Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH MEDIA MOTION GRAPHIC DIABETES MELITUS TERHADAP

PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA NEGERI 6 SURAKARTA

Muhammad Hasan, Budi Prasetyo, Nadya Puspita Adriana


Program Studi Promosi Kesehatan Program Sarjana Terapan, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Kusuma Husada Surakarta
e-mail korespondensi: hasansteinbelt@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan : Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika tidak mampu untuk mengatur
gula dalam darah. Faktor penyebab diabetes melitus bersfat multifaktor, antara lain faktor usia,
berat badan, riwayat keluarga, dan gaya hidup. Kurangnya pengetahuan dan sikap remaja terhadap
diabetes melitus dapat menyebabkan meningkatnya kasus diabetes melitus. Media motion graphic
merupakan media audiovisual yang dapat menampilkan informasi yang dapat dilihat dan
didengar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas media motion graphic
dalam mempengaruhi pengetahuan dan sikap siswa SMA Negeri 6 Surakarta. Metode : penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan control group pre-test post-test. Teknik
pada penelitian ini yaitu menggunakan cluster random sampling dan analisis data menggunakan
Paired T-test dan One-Way ANOVA. Hasil : pengetahuan kelompok intervensi mengalami
peningkatan nilai mean sebesar 5,13 dengan hasil uji Paired T-test nilai p = 0,000 (<0,0)
sedangkan kelompok control meningkat sebesar 0,43 dengan hasi uji Paired T-test nilai p = 0,018
(<0,05). Terjadi perubahan pada hasil uji One-Way ANOVA pada Pre-test sikap antara kelompok
intervensi dan memiliki nilai p = 0,634 (>0,05) sedangkan post-test antar kedua kelompok
memiliki nilai p = 0,000 (<0,05). Kesimpulan : media motion gaphic efektif dalam mempengaruhi
pengetahuan dan sikap siswa SMA Negeri 6 Surakarta.

Kata Kunci : diabetes melitus, motion graphic, pengetahuan, sikap.

ABSTRACT
Introduction : Diabetes is a chronic disease that occurs when the body is unable to regulate blood
sugar. The factors that cause diabetes mellitus are multifactorial, including age, weight, family
history, and lifestyle. Lack of knowledge and attitude of adolescents towards diabetes mellitus can
lead to increased cases of diabetes mellitus. Motion graphic media is an audiovisual media that
can display information that can be seen and heard. The purpose of this study was to determine
the effectiveness of motion graphic media in influencing the knowledge and attitudes of SMA
Negeri 6 Surakarta students. Methods : This research is a quantitative study with a control group
pre-test post-test approach. The technique in this study is using cluster random sampling and data
analysis using Paired T-test and One-Way ANOVA. Results : the knowledge of the intervention
group experienced an increase in the mean value of 5.13 with the results of the Paired T-test p
value = 0.000 (<0.0) while the control group increased by 0.43 with the results of the Paired T-
test p value = 0.018 (<0.05). There was a change in the results of the One-Way ANOA test on the
Pre-test attitude between the intervention group and had a p value = 0.634 (>0.05) while the post-
test between the two groups had a p value = 0.000 (<0.05). Conclusion: motion gaphic media is
effective in influencing the knowledge and attitudes of SMA Negeri 6 Surakarta students.

Keywords : diabetes mellitus, motion graphic, knowledge, attitude.


1. PENDAHULUAN oleh Kecamatan Jebres dengan jumlah
Kesehatan merupakan salah satu penderita sebanyak 4.453 orang dan
kebutuhan dasar setiap manusia, Kecamatan Laweyan dengan jumlah
berdasarkan hierarki kebutuhan Maslow penderita sebanyak 3.094 orang (Dinas
kebutuhan fisiologis menjadi dasar yang Kesehatan Kota Surakarta, 2021).
pertama kali harus dipenuhi (McLeod S, Berdasarkan data dari Direktorat
2007). Hal ini merupakan tantangan bagi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
tercapainya tujuan pembangunan Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes RI
kesejahteraan masyarakat Indonesia. tahun 2018 angka kejadian diabetes pada
Untuk mendukung tercapainya tujuan usia 0-18 tahun naik sebanyak 700%
tersebut maka perlu dilakukan dalam 10 tahun terakhir.
peningkatan kesehatan mulai dari tingkat Pengetahuan dan sikap menjadi
individu, keluarga, dan masyarakat dasar kesadaran individu untuk
(Syamsi & Asmi, 2019). Terjadinya melakukan PHBS demi meningkatkan
perubahan sosial ekonomi, lingkungan derajat kesehatan. Semakin tinggi
dan perubahan struktur penduduk pengetahuan dan sikap individu maka
menyebabkan masyarakat mengadopsi akan meningkatkan kesadarannya untuk
perilaku hidup yang tidak sehat, misalnya melakukan PHBS (Sarofah, 2021).
mengonsumsi makanan berlemak dan Upaya yang dapat dilakukan untuk
berkalori tinggi, kurang aktifitas fisik, meningkatkan pengetahuan dan sikap
merokok dan minum minuman individu adalah dengan memberikan
beralkohol yang menjadi factor penyebab informasi dengan media audiovisual
penyakit tidak menular salah satunya motion graphic. Berdasarkan teori Cone
yaitu penyakit Diabetes Melitus of Experience Edgar Dale, pemberian
(Setyawatu & Irdianty, 2019). Diabetes informasi dengan media audiovisual
adalah penyakit kronis yang terjadi memiliki efektivitas 30% lebih baik dari
ketika pankreas tidak menghasilkan media audio dan media visual. Pada
cukup insulin untuk mengatur gula dalam penerapannya motion graphic biasa
darah, atau ketika tubuh tidak dapat digunakan untuk menggambarkan
menggunakan insulin yang dihasilkan berbagai macam solusi desain grafis
secara efektif (WHO, 2016). Diabetes untuk menciptakan suatu desain
Melitus merupakan penyakit metabolik komunikasi yang dinamis dan efektif
yang diakibatkan oleh interaksi berbagai untuk menyampaikan informasi. Motion
faktor seperti faktor genetik, faktor graphic sendiri merupakan
imunologik, faktor lingkungan dan faktor penggabungan dari Ilustrasi, Tipografi
gaya hidup. dan Videografi dengan menggunakan
Berdasarkan data IDF (2021) teknik animasi. (Sutrisman A, 2022).
peringkat Indonesia naik menjadi Tujuan penelitian ini adlaah untuk
peringkat 5 tertinggi dengan jumlah mengetahui efektivitas media motion
penderita diabetes mellitus sebanyak graphic diabetes melitus dalam
19,47 juta jiwa pada tahun 2021 di bawah mempengaruhi pengetahuan dan sikap
Amerika Serikat, Pakistan, India, dan siwa SMA Negeri 6 Surakarta.
Tiongkok. Berdasarkan Data Riset
Kesehatan Dasar/Rikesdas 2018 2. METODE
prevalensi diabetes di Indonesia pada Penelitian ini merupakan jenis
tahun 2013 sebanyak 6,9%, sedangkan penelitian kuantitatif dengan pendekatan
pada tahun 2018 prevalensi diabetes control group pre-test post-test.
mencapai 8,5%. (Kemenkes RI, 2018). Penelitian ini membandingkan antar dua
Berdasarkan data Profil kesehatan Kota kelompok (group comparison)
Surakarta tahun 2021 kecamatan dengan independen yaitu kelompok kontrol dan
tingkat diabetes tertinggi adalah kelompok intervensi. Penelitian
Kecamatan Banjarsari dengan jumlah dilaksanakan pada bulan Maret-Juni
penderita sebanyak 5.506 orang disusul 2023 di SMA Negeri 6 Surakarta dengan
sampel sebanyak 90 siswa gabungan dari Jenis
siswa kelas 10 dan kelas 11 yang dibagi Kelamin
menjadi kelompok intevensi dan Laki-laki 14 20 34
kelompok kontrol. Data yang diambil Perempuan 31 25 56
adalah data yang memuat variabel Kelas
dependen yaitu pengetahuan dan sikap 10 30 32 62
siswa. Variabel independen pada 11 15 13 28
penelitian ini adalah media audiovisual
motion graphic. Sumber data penelitian Pada penelitian ini, pengetahuan
ini adalah data primer yang didapat seara dibagi menjadi 4 kategori yaitu baik
langsung dari subyek penelitian melalui apabila nilai 76-100%, cukup apabila
angket dan data sekunder yang didapat nilai 56-75%, kurang apabila nilai 40-
dari literatur. 5%, dan buruk apabila nilai kurang dari
Pelaksanaan penelitian pada 40%. Sedangkan pada sikap dibagi
kelompok intervensi dilakukan dengan menjadi 2 kategori yaitu positif apabila
memberikan informed consent dan pre- nilai 39-76 dan negatif apabila nilai 19-
test kemudian dilanjutkan menonton 38.
motion graphic dan diakhiri dengan post-
test. Sedangkan pada kelompok kontrol Analisis Univariat
diberikan informed consent dan pre-test
kemudian diberikan jeda selama minimal Tabel 2. Analisis Univariat Pengetahuan
3 jam dan diakhiri dengan post-test. Pre-Test Post-Test
Analisis statistik pada penelitian ini Interve Kont Interve Kont
menggunakan software SPSS versi 25 nsi rol nsi rol
dan jenis uji statistic yang digunakan Kateg
adalah uji Paired T-Test dan Independent ori
Sample T-Test untuk menguji Baik 8 6 38 9
pengetahuan dan uji One-Way ANOVA Cukup 9 11 6 9
untuk menguji sikap. Kuran 16 18 1 19
g
Buruk 12 10 0 8
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Total 45 45 45 45
Berdasarkan hasil pelaksanaan
penelitian di SMA Negeri 6 Surakarta
diperoleh responden sebanyak 90 siswa Tabel 3. Analisis Univariat Sikap
yang terdiri dari 34 siswa laki-laki dan 56 Pre-Test Post-Test
siswa perempuan., sedangkan usia Interve Kont Interve Kont
responden terdiri dari siswa usia 15 tahun nsi rol nsi rol
sampai 18 tahun. Sesuai dengan Kateg
Permenkes RI Nomor 25 Tahun 2014 ori
Positif 24 25 45 29
bahwa remaja adalah penduduk yang Negati 21 20 0 16
berusia antara 10 hingga 18 tahun. Pada f
kategori kelas, sebaran responden adalah Total 45 45 45 45
62 siswa kelas 10 dan 28 siswa kelas 11.
Berdasarkan tabel 2 hasil pre-test
Tabel 1. Karakteristik Responden pengetahuan diketahui bahwa pada
Karakteristi Intervens Kontro Tota kelompok intervensi maupun kelompok
k Responden i l l kontrol memiliki hasil dominan pada
Usia kategori kurang yaitu sebanyak 16 dan 18
15 7 4 11 responden. Kategori dengan hasil
16 28 33 61 terendah adalah kategori baik yaitu
17 10 7 17 kelompok intervensi sebanyak 8
18 0 1 1
responden dan kelompok kontrol
sebanyak 6 responden. Sedangkan hasil Independent Sample T-test untuk
post-test pengetahuan diketahui bahwa membandingkan hasil post-test kedua
pada kelompok intervensi hasil tes kelompok.
dominan pada kategori baik dengan
jumlah 38 responden sedangkan pada Tabel 5. Hasil Uji Independent Sample T-
kelompok kontrol hasil tes lebih dominan test
pada kategori kurang dengan jumlah 19 Independent Samples Test
responden. Pada kelompok intervensi Si Si
hasil tes terendah ada pada kategori F g. t df g.
buruk yaitu 0 responden sedangkan pada 15.8 .0 9.6 88 .0
kelompok kontrol hasil tes dengan Post test 57 00 52 00
kategori terendah adalah kategori buruk Pengeta
9.6 65.1 .0
dengan jumlah 8 responden. huan
52 93 00
Berdasarkan tabel pada pre-test
kelompok intervensi menunjukkan
bahwa responden yang memiliki sikap Berdasarkan tabel 4.9 diatas hasil uji
positif adalah sebanyak 24 responden independent sample T-test diketahui hasil
sedangkan pada kelompok kontrol signifikansinya adalah 0,000 (<0,05)
sebanyak 25 responden sedikit lebih menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
banyak dari kelompok intervensi. Pada yang signifikan antara kelompok kontrol
kelompok intervensi jumlah responden dan intervensi. Dengan demikian dapat
yang memiliki sikap negatif sebanyak 21 disimpulkan bahwa H1 diterima yang
responden sedangkan pada kelompok artinya terdapat pengaruh signifikan
kontrol sebanyak 20 responden sedikit media motion graphic terhadap
lebih rendah dari kelompok intervensi. pengetahuan siswa terkait diabetes
Setelah dilakukan post-test terjadi melitus.
peningkatan kelompok intervensi pada Sejalan dengan penelitian (Asbi,
kategori positf dari 24 menjadi 45 2019) pada hasil post-test kelompok
sedangkan pada kelompok kontrol terjadi kontrol terdapat peningkatan dengan nilai
peningkatan dari 25 menjadi 29. Pada 64,96 naik menjadi 76,48 sedangkan
kategori negatif terjadi penurunan pada peningkatan pada kelompok intervensi
kelompok intervensi dari 21 menjadi 0 adalah 66,00 naik menjadi 87,60.
sedangkan pada kelompok kontrol terjadi Keduanya mengalami peningkatan
penurunan dari 20 menjadi 16. dengan p<0,05 yang kemudian dilakukan
uji Independent Samples T-test untuk
Analisis Bivariat melihat perbedaan kedua kelompok yang
menunjukkan siginifkansi 0,000 < 0,05
artinya terdapat perbedaan yang
Tabel 4. Hasil Uji Paired T-test
signifikan antara hasil post-test
Pre- Post-
P kelompok kontrol dengan kelompok
Test Test
Value intervensi. .. Penelitian lain yang
Mean Mean
dilakukan oleh (Hartati, 2021)
Intervensi 8.78 13.91 0,000 menunjukkan bahwa media audiovisual
Kontrol 8.84 9.27 0,018 memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap pengetahuan dan sikap lansia
Tabel 4 menunjukkan bahwa hasil tentang faktor risiko diabetes melitus
uji kelompok intervensi memiliki p value dengan rerata pre-test (4,80) dan post-test
0,000(<0,05) dan kelompok kontrol (7,90) pada pengetahuan, sedangkan
memiliki p value 0,018 (<0,05) artinya pada rerata sikap pre-test (24,47), post-
kedua kelompok mengalami perubahan test (37,23).
setelah mengerjakan post-test. Karena
kedua kelompok mengalami perubahan
yang signifikan maka dilakukan uji
pada penelitian ini dapat diambil
Tabel 6. Hasil Uji One-Way ANOVA kesimpulan sebagai berikut:
F Sig. 1. Hasil uji Paired T-Test pengetahuan
Pre-test Between Groups .228 .634 pada kelompok intervensi terjadi
Sikap Within Groups peningkatan rerata sebesar 5,13 dan
Total signifikansi 0,000 (p<0,05)
Post-test Between Groups 112.943 .000 sedangkan pada kelompok kontrol
Sikap Within Groups terdapat peningkatan pengetahuan
Total dengan rerata sebesar 0,43 dan
signifikansi 0,018 (p<0.05). Hasil
Berdasarkan tabel 4.10 diatas uji Independent Sample T-test
diperoleh hasil uji One-Way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan
pada pre-test sikap nilai signifikansi yang signifikan antara kedua
0,634 (>0,05) yang menunjukkan bahwa kelompok dengan signifikansi 0,000
tidak ada perbedaan antara kelompok (<0,05).
intervensi dan kontrol. Sedangkan pada 2. Terdapat perbedaan yang signifikan
post-test hasil uji One-Way ANOVA pada hasil post-test sikap kedua
menunjukkan nilai signifikansi 0,000 kelompok dengan signifikansi 0,000
(<0,05) yang menunjukkan bahwa (p<0,05) sedangkan pada pre-test
terdapat perbedaan yang signifikan tidak terdapat perbedaan yang
antara kelompok intervensi dan signifikan antara kedua kelompok
kelompok kontrol. Perbedaan terjadi dengan signifikansi 0,634 (p>0,05).
karena kelompok intervensi Hal ini berarti terdapat perbedaan
mendapatkan edukasi melalui media hasil post-test sikap kedua
motion graphic sedangkan kelompok kelompok setelah kelompok
kontrol tidak mendapatkan edukasi. intervensi mendapatkan edukasi
Maka dapat disimpulkan bahwa H1 dengan media motion graphic.
diterima dan H0 ditolak artinya terdapat 3. Penggunaan media audiovisual
pengaruh yang signifikan media motion motion graphic efektif dalam
graphic terhadap sikap siswa terkait meningkatkan pengetahuan dan
diabetes melitus. sikap siswa SMA Negeri 6 Surakarta
Sejalan dengan penelitian terkait diabetes mellitus.
(Ramadhanti, 2022) yang menunjukkan
intervensi dengan media motion graphic 5. SARAN
meningkatkan sikap remaja tentang 1. Bagi pihak sekolah diharapkan
obesitas dengan peningkatan dari 21 dapat memanfaatkan media motion
(87%) naik menjadi 24 (100%) dengan 1 graphic sebagai media belajar untuk
kali intervensi melalui WhatsApp dan meningkatkan pengetahuan dan
Google Form. ). Hasil penelitian lain sikap siswa.
yang dilakukan oleh (Adrianto, 2019) 2. Bagi puskesmas diharapkan hasil
menyatakan bahwa intervensi dengan penelitian ini dapat menjadi sarana
media motion graphic terjadi dalam mempertimbangkan
peningkatan sikap sebesar 1.9%, dan penggunaan media motion graphic
peningkatan praktik gizi seimbang sebagai media edukasi kesehatan
sebesar 21.9%, sedangkan p-value sikap pada remaja.
dan praktik sebelum dan sesudah 3. Bagi peneliti diharapkan dapat
intervensi <0.05 dengan 1 kali intervensi mengembangkan penelitian ini
selama 30 menit. dengan menambahkan variabel
perilaku.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan pada bab sebelumnya, maka
DAFTAR PUSTAKA Graphics Terhadap Pengetahuan dan
Sikap Tentang Obesitas Remaja. Jurnal
Adrianto, H. P. (2019). Pengaruh Gizi, 11(1), 22-31.
Penyuluhan Gizi Dengan Media Audio Sarofah, N., Handayani, S. D., & Nuryakin,
Visual Terhadap Perubahan N. (2021). Pengaruh Pengetahuan,
Pengetahuan, Sikap, Dan Praktik Gizi Sikap, Tindakan Terhadap Kesadaran
Seimbang Pada Wanita Usia Subur Pra dan PHBS di Nomporejo. Media
Nikah Di Kua Wilayah Kota Pariaman Publikasi Promosi Kesehatan
Tahun 2019. Journal Of Chemical Indonesia (MPPKI), 4(4), 488-492.
Information And Modeling, 53(9), 21– Setyawatu, D. S., & Irdianty, M. S. (2019).
25. Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Http://Www.Elsevier.Com/Locate/Scp Hipertensi Dalam Pemenuhan
Asbi, A. A., Pendidikan, T., Keguruan, F., Kebutuhan Rasa Aman Dan Nyaman.
Ilmu, D. A. N., & Makassar, U. M. Jurnal Keperawatan, 23(1), 6.
(2019). Keefektifan penggunaan media https://www.mendeley.com/catalogue/
pembelajaran berbasis audio visual 5887c4ea-1009-39a9-9125-
terhadap hasil belajar bahasa indonesia f26862524c71
siswa kelas viii di smp negeri 1 Sutrisman, A. (2022). Efektivitas
bontonompo. Makassar: Skripsi. Penggunaan Motion Graphic Sebagai
Dinas Kesehatan Kota Surakarta. (2021). Media Pembelajaran Augmented
Profil Kesehatan Kota Surakarta Tahun Reality Pada Program Studi Teknologi
2021. Surakarta : DKK Surakarta. Informatika Multimedia Digital
Hartati, Y., Linda, L., Darwis, D., Sumiati, Politeknik Negeri Sriwijaya. JUPITER
S., & Ningsih, L. (2021). Promosi (Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknik
Kesehatan Edukasi Individu dengan Komputer), 14(2-c), 589-602.
Media Audio Visual melalui HP Syamsi, N., & Asmi, A. S. (2019).
terhadap Pengetahuan dan Sikap Lansia Gambaran Tingkat Pengetahuan Lansia
tentang Faktor Risiko Diabetes Di Terhadap Hipertensi Di Puskesmas
Kelurahan Sukamerindu (Doctoral Kampala Sinjai. JIKSH: Jurnal Ilmiah
dissertation, Poltekkes Kemenkes Kesehatan Sandi Husada, 8 (1 SE-
Bengkulu). Articles).
IDF, (2021). IDF Diabetes Atlas Estimation WHO. (2016). Diabetes Fakta dan Angka. In
of Global and Regional Gestational World Health Organization
Diabetes Mellitus Prevalence for 2021
by International Association of
Diabetes in Pregnancy Study Group’s
Criteria. Retrieved from
https://www.diabetesresearchclinicalpr
actice.com/article/S0168-
8227(21)00409-5/fulltext
Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan
Dasar Tahun 2018. Kementrian
Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.
McLeod, S. (2007). Maslow's hierarchy of
needs. Simply psychology, 1(1-18).
p2ptm.kemkes.go.id. (2018, 31 Oktober).
Anak Juga Bisa Diabetes. Diakses pada
29 November 2022. Dari
https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/anak-
juga-bisa-diabetes
Ramadhanti, F. M., Sulistyowati, E., &
Jaelani, M. (2022). Pengaruh Edukasi
Gizi dengan Media Video Motion

Anda mungkin juga menyukai