
 Amati warna sklera saat memeriksa konjungtiva yang pada keadaan
tertentu warnanya dapat menjadi ikterik.
g. Amati warna iris serta ukuran dan bentuk pupil. Kemudian lanjutkan
dengan mengevaluasi reaksi pupil terhadap cahaya. Normalnya bentuk
pupil adlah sama besar (isokor). Pupil yang mengecil disebut miosis,
amat kecil disebut pintpoint, sedangkan pupil yang melebar/dilatasi
disebut midriasis.

2
Inspeksi Gerakan Mata
a. Anjurkan pasien untuk melihat lurus ke depan.
b. Amati apakah kedua mata tetap diam atau bergerak secara spontan
(nistagmus) yaitu gerakan ritmis bola mata, mula-mula lambat bergerak
ke satu arah, kemudian dengan cepat kembali ke posisi semula.
c. Bila ditemukan adanya nistagmus, amati bentuk, frekuensi (cepat atau
lambat), amplitudo (luas/sempit), dan durasinya (hari/minggu).
d. Amati apakah kedua mata memandang lurus ke depan atau salah sattu
mengalami deviasi.
e. Luruskan jari telunjuk Anda dan dekatkan dengan jarak sekitar 15-30
cm.
f. Beri tahu pasien untuk mengikuti gerakan jari Anda dan pertahankan
posisi kepala pasien. Ggerakan jari Anda ke delapan arah untuk
mengetahui fungsi 6 otot mata.

Inspeksi lapang pandang


a. Berdiri di depan pasien.
b. Kaji kedua mata secara terpisah yaitu dengan cara menutup mata yang
tidak diperiksa.
c. Beri tahu pasien untuk melihat lurus ke depan dan memfokuskan pada
satu titik pandang, misalnya hidung Anda.
d. Gerakkan jari Anda pada suatu garis vertikal/dari samping, dekatkan ke
mata pasien secara perlahan-lahan.
e. Anjurkan pasien untuk memberi tahu sewaktu mulai melihat jari Anda.
f. Kaji mata sebelahnya.

Pemeriksaan visus (ketajaman penglihatan)


a. Siapkan kartu snellen atau kartu yang lain untuk pasien dewasa atau
kartu gambar untuk anak-anak.
b. Atur kursi tempat duduk pasien dengan jarak 5 atau 6 m dari kartu
snelllen.
c. Atur penerangan yang memadai sehingga kartu dapat dibaca dengan
jelas.
d. Beri tahu pasien untuk menutup mata kiri dengan satu tangan.
e. Pemeriksaan mata kanan dilakukan dengan cara pasien disuruh
membaca mulai dari huruf yang paling besar menuju huruf yang kecil
dan catat tulisan terakhir yang masih dapat dibaca oleh pasien.
f. Selanjutnya lakukan pemeriksaan mata kiri.

Palpasi untuk mengetahui tekanan bola mata


a. Beri tahu pasien untuk duduk.
b. Anjurkan pasien untuk memejamkan mata.
c. Lakukan palpasi pada kedua mata. Bila tekanan bola mata meninggi,
mata teraba keras.

3
Tahap Terminasi
1. Meyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan.
2. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan
kegiatan.
3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya.
4. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien.
5. Merapikan alat-alat.
6. Berpamitan dengan pasien.
Tahap Dokumentasi
Mencatat seluruh tindakan yang telah dilakukan dalam catatan keperawatan.
Keterangan :

0 = tidak dikerjakan

1 = dikerjakan tetapi tidak sempurna

2 = dikerjakan dengan sempurna

Anda mungkin juga menyukai