Anda di halaman 1dari 11

BAB 4

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitian (Arikunto, 2002 : 136). Pada bab ini akan

disajikan :Desain penelitian, kerangka kerja (Frame work), Identifikasi variabel,

Definisi operasional, Populasi, Sampel, Sampling, Pengumpulan, Pengolahan dan

Analisa data, Etika Penelitian.

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab

pertanyaan penelitian dan untuk mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin

timbul selama proses penelitian (Nursalam, 2001:54). Istilah desain penelitian

digunakan dalam dua hal : pertama, desain penelitian merupakan suatu strategi

penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir

pengumpulan data. Dan kedua, desain penelitian digunakan untuk

mengidentifikasi struktur dimana penelitian dilaksanakan (Nursalam, 2003:79).

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif, dimana Penelitian deskriptif

ini bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa urgen

yang terjadi dimasa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih

menekankan pada fakta aktual daripada penyimpulan.Fenomena disajikan secara

apa adanya tanpa manipulasi dan penelitian tidak mencoba menganalisis

bagaimana dan mengapa fenomena tersebut bisa terjadi. Oleh karena itu penelitian

jenis ini tidak perlu adanya hipotesis. Hasil penelitian deskriptif sering digunakan,

atau dilanjutkan dengan penelitian analitik (Nursalam, 2003:83)

28
29

3.2 Identitas Variabel

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

pada sesuatu (benda, manusia, dll) ( Nursalam, 2003 : 101). Variabel dalam

penelitian ini, yaitu

a. Merokok pada kekambuhan pasien hipertensi

b. Aktifitas fisik pada kekambuhan pasien hipertensi

c. Penggunaan alkohol pada kekambuhan pasien hipertensi

d. Pola makan pada kekambuhan pasien hipertensi

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

dan berdasarkan karakteristik yang dialami, memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat pada suatu objek atau

fenomena (Alimul, 2003 : 35).


30

Tabel 3.1 Definisi Operasional Kajian Faktor Resiko pada Kekambuhan Pasien
Hipertensi di Puskesmas Pragaan Sumenep Tahun 2019.
Variabel Definisi Indikator Alat Skala Skor
operasional ukur data
Merokok pada Kebiasaan 1. Apakah Anda Kuesioner Ordinal Nilai
kekambuhan merokok sehari- merokok ? tertutup jawaban,
pasien hari yang 2. Apakah anda (closed jika :
hipertensi dilakukan oleh perokok pasif ended) salah= 0
penderita atau sering benar = 1
hipertensi berinteraksi
berisiko dengan perokok ? Kategori
angybertambah skor akhir :
parah Berat =
76-100%

Sedang =
Aktivitas visik Aktivitas fisik 3. Berapa lama anda Kuesioner 56-75%
pada sehari-hari yang berolah raga tertutup
kekambuhan dilakukan oleh 4. Berapa kali Anda (closed Ringan
pasien penderita berolah raga ended) ≤ 55%
hipertensi hipertensi untuk dalam seminggu
menghindari 5. Apa yang anda
kekambuhan rasakan setelah
berolah raga

Penggunaan Penggunaan 6. Apakah anda Kuesioner


alkohol pada alkohol dalam pernah minum tertutup
kekambuhan sehari-hari yang alkohol (closed
pasien dilakukan oleh 7. Setelah anda tahu ended)
hipertensi penderita menderita
hipertensi yg hipertensi,
menyebabkn apakah masih
kekambuhan mengkonsumsi
alkohol

Pola makan Pola makan 8. Apakah anda Kuesioner


pada dalam sehari- suka tertutup
kekambuhan hari yang mengkonsumsi (closed
pasien dilakukan oleh makana asin ended)
hipertensi penderita 9. Jenis makanan
hipertensi yg yang paling anda
menyebabkn sukai tiap hari
kekambuhan 10. Apakah anda
sering makan
makanan cepat
saji
31

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto, 2002 : 108).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita hipertensi yang ada di

Puskesmas Paragaan Sumenep sebanyak 176 orang.

3.4.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Alimul, 2003:35). Apabila

subyek dalam penelitian lebih dari 100 maka sampel diambil 10-25 % dan apabila

kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi (Arikunto, 2004). Pada penelitian ini digunakan satu jenis

sampel, yaitu sebagian klien hipertensi di Puskesmas Paragaan Sumenep yaitu

sebanyak 17 orang, adapun kreteria populasi sebagai berikut :

1) Kriteria inklusi dari sampel penelitian ini adalah :

a. Pasien berusia antara 30–70 tahun.

b. Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg.

c. Pasien kooperatif.

d. Bisa baca tulis atau minimal berpendidikan SD atau sederajat.

2) Kriteria Eksklusi dari sampel penelitian ini adalah :

a. Tidak bersedia menjadi responden

b. Ada penyakit penyerta (DM, Gagal ginjal)


32

3.4.3 Sampling

Sampling merupakan suatu proses dalam menyeleksi sampel yang

digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, dengan menggunakan tekhnik

sampling (Alimul, 2003 : 35). sampel ditentukan dengan metode Purposive

Sampling, yaitu penentuan jumlah sampel berdasarkan kriteria tertentu sesuai

dengan kehendak peneliti yang mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal

sebelumnya (Polit & Hungler, 1999, dikutip Sugiono, 2003). Dalam hal ini

sampel yang diambil adalah sebagian penderita hipertensi di Puskesmas Peragaan

Sumenep.

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Puskesmas Peragaan Sumenep dimulai bulan

Desembes 2019.

3.6 Alat Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan berupa kuesioner tertutup (closed-ended).

Kuesioner disini diartikan sebagai daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan

baik, sudah matang, dimana responden (dalam hal angket) dan interviewer (dalam

hal wawancara tinggal memberikan tanda-tanda tertentu) (Notoadmodjo, 2005 :

116). Responden harus memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan

kondisinya masing-masing.

Kuesioner karakteristik klien meliputi usia responden, jenis kelsmin,

pendidikan, dan pekerjaan. Kuesioner mengenai kajian faktor resiko yang

mempengaruhi gaya hidup pada pasien hipertensi dalam mencegah kekambuhan

terdiri atas 10 soal. Dengan nilai jawaban, jika pilihan jawaban a/b = 0, c/d/e = 1.
33

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.7.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yang diukur. Pertanyaan dikatakan valid bila r hitung lebih besar

dari r tabel. Dimana besar r tabel untuk taraf signifikan 5% yaitu 0,450 (Arikunto,

2002).

Uji validitas faktor resiko yang mempengaruhi gaya hidup pada pasien

hipertensi diWilayah Kerja Puskesmas Peragaan Sumenep, pada 10 responden

didapatkan hasil 10 soal valid. Sehingga dalam penelitian yang akan dilakukan

sudah mewakili dari definisi operasional yang sudah ditentukan.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Sedangkan Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Djemani (2003) dalam buku Riwidikdo

(2007) kuesioner dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha minimal 0,7. Uji

reliabilitas dilakukan untuk skala pengukuran faktor resiko yang mempengaruhi

gaya hidup pada pasien hipertensi diWilayah Kerja Puskesmas Peragaan Sumenep

Dari hasil uji reliabilitas didapatkan hasil sebesar 0,9220 Nilai ini menunjukkan

bahwa data tersebut reliabel karena untuk instrumen dikatakan reliabel apabila

nilainya lebih besar dari 0,60.

3.8 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dalam satu tahap, yaitu

mengumpulkan data mengenai kajian faktor resiko yang mempengaruhi gaya

hidup pada pasien hipertensi dalam mencegah kekambuhan.


34

Dalam pengumpulan data langkah-langkah yang dilakukan sebagai

berikut :

1. Peneliti datang ke responden.

2. Responden diberikan penjelasan dan cara pengisian kuesioner.

3. Responden diajarkan cara menjawab dengan memilih jawaban yang benar

pada format kuesioner sesuai dengan kondisinya.

4. peneliti mengawasi dan menunggu sampai kuesioner selesai dikerjakan

oleh responden.

5. lembar kuesioner yang sudah berisi jawaban dari masing-masing

responden dikumpulkan dan selanjutnya ditabulasi.

3.9 Pengolahan Data

3.9.1 Pemeriksaan Data (Editing)

Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan-kesalahan dari data

yang telah dikumpulkan juga memonitor jangan sampai terjadi kekosongan

dari data yang dibutuhkan

3.9.2 Pemberian Kode (Coding)

Untuk memudahkan dalam pengolahan data, maka setiap jawaban dari

kuesioner yang telah disebarkan diberi kode dengan karakteristik

masing-masing. Coding adalah memberi kode pada data dengan merubah

kata menjadi angka. Data dari masing – masing responden diberi kode

sesuai dengan jawaban. Untuk data umum, umur responden 30-44 tahun

di beri kode 1, umur 45 – 54 tahun diberi kode 2, umur responden dari 55

– 64 tahun diberi kode 3, umur responden > 65 tahun diberi kode 4, Jenis
35

Kelamin Laki-Laki diberi kode 1, Jenis kelamin perempuan diberi kode

2, Sementara pendidikan responden tidak lulus SD diberi kode 1, SD

diberi kode 2, SMP/MTs diberi kode 3, SMA diberi kode 4,dan

Perguruan Tinggi diberi kode 5. Sementara pekerjaan responden dari

(PNS, TNI / POLRI) diberi kode 1, Buruh Tani/Nelayan diberi kode 2,

Wiraswasta, diberi kode 3, dan ibu rumah tangga diberi kode 4

Sedangkan Data Khusus untuk jawaban benar diberi kode 1 dan jawaban

salah diberi kode 0.

3.9.3 Skor (Skoring)

Setelah diberi kode langkah selanjutnya diberi score pada masing-masing

jawaban, cara pemberian penilaian dengan cara jumlah score dibagi

jumlah total score kemudian dikalikan 100%. Kemudian untuk

menentukan score telah didapat rumus sebagai berikut ;

P=
∑ f x 100 %
n
keterangan :

P = Persentase

∑f = Jumlah nilai jawaban responden

n = Jumlah pertanyaan (Arikunto, 1998 : 246)

Sedangkan hasil pengolahan data yang harus dipresentasikan secara

kualitatif dalam bentuk presentase, dan diinterpretasikan dengan

menggunakan kriteria / skala sebagai berikut :

Berat : 76-100%

Sedang : 56-75%
36

Ringan : ≤55%

3.9.4 Tabulasi (Tabulating)

Berdasarkan hasil skoring data dilakukan tabulasi dengan menggunakan

tabel distribusi frekuensi untuk menginterpretasi karakteristik dari

masing-masing variabel.

3.10 Analisa Data

Analisa univariat

Analisa Univariat dilakukan pada satu variabel penelitian melalui

distribusi frekuensi dan prosentase yang ditampilkan dalam bentuk tabel.

Data yang disajikan dalam bentuk gambar, tabel dan tekstular. Gambar adalah

suatu penyajian data secara visual. Tabel adalah penyajian sistematis dari data

numerik yang disusun dalam kolom atau jajaran, dan tekstular adalah

penyajian data hasil penelitian dalam bentuk kalimat (Notoatmodjo, 1993 :

189).
37

3.11. Kerangka Kerja

Populasi
Seluruh penderita hipertensi
Di Puskesmas Pragaan sumenep
N = 176 orang

Desain Sampling
Non-probability counsecutive sampling

Sampel
Sebagian penderita hipertensi
N : 17 orang

Alat ukur
Kuesioner

Pengumpulan data

Pengolahan / Analisa Data


∑f
P = — X 100 %
n

Hasil
Tinggi = ( 76-100%)
Sedang = (56-75%)
Rendah = (≤ 55%)

Kesimpulan

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Kajian Faktor Resiko pada Kekambuhan Pasien
Hipertensi di Puskesmas Pragaan Sumenep Tahun 2019
38

3.12 Etika Penelitian

Responden yang memenuhi syarat akan dilindungi hak-haknya untuk

menjamin kerahasiannya. Sebelum proses penelitian dilakukan, responden

terlebih dahulu diberikan penjelasan mengenai manfaat dan tujuan penelitian.

Bila setuju dipersilakan menandatangani surat persetujuan untuk menjadi

responden. Masalah etika yang harus dijadikan perhatian:

3.12.1 Right to full disclosure ( Jaminan dari perlakuan yang diberikan)

Peneliti akan memberikan penjelasan secara rinci tentang penelitian yang

akan dilakukan serta akan bertanggung jawab kepada ssubjek penelitian

jika ada sesuatu yang terjadi akibat penelitian yang akan dilakukan

3.12.2 Informed consent (lembar persetujuan menjadi responden).

Untuk mengetahui tujuan dan manfaat yang akan dilakukan dan

ditandatangani bila bersedia menjadi responden.

3.12.3 Confidentaliti (kerahasiaan)

Kerahasian informasi responden akan dijamin oleh peneliti.

3.12.4 Anonitmity (tanpa nama)

Peneliti tidak mencantumkan nama subyek untuk menjaga kerahasian

indentitas subyek dan hanya diberi inisial atau nomer kode.

Anda mungkin juga menyukai