Anda di halaman 1dari 3

CHECKLIST PEMERIKSAAN FISIK HIDUNG

Nama :........................................................... NIM :...........................................................

NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
DEFINISI :
Perawat mengkaji fisik hidung.
TUJUAN :
1. Mengetahui bentuk dan fungsi hidung.
2. Menentukan kesimetrisan struktur dan adanya inflamasi atau infeksi.
PELAKSANAAN
Tahap Pre Interaksi
a. Melakukan verifikasi data
b. Persiapan Pasien
1. Mengucapkan salam terapeutik.
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan
tindakan yang akan dilaksanakan.
4. Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya.
5. Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta
tidak mengancam.
6. Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi.
7. Privacy klien selama komunikasi dihargai.
8. Memperlihatkan kesabaran, penuh empati, sopan, dan perhatian serta
respek selama berkomunikasi dan melakukan tindakan.
9. Membuat kontrak waktu (waktu, tempat dan tindakan yang akan
dilakukan).

c. Persiapan Alat
1. Handscoon
2. Speculum hidung
3. Senter kecil

d. Persiapan lingkungan
Sampiran
Tahap Orientasi
a. Memberikan salam terapeutik.
b. Panggil klien dengan nama yang disenangi.
c. Memperkenalkan nama perawat.
d. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien.
e. Menjelaskan kerahasiaan.
Tahap Kerja
a. Cuci tangan dan letakkan alat-alat di tempat yang mudah dijangkau.
b. Jaga privasi.

1
Inspeksi dan palpasi hidung bagian luar serta palpasi sinus-sinus
a. Duduk menghadap pasien.
b. Atur penerangan dan amati hidung bagian luar dari sisi depan, samping,
dan sisi atas. Perhatikan bentuk atau tulang hidung dari ketiga sisi ini.
c. Amati warna dan pembengkakan pada kulit hidung.
d. Amati kesimetrisan lubang hidung.
e. Lanjutkan dengan melakukan palpasi hidung luar dan catat bila
ditemukan ketidaknormalan kulit atau tulang hidung.
f. Kaji mobilitas septum nasi.
g. Palpasi sinus maksilaris, frontalis, dan etmoidalis. Perhatikan adanya
nyeri tekan.

Inspeksi hidung bagian dalam


a. Duduk menghadap pasien.
b. Pasang lampu kepala.
c. Atur lampu sehingga tepat menerangi lubang hidung.
d. Elevasikan ujung hidung pasien dengan cara menekan hidung secara
lembut dengan ibu jari Anda, kemudian amati bagian anterior lubang
hidung.
e. Amati posisi septum nasi dan kemungkinan adanya perfusi.
f. Amati bagian konka nasalis inferior.
g. Pasang ujung spekulum hidung pada lubang hidung sehingga rongga
hidung dapat diamati.
h. Untuk memudahkan pengamatan pada dasar hidung, atur posisi kepala
sedikit menengadah.
i. Dorong kepala menengadah sehingga bagian atas rongga hidung mudah
diamati.
j. Amati bentuk dan posisi septum, kartilago, dan dinding-dinding rongga
hidung serta selaput lendir pada rongga hidung (warna sekresi,
bengkak).
k. Bila sudah selesai, lepas speculum secara perlahan-lahan.

Pengkajian kepatenan jalan napas


a. Duduk di hadapan pasien.
b. Gunakan satu tangan untuk menutup satu lubang hidung pasien, minta
pasien menghembuskan udara dari lubang hidung yang tidak ditutup dan
rasakan hembusan udara tersebut. Normalnya udara dapat dihembuskan
dengan mudah dan dapat dirasakan dengan jelas.
c. Kaji lubang hidung sebelahnya.
Tahap Terminasi
1. Meyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan.
2. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan
kegiatan.

2
3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya.
4. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien.
5. Merapikan alat-alat.
6. Berpamitan dengan pasien.
Tahap Dokumentasi
Mencatat seluruh tindakan yang telah dilakukan dalam catatan keperawatan.

Keterangan :

0 = tidak dikerjakan

1 = dikerjakan tetapi tidak sempurna

2 = dikerjakan dengan sempurna

Anda mungkin juga menyukai