Anda di halaman 1dari 27

1.

Pada waktu jaga malam Anda di Departemen Ilmu Kesehatan Anak menangani
pasien anak dengan demam berdarah dengue dan syok (DSS). Di Panduan Praktik
Klinis resusitasi cairan untuk pasien anak dengan DSS hanya Ringer Laktat, suatu
kristaloid. Namun saat dinas di Departemen Penyakit Dalam dapat diberikan cairan
koloid.

Jenis studi yang terutama dicari adalah via internet adalah:

1.  Uji klinis

2.  Studi kasus kontrol.

3.  Systematic review dari studi kohort.

4.  Studi kohort prospektif

Berdasarkan forest plot di atas, dilakukan meta-analisis berdasarkan 2 studi.


Berapakah nilai relative risk reduction antibiotic-associated diarrhea pada kelompok
probiotik dibandingkan kelompok kontrol?

1.  10,9%

2.  9,3%

3.  14,6%

4.  1,6%
5.  85%

Bagaimana cara menghitung relative risk pasien usia lebih dari 70 tahun yang
mengalami infark dibandingkan pasien usia kurang dari 70 tahun?

1.  (27/85)/(13/25)

2.  (13/85)/(27/25)

3.  (27/25)/(13/85)

4.  (13/25)/(27/85)

5.  (13/27)/(12/58)

4. Bila ada test baru dan akan digunakan dalam layanan yang ditawarkan oleh rumah
sakit, maka test baru ini akan menjadi:

1.  Triage: Menjadi penentu diagnosis

2.  Replacement: Menggantikan yang lama, namun harus dengan mempertahankan


reference test

3.  Replacement: Menjadi test satu-satunya

4.  Triage: Test baru menggantikan test lama


5.  Add on: mengombinasikan test lama dan baru

Terdapat 4 tahap dalam pembentukan Clinical Practice Guideline, manakah yang


bukan merupakan salah satu dari tahap tersebut?

1.  Guideline harus berdasarkan bukti riset terbaru yang ada dan dapat diperoleh

2.  Guideline harus dikaji ulang dalam beberapa periode waktu untuk memberi masukan
apabila ada pengetahuan terbaru.

3.  Profesional yang tidak tergabung dalam kelompok pembuat guideline harus menguji
coba guideline tersebut

4.  Membuat guideline harus dalam sebuah kelompok, terlebih lagi dengan berbagai
bidang yang terkait

5.  Guideline yang sudah jadi harus diuji kepada profesional dalam kelompok yang
membuat guideline tersebut

6. Seorang pasien, laki-laki 65 tahun, dating dengan keluhan pilek, hidung tersumbat
disertai nyeri kepala. Keluhan hilang timbul sejak 1 (satu) tahun terakhir. Hasil
evaluasi yang dilakukan memastikan pasien tersebut menderita Rinosinusitis yang
disebabkan karena infeksi jamur Aspergillus sp. Berdasarkan pilihan pengobatan yang
ada, Anda menawarkan tindakan operatif untuk mengatasi penyakit ini yang diketahui
mempunyai tingkat penyembuhan yang lebih baik dibandingkan pilihan lainnya yaitu
pemberian anti jamur jangka panjang. Pasien dan keluarga setuju untuk menjalani
operasi, namun mereka menanyakan kemungkinan komplikasi apabila pasien
menjalani operasi, menimbang faktor-faktor seperti usia pasien yang sudah lanjut,
memiliki komorbiditas dan jenis jamur yang infasif.

Berdasarkan jawaban Anda dari pertanyaan No. 1 di atas, apa komponen P


(population, patient)-nya?

1.  Pasien dengan keluhan hidung tersumbat dan sakit kepala

2.  Pasien rhinosinusitis jamur pasca operasi yang mengalami komplikasi

3.  Pasien usia lanjut dengan banyak komorbid

4.  Pasien usia lanjut dengan rhinosinusitis jamur

5.  Pasien rhinosinusitis jamur pasca operasi


7. Jika di database PubMed kita tidak dapat menemukan kecocokan untuk terminologi
(misal: lethal dose) melalui MeSH, yang perlu dilakukan:

1.  Menggunakan MeSH thesaurus dengan spesifik subheading

2.  Tidak mencari istilah tersebut dalam pencarian

3.  Mencari terminologi lethal dose dengan [All Fields]

4.  Mencari sinonim dari istilah tersebut

5.  Memisahkan terminologi menjadi 2 kata yang digabungkan dengan boolean AND


(lethal AND dose)

8. Anda menelaah artikel penelitian yang mendapatkan bahwa kemoterapi baru


menurunkan angka kematian sebesar duapertiga atau 67% dibandingkan obat
standard.

Obat kemoterapi baru ternyata mempunyai efek samping yaitu hepatotoksik. Dari 200
subyek yang mendapat kemoterapi standard yang mengalami hepatotoksik ada 20
subyek, sedangkan dari 200 subyek dalam kelompok obat baru sebanyak 50 subyek
mengalami hepatotoksik. Absolute risk increase dan number needed to harm adalah:

1.  0,25 dan 4

2.  0,15 dan 7

3.  0,2 dan 5

4.  0,5 dan 2

5.  0,1 dan 10

9. Bagaimana strategi pencarian PubMed berikut, jika kita akan melakukan pencarian
dari topik: “alergi terhadap susu atau ikan”?

1.  alergi DAN (susu DAN ikan)

2.  alergi ATAU susu ATAU ikan

3.  alergi DAN susu ATAU ikan

4.  alergi DAN (susu ATAU ikan)


5.  alergi BUKAN susu DAN ikan

10. Anda menelaah artikel penelitian yang mendapatkan bahwa kemoterapi baru
menurunkan angka kematian sebesar duapertiga atau 67% dibandingkan obat
standard.

Jika subyek yang meninggal dari kelompok obat standard adalah 60 dari 200 pasien,
maka dari 200 pasien yang mendapat obat baru jumlah subyek yang meninggal :

1.  20

2.  67

3.  10

4.  30

5.  33

11. Uji Mantoux (UM) mempunyai sensitivitas tinggi dan spesifisitas rendah untuk
mendiagnosis tuberkulosis aktif.

1.  Positive predictive value UM akan menurun pada penduduk dengan prevalensi yang
lebih tinggi

2.  Predictive value UM tidak bergantung pada prevalens tuberkulosis

3.  Negative predictive value UM akan meningkat pada penduduk dengan prevalensi


yang lebih rendah

4.  Positive predictive value UM akan meningkat pada penduduk dengan prevalensi yang
lebih rendah

5.  Negative predictive value UM akan menurun pada penduduk dengan prevalensi yang
lebih tinggi

12. Seorang pasien, laki-laki 65 tahun, dating dengan keluhan pilek, hidung tersumbat
disertai nyeri kepala. Keluhan hilang timbul sejak 1 (satu) tahun terakhir. Hasil
evaluasi yang dilakukan memastikan pasien tersebut menderita Rinosinusitis yang
disebabkan karena infeksi jamur Aspergillus sp. Berdasarkan pilihan pengobatan yang
ada, Anda menawarkan tindakan operatif untuk mengatasi penyakit ini yang diketahui
mempunyai tingkat penyembuhan yang lebih baik dibandingkan pilihan lainnya yaitu
pemberian anti jamur jangka panjang. Pasien dan keluarga setuju untuk menjalani
operasi, namun mereka menanyakan kemungkinan komplikasi apabila pasien
menjalani operasi, menimbang faktor-faktor seperti usia pasien yang sudah lanjut,
memiliki komorbiditas dan jenis jamur yang infasif.

Jenis pertanyaan klinis yang tepat berdasarkan skenario di atas adalah

1.  Diagnosis

2.  Etiologi/Harm

3.  Intervensi

4.  Prognosis

5.  Prevalens
Jenis studi apakah yang digunakan pada riset ini?

1.  Single-case

2.  Case Control

3.  Prospective Cohort

4.  Retrospective Cohort

5.  Randomized Controlled Trial

14. Pada waktu jaga malam Anda di Departemen Ilmu Kesehatan Anak menangani
pasien anak dengan demam berdarah dengue dan syok (DSS). Di Panduan Praktik
Klinis resusitasi cairan untuk pasien anak dengan DSS hanya Ringer Laktat, suatu
kristaloid. Namun saat dinas di Departemen Penyakit Dalam dapat diberikan cairan
koloid.

Pada skenario di atas, apa aspek yang dipertanyakan pada clinical question yang harus
disusun?

1.  P = anak dengan DSS, I = pemberian koloid, C = pemberian kristaloid, O= syok


teratasi.

2.  P=Anak dengan DSS, I= syok teratasi, C= kristaloid, O= koloid.

3.  P = anak dengan DSS, I = pemberian koloid, C = pemberian kristaloid plus koloid,


O= syok teratasi.

4.  P = anak dengan DSS, I = pemberian koloid plus kristaloid, C = pemberian koloid,


O= syok teratasi.

15. Dalam mempertimbangkan aplikasi studi diagnostik ke dalam praktek sehari-hari


maka harus memenuhi:

1.  Kesamaan spektrum penyakit pada penelitian dengan pasien saya

2.  Apakah penelitiannya dapat direproduksi dengan interpretasi yang disesuaikan


dengan pasien saya?

3.  Apakah dapat mempengaruhi prognostik pasien?

4.  Apakah dapat melengkapi alur diagnostik menjadi lebih mutakhir?

5.  Dampak yang penting bagi pengetahuan


6.

Berdasarkan analisis forest plot di atas, pilihlah salah satu pernyataan yang benar di
bawah ini.

1.  Jumlah sampel keseluruhan tidak cukup banyak untuk mendapatkan power penelitian
yang cukup kuat

2.  Kejadian bebas batu pada pasien yang menjalani PCNL dua kali lebih besar dari pada
pasien yang menjalani RIRS.

3.  Seluruh studi memiliki interval kepercayaan yang saling overlap

4.  Uji I2 menunjukkan heterogenitas yang tinggi

5.  Tidak terdapat bias publikasi

17. Suatu bukti yang berasal dari non-randomized study dapat meningkat (up-grading)
certainty-nya, apabila ditemukan salah satu kondisi di bawah ini:

1.  Presisi tinggi

2.  Risiko bias publikasi rendah

3.  Dose-response effect

4.  Risiko bias rendah


5.  Heterogenitas rendah

18. Anda menelaah artikel penelitian yang mendapatkan bahwa kemoterapi baru
menurunkan angka kematian sebesar duapertiga atau 67% dibandingkan obat
standard.

Selain outcome kematian, obat kemoterapi baru juga dinilai efeknya terhadap cancer
pain score. Jika hasil penelitian dinyatakan dalam VAS pain score (nilai 0-10) dan
kebutuhan konsumsi analgetik golongan narkotik, maka penelitian tersebut berbeda
bermakna jika:

1.  Mean difference VAS = 2.5 (CI 95% -0.5 sampai 5.5)

2.  Mean difference VAS= 1.5 (CI 95% 0.5 sampai 2.5)

3.  RR (konsumsi analgetik golongan narkotik)= 1.5 (CI 95% 0.32 sampai 3.90 )

4.  OR (konsumsi analgetik golongan narkotik)= 1.2 (CI 95% 0.35 sampai 2.89)

5.  RR (konsumsi analgetik golongan narkotik)= 0.8 (CI 95% 0.25 sampai 8.97)

19. Anda melakukan telaah terhadap suatu artikel tentang pengaruh paparan dini susu
formula terhadap kejadian dermatitis atopik pada bayi. Bayi yang berusia 6 bulan
ditanyakan riwayat pemberian ASI eksklusif 6 bulan atau susu formula (dengan atau
tanpa ASI). Dari catatan medis dicatat adanya diagnosis dermatitis atopik pada bayi
sejak lahir sampai usia 6 bulan. Pengamatan terhadap 150 orang bayi yang mendapat
susu formula sejak dini mendapati bahwa terdapat 30 bayi yang mengalami dermatitis
atopik sedangkan 150 bayi yang mendapat ASI eksklusif 140 di antaranya tidak
ditemukan catatan medis tentang dermatitis atopik.

Dari data di atas relatif risk dermatitis atopik pada bayi yang terpapar susu formula
dibandingkan yang ASI eksklusif adalah:

1.  3,5

2.  0,3

3.  1,5

4.  0,6

5.  3,0
Apa hal penting yang tidak dilakukan oleh penulis dalam upaya validitas studi?

1.  Karakteristik dasar yang sama

2.  Susceptibility bias

3.  Prognosis yang sama

4.  Definisi outcome

5.  Residual bias

21. Saat ini Anda adalah seorang peneliti junior disuatu lembaga riset terkemuka di
Indonesia. Anda mengamati adanya trend gaya hidup di kalangan anak-anak untuk
mengkonsumsi minuman bersoda. Anda khawatir apakah kebiasaan minum soda
tersebut dapat berdampak kepada kejadian timbulnya masalah kardiovaskular di masa
yang akan datang.

Anda mencoba mencari bukti ilmiah yang telah ada sebelum merumuskan
permasalahan tersebut dalam bentuk proposal penelitian.

Pertanyaan yang telah disusun, selanjutnya dirumuskan ke dalam kriteria eligibilitas.


Kriteria eligibilitas yang harus dilengkapi terkait tentang komponen “I” dalam
pertanyaan di atas adalah mencakup:

1.  Riwayat penyakit kardiovaskular di keluarga dan pola hidup sehari-hari anak yang
mengkonsumsi minuman bersoda.
2.  Usia, jenis kelamin, kebiasaan makan sehari-hari anak yang mengkonsumsi minuman
bersoda.

3.  Tempat tinggal, sekolah dan berat badan serta tinggi badan anak yang mengkonsumsi
minuman bersoda.

4.  Riwayat kelahiran, kebiasaan olahraga, dan hobi anak yang mengkonsumsi minuman
bersoda.

5.  Jenis minuman, jumlah, frekuensi dan durasi konsumsi minuman bersoda yang
dikonsumsi oleh anak-anak.

22. Pernyataan mana yang paling tepat menjelaskan studi diagnostik?

1.  Penjelasan mengenai melaksanakan pengobatan

2.  Penjelasan mengenai profil klinis pasien, apa penyakit pasien

3.  Penjelasan mengenai masa depan penyakit bergantung pada ada atau tidaknya
pengobatan

4.  Penjelasan mengenai penyakit: mengapa penyakit ini terdapat pada pasien saat ini?

5.  Penjelasan mengenai keputusan mengobati

23. Seorang pasien Limfoma Non-Hodgkin yang akan menjalani kemoterapi siklus
pertama, menunjukkan hasil pemeriksaan laboratorium hitung jenis leukosit yang
normal namun rasio neutrophil/limfositnya rendah. Salah satu komplikasi pasca
tindakan kemoterapi adalah terjadinya febril neutropenia akibat supresi sumsum
tulang. Anda ingin menginformasikan pasien mengenai komplikasi tersebut.

Desain studi individual apa yang terbaik untuk menjawab pertanyaan klinis sesuai
skenario klinis di atas?

1.  Randomized clinical trial

2.  Case-control

3.  Serial kasus

4.  Kohort prospektif
5.  Before-and-after study

24. Saat ini Anda adalah seorang peneliti junior disuatu lembaga riset terkemuka di
Indonesia. Anda mengamati adanya trend gaya hidup di kalangan anak-anak untuk
mengkonsumsi minuman bersoda. Anda khawatir apakah kebiasaan minum soda
tersebut dapat berdampak kepada kejadian timbulnya masalah kardiovaskular di masa
yang akan datang.

Anda mencoba mencari bukti ilmiah yang telah ada sebelum merumuskan
permasalahan tersebut dalam bentuk proposal penelitian.

Pertanyaan klinis yang disusun berdasarkan skenario diatas adalah:

1.  Bagaimanakah minuman bersoda menyebabkan gangguan kardiovaskular di


kemudian hari?

2.  Apakah gangguan kardiovaskular disebabkan oleh kebiasaan mengkonsumsi


minuman bersoda?

3.  Apakah anak-anak yang boleh mengkonsumsi minuman bersoda?

4.  Pada anak apakah kebiasaan konsumsi minuman bersoda menyebabkan gangguan


kardiovaskular saat dewasa?

5.  Apakah penyebab terjadinya Diabetes Melitus pada kelompok usia anak-anak?

25. Anda melakukan telaah terhadap suatu artikel tentang pengaruh paparan dini susu
formula terhadap kejadian dermatitis atopik pada bayi. Bayi yang berusia 6 bulan
ditanyakan riwayat pemberian ASI eksklusif 6 bulan atau susu formula (dengan atau
tanpa ASI). Dari catatan medis dicatat adanya diagnosis dermatitis atopik pada bayi
sejak lahir sampai usia 6 bulan. Pengamatan terhadap 150 orang bayi yang mendapat
susu formula sejak dini mendapati bahwa terdapat 30 bayi yang mengalami dermatitis
atopik sedangkan 150 bayi yang mendapat ASI eksklusif 140 di antaranya tidak
ditemukan catatan medis tentang dermatitis atopik.

Odd ratio susu formula pada bayi yang dermatitis atopik:

1.  4

2.  3,5

3.  3
4.  2,5

5.  5

26. Anda melakukan telaah terhadap suatu artikel tentang pengaruh paparan dini susu
formula terhadap kejadian dermatitis atopik pada bayi. Bayi yang berusia 6 bulan
ditanyakan riwayat pemberian ASI eksklusif 6 bulan atau susu formula (dengan atau
tanpa ASI). Dari catatan medis dicatat adanya diagnosis dermatitis atopik pada bayi
sejak lahir sampai usia 6 bulan. Pengamatan terhadap 150 orang bayi yang mendapat
susu formula sejak dini mendapati bahwa terdapat 30 bayi yang mengalami dermatitis
atopik sedangkan 150 bayi yang mendapat ASI eksklusif 140 di antaranya tidak
ditemukan catatan medis tentang dermatitis atopik.

Disain penelitian yang dilakukan adalah :

1.  Kohort prospektif

2.  Kohort retrospektif

3.  Potong lintang

4.  Kasus kontrol

5.  Randomized control trial

27. Dalam suatu skenario klinis EBCR, hal penting yang harus ada adalah:

1.  Metode melakukan telaah kritis

2.  Pertanyaan yang luas, mencakup semua area (etiologi, diagnosis, terapi atau
prognosis)

3.  Informasi yang detail tentang riwayat kesehatan pasien

4.  Penjelasan adanya knowledge gap

5.  Mencantumkan tinjauan pustaka


Berapakah jumlah pasien dengan batu ginjal yang harus memperoleh terapi PCNL
untuk menambah 1 kejadian bebas batu?

1.  14

2.  13

3.  12

4.  11

5.  15

29. Manakah dari langkah-langkah pencarian literatur di bawah ini yang paling sesuai
untuk meningkatkan jumlah artikel yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan
klinis?

1.  Menggunakan MeSH thesaurus dengan spesifik subheading

2.  Membatasi pencarian berdasarkan tahun publikasi dan bahasa

3.  Menggunakan terminologi kata kunci yang lebih spesifik

4.  Menggunakan Boolean operator “OR”

5.  Menggunakan Boolean operator “AND”


30. Anda melakukan telaah terhadap suatu artikel tentang pengaruh paparan dini susu
formula terhadap kejadian dermatitis atopik pada bayi. Bayi yang berusia 6 bulan
ditanyakan riwayat pemberian ASI eksklusif 6 bulan atau susu formula (dengan atau
tanpa ASI). Dari catatan medis dicatat adanya diagnosis dermatitis atopik pada bayi
sejak lahir sampai usia 6 bulan. Pengamatan terhadap 150 orang bayi yang mendapat
susu formula sejak dini mendapati bahwa terdapat 30 bayi yang mengalami dermatitis
atopik sedangkan 150 bayi yang mendapat ASI eksklusif 140 di antaranya tidak
ditemukan catatan medis tentang dermatitis atopik.

Kelemahan penelitian ini adalah:

1.  Adanya faktor perancu

2.  Tidak dilakukan blinding

3.  Kesulitan menentukan paparan

4.  Kesulitan menentukan outcome dermatitis atopik

5.  Randomisasi tidak dilakukan

\31. Anda menelaah artikel penelitian yang mendapatkan bahwa kemoterapi baru
menurunkan angka kematian sebesar duapertiga atau 67% dibandingkan obat
standard.

Dari penelitian di atas jumlah pasien yang harus mendapat kemoterapi baru untuk
mencegah 1 kematian adalah:

1.  4

2.  3

3.  7

4.  5

5.  15

32. Dalam menilai validitas penelitian diagnostik, yang harus diperhatikan antara lain:

1.  Apakah reference test dikerjakan secara double blind?


2.  Apakah semua subjek dibandingkan dengan tes yang paling mutakhir?

3.  Apakah subjek dilakukan tes diagnostik dan reference test pada saat bersamaan
(paralel)?

4.  Apakah tes dilakukan pada seluruh spektrum penyakit?

5.  Apakah semua subjek mendapatkan nilai prediksi?

33. Jika kita ingin mencari variasi kata yang memiliki perbedaan huruf pada akhir
kata, seperti “pneumonia” dan “pneumoniae”, pilihan karakter yang digunakan
adalah:

1.  #

2.  ?*

3.  *

4.  $

5.  ?

34. Sebuah penelitian randomised clinical trial (RCT) bertujuan untuk membuktikan
apakah obat XX dibandingkan dengan plasebo dapat menurunkan kejadian diare akut
pada para wisatawan yang bepergian ke daerah wisata AA. Setelah randomisasi,
terdapat 100 subyek dalam kelompok yang mendapat obat XX dan 100 orang
mendapat plasebo. Penelitian ini menggunakan analisis intention to treat analysis. Pada
akhir penelitian ternyata 10 subyek dalam kelompok intervensi dan 15 subyek dari
kelompok kontrol tidak melanjutkan penelitian sampai selesai. Dalam kelompok
intervensi terdapat 23 subyek yang menderita diare, sedangkan dalam kelompok
kontrol 29 subyek menderita diare.

Berapa besar obat XX tersebut dapat menurunkan kejadian diare secara relatif?

1.  25%

2.  11%

3.  44%

4.  33%
5.  21%

35. RATIONALE: Characteristics and outcomes of lung cancer in patients with idiopathic
pulmonary fibrosis (IPF) in the United States (US) remain understudied.

OBJECTIVES: To determine the tumor characteristics and survival of IPF patients with
non-small cell lung cancer (NSCLC) using US population-based data.

METHODS: We selected Medicare beneficiaries from the Surveillance, Epidemiology and


End Results registry with histologically confirmed NSCLC diagnosed between 2007-2011.
IPF was identified using two validated claims-based algorithms. We compared tumor
characteristics and used logistic and Cox regression to compare rates of stage-appropriate
therapy and overall and lung cancer-specific survival in both groups-which groups.

RESULTS: A total of 54,453 NSCLC patients were included. Those with IPF were more
likely to be diagnosed at an earlier stage (p<0.01), with squamous histology (46% vs. 35%,
p<0.01) and lower lobe tumors (38% vs. 28%, p<0.01). Patients with IPF and stages I-II
disease had similar odds of receiving stage appropriate therapy (odds ratio [OR]: 1.13,
95% confidence interval [CI]: 0.89-1.43); however, those with advanced disease were less
likely to be treated (OR: 0.82, 95% CI: 0.68-0.99). Overall and lung cancer-specific
survival were worse in patients with IPF (hazard ratio [HR]: 1.35, 95% CI: 1.26-1.45 and
HR: 1.21, 95% CI: 1.10-1.32 respectively).

CONCLUSIONS: NSCLC has a unique presentation in patients with IPF and is associated
with poorer prognosis. Further research is needed to identify optimal treatment strategies
in this population.

Ann Am Thorac Soc. 2019 Apr 16. doi: 10.1513/AnnalsATS.201808-510OC.

Populasi (P) pada penelitian yang abstraknya di atas adalah:

1.  Pasien non-small cell lung cancer yang teregistrasi di the Surveillance, Epidemiology
and End Results registry

2.  Pasien dengan idiopathic pulmonary fibrosis

3.  Pasien non-small cell lung cancer dengan presentasi klinis yang unik

4.  Pasien non-small cell lung cancer dengan idiopathic pulmonary fibrosis

5.  Pasien non-small cell lung cancer

36. Anda menelaah artikel penelitian yang mendapatkan bahwa kemoterapi baru
menurunkan angka kematian sebesar duapertiga atau 67% dibandingkan obat
standard.
Selain obat kemoterapi; usia, stadium penyakit dan status gizi subyek juga diduga
dapat mempunyai efek terhadap keberhasilan terapi. Untuk meniadakan pengaruh
kesemua hal tersebut maka pada penelitian harus dilakukan:

1.  Randomization

2.  Bivariate analysis

3.  Stratified random sampling

4.  Double-blinding

5.  Multi-variate analysis

37. Pada waktu jaga malam Anda di Departemen Ilmu Kesehatan Anak menangani
pasien anak dengan demam berdarah dengue dan syok (DSS). Di Panduan Praktik
Klinis resusitasi cairan untuk pasien anak dengan DSS hanya Ringer Laktat, suatu
kristaloid. Namun saat dinas di Departemen Penyakit Dalam dapat diberikan cairan
koloid.

Bila Anda akan melakukan praktik EBM, untuk memperoleh manfaat pemberian
koloid pada anak dengan DSS, urutan langkah2 apa saja yang harus dilakukan?

1.  Develop clinical question, critically apraise the evidence, apply the evidence, search
the evidence.

2.  Develop clinical question, critically apraise the evidence, search the evidence, apply
the evidence.

3.  Search the evidence, develop clinical question, critically apraise the evidence, apply
the evidence.

4.  Develop clinical question, search the evidence, critically apraise the evidence, apply
the evidence.

38. Seorang pasien Limfoma Non-Hodgkin yang akan menjalani kemoterapi siklus
pertama, menunjukkan hasil pemeriksaan laboratorium hitung jenis leukosit yang
normal namun rasio neutrophil/limfositnya rendah. Salah satu komplikasi pasca
tindakan kemoterapi adalah terjadinya febril neutropenia akibat supresi sumsum
tulang. Anda ingin menginformasikan pasien mengenai komplikasi tersebut.

Komponen pertanyaan klinis yang tepat untuk skenario klinis di atas adalah:

1.  Comparator (C) adalah tidak dilakukan kemoterapi


2.  Population (P) adalah pasien Limfoma Non-Hodgkin

3.  Indicator (I) adalah hitung jenis leukosit

4.  Outcome (O) adalah terjadinya supresi sumsum tulang

5.  Comparator (C) dapat dihilangkan dari pertanyaan klinis ini

Berdasarkan forest plot di atas:

1.  Tidak ada bias publikasi yang terdeteksi

2.  Uji chi-square menunjukkan heterogenitas yang signifikan

3.  Uji I2 menunjukkan heterogenitas yang rendah sehingga heterogenitas dapat


diabaikan

4.  Eyeball test secara visual menunjukkan interval kepercayaan yang tumpang tindih
antar hasil seluruh individual studi

5.  Terdapat perbedaan efektivitas statin dibandingkan dengan plasebo, dalam


menurunan skor MMSE
40. Seorang pasien, laki-laki 65 tahun, dating dengan keluhan pilek, hidung tersumbat
disertai nyeri kepala. Keluhan hilang timbul sejak 1 (satu) tahun terakhir. Hasil
evaluasi yang dilakukan memastikan pasien tersebut menderita Rinosinusitis yang
disebabkan karena infeksi jamur Aspergillus sp. Berdasarkan pilihan pengobatan yang
ada, Anda menawarkan tindakan operatif untuk mengatasi penyakit ini yang diketahui
mempunyai tingkat penyembuhan yang lebih baik dibandingkan pilihan lainnya yaitu
pemberian anti jamur jangka panjang. Pasien dan keluarga setuju untuk menjalani
operasi, namun mereka menanyakan kemungkinan komplikasi apabila pasien
menjalani operasi, menimbang faktor-faktor seperti usia pasien yang sudah lanjut,
memiliki komorbiditas dan jenis jamur yang infasif.

Apakah desain penelitian terbaik untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas?

1.  Serial kasus

2.  Kasus-kontrol

3.  Kohort

4.  RCT

5.  Potong lintang

41. Untuk mendiagnosis infeksi bakteri serius dikembangkan satu test baru yaitu point
of care CRP (POC-CRP). Test ini dimaksudkan untuk menilai akurasinya dalm
menegakkan diagnosis meningitis bakterialis. Untuk itu, dilakukan penelitian pada 200
anak yang diduga meningitis bakterialis. Semua subyek harus dilakukan pungsi lumbal
dan kultur pungsi yang diketahui pada saat 72 jam. Subyek juga dilakukan pemeriksan
POC-CRP dengan hasil kualitatif positif atau negatif. Hasil kultur cairan pungsi adalah
40 anak yang positif. POC-CRP ditemukan positif pada 130 anak dengan 30 di
antaranya juga memiliki kultur positif. Gunakan tabel berikut untuk menghitung:

Sensitivitas adalah a/(a + c)


Spesifisitas adalah d/(b+d)
PPV adalah a/(a+b)
NPV adalah d/(c+d)

Nilai yang benar adalah:

1.  Prior probability meningitis bakterialis adalah 25%

2.  Sensitivitas adalah 80%


3.  Spesifisitas adalah 60%

4.  PPV adalah 23%

5.  NPV adalah 90%

42. Sebuah penelitian randomised clinical trial (RCT) bertujuan untuk membuktikan
apakah obat XX dibandingkan dengan plasebo dapat menurunkan kejadian diare akut
pada para wisatawan yang bepergian ke daerah wisata AA. Setelah randomisasi,
terdapat 100 subyek dalam kelompok yang mendapat obat XX dan 100 orang
mendapat plasebo. Penelitian ini menggunakan analisis intention to treat analysis. Pada
akhir penelitian ternyata 10 subyek dalam kelompok intervensi dan 15 subyek dari
kelompok kontrol tidak melanjutkan penelitian sampai selesai. Dalam kelompok
intervensi terdapat 23 subyek yang menderita diare, sedangkan dalam kelompok
kontrol 29 subyek menderita diare.

Berapa number needed to treat (NNT) obat XX pada penelitian tersebut di atas?

1.  4

2.  3

3.  17

4.  9

5.  2

43. Sebuah Systematic Review-Meta Analysis berjudul “Therapeutic efficacy and safety of
Botulinum Toxin A Therapy in Trigeminal Neuralgia: a systematic review and meta-
analysis of randomized controlled trials” menjabarkan metode pencarian dan seleksi
artikel sebagai berikut:
Search Strategy
Ten electronic search engines/libraries were systematically searched for relevant
publications, including PubMed, Scopus, Web of Science, Google Scholar, Virtual Health
Library (VHL), WHO Global Health Library (GHL), ClinicalTrials, POPLINE, System for
Information on Grey Literature in Europe (SIGLE), and the New York Academy of
Medicine (NYAM). Additionally, we conducted a manual search by reviewing the citations
within the included publications and reviewing the related references presented in
PubMed.

[i]Selection criteria and title and abstract screening


Two reviewers independently screened the references using the predetermined
eligibility criteria. The inclusion criteria were: (i) randomized-controlled trials (RCTs)
reporting efficacy and safety of botulinum toxin in treatment of trigeminal neuralgia
and (ii) no restriction on language, area, publication year, and age of patients. The
exclusion criteria were: (i) unreliably extracted data; (ii) over-lapped data sets; (iii)
book chapters, abstract articles only, conference papers, reviews, theses, and posters;
and (iv) in vitro or animal studies.

Excerpt from: Morra ME, Elgebaly A, Elmaraezy A, Khalil AM, Altibi AM, Vu TL, et
al. Therapeutic efficacy and safety of Botulinum Toxin A Therapy in Trigeminal
Neuralgia: a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. J
Headache Pain. 2016;17(1):63.[/i]

Berdasarkan deskripsi di atas, pernyataan yang benar adalah:

1.  Kriteria eksklusi yang digunakan sudah sesuai

2.  Tidak diperlukan pencarian artikel/penelitian yang tidak terpublikasi

3.  Reviewer telah melakukan pencarian secara komprehensif karena telah melakukan


pencarian menggunakan 10 mesin pencarian elektronik/database

4.  Kriteria inklusi yang digunakan sudah sesuai

5.  Proses seleksi dan penapisan artikel hanya boleh melibatkan 1 reviewer

44. Anda membaca sebuah jurnal yang meneliti alat diagnostik baru. Hasil sensitivitas
(Sn) alat tersebut adalah 0.58 dan spesifitas (Sp) adalah 0.89. Kesimpulan anda adalah

1.  Alat diagnostik tersebut bermanfaat karena false positive kecil

2.  Alat diagnostik bermanfaat secara klinis karena Sn dan Sp alat > 50%

3.  Alat diagnostik tersebut bermanfaat karena likelihood ratio positive 5

4.  Alat diagnostik tersebut tidak berarti karena Sn terlalu rendah (< 80%)

5.  Alat diagnostik tersebut tidak bermanfaat secara klinis karena false negative cukup
besar.
45.

Berdasarkan forest plot di atas, studi mana yang mempunyai presisi paling rendah?

1.  Ozturk, 2013

2.  Kruck, 2013

3.  Sabins, 2013

4.  Pan, 2013

5.  Sabins, 2012

46. Apa yang membedakan antara Systematic Review dan EBCR?

1.  Penggunaan PICO

2.  Adanya metode telaah kritis artikel

3.  Menyantumkan kriteria eligibilitas

4.  Metode pencarian artikel dilakukan secara sistematis

5.  Penyajian hasil menggunakan forest plot


47.

Berapakah peningkatan kejadian bebas batu relatif pada pasien dengan batu ginjal
yang mendapat PCNL dibanding yang mendapat RIRS (pilih angka terdekat)?

1.  10%

2.  7%

3.  8%

4.  11%

5.  9%

48. RATIONALE: Characteristics and outcomes of lung cancer in patients with idiopathic
pulmonary fibrosis (IPF) in the United States (US) remain understudied.

OBJECTIVES: To determine the tumor characteristics and survival of IPF patients with
non-small cell lung cancer (NSCLC) using US population-based data.

METHODS: We selected Medicare beneficiaries from the Surveillance, Epidemiology and


End Results registry with histologically confirmed NSCLC diagnosed between 2007-2011.
IPF was identified using two validated claims-based algorithms. We compared tumor
characteristics and used logistic and Cox regression to compare rates of stage-appropriate
therapy and overall and lung cancer-specific survival in both groups-which groups.

RESULTS: A total of 54,453 NSCLC patients were included. Those with IPF were more
likely to be diagnosed at an earlier stage (p<0.01), with squamous histology (46% vs. 35%,
p<0.01) and lower lobe tumors (38% vs. 28%, p<0.01). Patients with IPF and stages I-II
disease had similar odds of receiving stage appropriate therapy (odds ratio [OR]: 1.13,
95% confidence interval [CI]: 0.89-1.43); however, those with advanced disease were less
likely to be treated (OR: 0.82, 95% CI: 0.68-0.99). Overall and lung cancer-specific
survival were worse in patients with IPF (hazard ratio [HR]: 1.35, 95% CI: 1.26-1.45 and
HR: 1.21, 95% CI: 1.10-1.32 respectively).

CONCLUSIONS: NSCLC has a unique presentation in patients with IPF and is associated
with poorer prognosis. Further research is needed to identify optimal treatment strategies
in this population.

Ann Am Thorac Soc. 2019 Apr 16. doi: 10.1513/AnnalsATS.201808-510OC.

Aspek kesahihan apa dari tipe studi tersebut, yang informasinya dapat dinilai dari
abstrak di atas?

1.  Penilaian outcome secara obyektif atau tersamar

2.  Keterwakilan populasi

3.  Lama dan lengkapnya follow-up

4.  Jumlah subyek yang diteliti

5.  Dilakukan analisis multivariat atau analisis subgroup terhadap faktor prognosis lain

49. Pernyataan berikut yang tepat ketika memformulasikan pertanyaan klinis


mengenai prognosis:

1.  Population (P) adalah pasien yang dicurigai menderita penyakit/kondisi yang akan
dinilai prognosisnya

2.  Comparison (C) adalah kelompok yang tidak menderita penyakit/kondisi yang akan
dinilai prognosisnya

3.  Outcome (O) yang dinilai berupa risiko relatif (RR) atau hazard ratio (HR)

4.  Seluruh komponen PICO harus ada

5.  Komponen Indicator (I) idealnya berupa multiple predictors

50. Suatu laporan kasus yang dilaporkan dengan cara konvensional, maka dalam
laporan tersebut akan menyajikan:
1.  Hasil EBCR yang konklusif

2.  Menggunakan pertanyaan klinis background question

3.  Terdapat metode pencarian artikel secara sistematis

4.  Menyajikan laporan tentang penilaian validitas

5.  Adanya penjelasan mengenai applicability

Anda mungkin juga menyukai