PENDAHULUAN
Jumlah penduduk usia lanjut semakin
meningkat.
Di Indonesia :
SKRT (1986) Lansia > 60 tahun berjumlah
9,5
juta jiwa.
SKRT (1990) Jumlah Lansia 6,3 % (11,3 juta
jiwa).
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan
DAMPAK POSITIF :
- Di tingkat Nasional :
DAMPAK NEGATIF :
Peningkatan gangguan/penyakit
yang
berkaitan dengan usia
lanjut (age related disorder)
Peningkatan ketidakmandirian
usia lanjut
Peningkatan biaya di bidang
kesehatan
Mempertimbangkan :
Penyakit Neurologi merupakan penyebab
terbanyak ketidakmampuan dan
ketergantungan pada usia lanjut
Peningkatan pengetahuan &
keterampilanmengenai:
Proses penuaan normal
Akibatnya pada sistem saraf
Cara memelihara dengan baik
Penyakit Neurologi pada Lansia
Penatalaksanaan
PENDERITA GERIATRIK
Penderita geriatrik berbeda dari
populasi lain karena :
Perubahan-perubahan karena
umur
Akumulasi proses patologi
kronik- degenerative
Sosial ekonomi tidak menunjang
Penyakit latrogenik
Penyakit akut yang memperberat
- Parameter
- Pencegahan
primer
- Penegakkan diagnosis
:
Pemeriksaan neurologi
- Pengobatan
A. Pemeriksaan Neurologi :
Observasi penderita sejak masuk ruang
pemeriksaan;
gaya jalan, sikap duduk/baring,
gerakan involunter.
Wawancara :
- Sulit menentukan keluhan utama
- Keadaan mental dan kemunduran panca
indera mempersulit anamnesis
- Depresi sering menyerupai demensia
Wawancara keluarga :
A. Pemeriksaan Neurologi :
Pertimbangkan:
A. Pemeriksaan Neurologi :
Parameter normal mempertimbangkan perubahan
pada
usia lanjut
Fungsi intelektual dan daya ingat
mempertimbangkan
fungsi memori pada penuaan
normal
Pertimbangkan :
Gejala tidak khas :
- Tumor otak/subdural hematoma sering tidak
memperlihatkan gejala tekanan intrakranial
- Kelemahan otot mungkin karena inaktivitas
- Kemampuan menggerakkan lengan/tungkai
menurun arthritis sendi, fractur leher femur.
Pertimbangkan :
Gejala tidak khas :
- Gejala patologis pada usia muda
ditemukan pada lanjut usia
sehat.
= Misal fasikulasi otot paha, reflex
pergelangan kaki negatif.
B. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tujuan :
1. Memastikan diagnosis
2. Menyingkirkan
diagnosis
Beberapa Pemeriksaan
Penunjang
Laboratorium
Test Neuropsikologik
- MMSE
- Hachinski Ischemic Score
Test ADL/IADL
CT Scan kepala/MRI kepala
menyingkirkan kemungkinan
treatable/organic demensia
EEG : pada dugaan adanya bangkitan
PENGOBATAN
PERTIMBANGKAN :
Geriatric Giant
Immobilisasi
Instabilitas
Incontinensia (urinary & alvi)
Gangguan Intellektual (MCI, Dementia)
Infeksi (Pneumonia, etc)
Gangguan pendengaran dan penglihatan
Impaction (konstipasi)
Isolasi (depresi)
Inanition/kelemahan (malnutrisi)
Impecunity (poverty/kemiskinan)
Iatrogenik
Insomnia
Defisiensi Immunitas
Impotensi
Imobilisasi
Keadaan tidak bergerak atau
tirah baring selama 3 hari atau
lebih dengan gerak anatomik
yang hilang akibat perubahan
fungsi.
Pasien Imobilisasi
Harus concern
Lansia dengan Malnutrisi:
mengapa..?
Reduced feeding
capabilities
Reduced mobility
Apathy, depression
Poor concentration
Poor Appetite
Loss of muscle
strength
Emotions (depression)
Alcoholism, anorexia
Late-life paranoia
Swallowing problems
Oral problems
No money (poverty)
Wandering (dementia)
Hyperthyroidism, Hyperparathyroidism
Entry problems (malabsorption)
Eating problems
Low-salt, low-cholesterol diet
Shopping problems
Kanker
Alkoholism
jantung
Gagal
PPOK
Infeksi
Disfagia
Artritis
Rematoid
Parkinson
Hipertiroid
malabsorpsi
Sindrom
Gastrointestinal: dispepsia, gastritis atrofi,
muntah,
diare
Konstipasi
Gigi geligi yang buruk
Faktor-faktor psikologis
Alkoholism
Kehilangan
Depresi
Demensia
Fobia Kolesterol
Obat-obatan
Mual/muntah: antibiotik, opiat, digoksin,
teofilin, NSAIDs
Anoreksia: antibiotik, digoksin
Berkurangnya cita rasa: metronidazol, calcium
channel blockers, ACE inhibitor, metformin
Mudah kenyang: antikolinergik,
simpatomimetik
Berkurangnya kemampuan makan: sedatif,
opiat, psikotropik
Disfagia: suplemen potasium, NSAIDs,
bifosfonat, prednisolon
Konstipasi: opiat, suplemen besi, diuretik
Diare: laksans, antibiotik
Hipermetabolisme: tiroksin, efedrin
Dampak malnutrisi
Gangguan
Intelektual/kognitif:
Dementia & Delirium
Penyakit ALZHEIMER'S
Depresi
Infeksi
Infeksi
elderly vs young
3
10
1
3
2-8
15-20
2-3
3
2-3
Identifikasi geriatric
syndromes/penurunan
fungsional.
Evaluasi dan penatalaksanaan
geriatric
syndromes/penurunan
fungsional
- cari kausa yang reversibel
- intervensi sesuai causa
Menentukan tipe/perlunya follow-up
lanjutan yang diperlukan untuk
mempertahankan intervensi yang
telah dicapai.
Iatrogenik:
Semua penyakit yang
timbul akibat suatu tindakan
intervensi diagnostik/therapi
atau kelalaian tindakan
intervensi tersebut yang
bukan merupakan dampak
alamiah dari penyakit pasien
tersebut.
Pengaruh Polifarmasi
Pasien
- Ikut menerapkan terapi teman (Borrowing or
sharing medications)
- Tidak memahami instruksi
- Menyimpan obat untuk dipakai lagi (Saving
medication for later use)
- Mengkombinasikan obat medis dan herbal
- Berobat di lebih dari 1 dokter
Doctor
-Tidak mengevaluasi pengobatan pasien
- Memberikan terapi untuk gejala yang umum dan
tidak mengancam jiwa
- Mengobati gejala atau penyakit dengan banyak
obat.
IMPAKSI (CONSTIPASI)
Definition
4. Kondisi Neurologi
Parkinson, DM, trauma medulla spinal
Dementia,
stroke
Dehidrasi
Diet rendah serat
5. Gangguan Metabolik
Hypothyroidism, hypercalcemia, hypokalemia
Pasien hemodialysis
6. Kehilangan privacy atau kenyamanan
7. Akses ke toilet yang buruk
Pemeriksaan Fisik
Semua pasien konstipasi:
Rectal Touche !!
Rectal impaction ?
Rectal dilatation ?
Hemorrhoid ?
Anorectal disease ?
Perianal fecal soiling ?
Depresi
Under/miss-diagnosed
Penyakit fisik gejala neurovegetatif
Menutupi rasa sedih dengan lebih
aktif
Kecemasan, obsesionalitas, histeria,
hipokonndria
Masalah sosial
Normative fallacy
Ketidakmauan untuk mengakui
Diagnosis
Anamnesis
5/lebih gejala depresi mayor
Tidak selalu berdasarkan kategori diagnostik
Gejala depresi pada usia lanjut: apatis,
penarikan diri dari aktivitas sosial, gangguan
memori, perhatian, memburuknya kognitif
Disfori/sedih yang jelas sering tidak ada
Penurunan perhatian hal-hal yang sebelumnya
disukai, penurunan nafsu makan, aktivitas,
gangguan tidur, penurunan energi
Kriteria DSM-IV TR
A. 5/lebih dalam 2 minggu, perubahan
fungsi, mood depresif/penurunan minat
atau kesenangan
Mood depresif hampir sepanjang hari &
hampir setiap hari
Secara nyata berkurang keinginan atau
kesenangan pada hampir semua aktivitas
hampir setiap hari
Berkat badan turun atau naik secara nyata
atau turun atau naiknya selera makan
secara nyata hampir setiap hari
Insomnia atau hipersomnia hampir setiap
hari
Tatalaksana
Psikoterapi
Aktif tidak dipilih obat dengan
efek sedatif (imipramin, nortriptilin,
protriptilin, maprotilin, lofepramin,
flufoksamin)
Agitatif efek sedatif (amitriptilin,
dotipin, trasodon, mianserin)
Demensia
Faktor Risiko
Aging
Gender ? (< wanita, masih
kontroversial)
Hiperkolesterolemia dan faktor
resiko
vaskular lain
Trauma kepala
Depresi
Edukasi
Perjalanan Gejala
Epidemiologi demensia
Kelompok
Umur
Prevalensi
60-64
1%
65-69
1,5%
70-74
3%
75-79
6%
80-84
13%
85-89
24%
90-94
34%
>95
45%
Etiologi
Prevale
nsi
Alzheim
er
61%
Vascular
Dementi
a
31%
Patogenesis Alzheimer
Demensia Vaskular
Kriteria menurut NINDS-AIREN:
Penurunan kognitif pada memori dan 2
domain lain yang cukup untuk
menggangu kemampuan fungsional
Bukti CVD, diindikasikan dengan tanda
fokal dan bukti pencitraan stroke
Instrumen Diagnosis
Mini Mental Status Examination
Modified MMSE
Mini cognitive assessment
Manajemen
Caregiver
Kesimpulan
PENYAKIT PARKINSONS
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
Usia
Ras
Genetik
Lingkungan
Cedera kranio serebral
Stress Emosional
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
AC
h
D
A
GAMBARAN KLINIS
GAMBARAN KLINIS
Masalah Karakteristik:
Mikrografia tulisan kecil-kecil
Hipomimia raut muka menurun
Hipoponia suara lemah
Disartri gangguan artikulasi
Dispnea
gangguan
bernafas
Festination jalan terbata-bata
GAMBARAN KLINIS
Umum
Hemiparkinson
Tremor saat istirahat
Tdk terdapat gejala neurologis lain
Tdk ditemukan kelainan lab. &
radiologi
Perkembangan lambat
Respon thd levodopa cepat &
dramatis
Reflek postural tdk dijumpai saat
awal
penyakit
GAMBARAN KLINIS
Khusus
1. Gejala motorik
Tremor
Ritmik ,4 kali perdetik
Tremor saat istirahat
Tremor berkurang saat gerakan
Rigiditas
Pada seluruh gerakan
Cogwheel phenomenon
GAMBARAN KLINIS
GAMBARAN KLINIS
GAMBARAN KLINIS
2. Gejala Non Motorik
Gangguan Mood
Apatis
Abulia
Depresi
Gangguan Kognisi
Keterlambatan untuk bereaksi
Disfungsi eksekutif : kurang
perhatian, terlambat merespon
rangsangan,gangguan fungsi sosial
GAMBARAN KLINIS
GAMBARAN KLINIS
TERIMA KASIH