Diajukan sebagai salah satu syarat untuk tugas mata kuliah Gerontik
Dosen Pengampu :
Fitra Handika Hutama, S.Kep.,Ns.,M.Kes.
Disusun Oleh :
KELOMPOK 10
PROGRAM STUDI
DIPLOMA III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN SATRIA BHAKTI NGANJUK
2021/2022
USULAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
2. Identitas Mahasiswa :
Hari : Sabtu
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
C. Sasaran
Klien lansia
D. Metode
F. Proses Pelaksanaan
1. Pembukaan 5 Menit
a. Menyampaian Memperhatikan
materi
-pengertian lansia
-Penyebab jatuh
-Pencegahan resiko
jatuh
b. Membagikan Menerima
leaflet leaflet
c. Memberikan
Menanyakan
kesempatan kepada
hal-hal yang
pasien dan
belum jelas
keluarga untuk
bertanya hal-hal
yang belum jelas
Penutupan 5 Menit
a. Memberikan Menjawab
pertanyaan lisan pertaanyaan
3.
kepada pasien dan
keluarga
b. Menyimpulkan Memperhatikan
kegiatan yang telah
disampaikan
c. Memberikan salam Menjawab salam
penutup
G. Materi (Terlampir)
1. Pengertian lansia
2. Penyebab jatuh pada lansia
3. Pencegahan resiko jatuh pada lansia
H. Setting Tempat
I. Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Penyuluh mempersiapkan satuan acara penyuluhan
b. Penyuluh mempersiapkan dan membawa media untuk penyuluhan
(leaflet dan lembar balik)
c. Kontrak dengan keluarga sudah dilakukan
2. Kriteria Proses
a. Pada awal kunjungan, petugas sudah menjelaskan tujuan dilakukan
kunjungan
b. Selama kegiatan penyuluhan, klien aktif mendengarkan dan
memperhatikan
c. Klien aktif saat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
d. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
e. telah diingatkan oleh petugas
3. Kriteria hasil
a. Klien kooperatif selama diskusi berlangsung
b. Klien kooperatif bertanya dan menjawab pertanyaan petugas
c. Klien dapat menjelaskan pengertian, penyebab, dan pencegahan risiko
jatuh pada lansia
J. Struktur Organisasi
2. Evi Puspitasari
A LEAFLET
B MATERI
1. Pengertian
a. Faktor Intrinsik merupakan faktor penyebab yang timbul dalam diri lansiaitu
sendiri, seperti:
1) Proses penuaan
Seiring dengan terjadinya proses penuaan, terjadi penurunan kekuatan dan
daya tahan otot dan tulang mulai rapuh. Pada lansia bila terjadi jatuh, akan
sangat cepat timbul cedera pada organ yang mengalami benturan.
2) Berbagai penyakit degenerative seperti :
a) Stroke
Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya
suplai darah ke otak. Jaringan otak yang tidak mendapatkan suplai darah
dapat mengalami kematian sehingga dapat mengganggu sistem kerja
tubuh. Tubuh dapat mengalami kelemahan dan kehilangan keseimbangan.
Tidak jarang stroke juga disertaidengan lumpuhnya satu sisi tubuh,
sehingga pada lansia yang mengalami stroke sangat berisiko mengalami
jatuh.
b) Parkinson
Parkinson adalah penyakit neurodegenerative progresif yang berkaitan erat
dengan usia. Penyakit ini ditandai dengan penurunan kemampuan melihat,
tremor (gemetar) dan kerusakan koordinasi motorik kasar sehingga lansia
akan mengalami kesulitan saat beraktivitas.
c) Gangguan kardiovaskuler
Gangguan kardiovaskuler seperti hipertensi dan penyakit jantung lainnya
dapat mengganggu sirkulasi darah ke jaringan. Darah berperan dalam
metabolisme karena didalamnya terdapat oksigen dan nutrisi yang
diperlukan oleh sel. Jaringan yang tidak mendapat suplai oksigen dan
darah akan mengalami gangguan dan kehilangan fungsi. Tubuh umumnya
akan fokus untuk mensuplai darah ke organ vital sepertiotak, jantung dan
paru. Organ – organ ekstremitas umumnya akan mengalami kekurangan
suplai darah sehingga dapat menyebabkan kelemahan.
3) Depresi
Depresi yang terjadi pada lansia dapat mengalihkan perhatian lansia saat
melakukan aktivitas, sehingga pada lansia yang mengalami depresi akan
berkurang perhatiannya saat berjalan sehingga tidak menyadari akan hal-
hal yang dapat mencederai dirinya.
4) Gangguan penglihatan
Pada lansia umumnya mengalami penurunan daya penglihatan terkait
dengan katarak dan penurunan tonus otot mata. Lansia tidak mampu
melihat dengan baik lingkungan sekitarnya sehingga dapat berisiko
mengalami jatuh.
5) Dehidrasi
Dehidrasi dapat disebabkan oleh diare, demam serta asupan cairan yang
kurang sehingga dapat timbul ketidakseimbangan pada tubuh. Kondisi
yang tidak seimbang pada lansia dapat menimbulkan jatuh saat lansia
melakukan aktivitas.
b. Faktor Ekstrinsik, merupakan faktor penyebab yang timbul bukan dari dalam
diri lansia, dapat berupa orang, barang maupun kondisi lingkungan sekitar
lansia, seperti :
1) Alat atau perlengkapan rumah yang sudah rapuh atau tergeletak di bawah
tidak pada tempatnya.
2) Tempat tidur yang tidak stabil
3) Lantai yang licin, basah, menurun serta karpet yang tidak dilem atau
dalam posisi terlipat tidak rapi di bawah.
4) Keset yang tebal atau menekuk/terlipat di pinggirnya
5) Benda-benda alas lantai yang licin atau mudah tergeser
6) Tidak adanya tempat pegangan, tempat pegangan yang tidak kuat atau
tidak mudah dipegang
7) Penerangan yang tidak baik
8) Alat bantu jalan yang rapuh, tidak tepat ukuran, berat maupun cara
penggunaannya
9) Ketinggian meja dan kursi harus ergonomis sesuai dengan kondisi pasien
10) Alas kaki yang tepat sesuai dengan ukuran, berjalan hanya dengan
menggunakan kaus kaki tanpa alas kaki lainnya
b. Managemen obat-obatan
Gunakan dosis terkecil yang efektif dan spesifik di antara:
1) Perhatikan terhadap efek samping dan interaksi obat
2) Gunakan alat bantu berjalan jika memang di perlukan selama pengobatan
3) Kurangi pemberian obat-obatan yang sifatnya untuk waktu lama terutama
sedatif dan tranquilisers
4) Hindari pemberian obat multiple (lebih dari empat macam) kecuali
atasindikasi klinis kuat
5) Menghentikan obat yang tidak terlalu diperlukan
c. Modifikasi lingkungan
1) Jalan masuk dan keluar rumah serta kamar dibuat bebas hambatan
2) Hindari ubin licin, barang-barang berserakan tidak pada tempatnya,
danlampu redup
3) Letakkan alat-alat komunikasi agar mudah terjangkau ; telepon, intercom,
bel, letakkan televise/ radio pada posisi yang terbaik
4) Pegangan tangan pada tangga
5) Penyesuaian peralatan
6) Penyesuaian di ruang duduk, termasuk bentuk dan ukuran kursi setinggi
kursi makan dan berlengan
7) Penyesuaian di kamar mandi di lengkapi beberapa pegangan.
d. Memperbaiki kebiasaan pasien lansia misalnya
1) Bangun dari tidur jangan langsung berdiri. Anjurkan lansia untuk miring
terlebih dahulu, kemudian duduk perlahan lalu berdiri. Bila lansia merasa
pusing anjurkan untuk tetap dalam posisi duduk.
2) Jangan berikan lansia mengangkat barang yang berat. Bila ingin
memindahkan barang, anjurkan untuk memindahkan sedikit demi sedikit.
3) Anjurkan lansia bila ingin mengambil barang dibawah jangan langsung
duduk, mulai dengan jongkok terlebih dahulu, bila perlu disesuaikan
dengan pegangan.
e. Alas kaki
Perhatikan pada saat orang tua memakai alas kaki:
1) Gunakan sepatu yang tidak berhak/berhak lebar dengan bahan antislip
pada haknya
2) Jangan berjalan hanya engan menggunakan kaos kaki karena sulit untuk
menjaga keseimbangan
3) Berikan alas kaki yang tepat sesuai dengan ukuran, tidak hanya
menggunakan kaos kaki bila berjalan