Anda di halaman 1dari 2

Hasil Penelitian

Jurnal 1

Hasil penelitian pada jurnal 1 dengan menggunakan MOS-HIV yang bertujuan untuk
mengetahui HRQOL pada ODHA yang mengalami diare (46 orang) dan yang tidak
mengalami diare (117 orang) selama terapi HAART menemukan perbedaan yang cukup
tinggi. HRQOL sangat rendah pada ODHA yang mengalami diare dibandingkan dengan yang
tidak mengalami diare. Selain itu dari seluruh pasien sekitar 12,9% melaporkan bahwa diare
tersebut menghambat kegiatan keseharian mereka (Siddiqui et al., 2007). Hal ini sama
dengan penelitian Tramarin et al. (2004) yang mengevaluasi HRQOL menggunakan
instrumen MOS-HIV pada 100 ODHA yang menderita diare dan sedang menjalani terapi
HAART dengan CD4 < 200 sel/mm3 menemukan bahwa beberapa domain dari kualitas
hidup memiliki skor rendah yaitu aspek energi, kesehatan umum, fungsi sosial dan transisi
kesehatan. Namun, skor yang paling rendah lebih rendah terlihat pada aspek sosial dan fungsi
peran. Hal ini menunjukkan bahwa efek samping yang muncul dari efek toksisitas HAART
seperti diare menjadi efek negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan.

Jurnal 2

Hasil penelitian pada jurnal 2 ini adalah menggunakan aplikasi edukasi stunting berbasis
android yang diberi nama Aplikasi EduStunting dan hasil dari uji efektifitasnya pada remaja.
Aplikasi EduStunting berfungsi dengan baik dan telah di publikasikan pada Google Play
Store. Aplikasi android EduStunting dibuat dengan bahasa pemrograman Kotlin dengan
memanfaatkan kemudahan yang Adapun hasil uji efektifitas aplikasi edukasi stunting
berbasis android kepadakelompok sasaran yaitu, remaja pada 2 sekolah di Sumatera Barat,
dengan jumlah sampel 30 orang.

Uji efektivitas aplikasi adalah terkait materi edukasi, bukan semua fitur yang tersedia dalam
aplikasi.rerata pengetahuan remaja sebelum dilakukan paparan aplikasi android stunting
adalah 10,93 dan setelah dilakukan paparan rerata pengetahuan meningkat menjadi 13,57.
Begitu juga dengan sikap remaja terhadap stunting, sebelum dilakukan paparan atau
intervensi rerata sikap remaja terhadap stunting adalah dengan skor 48,47 dan meningkat
menjadi 51,00 setelah dilakukan paparan.

Adapun uji normalitas data sebelum dilakukan uji bivariat, terlihat bahwa variabel
pengetahuan sebelum dilakukan paparan atau intervensi adalah normal akan tetapi data
pengetahuan setelah dilakukan intervensi terdistribusi tidak normal, begitu juga dengan
variabel sikap.Uji bivariat dilakukan dengan uji non parametik yaitu uji Wilcoxon, dan dapat
disimpulkan bahwa aplikasi edukasi android efektif meningkatkan pengetahuan dan sikap
remaja terhadap stunting dengan nilai p<0,05.

Pada penelitian ini menunjukkan hasil bahwa aplikasi android efektif meningkatkan
pengetahuan dan sikap terhadap stunting. Dengan peningkatan pengetahuan dan sikap
terhadap stunting setelah paparan aplikasi android edukasi stunting, diasumsikan bahwa
aplikasi android efektif untuk pencegahan stunting jika dilakukan secara sistematis dan
berkelanjutan. Remaja sebagai calon orang tua diharapkan dengan keterpaparan dengan
aplikasi ini mampu menstimulus mereka untuk menghindari terjadinya stunting pada diri
mereka yang masih dalam pertumbuhan dan juga anak keturunan mereka kelak.

Anda mungkin juga menyukai