Anda di halaman 1dari 34

BUKU PANDUAN / SOP

PRAKTIK LABORATORIUM

DUKUNGAN VENTILASI DAN


SIRKULASI

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan


STIKES SATRIA BHAKTI NGANJUK
Jl. Panglima Sudirman VI Nganjuk 64412 Telp./fax.(0358)326110
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT, berkat rahmad dan
karuniaNya, maka Buku Panduan Praktikum Laboratorium Prodi Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Satria Bhakti Nganjuk ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Keterampilan dasar sangat diperlukan untuk menunjang proses belajar
mengajar mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Satria Bhakti Nganjuk. Buku ini sebagai pegangan mahasiswa untuk mengetahui
keterampilan apa yang didapat selama perkuliahan. Diketahui keterapilan dasar
yang akan dilaksanakan pada setiap semesternya, agar mahasiswa lebih inovatif
dalam menyikapi keterampilan tersebut. Diharapkan dengan keterampilan ini
mahasiswa tidak puas sehingga ada keinginan untuk meningkatkan diri.
Perlu diketahui bahwa setiap keterampilan terdiri dari fase pre interaksi,
orientasi, kerja (interaksi) dan fase terminasi. Fase-fase tersebut menunjukkan
bahwa langkah-langkah pelaksanan tindakan perawatan tidak hanya terampil
dalam melaksanakan tindakan keperawatan saja, tetapi lebih ditekankan pada
human ”human relationship”.
Buku Panduan Praktikum Laboratorium Prodi Ilmu Keperawatan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Satria Bhakti Nganjuk ini akan selalu disempurnakan,oleh
karena itu saran dan kritik untuk pentempurnaanya masih sangat diharapkan,
terutama yang diperlukan dalam rangka perubahan, paebaikan dan revisi edisi
mendatang.
Akhir kata, Tim penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu didalam penyusunan Buku Panduan Praktik
Laboratorium ini dan semoga bermanfaat bagi seluruh Civitas Akademika
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Satria Bhakti nganjuk khususnya Program Studi
Ilmu Keperawatan.

TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI

1. Kata pengantar ................................................................................ i


2. Daftar isi .......................................................................................... ii
3. SOP oksigenasi ................................................................................
4. Checklist penilaian ketrampilan oksigenasi ....................................
5. SOP Suctioning ...............................................................................
6. Checklist penilaian ketrampilan suctioning ....................................
7. SOP fisioterapi dada ........................................................................
8. Checklist penilaian ketrampilan fisioterapi dada ............................
9. SOP vibrasi ......................................................................................
10. Checklist penilaian ketrampilan vibrasi ..........................................
11. SOP batuk efektif ............................................................................
12. Checklist penilaian ketrampilan batuk efektif .................................
13. SOP postural drainase ....................................................................
14. Checklist penilaian ketrampilan postural drainase ..........................
15. SOP nebulizer ..................................................................................
16. Checklist penilaian ketrampilan nebulizer ......................................
SOP
OKSIGENASI

Pengertian
Memberikan tambahan oksigen pada klien yang membutuhkan

Tujuan
- Kanul
a. Memberikan oksigen dengan konsentrasi relative rendah saat
kebutuhan oksigen minimal
b. Memberikan oksigen yang tidak terputus saat klien makan/minum
- Masker Wajah

Memberikan tambahan oksigen dengan kadar sedang dengan konsentrasi dan


kelembapan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kanul
- Tenda wajah
a. Memberikan kelembapan tinggi
b. Memberikan oksigen bila masker tidak ditolerir
c. Memberikan oksigen aliran tinggi saat dihubungkan dengan sistim
venture

Hal Yang Perlu Diperhatikan


Sebelum memberikan oksigen, cek
1. Instruksi pemberian oksigen, termasuk alat pemberian & flow rate
2. Kadar oksigen dan karbon dioksida
3. Apakah klien menderita PPOM

Persiapan Alat
a. Tabung oksigen dengan flowmeter
b. Humidifier dengan cairan steril
c. Nasal kanul dan selang, masker wajah, tenda wajah
d. Karet Pengikat
Prosedur pelaksanaan
1. Kaji kebutuhan terapi oksigen dan verifikasi advis dokter
2. Mendekatkan alat ke samping tempat tidur klien
3. Mencuci tangan dan menggunakan handscoen
4. Siapkan klien
a. Atur posisi semi fowler jika memungkinkan
b. Jelaskan bahwa oksigen akan mengurangi ketidaknyamanan akibat
dispneau
5. Atur peralatan oksigen dan humidifier
6. Menghubungkan oksigen unit ke sumber oksigen
7. Putar oksigen sesuai dengan terapi dan pastikan alat berfungsi dengan
baik
- Cek oksigen apakah dapat mengalir secara bebas lewat selang
- Atur oksigen dengan flow meter sesuai perintah
8. Pasang alat pemberian oksigen yang sesuai
a. Kanul
- Letakkan kanul pada wajah klien, dengan lubang kanul masuk ke
hidung & karet pengikat melingkar ke kepala
- Bila kanul ingin tetap berada di tempatnya, plesterkan pada bagian
wajah
b. Masker wajah
- Tempatkan masker ke arah wajah klien dan letakkan dari hidung ke
bawah
- Atur masker sesuai dengan bentuk wajah
- Ikatkan karet pengikat melingkar ke kepala klien sehingga klien
merasa nyaman
c. Tenda Wajah
- Tempatkan tenda pada wajah klien dan ikatkan melingkar pada
kepala
9. Mengecek kembali kecepatan aliran oksigen pada flowmeter
10. Kaji klien secara teratur
11. Kaji klien dalam 15-30 menit pertama: kecemasan klien dan kemudahan
bernapassaat dipasang alat, TTV, pola nafas, gerakan dada, takikardi,
AGD
12. Rapikan klien
13. Bereskan alat-alat

TERMINASI
1. Evaluasi kenyamanan klien
2. Evaluasi ada tidaknya komplikasi
3. Dokumentasi TTV, tanda-tanda hipoksia, warna kulit, bibir, kuku, hiperkarbi,
kadar gas darah, tingkat kecemasan
CHECKLIS PERAWATAN OKSIGENASI

Nama mahasiswa : _______________________

Nilai
Aspek yang Dinilai
0 1 2
1. Tahap Pra Interaksi
a. Cek catatan klien
b. Persiapan alat dan Bahan
- Tabung oksigen dengan flowmeter
- Humidifier dengan cairan steril
- Nasal kanul dan selang, masker wajah, tenda
wajah
- Karet Pengikat
c. Cuci Tangan
2. Tahap Orientasi
a. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
b. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan yang
akan dilakukan.
3. Tahap Kerja
a. Berikan kesempatan klien untuk bertanya.
b. Menanyakan keluhan utama klien.
c. Memulai tindakan dengan cara baik dan benar.
d. Jaga privasi klien
e. Kaji kebutuhan terapi oksigen dan verifikasi advis
dokter
f. Mendekatkan alat ke samping tempat tidur klien
g. Mencuci tangan dan menggunakan handscoen
h. Siapkan klien
- Atur posisi semi fowler jika memungkinkan
- Jelaskan bahwa oksigen akan mengurangi
ketidaknyamanan akibat dispneau
i. Atur peralatan oksigen dan humidifier
j. Menghubungkan oksigen unit ke sumber oksigen
k. Putar oksigen sesuai dengan terapi dan pastikan alat
berfungsi dengan baik
- oksigen apakah dapat mengalir secara bebas
lewat selang
- Atur oksigen dengan flow meter sesuai perintah
l. Kanul
- takkan kanul pada wajah klien, dengan lubang
kanul masuk ke hidung & karet pengikat
melingkar ke kepala
- Bila kanul ingin tetap berada di tempatnya,
plesterkan pada bagian wajah
m. Masker wajah
- tempatkan masker ke arah wajah klien dan
letakkan dari hidung ke bawah
- Atur masker sesuai dengan bentuk wajah
- Ikatkan karet pengikat melingkar ke kepala klien
sehingga klien merasa nyaman
n. Tenda Wajah
- Tempatkan tenda pada wajah klien dan ikatkan
melingkar pada kepala
o. Mengecek kembali kecepatan aliran oksigen pada
flowmeter
p. Kaji klien secara teratur
q. Kaji klien dalam 15-30 menit pertama: kecemasan
klien dan kemudahan bernapassaat dipasang alat,
TTV, pola nafas, gerakan dada, takikardi, AGD
r. Rapikan klien
s. Bereskan alat-alat
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi hasil yang dicapai (subjektif-objektif)
b. Berikan reinforcement positif pada klien
c. Kontrak untuk pertemuan selanjutnya
d. Mengakhiri pertemuan dengan baik
e. Cuci tangan
f. Dokumentasi : TTV, tanda-tanda hipoksia, warna
kulit, bibir, kuku, hiperkarbi, kadar gas darah, tingkat
kecemasan

KETERANGAN
0 = Tidak dilakukan sama sekali
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna

Nganjuk,…………….
Penguji

(………………………..)
SOP
SUCTIONING

Pengertian
Mengeluarkan cairan atau lendir dari mulut, hidung, atau trakhea klien yang tidak
dapat mengeluarkannya secara spontan.

Indikasi
- Klien dengan retensi sputum
- Klien dengan respirator atau endotrakeal tube
- Klien dengan trakeostomi

Kontra indikasi
Kasus-kasus tertentu yang dengan tindakan suction mengundang bahaya:
- Klien dengan PTIK
- Klien dengan odema paru

Komplikasi
- Hipoksia
- Bradikardi
- Aritmia
- Cardiac arrest
- Trauma Mukosa Jalan Nafas
- Infeksi

Persiapan alat
1. Mesin Suction (portable or wall suction) lengkap dengan manometer dan
penampung sputum
2. Bak instrument steril:
- Catheter suction sesuai usia
- Sarung tangan steril
3. Air steril / aquadest steril/ savlon dalam kom steril
4. Kassa steril dalam tempatnya
5. Alkohol 70 %
6. Masker
7. Korentang
8. Bengkok
10. Handuk kecil
11. Stetoskope

Persiapan klien
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
2. Jelaskan pada klien tentang prosedur tindakan, manfaat dan hal-hal yang perlu
dilakukan klien saat suctioning dilaksanakan
3. Memberi klien kesempatan bertanya
4. Pastikan klien membutuhkan penghisapan secret
5. Siapkan posisi klien sesuai dengan letak sputum
6. Atur pelaksanaan suction: Sebelum makan atau 2 jam setelah makan, atau
sesuai kebutuhan
7. Letakkan handuk dibawah bantal atau bawah dagu

Persiapan Lingkungan
Pasang tirai / tutp pintu / jaga privasi klien
Jauhkan sumber polusi

Pelaksanakan
1. Mendekatkan alat kesamping tempat tidur
2. Cek fungsi mesin suction dan atur tekanan (80 – 120 mmHg untuk
menghindari hipoksia dan trauma mukosa)
3. Cuci tangan
4. Pakai sarung tangan steril
5. Dengan tangan dominant ambil kateter suction sesuai kebutuhan, ambil kassa
steril dan basahi dengan alcohol
6. Nyalakan mesin suction dengan tangan non dominant
7. Ambil selang penghubung mesin suction dengan tangan yang tidak dominant
dan hubungkan dengan pangkal catheter
8. Bersihkan bagian luar catheter dan bagian dalam dengan cara menghisapkan
kassa basah atau pada aquadest steril
9. Lakukan preoksigenasi dengan O2 100% selama 30 detik sampai 3 menit
untuk mencegah hipoksemia
10. Masukkan Catheter suction sampai menyentuh carina dengan posisi tidak
menghisap
11. Tarik Catheter suction 1 cm kemudian lakukan penghisapan dengan cara
memutar sambil menarik Catheter suction (tidak lebih dari 15 detik)
12. Lakukan oksigenasi selama 1- 5 menit atau bila nadi dan saturasi oksigen
pasien normal
13. Bersihkan Catheter Suction dengan kassa dan aquadest steril/NS
14. Ulangi tindakan sampai secret bersih (suara ronkhi hilang)
15. Saat suctioning dilakukan motivasi klien untuk batuk dan lakukan fisioterapi
nafas
16. Tetap jaga kesterilan Catheter suction selama tindakan
17. Tindakan suction pada mulut boleh dilakukan bila diperlukan, lakukan juga
mouth care setelah tindakan suction pada mulut.
18. Selama pelaksanakan suctioning selalu observasi nadi klien melalui monitor
19. Bila sudah selesai bereskan alat dan rapikan klien.
20. Lepaskan handscoen dan masker, cuci tangan

Evaluasi
1. Catat saturasi oksigen klien
2. Catat karakteristik sputum (warna, konsistensi, jumlah)
3. Lakukan Blood gas analysis bila perlu
CHECKLIST PENILAIAN KETRAMPILAN
SUCTIONING

Nama Mahasiswa :

NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Cek status klien
2. Siapkan peralatan
3. Analisa perasaan
4. Cuci tangan.
TAHAP ORIENTASI
1. Berikan salam dan panggil klien dengan nama yang disukai.
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya kegiatan
3. Inform concent
TAHAP KERJA
Prosedur pelaksanaan
1. Mendekatkan alat kesamping tempat tidur
2. Cek fungsi mesin suction dan atur tekanan (80 – 120 mmHg
untuk menghindari hipoksia dan trauma mukosa)
3. Cuci tangan
4. Pakai sarung tangan steril
5. Dengan tangan dominant ambil kateter suction sesuai
kebutuhan, ambil kassa steril dan basahi dengan alcohol
6. Nyalakan mesin suction dengan tangan non dominant
7. Ambil selang penghubung mesin suction dengan tangan yang
tidak dominant dan hubungkan dengan pangkal catheter
8. Bersihkan bagian luar catheter dan bagian dalam dengan cara
menghisapkan kassa basah atau pada aquadest steril
9. Lakukan preoksigenasi dengan O2 100% selama 30 detik
sampai 3 menit untuk mencegah hipoksemia
10. Masukkan Catheter suction sampai menyentuh carina dengan
posisi tidak menghisap
11. Tarik Catheter suction 1 cm kemudian lakukan penghisapan
dengan cara memutar sambil menarik Catheter suction (tidak
lebih dari 15 detik)
12. Lakukan oksigenasi selama 1- 5 menit atau bila nadi dan
saturasi oksigen pasien normal
13. Bersihkan Catheter Suction dengan kassa dan aquadest
steril/NS
14. Ulangi tindakan sampai secret bersih (suara ronkhi hilang)
15. Saat suctioning dilakukan motivasi klien untuk batuk dan
lakukan fisioterapi nafas
16. Tetap jaga kesterilan Catheter suction selama tindakan
17. Tindakan suction pada mulut boleh dilakukan bila diperlukan,
lakukan juga mouth care setelah tindakan suction pada mulut.
18. Selama pelaksanakan suctioning selalu observasi nadi klien
melalui monitor
19. Bila sudah selesai bereskan alat dan rapikan klien.
TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi hasil yang dicapai (Subjektif dan Objektif)
2. Berikan Reinforcement positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
5. Cuci tangan
6. Dokumentai
Keterangan
0 = Tidak dilakukan sama sekali
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
Nilai Batas Lulus = 75%

NILAI = x 100%

Nganjuk,……………………
Evaluator

………………………………
SOP
FISIOTERAPI DADA

DEFINNISI
Kombinasi beberapa tindakan terapi pernapasan yang terdiri dari clapping,vibrasi
dan postural drainase

Jenis-jenis
1. Clapping (perkusi dada) adalah tindakan pengetukan dinding dada di atas
daerah paru yang sekresinya akan didrainase
2. Vibrasi adalah teknik fifsioterapi nafas debgan memberikan getaran halus
padad dinding dada. Diatas daerah yang sekresinya akan didrainase
3. Postural drainase adalah teknik pengaturan posisi tertentu untuk mengalirkan
sekresi pulmonal pada area tertentu dari lobus paru

CLAPPING
Clapping (perkusi dada) adalah tindakan pengetukan dinding dada di atas daerah
paru yang sekresinya akan didrainase

Tujuan:
Melepaskan sekret yang melekat pada dinding bronkus

Persiapan Alat
a) Handuk (Jika perlu) & Tisu
b) Bengkok
c) Cairan Lisol 2-3 %
d) Stetoskop

Persiapan pasien
a. Jelaskan tujuan dan prosedur perkusi
Persiapan Lingkungan
Tutup tirai, jendela dan sketsel

Pelaksanaan
a) Mencuci tangan dan memasang handscoen
b) Tutup area yang akan dilakukan perkusi dengan handuk atau pakaian untuk
mengurangi ketidaknyamanan
c) Anjurkan klien untuk tarik napas dalam dan lambat untuk meningkatkan
relaksasi
d) Jari dan ibujari berhimpitan dan fleksi membentuk mangkuk
e) Secara bergantian, lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan secara cepat
untuk menepuk dada
f) Perkusi pada setiap bagian segmen paru selama 1-2 menit
g) Perkusi tidak boleh dilakukan pada daerah dengan struktur yang mudah
cedera, seperti mammae, sternum, kolumna spinalis, dan ginjal.
h) Saat dilakukan clapping pasien batuk, anjurkan pasien untuk mengeluakan
dahak
i) Tanyakan respon klien, rapikan klien
j) Lepas handscoen, cuci tangan
k) Evaluasi reaksi klien
l) Dokumentasi
CHECKLIST PENILAIAN KETRAMPILAN
FISIOTERAPI DADA

Nama Mahasiswa :
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Cek status klien
2. Siapkan peralatan
3. Analisa perasaan
4. Cuci tangan.
TAHAP ORIENTASI
1. Berikan salam dan panggil klien dengan nama yang disukai.
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya kegiatan
3. Inform concent
TAHAP KERJA
Prosedur pelaksanaan
1. Tutup area yang akan dilakukan perkusi dengan handuk atau
pakaian untuk mengurangi ketidaknyamanan
2. Anjurkan klien untuk tarik napas dalam dan lambat untuk
meningkatkan relaksasi
3. Jari dan ibujari berhimpitan dan fleksi membentuk mangkuk
4. Secara bergantian, lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan
tangan secara cepat untuk menepuk dada
5. Perkusi pada setiap bagian segmen paru selama 1-2 menit
6. Perkusi tidak boleh dilakukan pada daerah dengan struktur
yang mudah cedera, seperti mammae, sternum, kolumna
spinalis, dan ginjal.
7. Saat dilakukan clapping pasien batuk, anjurkan pasien untuk
mengeluakan dahak
8. Tanyakan respon klien, rapikan klien
TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi hasil yang dicapai (Subjektif dan Objektif)
2. Berikan Reinforcement positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
5. Cuci tangan
6. Dokumentai

Keterangan
0 = Tidak dilakukan sama sekali
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
Nilai Batas Lulus = 75%

NILAI = x 100%

Nganjuk,……………………
Evaluator

………………………………

SOP
VIBRASI

Vibrasi adalah teknik fifsioterapi nafas debgan memberikan getaran halus padad
dinding dada. Diatas daerah yang sekresinya akan didrainase

Tujuan
Vibrasi digunakan setelah perkusi untuk meningkatkan turbulensi udara ekspirasi
dan melepaskan mukus kental.

Persiapan Alat
a) Kedua tangan
b) Tisu
c) Bengkok
d) Cairan Lisol 2-3 %
e) Stetoskop

Persiapan pasien
Jelaskan tujuan dan prosedur vibrasi

Persiapan Lingkungan
Tutup tirai, jendela dan sketsel

Pelaksanaan
a) Letakkan tangan, telapak tangan mengahadap ke bawah di area dada yang
akan didrainase, satu tangan di atas yang lain dengan jari-jari menempel
bersama dan ekstensi. Cara yang lain, tangan bisa
b) Anjurkan klien inspirasi dalam dan ekspirasi secara lambat leawat hidung atau
pursed lip breathing
c) Selama masa ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan lengan dan gunakan
hampir semua tumit tangan, getarkan (kejutkan) tangan, gerakkan ke arah
bawah. Hentikan getaran jika klien inspirasi.
d) Vibrasi selama 5 kali ekspirasi pada segmen paru yang terserang
e) Setelah setiap kali vibrasi, anjurkan klien batuk dan keluarkan sekret ke dalam
tempat sputum.
f) Batu efektif untuk mengeluakan dahak
g) Evaluasi
h) Dokumentasi

CHECKLIST PENILAIAN KETRAMPILAN


VIBRASI
Nama Mahasiswa :

NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Cek status klien
2. Siapkan peralatan
3. Analisa perasaan
4. Cuci tangan.
TAHAP ORIENTASI
1. Berikan salam dan panggil klien dengan nama yang
disukai.
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya kegiatan
3. Inform concent
TAHAP KERJA
Prosedur pelaksanaan
1. Letakkan tangan, telapak tangan mengahadap ke bawah di
area dada yang akan didrainase, satu tangan di atas yang
lain dengan jari-jari menempel bersama dan ekstensi. Cara
yang lain, tangan bisa
2. Anjurkan klien inspirasi dalam dan ekspirasi secara lambat
leawat hidung atau pursed lip breathing
3. Selama masa ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan
lengan dan gunakan hampir semua tumit tangan, getarkan
(kejutkan) tangan, gerakkan ke arah bawah. Hentikan
getaran jika klien inspirasi.
4. Vibrasi selama 5 kali ekspirasi pada segmen paru yang
terserang
5. Setelah setiap kali vibrasi, anjurkan klien batuk dan
keluarkan sekret ke dalam tempat sputum.
6. Batu efektif untuk mengeluarkan dahak
TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi hasil yang dicapai (Subjektif dan Objektif)
2. Berikan Reinforcement positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
5. Cuci tangan
6. Dokumentai

Keterangan
0 = Tidak dilakukan sama sekali
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
Nilai Batas Lulus = 75%

NILAI = x 100%

Nganjuk,……………………
Evaluator

………………………………

BATUK EFEKTIF

Batuk efektif adalah latihan batuk untuk mengeluarkan sekret


Persiapan Alat
a) Stetoskop
b) Lisol 2-3%
c) Handuk pengalas
d) Bantal (jika diperlukan)
e) Tissue
f) Bengkok

Persiapan pasien
Jelaskan tujuan dan prosedur vibrasi

Persiapan Lingkungan
Tutup tirai, jendela dan sketsel

Pelaksanaan
a) Setelah menggunakan pengobatan bronkodilator (jika diresepkan), tarik napas
dalam lewat hidung dan tahan napas untuk beberapa detik
b) Batukkan 2 kali, batuk pertama untuk melepaskan mukus dan batuk kedua
untuk mengeluarkan sekret. Jika klien merasa nyeri dada pada saat batuk,
tekan dada dengan bantal. Tampung sekret pada sputum pot yang berisi lisol.
c) Untuk batuk menghembus, sedikit maju ke depan dan ekspirasi kuat dengan
suara ”hembusan”. (Teknik ini menjaga jalan nafas terbuka ketika sekresi
bergerak ke atas dan keluar paru).
d) Inspirasi denagn napas pendek cepat secara bergantian (menghirup) untuk
mencegah mukus
e) Evaluasi
f) Dokumentasi

CHECKLIST PENILAIAN KETRAMPILAN


BATUK EFEKTIF
Nama Mahasiswa :
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Cek status klien
2. Siapkan peralatan
3. Analisa perasaan
4. Cuci tangan.
TAHAP ORIENTASI
1. Berikan salam dan panggil klien dengan nama yang disukai.
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya kegiatan
3. Inform concent
TAHAP KERJA
Prosedur pelaksanaan
1. Setelah menggunakan pengobatan bronkodilator (jika
diresepkan), tarik napas dalam lewat hidung dan tahan napas
untuk beberapa detik
2. Batukkan 2 kali, batuk pertama untuk melepaskan mukus dan
batuk kedua untuk mengeluarkan sekret. Jika klien merasa
nyeri dada pada saat batuk, tekan dada dengan bantal.
Tampung sekret pada sputum pot yang berisi lisol.
3. Untuk batuk menghembus, sedikit maju ke depan dan
ekspirasi kuat dengan suara ”hembusan”. (Teknik ini menjaga
jalan nafas terbuka ketika sekresi bergerak ke atas dan keluar
paru).
4. Inspirasi denagn napas pendek cepat secara bergantian
(menghirup) untuk mencegah mukus
TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi hasil yang dicapai (Subjektif dan Objektif)
2. Berikan Reinforcement positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
5. Cuci tangan
6. Dokumentai

Keterangan
0 = Tidak dilakukan sama sekali
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
Nilai Batas Lulus = 75%

NILAI = x 100%

Nganjuk,……………………
Evaluator

……………………………….

SOP
POSTURAL DRAINAGE
Definisi
Adalah pengaliran sekresi dari berbagai segmen paru dengan gravitasi

TUJUAN
Memobilisasi sekresi pulmonal
Indikasi
1. Pasien tidak sadar
2. Pasien dengan penurunan kemampuan batuk
3. Pasien dengan atelektasis

Kontraindikasi
1. Pasien dengan PTIK
2. Pasien dengan truma medulla spinalis
3. Pasien dengan fraktur costae
4. Pasien dengan potop bedah thorax

Persiapan Alat
a) Bantal (2 atau 3 Buah)
b) Papan Pengatur posisi
c) Tisue
d) Segelas air hangat
e) Bengkok
f) Lisol 2-3%
g) Stetoskop

Persiapan Pasien
Jelaskan pada klien tentang prosedur tindakan, manfaat dan hal-hal yang perlu
dilakukan pada saat drainage postural dilaksanakan
Persiapan Lingkungan
a) Pasang tirai / tutup pintu / jaga privasi klien
b) Libatkan keluarga jika perlu
Pelaksanaan
a) Pilih area tersumbat yang akan didrainage berdasarkan pada pengkajian semua
bidang paru, data klinis, dan gambaran foto dada
b) Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainage area yang tersumbat (area
pertama yang dipilih dapar bervariasi dari satu klien ke klien yang lain). Bantu
klien memilih posisi sesuai kebutuhan. Ajarkan klien memposisikan postur
dan lengan serta kaki yang tepat. Letakkan bantal penyangga dan
kenyamanan.
c) Minta klien mempertahankan posisi selama 10 -15 menit.
d) Selama 10 -15 menit drainage pada posisi ini, lakukan perkusi dan vibrasi
dada di atas area yang didrainage.
e) Setelah drainage pada posisi pertama , minta klien duduk dan batuk. Tampung
sekresi yang dikeluarkan dalam sputum pot. Jika klien tidak dapat batuk, harus
dilakukan penghisapan.
f) Minta klien istirahat sebentar, jika perlu.
g) Minta klien minum sedikit air.
h) Ulangi langkah 3 hingga 8 sampai semua area tersumbat yang dipilih telah
didrainage. Setiap tindakan tidak lebih dari 30 – 60 menit.
i) Ulangi pengkajian dada pada semua bidang paru.
j) Dokumentasikan pada catatan perawatan

HECKLIST PENILAIAN KETRAMPILAN


POSTURAL DRAINASE
Nama Mahasiswa :
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Cek status klien
2. Siapkan peralatan
3. Analisa perasaan
4. Cuci tangan.
TAHAP ORIENTASI
1. Berikan salam dan panggil klien dengan nama yang disukai.
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya kegiatan
3. Inform concent
TAHAP KERJA
Prosedur pelaksanaan
1. Pilih area tersumbat yang akan didrainage berdasarkan pada
pengkajian semua bidang paru, data klinis, dan gambaran foto
dada
2. Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainage area yang
tersumbat (area pertama yang dipilih dapar bervariasi dari satu
klien ke klien yang lain). Bantu klien memilih posisi sesuai
kebutuhan. Ajarkan klien memposisikan postur dan lengan
serta kaki yang tepat. Letakkan bantal penyangga dan
kenyamanan.
3. Minta klien mempertahankan posisi selama 10 -15 menit.
4. Selama 10 -15 menit drainage pada posisi ini, lakukan perkusi
dan vibrasi dada di atas area yang didrainage.
5. Setelah drainage pada posisi pertama , minta klien duduk dan
batuk. Tampung sekresi yang dikeluarkan dalam sputum pot.
Jika klien tidak dapat batuk, harus dilakukan penghisapan.
6. Minta klien istirahat sebentar, jika perlu.
7. Minta klien minum sedikit air.
8. Ulangi langkah 3 hingga 8 sampai semua area tersumbat yang
dipilih telah didrainage. Setiap tindakan tidak lebih dari 30 –
60 menit.
9. Ulangi pengkajian dada pada semua bidang paru.
TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi hasil yang dicapai (Subjektif dan Objektif)
2. Berikan Reinforcement positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
5. Cuci tangan
6. Dokumentai

Keterangan
0 = Tidak dilakukan sama sekali
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
Nilai Batas Lulus = 75%

NILAI = x 100%

Nganjuk,……………………
Evaluator

………………………………

SOP
NEBULIZER
Pengertian
Memberikan obat dengan mesin nebul yang diberikan dengan jalan
memencarkan butir-butir air melalui jalan nafas berupa aerosol, kabut butir-
butir kecil air.

Tujuan
- Untuk mengencerkan sekret
- Pemberian obat-obatan

Indikasi
- Post Extubasi
- Dengan status asmatikus
- Klien dengan sputum yang kental
- Sebelum dilakukan fisioterapi nafas

Persiapan Alat
a. Oksigen set
b. Nebulizer set
c. Cairan normal saline, aquadest steril dan obat yang akan dipakai
(bronkodilator, ekspektoran)
d. Spuit 5 atau 10 cc.
e. Mouth piece bila perlu
f. Bengkok
g. Tissue

Persiapan Klien
a. Pastikan klien membutuhkan nebulizer
b. Jelaskan pada klien tentang prosedur tindakan, manfaat dan hal-hal
yang perlu dilakukan pada saat nebulizer dilaksanakan
c. Siapkan posisi klien (fowler /semi fowler)

Persiapan Lingkungan
a. Pasang tirai / tutup pintu / jaga privasi klien
b. Libatkan keluarga jika perlu

Pelaksanakan
1. Petugas mencuci tangan.
2. Nebulizer diisi obat (sesuai program pengobatan) dan cairan normal salin ± 4-
6 cc.
3. Hidupkan nebulizer kemudian hubungkan nebulizer dan selangnya ke flow
meter oksigen dan set aliran pada 4-5 liter/menit, atau ke kompresor udara.
4. Instruksikan klien untuk buang nafas.
5. Minta klien untuk mengambil nafas dalam melalui mouth piece, tahan nafas
beberapa saat kemudian buang nafas melalui hidung.
6. Observasi pengembangan paru / dada klien.
7. Minta klien untuk bernafas perlahan-lahan dan dalam setelah seluruh obat
diuapkan.
8. Selesai tindakan, anjurkan klien untuk batuk setelah tarik nafas dalam
beberapa kali (teknik batuk efektif).
9. Klien dirapikan.
10. Alat dirapikan.
11. Petugas mencuci tangan

Dokumentasi
Catat respon pasien selama tindakan
Catat obat yang dipakai
CHECKLIST PENILAIAN KETRAMPILAN
NEBULIZER

Nama Mahasiswa :

NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Cek status klien
2. Siapkan peralatan
3. Analisa perasaan
4. Cuci tangan.
TAHAP ORIENTASI
1. Berikan salam dan panggil klien dengan nama yang disukai.
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya kegiatan
3. Inform concent
TAHAP KERJA
Prosedur pelaksanaan
1. Nebulizer diisi obat (sesuai program pengobatan) dan cairan
normal salin ± 4-6 cc.
2. Hidupkan nebulizer kemudian hubungkan nebulizer dan
selangnya ke flow meter oksigen dan set aliran pada 4-5
liter/menit, atau ke kompresor udara.
3. Instruksikan klien untuk buang nafas.
4. Minta klien untuk mengambil nafas dalam melalui mouth
piece, tahan nafas beberapa saat kemudian buang nafas
melalui hidung.
5. Observasi pengembangan paru / dada klien.
6. Minta klien untuk bernafas perlahan-lahan dan dalam setelah
seluruh obat diuapkan.
7. Selesai tindakan, anjurkan klien untuk batuk setelah tarik
nafas dalam beberapa kali (teknik batuk efektif).
8. Klien dirapikan.

TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi hasil yang dicapai (Subjektif dan Objektif)
2. Berikan Reinforcement positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
5. Cuci tangan
6. Dokumentai

Keterangan
0 = Tidak dilakukan sama sekali
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
Nilai Batas Lulus = 75%

NILAI = x 100%

Nganjuk,……………………
Evaluator

………………………………

Anda mungkin juga menyukai