Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

ANALISIS PASAR DALAM PELUANG BISNIS KLINIK TUMBUH KEMBANG


DENGAN METODE GOOGLE TREND

RIQQOT WASIILAH ISHMAT


1902070016

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Stunting merupakan salah satu tantangan dan masalah gizi secara global yang
sedang dihadapi oleh masyarakat di dunia. Ambitious World Health Assembly
menargetkan penurunan 40% angka Stunting di seluruh dunia pada tahun 2025.
Global Nutritional Report 2018 melaporkan bahwa terdapat sekitar 150,8 juta
(22,2%) balita Stunting yang menjadi salah satu faktor terhambatnya pengembangan
manusia di dunia. World Health Organization (WHO) menetapkan lima daerah
subregio prevalensi Stunting, termasuk Indonesia yang berada di regional Asia
Tenggara (36,4%) (United Nation, 2018) (UNICEF, Levels and Trends in child
malnutrition - UNICEF WHO The World Bank Join Child Malnutrition Estmates,
2019).
Berdasarkan hasil penelitian Verawati Simamora tahun 2019 ada banyak
sekali faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kasus stunting pada anak. Faktor
penyebab stunting ini dapat disebabkan oleh faktor langsung bahkan oleh faktor tidak
langsung. Dimana rata-rata penyebab faktor langsung kejadian stunting ini karena
kurangnya asupan gisi dan adanya penyakit infeksi sedangkan untuk penyebab
stunting dengan faktor tidak langsung yaitu pendidikan, pengetahuan ibu yang
rendah, ekonomi keluarga, status gizi, sanitasi air dan lingkungan. Masalah
kekurangan gizi sering mendapatkan perhatian di berbagai negara yang berkembang
meliputi underwight, stunting, wasting, dan defesiensi mikronutrien. (Maulina,
2021).
Berdasarkan hasil SSGI 2021, prevalensi stunting menunjukkan penurunan
dari 27,7% di tahun 2019 menjadi 24,4%. Namun, prevalensi underweight
mengalami peningkatan dari 16,3% menjadi 17%. Apabila ditinjau menurut standar
WHO, hanya Provinsi Bali yang mempunyai status gizi berkategori baik dengan
prevalensi stunting di bawah 20% (10,9%) dan wasting di bawah 5% (3%). Stunting
di Jawa Timur pada tahun 2022 angka prevalensinya masih cukup tinggi, yakni 23,5
persen. Angka tertinggi terdapat di Kabupaten Bangkalan sebesar 38,9 persen,
sementara terendah di Kabupaten Mojokerto 6,9 persen dari keseluruhan di Jawa
Timur.
Pengetahuan ibu secara tidak langsung juga mempengaruhi status kesehatan
ibu, janin yang dikandung, dan kualitas bayi yang akan dilahirkan. Selama ini upaya
peningkatan gizi dilakukan ketika ibu sudah hamil, sehingga akan lebih baik
pendidikan gizi khususnya dalam pencegahan Stunting dilakukan ketika ibu belum
hamil dan akan mempersiapkan kehamilannya (Djauhari T, 2017).
Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Hidaya (2017), menunjukkan
bahwa pengetahuan yang baik dari ibu dipengaruhi oleh faktor pengakuan dan
informasi yang diperoleh. Selain itu faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan ibu
tentang tumbuh kembang anak yaitu pendidikan dan faktor ekonomi keluarga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh
kembang anak usia 1-3 tahun. Oleh karena itu, orang tua memerlukan informasi yang
tepat mengenai permasalahan Tumbuh Kembang anak terutama di masa ini saat
informasi yang salah dapat tersebar dengan mudah.
Untuk membantu para orang tua dalam mengetahui perkembangan dan
pertumbuhan anak beberapa rumah sakit menyediakan Klinik Tumbuh Kembang
Anak. Klinik Tumbuh Kembang Anak adalah klinik yang membantu orang tua dalam
mengawasi pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain membantu mengawasi,
Klinik Tumbuh Kembang juga akan memberikan pengajaran mengenai cara
mengasuh anak yang tepat dan sesuai untuk menstimulasi tumbuh kembang anak
anda.
Berdasarkan jumlah klinik tumbuh kembang di Jawa Timur ada 20 klinik
dengan total 41,15 juta penduduk di Jawa Timur, dan ada 1 klinik tumbuh kembang
di Lamongan dengan total 1,356 juta penduduk di Lamongan. Sedangkan jumlah
stunting di Jawa Timur cukup tinggi yakni 23,5 persen, dan di lamongan stunting
yakni 20,5 persen.
Agar dapat melihat dan menjalankan semua peluang, Klinik Poli Tumbuh
Kembang, harus dapat melakukan kegiatan pemasaran dan promosi, dimana menurut
Adi Susilo (2017) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di
dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain. Sebuah perusahaan yang berkompetisi diseluruh segmen,
sebaiknya mengidentifikasikan segmen pasar yang paling menarik untuk dilayani.
Konsep pemasaran yang strategis ini dikenal dengan stategi STP (Segmenting,
Targeting, Positioning).
Dengan adanya Platform Google Trends, bisa mendeteksi peningkatan
penyakit termasuk stunting. Banyaknya orang yang googling tentang perkembangan
tumbuh pada anak berkorelasi dengan stunting dan peluang bisnis. Peneliti yang
membandingkan pencarian kata kunci di Google dengan data surveilans stunting dari
Kementerian Kesehatan pada 2018-2022 membuktikan hal tersebut.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan, yakni
menggambarkan kondisi kesehatan anak di masyarakat dengan menggunakan data
Google Trend dengan data hasil studi status gizi Indonesia (SSGI). Data yang
digunakan berupa data runtun bulan dengan rentang dari bulan januari – desember
2021. Hasil data di google trend pada poli tumbuh kembang masih sangat rendah
minat masyarakat pada kesehatan tumguh kembang anak termasuk pada poli tumbuh
kembang, sedangkan hasil data tentang stunting menunjukan stunting masih cukup
tinggi termasuk di jawa timur yakni 23,5 persen. Pentingnya aspek pasar dan
pemasaran dalam suatu bisnis yaitu dimana dalam suatu aspek pasar dan pemasaran
digunakan untuk mengetahui seberapa besar permintaan yang ada sehingga bisnisnya
dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk
mengambil judul “Analisis Pasar Dalam Peluang Bisnis Poli Tumbuh Kembang
Dengan Metode Google Trend”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah di atas, maka dirumuskan permasalahannya yaitu :
“Analisis Pasar Dalam Peluang Bisnis Poli Tumbuh Kembang Dengan Metode
Google Trend”.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah dilakukan untuk menghasilkan
peluang bisnis dalam poli tumbuh kembang.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Mengkaji penentuan analisis peluang bisnis pada Klinik Tumbuh Kembang
b. Mengkaji analisis pasar dalam Klinik Tumbuh Kembang
c. Mengkaji peluang bisnis pada Klinik Tumbuh Kembang dengan metode google
trend
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Profesi
Penelitian ini untuk mengembangan dan meningkatkan pendidikan dalam
bidang kesehatan dapat menjadi pintu gerbang untuk penelitian lanjutan atau baru
terkait tentang GT.
1.4.2. Bagi Akademik
Penelitian ini adalah sebagai media referensi bagi peneliti selanjutnya yang
nantinya menggunakan konsep dan dasar penelitian yang sama, yaitu mengenai
analisis peluang bisnis dalam kesehatan dengan metode GT.
1.4.3. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya
dan bisa dikembangkan menjadi lebih sempurna.
1.4.4. Bagi Pemerintah
Penelitian ini diharapkan mendapatkan best practice khususnya dalam
pengawasan oleh lembaga tertentu, dapat mengetahui kondisi atau masalah terkini di
dalam masyarakat melalui pemanfaatan GT, dan bisa memberikan saran atau bahan
pertimbangan dalam melakukan pemberian bantuan kesehatan. Best practive yang
dimaksud ialah istilah pencarian yang siap digunakan dan nantinya bisa
menghasilkan data tren yang valid (berdasarkan hasil uji penelitian ini).

BAB II
KAJIAN TEORI

1.1. Stunting
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh
pendek. Penderita stunting umumnya rentan terhadap penyakit, memiliki tingkat
kecerdasan di bawah normal serta produktivitas rendah. Tingginya prevalensi
stunting dalam jangka panjang akan berdampak pada kerugian ekonomi bagi
Indonesia. Prevalensi stunting Indonesia berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi
(PSG) 2016 mencapai 27,5 persen. Menurut WHO, masalah kesehatan masyarakat
dapat dianggap kronis bila prevalensi stunting lebih dari 20 persen. Artinya, secara
nasional masalah stunting di Indonesia tergolong kronis, terlebih lagi di 14 provinsi
yang prevalensinya melebihi angka nasional.
Berdasarkan hasil penelitian Verawati Simamora tahun 2019 ada banyak
sekali faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kasus stunting pada anak. Faktor
penyebab stunting ini dapat disebabkan oleh faktor langsung bahkan oleh faktor tidak
langsung. Dimana rata-rata penyebab faktor langsung kejadian stunting ini karena
kurangnya asupan gisi dan adanya penyakit infeksi sedangkan untuk penyebab
stunting dengan faktor tidak langsung yaitu pendidikan, pengetahuan ibu yang
rendah, ekonomi keluarga, status gizi, sanitasi air dan lingkungan. Masalah
kekurangan gizi sering mendapatkan perhatian di berbagai negara yang berkembang
meliputi underwight, stunting, wasting, dan defesiensi mikronutrien. (Maulina,
2021).
Salah satu keberhasilan dalam mencegah terlambatnya tumbuh kembang anak
dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dasar bagi ibu yang baik tentang tumbuh
kembang anak terutama pada anak usia 1-3 tahun dengan mendapatkan informasi
penting serta mendapatkan penyuluhan sehingga para ibu dapat mengetahui jika
terjadi masalah pada tumbuh kembang anaknya. Statemen ini menunjukkan bahwa
pengetahuan dan perilaku itu sangat berhubungan erat. Tumbuh kembang anak harus
dideteksi sedini mungkin terutama sebelum anak umur 3 tahun agar tidak terjadi
penyimpangan dalam tumbuh kembang anak, karena pada masa ini pertumbuhan sel
otak apda anak berkembang dua kali lipat dibandingkan sel-sel otak pada orang
dewasa. Keterlambatan deteksi akan menyebabkan terlambatnya penanganan yang
mengakibatkan penyimpangan yang sulit untuk diperbaiki.
Upaya untuk membantu agar anak tumbuh kembang secara optimal dengan
cara deteksi dini adanya penyimpangan perlu dilaksanakan dari tingakt keluarga,
petugas kesehatan dan semua tingkat pelayanan kesehatan. Keterampilan ibu dalam
mendeteksi dini perkembangan dan pertumbuhan anak berperan penting karena hal
ini berkaitan dengan pengetahuan dari ibu tentang tindakan atau langkah yang harus
diambil agar tidak terlambat dalam menangani jika terjadi penyimpangan terhadap
tumbuh kembang anak. Pengetahuan dasar mengenai tumbuh kembang anak sangat
penting dikuasai oleh orang tua terutama ibu yang menghabiskan waktu bersama
anak, bila pengetahuan ini kuat, maka akan sangat mudah untuk mengetahui
penyimpangan dan tindakan yang harus dilakukan.
Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Hidaya (2017), menunjukkan
bahwa pengetahuan yang baik dari ibu dipengaruhi oleh faktor pengakuan dan
informasi yang diperoleh. Selain itu faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan ibu
tentang tumbuh kembang anak yaitu pendidikan dan faktor ekonomi keluarga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh
kembang anak usia 1-3 tahun.
1.1.1. Klinik Tumbuh Kembang
Layanan ini hadir untuk memastikan tumbuh kembang anak sesuai dengan
usianya. Anak yang baru lahir hingga berusia remaja bisa memanfaatkan layanan
klinik ini.
Semua anak terlahir dengan risiko hambatan dalam perkembangannya. Tapi
ada beberapa anak yang memiliki risiko lebih tinggi lantaran berbagai gangguan.
Bila risiko itu tak terdeteksi dan tertangani sejak dini, akibatnya anak akan
mengalami persoalan dalam hal perilaku serta kecerdasan seiring dengan
bertambahnya usia. Ada banyak faktor yang mempengaruhi laju perkembangan
anak. Di antaranya keterampilan sosial, motorik, bahasa, dan permainan.
Klinik tumbuh kembang anak hadir untuk melayani orang tua dan anak yang
memiliki risiko gangguan tersebut. Tim dokter di klinik akan berupaya menemukan
masalah dan memberikan penanganan yang sesuai. Lewat perawatan di klinik
tumbuh kembang ini, anak bisa memperoleh layanan menyeluruh untuk mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Klinik Tumbuh Kembang (KTK) adalah suatu klinik yang bertujuan untuk
membantu orang tua dalam pengasuhan/manajemen tumbuh kembang anaknya agar
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal potensi bawaannya.
Pemeriksaan Tim Dokter KTK oleh Dokter Spesialis Kedokteran Fisik &
Rehabilitasi dan Dokter Spesialis Anak
Klinik Tumbuh Kembang, Meliputi :
a. Skrinning /Evaluasi Tumbuh Kembang oleh Dokter Tumbung Kembang
b. Klinik Psikolog
c. Fisioterapi Pediatrik
d. Terapi Wicara
e. Terapi Okupasi
f. Sensori Integrasi
g. Snoezleen
h. Klinik Gangguan Makan
Klinik tumbuh kembang anak di rumah sakit melayani deteksi dini
pertumbuhan serta perkembangan anak, pemeriksaan yang mencakup penapisan
(screening) dan penilaian (assessment), konsultasi psikologis, fisik, dan nutrisi, serta
berbagai tes psikologis, seperti tes inteligen dan tes kepribadian.
Deteksi dini menjadi kata kunci untuk memastikan anak bisa optimal dalam
pertumbuhan dan perkembangannya. Maka rumah sakit sepenuhnya mendukung
orang tua yang segera mengakses layanan screening begitu mendapati ada gangguan
yang mengarah ke masalah tumbuh kembang anak.
Layanan lain yang juga memiliki peran penting bagi anak termasuk:
a. Pemantauan perkembangan untuk memastikan penanganan yang diberikan
sudah berjalan lancar sesuai dengan harapan
b. Evaluasi dan manajemen soal masalah kedisiplinan
c. Memberikan perawatan untuk meningkatkan kesehatan fisik, sosial dan
emosional anak
d. Memberikan informasi kepada orang tua memiliki kesehatan anak, termasuk
soal gizi dan perilaku dasar
1.1.2. Google Trend
Google Trends adalah situs web yang dimiliki Google.Inc yang berisi trend
penggunaan kata kunci di website mesin pencari google dan berita yang sedang
trend. (Ibrahim, 2013). Salah satu manfaat google trend adalah untuk research
(riset). Dengan melakukan riset menggunakan Google Trends, orang-orang yang
berkecimpung di dunia online seperti yang tertera di atas, bisa mendapatkan
perkembangan data pencarian dari Google, sehingga bisa memutuskan untuk
memulai suatu bisnis di dunia online atau membuka bisnis online baru dengan
menggunakan media internet, terutama bagi para webmaster, bloger, internet
marketing dan internet enterpreneur.
Google Trends merupakan salah satu tools yang berguna adalah situs web
publik milik Google Inc. dan menawarkan data terutama untuk merancang strategi
konten dan SEO (search Engine Optimization). Praktisi pemasaran dapat
mempelajari apa yang dicari target audiens sehingga bisa membuat konten dengan
tepat dan dapat mengarahkan traffic ke situs. Penelusuran yang menunjukkan
seberapa sering istilah penelusuran tertentu dimasukkan dibandingkan dengan semua
istilah penelusuran lain di wilayah dan bahasa yang berbeda (Jun et al., 2018).
Google trends adalah aplikasi pemanfaatan big data yang paling signifikan
yang banyak digunakan perusahaan yang dapat memahami perubahan sosial dan
membantu membuat prediksi. Tools yang disediakan oleh Google dapat menemukan
topik yang paling sering dibicarakan. Misalnya topik mengenai dunia politik, sports,
digital marketing, teknologi, atau kuliner. Tools ini sering digunakan para praktisi
pemasaran untuk membuat content marketing. Selain itu, Google trends dapat
digunakan secara gratis dan dapat memberikan informasi tentang apa saja yang
orang cari di mesin pencarian Google. Google Trends mampu untuk menjelaskan
dan menampilkan fenomena pertumbuhan produk baru (Chumnumpan & Shi, 2019).
Google merupakan mesin pencari yang paling banyak digunakan oleh
masyarakat Indonesia bahkan dunia. Lee (dalam Onder, 2016) mengatakan bahwa
dari semua mesin pencari yang ada, Google merupakan mesin pencari dengan
persentase pengguna tertinggi dengan 67 persen pengguna dan sekitar 5,9 miliar
ratarata pencarian perhari. Berdasarkan publikasi hasil survei yang dilakukan oleh
We Are Social & Hootsuite (2019), website yang paling sering diakses masyarakat
Indonesia adalah Google.com dan Google.co.id dengan total kunjungan 1,7312
miliar kunjungan per bulan. Jumlah pengguna yang besar serta intensitas pencarian
yang tinggi akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan jumlah data yang
dihasilkan oleh mesin pencari. Oleh karena itu, Google Trends yang mampu
merefleksikan atensi masyarakat menjadi penyedia data yang sangat menunjang
berbagai penelitian. Kemudahan dan kelebihan Google Trends menjadi salah satu
solusi untuk meningkatkan akurasi prediksi dalam banyak bidang penelitian.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, data Google Trends dapat digunakan sebagai
informasi tambahan dalam memproyeksikan data pengangguran di Indonesia dan
dapat meningkatkan performa nowcasting (Nooraeni dkk, 2020). Ketika data Google
Trends dikombinasikan dengan variabel makroekonomi akan meningkatkan
performa model prediksi pengangguran. Selaras dengan penelitian tersebut, indikator
yang dikumpulkan Google Trends mampu menyediakan prediksi tingkat
pengangguran yang lebih baik pada tingkat regional di Rumania untuk mendukung
keputusan pemerintah (Mihaela, 2020). Oleh sebab itu, pemanfaatan data Google
Trends dapat digunakan sebagai informasi tambahan untuk memprediksi tingkat
pengangguran bersamaan dengan indikator ekonomi makro seperti pertumbuhan
ekonomi dan inflasi sebagai dasar pengambilan keputusan atau evaluasi kebijakan.
1.1.3. Bisnis
Banyak sekali rumusan tentang bisnis, karena bisnis merupakan kegiatan yang
penuh dengan keragaman dan sangat kompleks. Dirnana antara pihak yang stau
dengan pihak yang lain saling tergantung penuh dengan interdependensi. Oleh
karena itu bisnis penuh dengan perubahan dan inovasi dan penuh dengan dinamika.
Bisnis berasal dari busy yang berarti sibuk. Jadi bisnis itu suatu kesibukan karena
rnengerjakan aktivitas yang mendatangkan keuntungan. Bisnis dapat juga diartikan
sebagai suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang berlujuan untuk
mendapatkan keuntungan (Griff,rn dan Elbert .2012).
Berangkat dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bisnis
itu merupakan kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang atau
organisasi yang menciptakan nilai (create value) rnelalui penciptaan barang dan jasa
( create of good and service) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan
mernperoleh keuntungan melalui transaksi. Menurut Kamaluddin dan Rapanna
(2017 : 1), Administrasi Bisnis merupakan suatu fungsi yang memegang peranan
yang sangat penting terhadap tercapainya kelancaran usaha kegiatan, maupun
aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi.
1.1.4. Pasar
Pasar dan pemasaran merupakan rangkaian yang tidak bisa dipisahkan satu
sama lain. Pasar dan pemasaran saling ketergantungan dan saling mempengaruhi
satu sama lain, sehingga pasar akan selalu berrdampingan pleh pemasaran dan seriap
kegiatan pemasaran adalah untuk menciptakan pasar. Menurut Kotler dalam
Wibowo (2019) Pemasaran adalah aktivitas sosial dan sebuah pengaturan yang
dilakukan oleh perorangan ataupun sekelompok orang dengan tujuan untuk
mendapatkan tujuan mereka dengan jalan membuat produk dan menukarkannya
dengan besaran nominal tertentu ke pihak lain.
Menurut Kotler dan Amstrong (1992) dalam Nurhayani dan Sunaryo (2015 :
140), Strategi Pemasaran adalah pendekatan pokok yang akan digunakan oleh unit
bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan lebih dulu, didalamnya
tercantum keputusan-keputusan pokok mengenai target pasar, penempatan produk di
pasar, bauran pemasaran dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan.
Dalam artian sempit pasar dapat diartikan sebagai tempat bertemunya para
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi, dengan kata lain bahwa pasar
memiliki tempat atau lokasi tertentu sehingga memungkinkan penjual dan pembeli
untuk melakukan transaksi. Sedangkan secara luas pasar adalah himpunan pembeli
nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Dengan kata lain, bahwa pasar
mengandung arti kumpulan atau himpunan para pembeli baik itu pembeli nyata
maupun pembeli potensial atas jasa atau produk yang dibeli (Kasmir and Jakfar
2013).
Analisis aspek pasar dan pemasaran adalah suatu usulan proyek yang
ditujukan untuk mendapatkan gambaran mengenai besar pasar potensial yang
tersedia dan mengurangi kemungkinan resiko yang akan terjadi untuk masa yang
akan datang (Suprapto 2013).
1. Aspek Pasar
Dalama study kelayakan bisnis dan investasi, Aspek pasar secara garis
besar membahas tentang seberapa besar permintaan, penawaran serta harga dari
suatu produk. Adapun metode yang digunakan selama beberapa tahun kedepan
dalam melakukan permintaan dan penawaran ialah metode proyeksi yang
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ataupun seberapa besar tingkat
penyerapan pasar. Ada beberapa hal yang perlu diketahui dan dipelajari dalam
aspek pasar ini, antara lain:
a. Penawaran; yakni kuantitas barang yang itaearkan pada berbagai tingkatan
harga pasar. Apabila harga dari suatu barang tertentu mengalami
peningkatan, maka kuantitas dari barang tersebut juga akan semakin tinggi,
begitupun sebaliknya.
b. Permintaan; Yaitu jumlah barang yang dibutuhkan oleh konsumen yang
memiliki kemampuan membeli barang dengan berbagai tingkat harga.
Apabila harga suatu barang mengalami peningkatan, maka kuantitas dari
barang yang diminta akan mengalami penurunan, demikian pula sebaliknya.
Apabila harga barang yang diminta semakin menurun maka kuantitas barang
yang diminta akan semakin naik.
c. Bentuk Pasar; Jika dilihat dari segi produsen, maka pasar dapat dibedakan
menjadi 4 yakni pasar persaingan sempurna, pasar oligopoly, pasar monopoli
dan pasar persaingan monopolistis. Sedangkan jika ditinjau dari segi
konsumen, pasar dibedakan menjadi pasar pemerintah, pasar industry, pasar
reseller (penjual kembali) dan pasar konsumen.
d. Mengukur serta meramalkan permintaan; yaitu seni memperkirakan
kemungkinankemungkinan yang akan terjadi dimasa mendatang di saat
sekarang dengan cara melakukan riset dan pengumpulan data serta informasi
dari masa lampau, ke udian melakukan pengolahan data, kemudian
menentukan metode peramalan, sebelum kemudian memproyeksikan hasil
data yang telah diperoleh hingga melakukan pengamblan keputusan
peramalan dengan metode regresi (Metode ramalan yang disusun atas dasar
pola data dari masa lampau)

Anda mungkin juga menyukai