Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 10

Meta Analisis Desi Putri Romadhoni (D031021)

Pengaruh Stunting Ifdal Ichlasul Amal (D0319039)

Sintya Indah Pratiwi (D0319075)

Yuta Watanabe (D0319093)


PENDAHULUAN
Stunting merupakan kondisi di mana tubuh seorang anak mengalami gagal tumbuh akibat kekuarngan gizi di seribu hari
pertama yang memiliki efek jangka panjang hingga seorang anak dewasa. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya stunting pada anak usia dini adalah asupan energi, berat badan lahir, tingkat pendidikan ibu, tingkat pendapatan
keluarga, pola asuh, serta keragaman pangan, (Nugroho dkk., 2021). Terdapat banyak program yang telah dilakukan oleh
baik pemerintah maupun swasta untuk mencegah adanya stunting di Indonesia. Hasilnya pun beragam di setiap daerah
tertentu. Ada yang berhasil sesuai indicator yang ditentukan, ada pula yang tidak mencapai target yang mengakibatkan
ketidakefektifan program tersebut. Berangkat dari hal itu, muncul lah para evaluator yang mengevaluasi program-program
pencegahan stunting. Dari sekian banyak penelitian evaluasi yang meneliti program stunting, peneliti memilih 10 jurnal
yang sesuai dengan judul penelitian. Maka ditemukanlah sebuah rumusan masalah, yaitu: “bagaimana evaluasi pengaruh
stunting, apabila dikaji melalui meta analisis?”
TINJAUAN PUSTAKA
1. Khoeroh, H., & Indriyanti, D. R. (2017). Evaluasi penatalaksanaan gizi balita stunting di wilayah kerja Puskesmas
Sirampog. Unnes Journal of Public Health, 6(3), 189-195.
2. Wardani, Z., Sukandar, D., Baliwati, Y. F., & Riyadi, H. (2021). Sebuah Alternatif: Indeks Stunting Sebagai
Evaluasi Kebijakan Intervensi Balita Stunting Di Indonesia. GIZI INDONESIA, 44(1), 21-30.
3. Zukhrina, Y., & Martina. (2022). Evaluasi Program Rumoh Gizi Gampong Dalam Penanganan Balita Stunting Di
Desa Lubuk Sukon Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar Tahun 2021. Jurnal Aceh Medika, Vol.6 No.1,
106-115.
METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain meta analisis.


Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan panduan
dokumentasi. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik Purposive Sampling
dan dianalisis secara kualitatif berdasarkan data-data hasil kajian naratif terhadap
penelitian-penelitian yang ditemui.
HASIL

- Pelaksanaan program TPG juga sangat membantu ibu dalam meningkatkan status gizi balita, dalam TPG ibu akan lebih
memahami akan kebutuhan nutrisi anak, dan bagaimana cara mengolah makanan dengan baik dan benar, sehingga bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari hari,yang secara tidak langsung tindakan ibu tersebut akan melanjutkan program TPG
di rumah sehingga kebutuhan nutrisi balita akan terpenuhi, yang akan berdampak terhadap peningkatan status gizi balita.
- Pengetahuan remaja tentang pengertian anemia dan stunting sudah baik (85%) tetapi 31 remaja putri (77.5%) tidak
mengetahui bahwa anemia dapat beresiko menyebabkan stunting.
- Pengawasan diadakan pada saat rapat, dilakukan setiap triwulan, dan setahun sekali. Simpulan dalam penelitian ini
dilihat dari pelaksanaan yang berupa aspek (POAC) masih kurang maksimal dan belum spesifik. Oleh sebab itu
disarankan agar dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan program untuk mendapatkan hasil yang sesuai target dengan
pemenuhan SDM, sarana dan membuat perencanaan yang lebih spresifikasi untuk stunting.
- Menunjukan adanya penurunan prevalensi stunting secara signifikan setelah adanya sosialisasi sehingga perlu
ditingkatkan melalui dukungan anggaran, pengembangan inovasi terbaru dan memperluas jejaring kerjasama.
HASIL

- Menunjukkan pada tahap input yaitu tenaga kesehatan yang terlibat masih memerlukan tambahan, belum ada tenaga
gizi. Pada unsur proses, sebagian program terlaksana dengan baik meliputi program sehat bagi wanita hamil,
pemberian ASI Eksklusif, pemantauan tumbuh kembang, pemberian makanan tambahan, pemberian vitamin A kecuali
program pemberian taburia. Pada unsur output, cakupan prevalensi stunting
- pelaksanaan kebijakan pencegahan stunting belum optimal dikarenakan masih kurangnya kesadaran dan pemahaman
ibu balita mengenai pentingnya memberikan pola asuh yang baik dan benar, serta rendahnya tingkat partisipasi
masyarakat dalam mengikuti kegiatan di posyandu.
- Penyuluhan mengai gizi dan stunting pada anak sebaiknya dilakukan sejak dini
- Program RGG yang dikelola oleh TP-PKK dapat berjalan dengan sangat baik sesuai dengan yang diharapkan dan
dapat mencapai target yang sangat signifikan yaitu terjadinya peningkatan berat badan dan tinggi badan disetiap
bulannya.
- model indeks stunting pada penilitian ini merupakan ukuran evaluasi yang tanggap terhadap intervensi stunting pada
bayi (0-56 bulan) di Indonesia. Indeks stunting nasional dari tahun 2015 sampai 2018 mengalami peningkatan
PEMBAHASAN

Dalam mengevaluasi ke-10 artikel di atas, kami menggunakan Standard of Evaluational


Programs, and Materials dengan 4 indikator, yaitu: utility standards, feasibility standards,
propriety standards, dan accuracy standards.
KESIMPULAN

Penelitian dalam evelausi mengenai pencegahan stunting telah memenuhi beberapa standar yakni
utility standard dengan meyakinkan bahwa informasi evaluasi praktis yang diperlukan audiensi. Feasiblity
standard bahwa evaluasi yang realistik dan bijaksana. Propriety standard bahwa evaluasi dilakukan
dengan legal demi kepentingan dan keamanan yang terlibat dan dipengaruhi hasilnya. Dan yang terkahir
accuracy standard yang dilakukan secara adekuasi mengenai objek yang dievaluasi.

Anda mungkin juga menyukai