Laporan Kasus:
Pasien mengalami nyeri kepala, nyeri pada seluruh bagian kepala dan
seperti tertekan dan rasa penuh serta nyerinya hilang timbul, nyeri kepala sudah
dirasakan sejak 3 tahun yang lalu, semakin lama semakin memberat. Muntah
(+) menyemprot. Pasien lebih mudah marah, Halusinasi visual (+) dan
auditorik (+) 2 bulan belakangan ini. Penglihatan kabur pada mata kiri, sering
keluarnya air mata (OS>), Demam (+), telinga berdenging (+/++). Trauma (+),
Kejang (-). Hasil pemeriksaan TTV tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 84 x/menit,
suhu 36,5 𝐶, frekuensi pernapasan 20 x/menit. Hasil pemeriksaan penunjang
Leukosit 14,83 /mm3, Trombosit 286 3/mm3, Glukosa puasa 169 mg/dL. Hasil CT-
Scan kesan SOL, dengan gambaran tampak massa padalobus temporal
hemisfer sinistra yang menyebabkan pergeseran midline shift ke kanan,
hiperdens dengan batas tegas, dan defek ventrikel 3,4, disertai edema vokal.8
Trias klasik tumor otak adalah nyeri kepala, muntah dan papiledema.
Namun gejala sangat bervariasi tergantung pada tempat lesi dan kecepatan
pertumbuhannya. Nyeri kepala merupakan gejala umum yang paling sering
dijumpai pada penderita tumor otak. Nyeri digambarkan sebagai nyeri yang
berdenyut, atau rasa penuh dikepala seolah-olah kepala mau meledak. Nyeri paling
hebat pada pagi hari, karena selama tidur malam PCO2 serebral meningkat,
sehingga mengakibatkan peningkatan CBF dan dengan demikian mempertinggi
lagi tekanan intrakranial. Hal ini sesuai dengan gejala pada pasien dimana
3
didapatkan nyeri kepala dengan rasa penuh pada kepala terutama pada pagi hari
disertai adanya tanda-tanda edema papil sehingga mendukung suatu diagnosis
tumor otak.8
Neoplasma dalam SSP mencakup neoplasma saraf primer dan neoplasma non-
saraf atau neoplasma metastatik. Bilamana statistik proses neoplasmatik saraf
primer saja yang ditinjau, maka dapat dinyatakan bahwa antara 3 sampai 7 orang
dari 100.000 orang penduduk mengidapnya. Sedangkan neoplasma metastatik tidak
memiliki angka yang pasti. Neoplasma serebelar dan metastasis serebri lebih umum
pada orang dewasa daripada anak-anak. Perbandingan antara neoplasma serebral
primer dan metastatik adalah 4:1.4,5,8
1. Primer
a. Glioma, ialah neoplasma yang berasal dari sel glia. Diklasifikasikan
secara histologis maka terbagi menjadi:
i. Astrositoma, terbagi menjadi:
5
1. Anamnesis
a. Sakit kepala yang memburuk
b. Mual dan muntah pada pagi hari setelah bangun tidur, bersifat
proyektil
c. Penurunan kesadaran
d. Paresis N.cranialis
e. Perubahan mood, memori, dan penurunan konsentrasi
f. Gangguan fungsi kognitif dan memori
g. Halusinasi
h. Kejang
2. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan neurologis
b. Funduskopi
c. Fungsi luhur (MMSE dan Moca-Ina)
d. Neurooftalmologi
3. Pemeriksaan penunjang
a. Foto kepala
b. CT-Scan
c. MRI
d. EEG
e. Tumor marker
f. Biopsi tumor
g. Pemeriksaan darah lengkap
11
1. Emergency
a. Pemasangan VP shunt bila terjadi hidrosefalus
b. Mengurangi edema dengan pemberian dexamethasone
2. Kuratif
a. Reseksi tumor
b. Radioterapi
c. Kemoterapi
d. Targeted therapy
3. Paliatif
a. Pemberian antikonvulsan, analgetik, antikoagulan, antibiotic
b. Mobilisasi aktif dan pasif
c. Diet yang adequate
d. Homecare
1. Pedoman umum
2. Halusinasi segala bentuk (biasanya visual atau auditorik) yang menetap atau
berulang
3. Kesadaran jernih
4. Tidak ada penurunan fungsi intelektual atau gejala afektif yang bermakna
5. Tidak jelas apakah ada waham dan sering tilikan masih utuh
13
Daftar Pustaka: