Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif analitik yang

bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel penelitian dengan pendekatan case-

control yakni suatu penelitin survei analitik yang menyangkut bagaimana faktor

resiko (aktivitas fisik,stress,kebiasaan merokok) dengan kata lain efek dari penyakit

atau status kesehatan (hipertensi) diidentifikasi saat ini, kemudian faktor resiko

diidentifikasi ada atau terjadinya pada waktu lalu (Notoatmodjo, 2010).

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2020 di Kota

Surakarta, Jawa Tengah.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang menderita hipertensi

yang ada di Kota Surakarta.

2. Sampel

a. Jumlah Sampel

Penentuan jumlah sampel minimal dalam penelitian ini menggunakan

rumus sebagai berikut (Lameshow, 1997) : n= {Z ἀ √ ¿ ¿ ¿

Dimana,

¿×P2 P 1+ P 2
P1 = P=
( 1−P 2 )+(¿ × P 2) 2

Keterangan :
n: Besar sampel untuk kasus dan kontrol

Zα : Tingkat kepercayaan (95%= 1,96)

Zβ : Kekuatan penelitian (80%= 0,84)

P1 : Proporsi efek pada kasus

P2 : Proporsi pada kelompok kontrol

Maka dapat diketahui perbandingan minimal besar sampel sebagai berikut :

Tabel Besar Sampel untuk setiap Variabel

Variabel P2 OR n

Aktifitas fisik 0,136 5,952 27

(Oktavia&Martini, 2016) (Karim,onibala,

Kallo, 2018)

Stress 0,273 0,431 62

(Oktavia&Martini, 2016) (Andria, 2013)

Kebiasaan 0,318 2,61 76

merokok (Suouth, Bidjuni, Malara, (Oktavia&Martini

2014) , 2016)

Jadi, dari tabel diatas dapat diketahui sampel minimal yang diperoleh

dari hasil perhitungan yaitu 76 responden. Dengan perbandingan 1:1 untuk

kelompok kasus dan kelompok kontrol, maka besar sampel penelitian ini

adalah 76 sampel kasus dan 76 sampel kontrol. Kemudian untuk menghindari

efek non respon jumlah sampel minimal yang diperlukan harus diperhitungkan

dengan perkiraan jumlah subyek non respon, sehingga dari jumlah minimal

yang diperlukan harus dikalikan dengan faktor non respon adapun rumusnya :
1
q= 1−f

Keterangan:

q : Faktor non respons (10%)

f : persentase perkiraan efek non respons

1
q= 1−0,1

q= 1,11

n= q× jumlah sampel minimal

n= 1,11×76

n= 84,36

n= 85 responden

Jadi, jumlah sampel keseluruhan 170 responden yang terdiri dari 85

sampel kasus dan 85 sampel kontrol.

b. Teknik Pengambilan Sampel

1) Sampel Kasus

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

fixed disease sampling yaitu teknik yang merupakan pencuplikan berdasarkan

status penyakit subyek, sedangkan status paparan bervariasi mengikuti status

penyakit subyek (Murti, 2010). Fixed disease sampling memastikan jumlah

subyek penelitian yang cukup yaitu kelompok kasus sebanyak 85 responden

yang ada di Kota Surakarta.

2) Sampel Kontrol
Penentuan sampel kontrol dalam penelitian ini menggunakan

perbandingan 1:1 sebesar 85 orang. Sampel kontrol yang dipilih

mempunyai kriteria sama seperti kelompok kasus yaitu kalangan lansia.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel penelitian

Variabel bebas penelitian ini yaitu faktor perilaku aktivitas fisik, stres, dan

kebiasaan merokok sedangkan variabel terikat penelitian ini yakni hipertensi pada

lansia.

2. Definisi Operasional Variabel (DOV)

a. Aktivitas fisik

1) Definisi : Aktivitas yang melibatkan gerakan fisik

yang dilakukan oleh responden secara rutin, baik

gerakan fisik berat maupun ringan yang bertujuan untuk

memberikan kebugaran jasmani pada tubuh.

2) Alat ukur : Kuesioner

3) Skala pengukuran : Nominal

4) Kategori :

a) Tinggi, apabila melakukan aktivitas berat minimal 3 hari dengan

intensitas minimal 1500 MET-menit/minggu, atau melakukan

kombinasi aktivitas fisik ringan, sedang, dan berat dengan intensitas

mencapai 3000 MET-menit/minggu.

b) Sedang, apabila melakukan aktivitas berat minimal 20 menit/hari

selama 3 hari atau lebih, atau melakukan aktivitas sedang selama 5 hari

atau lebih atau minimal berjalan 30 menit/hari, atau, melakukan


kombinasi aktivitas fisik yang berat, sedang, ringan dalam 5 hari atau

lebih dengan intensitas mencapai 600 MET-menit/minggu.

c) Rendah, apabila tidak memenuhi salah satu dari semua kriteria yang

telah disebutkan pada kategori tinggi dan sedang (Hamrik et al,2014:

194).

b. Kebiasaan merokok

1) Definisi : Kebiasaan responden mengenai banyaknya

rokok yang dihisap setiap harinya.

2) Alat ukur : Kuesioner

3) Skala pengukuran : Rasio

4) Kategori :

a) Perokok berat : > 20 batang/hari

b) Perokok ringan : ≤ 10 batang/hari

c) Bukan perokok : Tidak pernah sama sekali merokok, pernah merokok

dahulu, telah berhenti merokok ≥ 6 bulan (WHO, 2013).

c. Stress

1) Definisi : Suatu keadaan dimana responden merasa

memiliki beban pikiran yang berlebih akibat dari

tuntutan emosi, fisik, atau lingkungan yang melebihi

daya dan kemampuan responden yang dilihat dari 30

hari terakhir.

2) Alat ukur : Kuesioner

3) Skala pengukuran : Nominal

4) Kategori :

a) Skor di bawah 20 : tidak mengalami stres


b) Skor 20-24 : stres ringan

c) Skor 25-29 : stres sedang

d) Skor ≥ 30 : stres berat (Carolin, 2010).

d. Hipertensi

1) Definisi : Hasil pengukuran tekanan darah meliputi

sistolik dan diastolik yang dilakukan sebanyak dua kali

pengukuran dalam waktu pengukuran yang berbeda.

2) Alat ukur : Tensimeter

3) Skala pengukuran : Interval

4) Kategori : Rasio

Kategori Sistolik (mmHg) Diatolik

(mmHg)

Optimal <120 <80

Normal <130 <85

Normal-tinggi 130-139 85-89

Grade 1 (Hippertensi ringan) 140-159 90-99

Sub-group: perbatasan 140-149 90-94

Grade 2 (Hippertensi sedang) 160-179 100-109

Grade 3 (Hippertensi berat) >180 >110

Hipertensi sistolik terisolasi ≥140 <90

Sub-group: perbatasan 140-149 <90

Menurut WHO dan ISH (Suparto, 2010).


E. Pengumpulan Data

1. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

meliputi data kejadian hipertensi, kebiasaan merokok, stress, dan aktivitas fisik.

Kemudian data-data tersebut diubah menjadi kategori seperti yang ada di Definisi

Operasional Variabel (DOV).

2. Sumber data

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden

melalui wawancara menggunakan kuesioner mengenai kebiasaan merokok,

aktivitas fisik, dan stress atau pengukuran menggunakan tensimeter mengenai

tekanan darah.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang didapatkan dari pelayanan

kesehatan maupun dinas kesehatan yang ada di Kota Surakarta yaitu jumlah

kasus hipertensi di Kota Surakarta.

3. Cara pegumpulan data

a. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner dan

tensimeter. Kuesioner merupakan alat ukur yang digunakan untuk variabel

bebas dari penelitian ini, sedangkan alat tensimeter digunakan untuk

mengukur tekanan darah pada responden.

b. Uji Validitas dan Reliabilitas


1) Uji Validitas

Uji validitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan rumus

korelasi product momen.

Rumus :

N × ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r hitung =
√{ N ∑ X −(∑ X ) }√ {N ∑ Y −(∑ Y ) }
2 2 2 2

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi antara variabel x dan y

N : banyak subjek

X : Skor masing-masing item

Y : Skor total

Instrumen penelitian dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r

tabel (0,632) dan dikatakan tidak valid jika r hitng lebih kecil dari r tabel

dengan tingkat kemaknaan 5%. Pada uji vaiditas ini dengan 10 responden

didapatkan hasil pertanyaan yang tidak valid, pertanyaan yang tidak valid

akan dirubah atau dihilangkan.

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini digunakan untuk menguji sejauh mana alat ukur

dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Instrumen penelitian dapat

dikatakan reliabel apabila koefisien reliabilitas (r) lebih besar dari r tabel

(Sugiyono, 2012).

c. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara

dan pengukuran tekanan darah yang dilakukan secara langsung (door to door )
menggunakan kuesioner penelitian kepada responden untuk mengetahui

kebiasaan merokok, aktivitas fisik, stress, dan tekanan darah pada responden.

4. Langkah penelitian

a. Tahap Persiapan

1) Menetapkan lokasi penelitian yaitu di Kota Surakarta.

2) Mengajukan judul proposal skripsi kepada pembimbing.

3) Perizinan kepada pihak terkait.

4) Melakukan survey pendahuluan.

5) Konsultasi dengan pembimbing.

6) Penusunan proposal penelitian.

7) Seminar proposal.

8) Melakukan revisi proposal penelitian.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Mengajukan surat izin penelitian kepada Dinas Kesehatan Kota Surakarta.

2) Koordinasi dengan enumerator yang akan membantu dalam proses

pengumpulan data.

3) Peneliti memberikan informed consent kepada responden dan

ditandatangani oleh responden sebagai bukti kesanggupan menjadi

responden peneliti.

4) Melakukan wawancara dengan responden menggunakan bantuan kuesioner.

5) Melakukan pengecekan kembali kelengkapan jawaban kuesioner.

c. Tahap Penyelesaian

1) Melakukan pengolahan data yang meliputi editing, scoring,coding, entry,

dan tabulating.
2) Menganalisis dan menginterpretasikan hasil hubungan dari variabel yang

diteliti.

3) Penulisan laporan tentang hasil, pembahasan, dan kesimpulan.

4) Ujian skripsi.

F. Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul kemudian akan diolah. Tahapan dalam pengolahan

data :

1. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan, kejelasan makna jawaban konsistensi,

maupun kesalahan antar jawaban dilakukan pada saat pembuatan kuesioner.

2. Scoring, dengan memberikan skor pada jawaban pertanyaan dari setiap variabel

yang diteliti.

3. Coding, yaitu memberikan kode-kode untuk memudahkan proses pengolahan

data pada variabel.

4. Entry, yaitu memasukkan data untuk diolah menggunakan aplikasi yang terdapat

di computer, dilakukan saat sudah selesai memberikan kode-kode.

5. Tabulating, yaitu megelompokkan data sesuai variabel yang akan diteliti guna

memudahkan analisis data pada variabel.

G. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis data yang dilakukan untuk mendeskripsikan variabel yang diteliti

guna mengetahui distribusi frekuensi dan presentase dari masing-masing variabel

bebas (kebiasaan merokok, stress, aktivitas fisik) dan variabel terikat (hipertensi

pada lansia).

2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas

yaitu kebiasaan merokok, stress, dan aktivitas fisik dengan variabel terikat yaitu

hipertensi pada lansia. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah chi-

square dengan nilai keyakinan 95% dengan tingkat signifikan p>0,05, namun

apabila hasil uji normalitas data tidak normal dan pada uji statistic terdapat nilai

harapan (E)<5 maka menggunakan uji Fisher Exact. Dasar pengambilan hipotesis

yaitu :

a. Jika nilai sig p < 0,05 (CI) 95%, Ho ditolak maka ada hubungan antara faktor

perilaku aktivitas fisik, stress, kebiasaan merokok dengan penderita penyakit

hipertensi pada lansia.

b. Jika nilai sig p ≥ 0,05 (CI) 95% Ho diterima, maka tidak ada hubungan antara

faktor perilaku aktivitas fisik, stress, kebiasaan merokok dengan penderita

penyakit hipertensi pada lansia. Selanjutnya apabial ditemukan adanya

hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat maka dilakukan uji beda

dengan menggunakan uji T-test.

Anda mungkin juga menyukai