Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain

penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional adalah suatu penelitian

untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek,

dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada

suatu saat (point time approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya

diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau

variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2012)

B. Populasi, Sampel dan Sampling

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. apabila peneliti ingin

meneliti semua elemennya yang ada dalam wilayah penelitian maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Objek pada populasi diteliti

hasilnya dianalisis, disimpulkan dan kesimpulannya berlaku untuk seluruh

populasi (Arikunto,2017).
Populasi dalam penelitian yang akan dilakukan adalah pasien penderita

Hipertensi di UPTD Puskesmas Payungsari dalam kurun waktu

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Arikunto,2017). Apabila subjeknya kurang dari 100, maka

seluruh populasi menjadi sampel penelitian. tetapi jika subjeknya lebih

dari 100 maka dapat diambil 10-15% atau 15-25%.

Rumus yang digunakan untuk pengambilan

sampel adalah :

Keterangan :

n = besar sampel

N = besar populasi

Rumus :

n = 25% x N

n = 25% x 168

n = 42 orang (Arikunto, 2017).

berdasarkan defenisi diatas dapat dikatakan hasil penjumlahan sampel

penelitian ini adalah 168 x 25 % = 42 sehingga menjadi 42 orang.

Dalam menentukan sampel penelitian, peneliti juga menggunakan kriteria

sampel, yaitu :
1) Kriteria inklusi

Karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang

terjangkau dan akan diteliti.

2) Kriteria ekslusi

Karakteristik menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi.

Tabel 3.1 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

1. TD >130/90 mmHg 1. Tidak bersedia jadi responden

2. Lama menderita >6 tahun 2. Memiliki penyakit kronis

3. Bersedia menjadi Responden lainnya seperti gangguan

4. Tempat tinggal menetap jantung, kerusakan ginjal

5. Kooperatif

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Jadi, sebuah

penelitian yang baik haruslah memperhatikan dan menggunakan sebuah

teknik dalam menetapkan sampel yang akan diambil sebagai subjek

penelitian (Sugiyono,2016).
Dalam penelitian yang akan dilakukan ini, peneliti menggunakan seluruh

bagian dari populasi yang berjumlah 168 Pasien penderita Hipertensi di

UPTD Puskesmas Payungsari pada bulan Oktoober 2022 tetapi untuk

yang dijadikan sampel berjumlah 42 responden.

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep

pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2012).

1) Variabel Independent (Variabel Bebas)

Variabel independent merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan

atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Notoatmodjo, 2012).

Variabel independen dalam penelitian yang akan ini adalah kepatuhan

minum obat

2) Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat karena variabel bebas (Notoatmodjo, 2012). Variabel dependen

dalam penelitian yang akan dilakukan ini adalah peningkatan tekanan

darah
D. Defenisi Operasional

Tabel 4.1 Definisi Operasional Hubungan kepatuhan minum obat terhadap


peningkatan tekanan darah pada penderita hipertensi di UPTD Puskesmas
Payungsari
Variabel Definisi Parameter Alat Skala Skor
operasional Ukur
Variabel Perilaku pasien 1.Dosis Kuisio O Skor jawaban
Inde- hipertensi rawat 2.Cara ner R menggunakan
penden: jalan program minum obat D skala Guttman :
Kepatuhan pengobatan yang 3.Waktu I Benar : 1
minum dianjurkan minum obat N Salah : 0
obat petugas kesehatan 4.Periode A Dikriteria :
L Patuh :
76-100%
Cukup patuh :
56- 75%
Tidak patuh
<56%
Dependent Tekanan sistolik Tekanan Tensi O
Ringan
tekanan lebih dari 140 darah sistole meter R
dara mmHg dan dan diastole D 140/90 mmHg
tekanan diastolik I
Sedang
lebih dari 90 N
mmHg A 160/100 mmHg
L
Berat 180/110
mmHg

E. Instrumen penelitian

Instrument atau alat penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner

ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :

1) Data demografi

Kuesioner ini terkait dengan identitas responden meliputi : umur, jenis

kelamin, pendidikan, agama.


2) Kuesioner kepatuhan minum obat

Kuesioner kepatuhan minum obat yang terdiri dari 8 pertanyaan. Semua

pertanyaan dalam kuesioner disusun menggunakan skala guttman.

3) Sop pengukuran tekanan darah

Sop pengukuran tekanan darah ini berupa prosedur pelaksanaan

pengukuran tekanan darah yang terdiri mulai : cuci tangan, atur posisi

pasien dengan tidur terlentang, atur tangan dengan posisi supinasi,

keataskan lengan baju, pasang manset pada lengan atas 3 cm diatas fossa

cubitti dan jangan pada lengan yang terpasang infuse, memasang manset

jangan terlalu ketat maupun longgar tetapi yang pas melekat pada lengan,

pasang stetokop dibawa manset pas diatas brakialis untuk memudahkan

auskultasi (atau boleh diluar manset) tentukan denyut nadi radialis,

pompakan balon manset sampai nadi radialis tidak teraba dan pompakan

lagi kira-kira 20mmHg setelah nadi tidak teraba catatan hasil sistolik.

F. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data menggunakan data primer. Data dikumpulkan

dengan cara membagikan kuisioner kepada pasien penderita hpertensi di UPTD

Puskesmas Payungsari
G. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas merupakan ketetapan atau akurasi sebuah alat ukur

merepresentasikan konstruk yang akan diukur. Untuk menguji validitas

konstruksi, maka dapat digunakan pendapat dari ahli (judgement expert).

Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan

diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan

dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah

disusun itu (Sugiyono, 2015). Dalam penelitian ini digunakan judgemenet

expert untuk pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian untuk

pengukuran variable bebas 1, Kepatuhan minum obat, dan variable terikat

tekanan darah penderita penyakit hipertensi.

2. Uji Reliabilitas

Uji realiabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran

tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap

variable yang sama dengan menggunakan alat pengukur sama. Alat ukur

yang digunakan menggunakan kuesioner yang telah dimodifikasi. Menurut

Sujarweni (Sujarweni, 2014) uji reliabilitas dpat dilakukan secara bersama –

sama terhadap seluruh butir atau item pertanyaan dalam kuesioner

penelitian. dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas adalah jika


nilai Cronbach’s alpha > 0,60 maka kuesioner atau angket dinyatakan

reliabel atau konsisten

H. Rancangan Analisis data dan Uji Hipotesis

1. Rancangan Analisis Data

a) Analisa Univariat

Analisa univariat merupakan suatu analisa yang digunakan untuk

menganaisi tiap- tiap variabel dari hasil penelitian yang menghasilkan

suatu distribusi frekuensi dan prosentasi masing-masing variabel

(Sartika, 2018). Hasil analisa data kategorik akan dipaparkan dengan

menggunakan jumlah dan presentasi, sedangkat dengan analisa data

numeric menggunakan data deviasi.

b) Analisa Bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis untuk mengetahui korelasi antara

dua variabel (Apriska, 2016). Dalam penelitian ini, bila data terdistribusi

normal maupun tidak normal menggunakan teknik analisis data untuk

menguji hubungan yaitu Kendall Tau pengujian ini digunakan untuk

menguji dua variabel apakah ada hubungan atau tidak dengan jenis data

ordinal dan tidak harus berdistribusi normal.


Pengujian Kendall Tau menggunakan aplikasi computer (Sugiyono,

2015) dimana bila nilai P kurang dari 0.05 maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Analisis bivariat pada penelitian ini akan dilihat apakah

hubungan kepatuhan minum obat anti hipertensi terhadap tekanan darah

penderita hipertensi di UPTD Puskesmas Payungsari.

I. Etika Penelitian

1) Informed Consent (Lembar persetujuan)

Informed Consent diberikan sebelum penelitian dilakukan pada subjek

penelitian. Subjek diberi tahu tentang maksud dan tujuan penelitian. Jika

subjek bersedia responden menandatangani lembar persetujuan diminta

menanda tangani lembar konsep

2) Anonimity (Tanpa nama)

Responden tidak perlu mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan

data. Cukup menulis nomor responden atau inisial saja untuk menjamin

kerahasiaan identitas.

3) Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang diperoleh dari responden akan dijamin

kerahasiaan oleh peneliti. Penyajian data atau hasil penelitian hanya

ditampilkan pada forum akademis.


4) Beneficence (keuntungan)

Peneliti memperhatikan prinsip beneficence, yang artinya penelitian ini

mengarah pada kebaikan yaitu dapat memberi manfaat baik secara

langsung ataupun secara tidak langsung untuk responden. Di dalam

penelitian ini diharapkan memiliki manfaat untuk responden bahwa

kepatuhan minum obat sangatlah penting bagi kesembuhan responden.

Selain itu dukungan keluarga dan health locus of control juga berperan

penting bagi kepatuhan minum obat penderita tuberculosis.

5) Nonmaleficence (tidak merugikan)

Peneliti memperhatikan prinsip nonmaleficence, yang artinya penelitian

ini tidak menimbulkan resiko masalah bagi responden karena responden

hanya mengisi kuesioner yang didampingi oleh peneliti atau asisten

peneliti

6) Justice (keadilan)

Prinsip etik keadilan mengacu pada kewajiban etik untuk memperlakukan

setiap orang (sebagai pribadi otonom) sama dengan moral yang benar dan

layak dalam memperoleh haknya. Prinsip etik keadilan terutama

menyangkut keadilan yang merata (distributive justice) yang

mempersyaratkan pembagian seimbang (equitable), dalam hal beban dan

manfaat yang diperoleh subjek dari keikutsertaan dalam penelitian. Ini


dilakukan dengan memperhatikan distribusi usia dan gender, status

ekonomi, budaya dan pertimbangan etnik. (Komisi Etik Penelitian Dan

Pengembangan Kesehatan Nasional Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia Kemenkes RI, 2017). Peneliti menjelaskan prosedur penelitian

dan menjamin bahwa responden penelitian memperoleh perlakuan yang

sama tanpa membedakan gender, agama, etnis, dan sebagainya.

7) Veracity (Kejujuran)

Pada penelitian ini peneliti harus melakukan kejujuran dalam mengambil

kesimpulan dari kuesioner yang telah diisi oleh responden. Sehingga tidak

akan menimbulkan konflik antara peneliti dan responden. Menjelaskan

kegiatan yang sebenar-benarnya sebelum responden mengikuti penelitian

dan tanpa ada pemaksaan dari pihak peneliti

8) Fidelity (Keyakinan)

Prinsip etik keyakinan yaitu peneliti menghargai keputusan dari

responden budaya yang dilaksanakan oleh responden. Di dalam

penelitian ini peneliti harus mengikuti keputusan responden dan tidak

memaksa responden yang tidak bersedia untuk mengikuti penelitian ini.


J. Waktu dan tempat penelitian

1. Waktu penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan (mulai dari penyusunan proposal sampai

dengan penyusunan akhir) pada bulan Oktober sampai dengan bulan

Nopember 2022.

2. Tempat penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan di UPTD Puskesmas

payungsari

Anda mungkin juga menyukai