Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DASAR

SUMBER DAYA MANUSIA


(MAKRO)
Kusuma Estu Werdani, S.KM.,M.Kes

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


PENGERTIAN DAN BATASAN

• Pembangunan suatu bangasa memerlukan dua aset utama (DAYA), yang disebut
sumber daya (resources), yakni sumber daya alam (natural resources) dan sumber
daya manusia (human resources)  penentu keberhasilan pembangunan.

• Mana yang lebih PENTING, natural resources atau human resources?

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 2


Add an image

JEPANG, SINGAPURA, KOREA


• Negara-negara yang memiliki SDA tidak melimpah,
tetapi memiliki kemajuan pembangunan negara
yang sangat pesat, terutama perkembangan SDM-
nya

Add an image

Negara-negara TIMUR TENGAH


• Negara-negara yang memiliki kekayaan SDA yang
melimpah, akan tetapi perkembangan SDMnya
tidak begitu pesat sebagaimana negara-negara
contoh di atas

Kuantitas vs Kualitas SDM

• Kuantitas SDM menyangkut jumlah SDM (penduduk) yang kurang penting kontribusinya untuk pembangunan,
bila dibandingkan aspek kualitas.
• Kualitas menyangkut mutu SDM tentang kemampuan, baik fisik maupun non-fisik (kecerdasan dan mental).

“KUALITAS SDM MERUPAKAN SUATU PRASYARAT UTAMA PEMBANGUNAN” 3


Kualitas SDM terdiri dari aspek
fisik (kualitas fisik) dan aspek
non-fisik (kemampuan bekerja,
berpikir, keterampilan).

Peningkatan kualitas fisik dapat


dilakukan melalui program2 • Pengembangan sumber daya manusia
kesehatan & gizi, sedangkan (human resources development) secara
kualitas non-fisik melalui makro adalah suatu proses peningkatan
pendidikan & pelatihan. kualitas atau kemampuan manusia
dalam rangka mencapai suatu tujuan
pembangunan bangsa.

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 4


Add an image

Kualitas SDM
• Kualitas SDM suatu bangsa ditentukan oleh
tiga faktor utama:

Pendidikan Kesehatan Ekonomi

PENDIDIKAN
Pendidikan adalah suatu upaya untuk mengembangkan potensi manusia sehingga mempunyai
kemampuan (aspek fisik maupun non-fisik) untuk mengelola sumber daya alam yang tersedia untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Kemampuan menyerap informasi melalui berbagai cara, meliputi kemampuan membaca & menulis, lama
pendidikan formal, dsb.
Indikator tingkat pendidikan suatu bangsa meliputi:

ANGKA MELEK HURUF ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH ANGKA RATA-RATA SEKOLAH


Tiga indikator tingkat pendidikan bangsa
• Angka melek huruf atau buta
huruf
• Adalah besarnya persentase penduduk yang mampu membaca dan menulis atau “melek
huruf” (litteracy) atau besarnya penduduk yang tidak mampu membaca dan menulis atau
“buta huruf” (illiteracy rate).
• Misalnya, penduduk Indonesia yang dapat membaca huruf Latin sebesar 91,91% pd
tahun 2005, berarti masih ada 8,09% penduduk yang masih buta huruf.

• Angka partisipasi sekolah


• Adalah besarnya persentase penduduk Indonesia usia sekolah (7-18 tahun) yang sedang
sekolah atau masih dalam proses pendidikan formal.

• Angka rata-rata sekolah


• Angka rata-rata sekolah penduduk sebuah bangsa diukur melalui lamanya penduduk atau
sumber daya manusia mengenyam pendidikan formal.

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 6


Kesehatan Tingkat kesehatan suatu bangsa dapat dilihat dari angka kematian
(mortalitas) dan angka kesakitan (morbiditas) melalui berbagai
indikator.

Angka Kematian Bayi • Banyaknya bayi yg meninggal mencerminkan berbagai aspek kesehatan & sosial
budaya masyarakat, misalnya karena peralatan, sanitasi yg buruk, kesehatan ibu.
(AKB)

Angka Kematian Balita • Anak usia di bawah 5 tahun masih rentan terhadap penyakit dan berisiko
meninggal yang jumlahnya cenderung lebih tinggi dibandingkan
(AKABA) kelompok usia <1 tahun atau >5 tahun.

Angka Kematian Ibu • Peristiwa ibu melahirkan merupakan hasil akumulasi dari masalah
(AKI) kesehatan ibu semasa kehamilan, meliputi tidak melakukan antenatal care
(ANC), anemia, malnutrisi, dsb.

• Adalah banyaknya penduduk dari segala umur yang meninggal karena


Angka Kematian Kasar berbagai sebab. Masih tingginya AKK di Indonesia disebabkan penyakit
(AKK) menular (TBC & malaria) dan penyakit tidak menular (PJK, Stroke, DM,
dll)

• Penurunan angka kematian bayi (AKB) sangat berhubungan dg


Umur Harapan Hidup
meningkatnya umur harapan hidup (life expectancy), yang
(UHH) berarti ada peningkatan kualitas SDM.

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 7


Ekonomi • Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yg bertujuan
untuk menaikkan Produk Domestik Bruto (PDB) melebihi
tingkat pertumbuhan penduduk atau proses meningkatkan
pendapatan per kapita penduduk dalam jangka panjang.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi:

SDMSDM sebagai IPTEK


IPTEK sbg sarana MODAL
Modal sbg
subyek percepatan pengelola SDA
pembangunan pembangunan & IPTEK
• Memiliki kompetensi • Adanya perubahan •
Sumber daya modal
yang memadai untuk pola kerja yang lebih berupa barang2
proses efisien untuk modal sangat
pembangunan mengatur aspek penting bagi
kuantitas maupun perkembangan &
kualitas kelancaran
pembangunan
ekonomi serta
Budaya sbg pembangkitpeningkatan
SDA sbg tumpuan proses produktivitas
pembangunan pembangunan
Memerlukan peran SDM • Budaya positif meliputi kerja keras & kerja
yang berkualitas cerdas, jujur, ulet, dsb sbg pendorong
untuk mengelola pembangunan
SDA yg tersedia • Budaya negatif (KKN, egois, anarkis,
SDA BUDAYA boros) jg bs menjadi penghambat
pembangunan

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 8


Sustainable Development Goals (SDGs)
• Pada bulan Agustus 2015, 193 negara menyepakati 17 tujuan berikut ini:
Tujuan 1 - Tanpa kemiskinan  Pengentasan segala bentuk kemiskinan di semua tempat.
Tujuan 2 - Tanpa kelaparan  Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan perbaikan nutrisi, serta
menggalakkan pertanian yang berkelanjutan.
Tujuan 3 - Kehidupan sehat dan sejahtera   Menggalakkan hidup sehat dan mendukung kesejahteraan untuk
semua usia.
Tujuan 4 - Pendidikan berkualitas  Memastikan pendidikan berkualitas yang layak dan inklusif serta
mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang
Tujuan 5 - Kesetaraan gender  Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan.
Tujuan 6 - Air bersih dan sanitasi layak Menjamin akses atas air dan sanitasi untuk semua.
Tujuan 7 - Energi bersih dan terjangkau  Memastikan akses pada energi yang terjangkau, bisa diandalkan,
berkelanjutan dan modern untuk semua.
Tujuan 8 - Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi  Mempromosikan pertumbuhan ekonomi
berkelanjutan dan inklusif, lapangan pekerjaan dan pekerjaan yang layak untuk semua.

9
Tujuan 9 - Industri, inovasi dan infrastruktur  Membangun infrastruktur kuat,
mempromosikan industrialisasi berkelanjutan dan mendorong inovasi.
Tujuan 10 - Berkurangnya kesenjangan   Mengurangi kesenjangan di dalam dan di
antara negara-negara.
Tujuan 11 - Kota dan komunitas berkelanjutan   Membuat perkotaan menjadi inklusif,
aman, kuat, dan berkelanjutan.
Tujuan 12 - Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab  Memastikan pola
konsumsi dan produksi yang berkelanjutan
Tujuan 13 - Penanganan perubahan iklim   Mengambil langkah penting untuk
melawan perubahan iklim dan dampaknya.
Tujuan 14 - Ekosistem laut  Pelindungan dan penggunaan samudera, laut dan sumber
daya kelautan secara berkelanjutan
Tujuan 15 - Ekosistem daratan   Mengelola hutan secara berkelanjutan, melawan
perubahan lahan menjadi gurun, menghentikan dan merehabilitasi kerusakan lahan,
menghentikan kepunahan keanekaragaman hayati.
Tujuan 16 - Perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh  Mendorong
masyarakat adil, damai, dan inklusif
Tujuan 17 - Kemitraan untuk mencapai tujuan   Menghidupkan kembali kemitraan
global demi pembangunan berkelanjutan
Kondisi Ekonomi di Indonesia

• Pada Maret 2016, jumlah penduduk


miskin (penduduk dengan
pengeluaran per kapita per bulan di
bawah Garis Kemiskinan) di
Indonesia mencapai 28,01 juta orang
(10,86 persen), berkurang sebesar
0,50 juta orang dibandingkan dengan
kondisi September 2015 yang
sebesar 28,51 juta orang (11,13
persen).

Add an image
• Persentase penduduk miskin di
daerah perkotaan pada September
2015 sebesar 8,22 persen, turun
menjadi 7,79 persen pada Maret
2016. Sementara persentase
penduduk miskin di daerah
perdesaan naik dari 14,09 persen
pada September 2015 menjadi 14,11
persen pada Maret 2016.
Indeks Pembangunan Manusia
Paradigma pembangunan ekonomi menekankan bahwa
Ada pergeseran paradigma keberhasilan pembangunan suatu bangsa diukur dari
pembangunan pada abad pertumbuhan ekonomi dg indikator meningkatnya
ke-20, yakni dari pendapatan rata-rata perkapita (income per-capita).
pembangunan ekonomi ke
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa diukur dari
pembangunan sumber meningkatnya kualitas SDM berdasarkan tiga aspek
daya manusia (SDM). (pendidikan, kesehatan, ekonomi).

Upaya peningkatan kualitas SDM tersebut disepakati oleh seluruh


negara di dunia melalui pencapaian target di Millenium
Development Goals (MDGs) tahun 2000-2015 yang sekarang
masih dilanjutkan dalam program Sustainable Development
Goals (SDGs) tahun 2016-2030 12
Thank You for Your
Attention
• Any Questions?

kusuma.werdani@ums.ac.id
0877-5833-3434

Anda mungkin juga menyukai