Anda di halaman 1dari 9

Fedora, dkk / Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa xx(x), 202x

JKMK
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT KHATULISTIWA
http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/JKMK?page=index

HUBUNGAN PERSEPSI MANFAAT DENGAN SIKAP KADER TERHADAP PROGRAM


STOP STUNTING KABUPATEN BOYOLALI
Fedora Sekar Berlianannisa1, Kusuma Estu Werdani2
1&2
Program Studi Kesehatan Masyarakat:Universitas Muhammadiyah Surakarta
Alamat: Jl A. Yani, Mendungan, Pabelan, Kec. Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah-57169, Indonesia
Korespondensi: Email penulis dan nomor Handphone

ABSTRAK
Kejadian stunting di Kabupaten Boyolali pada tahun 2020 hingga bulan Oktober mengalami peningkatan yang signifikan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan data tersebut upaya pencegahan stunting di Kabupaten Boyolali
harus lebih diperhatikkan pelaksanaannya, salah satu program pencegahan stunting di Kabupaten Boyolali yaitu Program
STOP Stunting yang digerakkan oleh kader Nasyiatul Aisyiyah, dalam menjalankan program tersebut sikap kader
Nasyiatul Aisyiyah dapat dipengaruhi oleh persepsi manfaat kader Nasyiatul Aisyiyah. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara persepsi terhadap manfaat program dengan sikap kader Nasyiatul Aisyiyah terhadap
Program STOP Stunting di Kabupaten Boyolali. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional dengan
desain studi cross sectional. Pada penelitian ini terdapat 80 sampel diperoleh secara convenience sampling. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Desember 2020 di Kabupaten Boyolali. Uji chi square dilakukan untuk melihat hubungan antara
persepsi manfaat dengan sikap kader Nasyiatul Aisyiyah terhadap Program STOP Stunting. Hasil analisis menunjukkan
bahwa lebih banyak kader yang memiliki persepsi manfaat dan sikap yang baik terhadap Program STOP Stunting.
Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi manfaat dengan sikap kader Nasyiatul Aisyiyah terhadap Program
STOP Stunting di Kabupaten Boyolali (p = < 0,001). Hal penting yang perlu diperhatikan agar Program STOP Stunting
dapat berjalan maksimal yaitu merubah persepsi manfaat dan sikap kader Nasyiatul Aisyiyah yang kurang baik dengan
memberikan sosialisasi mengenai manfaat yang didapat kader dan pengetahuan mengenai stunting.
Kata kunci : Persepsi manfaat, program STOP stunting, sikap, stunting

ABSTRACT
The incidence of stunting in Boyolali Regency from 2020 to October has increased significantly compared to the previous
year. Based on these data, the implementation of stunting prevention efforts in Boyolali Regency must be more concerned,
one of the stunting prevention programs in Boyolali Regency is the STOP Stunting Program which is driven by cadres
Nasyiatul Aisyiyah, in carrying out the program the attitude of Nasyiatul Aisyiyah cadres can be influenced by the
perception of the benefits of Nasyiatul Aisyiyah cadres. This study aims to analyze the relationship between perceptions of
the benefits of the program and the attitudes of Nasyiatul Aisyiyah cadres towards the STOP Stunting Program in Boyolali
Regency. This research is a quantitative observational study with a cross sectional study design. In this study, there were
80 samples obtained by convenience sampling. This research was conducted in December 2020 in Boyolali Regency. Chi
square test was conducted to see the relationship between perceived benefits and the attitude of Nasyiatul Aisyiyah cadres
towards the STOP Stunting Program. The analysis showed that more cadres had good perceptions of benefits and attitudes
towards the STOP Stunting Program. There is a significant relationship between perceived benefits and the attitude of
Nasyiatul Aisyiyah cadres towards the STOP Stunting Program in Boyolali Regency (p = <0.001). The important thing
that needs to be considered so that the STOP Stunting Program can run optimally is changing the perception of benefits
and the unfavorable attitude of Nasyiatul Aisyiyah cadres by providing socialization about the benefits obtained by cadres
and knowledge about stunting.
Keywords : Perceptions of benefits, STOP stunting program, attitudes, stunting

1
Fedora, dkk / Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa xx(x), 202x

@ 2020, JKMK-Unmuh Pontianak

2
Fedora, dkk / Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa xx(x), 202x

PENDAHULUAN
Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam
waktu yang cukup lama, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak
lebih rendah atau pendek (kerdil) dari ukuran standar usianya masalah stunting dipengaruhi oleh
ketidakcukupan makanan baik dari segi jumlah maupun kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam. Selain itu,
masalah tersebut juga dipengaruhi oleh pola asuh yang kurang baik terutama pada aspek perilaku praktik
pemberian makanan bagi bayi dan balita, serta rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan. Pola asuh dan
status gizi sangat dipengaruhi oleh pemahaman orangtua terutama ibu. (Kemenkes RI, 2018).
Jumlah kasus stunting di dunia saat ini masih tinggi khususnya di negara miskin dan berkembang.
Prevalensi stunting tertinggi di dunia yaitu negara India dengan prevalensi stunting 48% (61.723 jumlah anak
stunting), prevalensi tertinggi selajutnya yaitu Nigeria, Pakistan, China, dan Indonesia. Indonesia merupakan
negara dengan prevalensi terbesar urutan kelima dengan prevalensi sebesar 36% (7.547 jumlah anak yang
mengalami stunting) (UNICEF, 2013). Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 tentang status gizi balita pendek
(pendek dan sangat pendek) di Indonesia tahun 2018 sebanyak 30.8%, jika dibandingkan tahun 2013 (37.2%)
dan tahun 2010 (35.6%) menunjukkan penurunan yang signifikan. Sementara prevalensi stunting di Jawa
Tengah saat ini sebesar 28% yang menunjukkan bahwa prevalensi Jawa Tengah sebenarnya masih lebih baik
dari angka nasional. Akan tetapi angka itu masih di atas batas yang ditetapkan oleh WHO yaitu 20%
(Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Kabupaten Boyolali merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun
2018 di Kabupaten Boyolali dilaporkan terdapat balita pendek atau stunting (TB/U) sebesar 10% kemudian
pada tahun 2019 prevalensi kejadian stunting di Kabupaten Boyolali menurun menjadi 7.2%, akan tetapi pada
tahun 2020 hingga bulan Oktober prevalensi kejadian stunting tersebut meningkat menjadi 9.26% menunjukan
peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data tersebut dalam upaya pencegahan stunting di Kabupaten
Boyolali harus lebih diperhatikan pelaksanaannya, agar angka kejadian stunting di Kabupaten Boyolali terus
menurun (Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, 2020).
Deteksi dan intervensi dini stunting merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas gizi anak
dan merupakan salah satu program yang digerakkan dari Kemenkes RI. Pemantauan dan deteksi stunting anak
usia dini merupakan bagian dari tanggung jawab petugas kesehatan puskesmas bekerja sama dengan kader yang
ada di wilayah kerjanya masing-masing (Masyita Haerianti, 2018). Kader kesehatan untuk penanganan stunting
di Indonesia juga dibentuk oleh Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berkemajuan dan terus berkarya
untuk bangsa. Kekuatan internal Muhammadiyah ini terdiri dari kesiapan sumber daya manusia/kader untuk
mendukung gerakan dakwah Muhammadiyah. Kader Muhammadiyah ini diperoleh dari organisasi otonom
Muhammadiyah termasuk Nasyiatul Aisyiyah (Pengabdian et al., 2019).

3
Fedora, dkk / Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa xx(x), 202x

Program STOP stunting ini dijalankan oleh kader Nasyiatul Aisyiyah yang memiliki potensi yang baik
dalam menangani permasalahan umat dan bangsa terutama yang bersinggungan dengan permasalahan
kesehatan salah satunya dalam melakukan upaya pencegahan stunting. Dalam pelaksanaan program STOP
stunting setiap kader Nasyiatul Aisyiyah memiliki sikap yang berbeda-beda terhadap pandangan program
tersebut. Kondisi ini yang dapat menimbulkan dampak pada kualitas pelaksanaan program STOP stunting
(Wardani et al., 2019). Pada sikap kader Nasyiatul Aisyiyah dalam pelaksanaan program STOP stunting dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terbagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu dari
faktor internal yang mempengaruhi sikap yaitu persepsi manfaat dari kader mengenai pelaksanaan program
STOP stunting. Secara umum diyakini bahwa kader kesehatan akan mengambil tindakan untuk menjalankan
suatu program dalam pencegahan penyakit apabila kader tersebut memiliki kepercayaan terhadap keuntungan
yang diperoleh kader tersebut pada saat menjalankan program pencegahan penyakit. Setiap orang memiliki
persepsi manfaat yang berbeda sehingga akan menghasilkan sikap seseorang yang berbeda-beda (Narsih et al.,
2020).
Stunting masih menjadi prioritas di Indonesia, sehingga upaya pencegahan stunting masih harus terus
dilakukan. Salah satu program upaya pencegahan stunting yang dilakukan oleh kader Nasyiatul Aisyiyah yaitu
program STOP stunting. Program STOP stunting di Kabupaten Boyolali ini kegiatannya belum berjalan
maksimal karena kegiatannya tidak rutin dilaksanakan satu bulan sekali. Sikap kader dalam melaksanakan
program STOP stunting ini dapat dipengaruhi oleh persepsi manfaat kader tersebut. Kader akan memiliki
persepsi manfaat yang positif apabila program STOP stunting baik untuk dijalankan, maka sikap kader akan
cenderung positif, sehingga ketika kader tersebut diminta untuk melakukan kegiatan tersebut maka kader akan
berperan aktif dalam program STOP stunting. Berdasarkan masalah diatas, penulis ingin melakukan penelitian
untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap manfaat program dengan sikap kader Nasyiatul Aisyiyah
terhadap program STOP stunting di Kabupaten Boyolali.
Pendahuluan berisi urgensi dan latar belakang masalah penelitian yang diuraikan dengan metode
piramida terbalik mulai dari tingkat global, nasional dan lokal. Mencantumkan referensi (pustaka atau hasil
penelitian relevan) dengan menggunakan nomor sumber disetiap kalimat setelah tanda titik (.) yang di-
sesuaikan dengan Daftar Pustaka, sebagai contoh:………Penelitian Strasburger et al., remaja usia 8-18 tahun
menghabiskan waktu rata-rata 7 jam per hari untuk mengakses media. 1

Jumlah halaman pada bagian pendahuluan sebanyak 1-1,5 halaman yang ditulis dengan menggunakan Times
New Roman 11 point (tegak) dengan spasi 1,5. Tiap paragraf diawali dengan kata yang menjorok ke dalam 5
digit. Bagian akhir pendahuluan harus mengemukakan tujuan penelitian.

4
Fedora, dkk / Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa xx(x), 202x

BAHAN DAN METODE


Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian observasional analitik
dengan pendekatan Cross Sectional. Pada penelitian Cross Sectional data penelitian diambil dalam satu waktu
atau dalam waktu yang sama. Rancangan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara persepsi
terhadap manfaat program dengan sikap kader Nasyiatul Aisyiyah terhadap program STOP stunting di
Kabupaten Boyolali. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Desember 2020. Tempat penelitian di
Kabupaten Boyolali. Populasi dalam penelitian ini adalah kader Nasyiatul Aisyiyah yang berada di Kabupaten
Boyolali yaitu sejumlah 150 kader. Hasil perhitungan jumlah sampel minimal menggunakan rumus Lameshow
diketahui bahwa besarnya sampel minimal dalam penelitian ini adalah 70 responden. Untuk mengantisipasi
adanya efek non respon maka jumlah sampel pada penelitian ini menjadi 78 responden. Pada penelitian yang
telah dilaksanakan jumlah responden yang didapatkan yaitu sebanyak 80 kader Nasyiatul Aisyiyah di
Kabupaten Boyolali. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan teknik convenience
sampling.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner dalam bentuk link google form
kepada kader Nasyiatul Aisyiyah yang bertujuan untuk mengetahui persepsi manfaat kader dan sikap kader
Nasyiatul Aisyiyah dalam pelaksanaan program STOP stunting. Kuesioner berupa pertanyaan yang diisi sendiri
oleh kader Nasyiatul Aisyiyah. Pengisian kuesioner oleh kader Nasyiatul Aisyiyah diberikan batas waktu untuk
pengiriman. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah Chi Square dengan nilai keyakinan
95% dan tingkat signifikan p > 0.05.

HASIL
Berdasarkan hasil dari pengisian kuesioner dapat diketahui karakteristik responden meliputi umur,
pendidikan terakhir, pekerjaan, lama menjadi kader, keterlibatan kader dalam program, nama kegiatan dalam
program STOP stunting pada Tabel 1.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden (Kader Nasyiatul
Aisyiyah) di Kabupaten Boyolali

Karakteristik n=80 %
Umur (Tahun)
12-16 Tahun 2 2,5
17-25 Tahun 28 35,0
26-35 Tahun 26 32,5
36-45 Tahun 22 27,5
46-55 Tahun 2 2,5
Mean: 2,93; Minimum: 1; Maximum:
5
Pendidikan Terakhir
Tamat SD 1 1,3
Tamat SMP 5 6,3

5
Fedora, dkk / Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa xx(x), 202x

Tamat SMA 12 15,0


Perguruan Tinggi 62 77,5
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga 6 7,5
Pegawai Negeri Sipil 5 6,3
Pegawai Swasta 46 57,5
Pelajar/ Mahasiswa 20 25,0
Wiraswasta 3 3,8
Lama Menjadi Kader
<1 Tahun 17 21,3
>3 Tahun 40 50,0
1-3 Tahun 23 28,7
Sumber : Data Primer Terolah Januari 2021
Berdasarkan tabel 1, jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 80 responden. Tabel 1 diatas
menunjukkan bahwa jumlah umur terbanyak pada rentang usia 17-25 tahun dengan jumlah 28 orang (35,0%).
Berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi dan terbanyak yang ditempuh responden adalah perguruan tinggi
sebanyak 62 orang (77,5%), sedangkan yang terendah adalah tamat SD sebanyak 1 orang (1,3%). Gambaran
pekerjaan responden pada penelitian ini tertinggi dan terbanyak yaitu pegawai swasta sebanyak 46 orang
(57,5%), sedangkan pekerjaan paling sedikit yaitu wiraswasta sebanyak 3 orang (3,8%). Berdasarkan
pengalaman lama menjadi kader terbanyak dan tertinggi yaitu kader yang sudah >3 tahun menjadi kader
sebanyak 40 orang (50,0%).
Hasil penelitian dari keterlibatan kader dalam Program STOP Stunting dapat dilihat dalam tabel 2.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Keterlibatan Kader Dalam Program STOP
Stunting

Karakteristik Responden n=80 %


Keterlibatan Kader dalam Program
Ya 27 33,8
Tidak 53 66,3
Nama Kegiatan Program STOP Stunting
Pemberian Makanan Gizi Seimbang 6 7,5
Pengasuhan Balita 1 1,3
Pengukuran IMT 2 2,5
Penyuluhan Gizi 17 21,3
Peserta Seminar 1 1,3
Sumber : Data Primer terolah Januari 2021
Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui bahwa keterlibatan kader dalam mengikuti program jawaban
“tidak” lebih banyak dibandingkan jawaban “ya” yaitu yang memilih tidak sebanyak 53 orang (66,3%)
sedangkan jawaban ya sebanyak 27 orang (33,8%). Berdasarkan nama kegiatan dalam program STOP stunting
tertinggi dan terbanyak yaitu pada kegiatan penyuluhan gizi sebanyak 17 orang (21,3%).

Tabel 2. Judul Tabel


Kejadian Penyakit X
Variabel Ya Tidak p-value Nilai OR (95%CI)
n % n %
Umur (Tahun)
< 20 XX XX,X XX XX,X
21-30 Nilai OR
XX XX,X XX XX,X X,XXX
(LL-UL)
31-40 XX XX,X XX XX,X
Status Perkawinan

6
Fedora, dkk / Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa xx(x), 202x

Menikah XX XX XX XX,X Nilai OR


X,XXX
Tidak Menikah XX XX XX XX,X (LL-UL)
Kebiasaan Merokok
Ya XX XX XX XX,X Nilai OR
Tidak X,XXX (LL-UL)
XX XX XX XX,X
Sumber : Data Primer, 2020

7
Nama penulis / Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa xx(x), 202x

PEMBAHASAN
Pembahasan berisi interpretasi hasil penelitian, mengaitkan hasil penelitian dengan teori, pustaka serta
temuan terdahulu yang relevan. Pembahasan bukan mengulang hasil. Aspirasi wawasan bersifat universal,
lebih diutamakan sumber yang berskala internasional dibandingkan dengan skala nasional dan tidak berasal
dari lingkungan perguruan tinggi terkait karena dianggap beraspirasi sangat lokal. Penulisan pada hasil dan
pembahasan ± 55% dari total halaman.

KESIMPULAN
Bagian ini menyajikan ringkasan dan penegasan penulis mengenai hasil penelitian dan pembahasan.
Kesimpulan harus mengindikasikan secara jelas hasil-hasil yang diperoleh, kelebihan dan kekurangannya,
serta kemungkinan pengembangan selanjutnya. Penulisan kesimpulan menggunakan huruf Times New Roman
11 point (tegak) dengan spasi 1,5. Paragraf diawali dengan kata yang menjorok ke dalam 5 digit dan tidak
boleh menggunakan bullet atau nomor. Ditampilkan dalam 1 paragraf.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih terutama ditujukan kepada pemberi dana penelitian atau donator. Ucapan terima
kasih juga dapat juga disampaikan kepada pihak-pihak yang membantu pelaksanaan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka ditulis sesuai aturan penulisan style Vancouver superscript. Semua refe-rensi yang
digunakan dalam penulisan di daftar pustaka diberi nomor urut sesuai dengan pemunculan dalam artikel,
bukan menurut abjad. Hanya mencantumkan kepustakaan yang dipakai dalam artikel yang dibuat dan
relevan dengan penelitian. Sumber rujukan minimal 15 referensi (70% jurnal artikel terbaru 5 tahun terakhir)
dan (30% dari sumber lain seperti buku, skripsi, tesis, disertasi, laporan, dan peraturan dengan aturan 10 tahun
terakhir dan masih relevan). Untuk menjaga konsistensi cara pengacuan, pengutipan dan penulisan daftar
pustaka kami sarankan untuk menggunakan aplikasi referensi standar seperti Mendeley, Endnote atau Zotero.
Contoh Penulisan referensi :

Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali. (2020). PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN
2020. 42(4), 1. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Kemenkes RI. (2018a). Buletin Stunting. Kementerian Kesehatan RI, 301(5), 1163–1178.
Kemenkes RI. (2018b). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. https://doi.org/1 Desember 2013
Masyita Haerianti, N. E. Y. I. J. Y. I. (2018). PELATIHAN KADER KESEHATAN DETEKSI DINI
STUNTING PADA BALITA DI DESA BETTENG ( Health Cadre Training About Early Detection Of
Stunting Toddler In Betteng Village ). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 01, 41–46.
Narsih, U., Hikmawati, N., Kerentanan, P., Manfaat, P., Putri, R., Narsih, U., Hasan, Z., Narsih, U., &
Hikmawati, N. (2020). Pengaruh persepsi kerentanan dan persepsi manfaat terhadap perilaku remaja
putri dalam pencegahan anemia. 4(1), 25–30.
Pengabdian, J., Vol, M., Pelatihan, P. K. M., Pimpinan, K., Nasyiatul, W., Sumatera, A., Men, U., Kader, T.,
Berkemanuan, N., Milenial, E., Iii, D., Nas, P. W., Utara, A. S., Kader, D., Cadre, A., Training, P. K. M.
Fedora, dkk / Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa xx(x), 202x

C., North, A., Regional, S., Towards, L., … Utara, A. S. (2019). PKM Pelatihan Kader Pimpinan
Wilayah Nasyiatul ‘ Aisyiyah Sumatera Utara Menuju Terwujudnya Kader Nasyiah Berkemajuan di Era
Milenial Mavianti Rizka Harfiani Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Emai
l : mavianti@umsu.ac.id Abstrak K. 1(1), 39–59.
UNICEF. (2013). Improving child nutrition: The achievable imperative for global progress. In Division of
Communication, UNICEF. https://doi.org/978-92-806-4686-3
Wardani, N. I., Martanti, L. E., & Wahyudi, T. (2019). Pengaruh Edukasi dengan Media Linzi terhadap Sikap
dan Kinerja Kader dalam Memantau Status Gizi Balita. Jurnal Kebidanan, 9(1).
https://doi.org/10.31983/jkb.v9i1.3922
Rahajoe N, Rahajoe NN, Boediman I, Said M, Wirdjodiardjo M, Supriyatno B, penyunting. Perkembangan
dan masalah pulmonology anak saat ini. Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan IKA
XXXIII; 2425 September 1994; FKUI. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 1994. (Cth : Prosiding Confrence)

Anda mungkin juga menyukai