Anda di halaman 1dari 20

BIOMEDIK 2 MAKALAH

Kamis, 25 Januari 2018

“NO (Nitrit Oxide)”

Disusun Oleh :

KELOMPOK VII

Dosen Pengampuh:

Prof. Dr. Indri Safitri dr., MS

Program Studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran

Universitas Pattimura

Ambon

2018

NO (Nitrit Oxide) | 1
NAMA-NAMA KELOMPOK VII

ANGGOTA

MARISCA CINTIA SIHASALE (2014-83-043)

PHILEMON P PATTYNAMA (2017-83-054)

IVAN PASKALIS TANLAIN (2017-83-016)

ANTHON JANNES I S TIMISELA (2017-83-026)


CHRISTIAN NUGRAHA MATATULA (2017-83-036)
MELINDA KESIA (2017-83-047)

BILL EMERSON NANERE (2017-83-057)

SITTI HANA LATARISSA (2017-83-067)

MAIMUNA LATUCONSINA (2017-83-078)

JIHAN SALSABILA MAHULETTE (2017-83-088)

TIARA SICILYA RAHAYAAN (2017-83-098)

NO (Nitrit Oxide) | 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas biomedik 2 tentang NO (Nitrit
Oxide). Terima kasih kami ucapkan kepada dosen yang telah membimbing kami,
sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
kami sehingga tugas ini dapat terselesaikan.

Kami sangat berharap bahwa tugas ini dapat bermanfaat bagi tiap orang yang
membacanya, dan apabila terdapat kekurangan atau kesalahan, kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Penyusun

Kelompok VII

NO (Nitrit Oxide) | 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. 3
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 4
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 5
1. Latar Belakang ............................................................................................. 5
2. Tujauan Penulisan ........................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 6
1. Pengertian NO (Nitrit Oxide) ....................................................................... 6
2. Sumber NO (Nitrit Oxide)............................................................................ 7
3. Proses Pembentukan NO (Nitrit Oxide) ....................................................... 8
4. Fungsi Biologis NO (Nitirt Oxide).............................................................. 10
5. Dampak dari Penggunaan NO (Nitrit Oxide) .............................................. 12
5.1. Kesehatan ............................................................................................. 13
5.2. Lingkungan .......................................................................................... 15
5.3. Hewan .................................................................................................. 15
5.4. Tumubhan ............................................................................................ 16
5.5. Material ................................................................................................ 16
6. Efek Samping dan Bahaya NO (Nitrite Oxide) ........................................... 16
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 17
1. KESIMPULAN ........................................................................................... 17
2. SARAN ....................................................................................................... 17

NO (Nitrit Oxide) | 4
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
NOx adalah sebuah sebutan umum untuk mononitrogen oksida NO dan NO2(nitr
ogen monoksida dan nitrogen dioksida). Gas ini dihasilkan dari reaksi antara
nitrogen dan oksigen di udara saat pembakaran, terutama pada suhu tinggi.
Ditempat-tempat dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi, seperti di kota-kota
besar, jumlah nitrogen oksida yang dilepaskan keudara sebagai polusi udara
yang dapat meningkat signinikan.
Gas NOx terbentuk di semua tempat yang terdapat pembakaran contohnya dalam
mesin. Dalam kimia atmosfer , sebutan NOx artinya adalah total konsentrasi
dari NO and NO2. NOx bereaksi membentukasbut danhujan asam. NOx
juga merupakan senyawa utama pembentuk ozon troposfer.

2. Tujuan Penulisan
Agar mahasiswa dapat memahami dan mengetahui :
a. Pengertian NO (Nitrix Oxide)
b. Sumber NO (Nitrix Oxide)
c. Proses Pembentukan NO (Nitrix Oxide)
d. Fungsi Biologis NO (Nitrix Oxide)
e. Dampak dari Penggunaan NO (Nitrix Oxide)
f. Efek Samping dan Bahaya NO (Nitrit Oxide)

NO (Nitrit Oxide) | 5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian NO (Nitrix Oxide)


Menurut Yen-hwang dkk., 2005 Nitric oxide (NO) adalah molekul radikal yang
sangat reaktif, memainkan peranan penting dalam beberapa sistem biologis
manusia. Diketahui bahwa endothelium-derived relaxing factor (EDRF) adalah
salah satu NO yang telah banyak dilakukan penelitian dasar maupun klinis untuk
mengetahui peran fisiologis dan patofisiologis dari NO. Kondisi infeksi yang
kemudian menyebabkan respon inflamasi meningkatkan peran ganda nitric oxide,
yaitu sebagai mediator sentral pertahanan host dan agen penting dalam
patogenesis kerusakan host.
Menurut Skaleric dkk. (2006), nitric oxide adalah vasodilator penting untuk
regulasi aliran darah dan dikenal sebagai molekul bioregulator yang
memperantarai sinyal intraseluler dan interseluler pada beberapa proses fisiologis.
Nitrit oksida adalah regulator otot polos vaskuIar; hambatan pembentukarmya
dari arginin menyebabkan peningkatan mendadak tekanan darah yang
menunjukkan bahwa regulasi tekanan darah adalah salah satu dari banyak
fungsinya.
Nitrit oksida juga merupakan senyawa yang bersifat toksik dan berumur pendek,
berupa molekul gas yang diproduksi oleh inducible NO synthase (iNOS) dengan
cara mengubah asam amino L-arginin menjadi NO dan citrulin. NO dapat dengan
mudah berdifusi bebas melintasi membran sel menuju ke sel yang berada di
dekatnya, kemudian bereaksi dengan sulfur besi dari beberapa makromolukel dan
menghambat teradinya ribonukleotida reduktase. Pada sintesis DNA,
ribonuklease diubah menjadi DNA. Maka sintesa DNA terhambat dan proliferasi
sel terhenti dan merupakan mekanisme dari fagosit untuk menghambat inflamasi.

NO (Nitrit Oxide) | 6
2. Sumber NO (Nitrix Oxide)
Nitric oxide dalam sistem biologis terutama dihasilkan oleh deaminasi oksidatif
asam amino L-arginine oleh anggota kelompok enzim nitric oxide synthase
(NOS). Terdapat tiga isoform NOS, yaitu :
1) Isoform neuronal (nNOS) yang diekspresikan dalam sistem saraf pusat dan
peripheral, berperan sebagai neuromodulator atau neuromediator.
2) Isoform endothelial (eNOS) yang diekspresikan dalam endothelium pembuluh
darah berfungsi mempertahankan tekanan pembuluh darah tetap rendah dan
mencegah perlengkatan lekosit serta platelet ke dinding pembuluh darah.
3) Isoform inducible (iNOS) tidak ditemukan pada jaringan sehat, namun gen
diekspresikan dengan cepat sebagai respon terhadap stimulus pro-
inflammatori seperti lipopolisakarida (LPS) bakteri. Jika isoform iNOS
terekspresi maka akan memproduksi sejumlah besar nitric oxide dalam
periode waktu lama. iNOS ditemukan pada makrofag. Srimulasi makrofag
oleh IFN-y, TNF-a, IL-8, dan Lipopolysaccharide (LPS) akan memacu
transkripsi gen yang menyebabkan peningkatan kadar NOS. sekresi NO akan
meningkat mengikuti peningkatan NOS.

Gambar 2.1. Sintesis nitrit oksida

Kadar nNOS dan eNOS dalam tubuh relative stabil, sedangkan untuk kadar iNOS
dapat dipengaruhi oleh adanya inflamasi. NO dalam jumlah besar ini terkait
dengan terjadinya injuri sel dan jaringan, sedangkan NO dalam jumlah kecil yang
dihasilkan oleh constitutive NOS dianggap mempunyai peran yang

NO (Nitrit Oxide) | 7
menguntungkan. Nitric oxide dapat dihasilkan di dalam jaringan melalui reduksi
nitrit menjadi NO dalam kondisi asam dan terjadi penurunan kondisi host dalam
keadaan terjadi penyakit. Inhibitor NOS tidak menghambat pembentukan NO ini,
dan dalam proses inflamasi yang selanjutnya berkembang menjadi nekrosis
jaringan yang didominasi oleh mekanisme regulasi pembentukan NO.
NO mempunyai efek merusak melalui aksi langsung sitotoksik atau sitostatik
seperti interaksinya dengan biomolekul lain dan melalui stimulasi pelepasan
mediator pro-inflamatori. Peroksinitrit yang merupakan anion dari asam
peroxynitrous dibentuk melalui reaksi langsung antara nitric oxide and anion
superoksida yang memperantarai efek sitotoksik NO.
NO juga berinteraksi cepat dengan protein yang mengandung besi (iron-
containing proteins), 3 thiols, dan kelompok oksigen reaktif. Skaleric dkk. (2006)
menyebutkan bahwa ekspresi iNOS menyebabkan pembentukan sejumlah besar
NO. iNOS disintesis sebagai respon terhadap endotoksin, endogen dan eksogen
seperti lipopolisakarida bakteri, injuri mekanis, hipoksia, stimulasi imunologis,
sitokin pro-inflamatori (IL-1β, IL-4, IL-6, IL-8 and IL-10 INF-γ, TNF-α) dan
allergen.

3. Proses Pembentukan NO (Nitrix Oxide)


NO dibentuk oleh kerja enzim NO sintase yang berada di sitosol. NO sintase
bentuk endotel dan neuron diaktifkan oleh Ca2+ . Substratnya adalah arginin, dan
produknya adalah sitrulin dan NO NO sintase mengatalisis oksidasi lima-elektron
sebuah nitrogen amidin pada arginin. L-hidroksiarginin adalah zat antara yang
tetap terikat erat pada enzim. NO sintase adalah suatu enzim yang sangat
kompleks, menggunakan lima kofaktor redoks: NADPH, FAD, FMN, heme, dan
tetrahidrobiopterin. NO juga dapat dibentuk dari nitrit yang berasal dari
vasodilator seperti gliserol trinitrat sewaktu metabolisme zat ini berlangsung. NO
memiliki waktu-paruh sangat singkat (sekitar 3-4 detik) di jaringan karena
bereaksi dengan oksigen dan superoksida. NO dalam saluran pernafasan

NO (Nitrit Oxide) | 8
dihasilkan oleh berbagai jenis sel termaksud epitel saraf sauran nafas, sel-sel
inflamasi (makrofag, neutrophil, sel mast) dan sel endotel pembuluh darah.
Setelah pembentukannya, NO terurai menjadi oksida nitrogen lain, yaitu nitrit
(NO2) dan nitra (NO3). NO juga bereaksi dengan anion superoksida untuk
menghasilkan peroxynitrite (ONOO−) yang merupakan molekul sitotoksik kuat
dan kerusakan epitel, meningkatkan perekrutan sel inflamasi, dan menghambat
surfaktan paru. NO dalam peradangan saluran nafas, tidak hanya sebagai penanda
tetapi memiliki anti inflamasi dan efek proinflamasi.
NO dihambat oleh hemoglobin dan protein heme lainnya yang mengikatnya
secara erat. Kini tersedia inhibitor kimiawi NO sintase yang dapat sangat
mengurangi pembentukan NO. Pemberian inhibitor semacam ini kepada hewan
dan manusia menyebabkan vasokonstriksi dan peningkatan tekanan darah yang
meneolok, yang menunjukkan bahwa NO sangat penting dalam mempertahankan
tekanan darah in vivo. Efek kardiovaskular penting lainnya adalah bahwa dengan
meningkatkan sintesis cGMP, senyawa ini dapat bekerja sebagai inhibitor
agregasi trombosit.

Gambar 3.1. Diagram yang memperlihatkan pembentukan nitrit oksida (NO) dari arginin di sel
endotel dalam suatu reaksi yang dikatalisis oleh NO sintase

NO (Nitrit Oxide) | 9
4. Fungsi Biologis NO (Nitrix Oxide)
Nitrit oksida sendiri memainkan peran penting dalam tubuh. Dengan melebarnya
pembuluh darah, aliran oksigen ke jaringan pun akan meningkat. Selain itu, nitrit
oksida berfungsi untuk mengatur pengikatan dan pelepasan oksigen ke
hemoglobin, serta membunuh serangkaian parasit, virus dalam sel, dan sel tumor
dengan menghambat kerja enzim tersebut di mitokondria (pabrik pembuatan sel
dalam tubuh). Nitrit oksida juga dapat menstimulasi pembuatan sel yang baru.
Nitrit oksida adalah gas yang dihirup dan hanya diberikan di rumah sakit dengan
pengawasan dokter.
Asetilkolin adalah suatu vasodilator yang bekerja dengan menyebabkan relaksasi
otot polos pembuluh darah. Namun, senyawa ini tidak bekerja langsung pada otot
polos. Pengamatan kunci adalah bahwa jika sel endotel dikupas dari sel otot polos
di bawahnya, asetilkolin tidak lagi memiliki efek vasodilator. Temuan ini
menunjukkan bahwa vasodilator, seperti asetilkolin pada awalnya berinteraksi
dengan sel endotel pembuluh darah halus melalui reseptor. Reseptor ini dikaitkan
dengan siklus fosfoinositida, yang akhirnya menyebabkan pembebasan Ca2+
intrasel melalui kerja inositol trifosfat. Pada gilirannya, peningkatan Ca2+
menyebabkan pembebasan endothelium-derived relaxing factor (EDRF, faktor
pelemas yang berasal dari endotel), yang berdifusi ke otot polos sekitar. Di otot
polos, senyawa ini bereaksi dengan gugus heme suatu guanilil siklase larut, yang
menyebabkan pengaktifan enzim ini, pengaktifan ini menyebabkan kadar intrasel
cGMP meningkat . Hal ini pada gilirannya merangsang aktivitas protein kinase
dependen-cGMP tertentu yang mungkin memfosforilasi protein-protein otot
spesifik, dan yang menyebabkan relaksasi; namun, rincian proses ini masih dalam
proses klarifikasi. Vasodilator penting untuk arteri koronaria, nitrogliserin, yang
digunakan secara luas untuk meredakan angina pektoris, bekerja dengan
meningkatkan pembebasan EDRF dan, karenanya, cGMP intrasel. Yang cukup
mengejutkan, EDRF ternyata adalah gas nitrit oksida (NO).

NO (Nitrit Oxide) | 10
Jika dilihat dari prespektif pembentukan tubuh, Nitrit Oksida mungkin memiliki
potensi meningkatkan pertumbuhan otot dengan meningkatkan proses
penyembuhan luka, aliran darah dan pengantaran nutrien. Hal ini merupakan
berita besar bagi para atlit, namun saat ini kita masih belum mengetahui
bagaimana menilai keuntungan ini bila dibandingkan dengan suplemen lain sepeti
kreatin. Salah satu berita mengenai Nitrit Oksida yang paling menarik adalah
efeknya pada produsi insulin. Kadar NO cukup penting dalam memberi efek
positif sekresi insulin. Hubungannya Nitrit Oksida-insulin merupakan salah satu
alasan mengapa L-arginin dapat dijadikan efek penyembuhan luka pada orang-
orang dengan status katabolisme yang tinggi seperti pada pasien luka bakar atau
pasien yang baru pulih dari pembaedahan.
Namun demikian juga perlu diingat bahwa terlalu banyak bahkan dari sesuatu
yang baik juga dapat membahayakan. Nitrit Oksida merupakan agen pro-oksidan
dan produksi yang berlebih dapat menyebabkan efek yang berbahaya. Walaupun
demikian tidak ada alasan untuk waspada. Penelitian menunjukkan bahwa kadar
yang berbahaya tidak dihasilkan dari suplemen. Pada intinya. Stimulasi Nitrit
Oksida dapat dicapai dengan konsumsi suplemen yang tepat seperti L-arginin dan
yang lainnya. Selain itu suplemen juga dapat membawa keuntungan luar biasa
bagi mereka yang ingin menambah massa.
Sejak ditemukannya peran NO sebagai vasodilator, minat penelitian atas substansi
ini meningkat pesat. NO ternyata memiliki beragam peran fisiologik yang
melibatkan hampir semua jaringan di tubuh . Telah teridentifikasi tiga isoform
NO sintase yang masing-masing telah berhasil diklon, dan letak gen-gen
ketiganya di kromosom manusia juga telah diketahui. Eksperimen-eksperimen
knockout gen telah dilakukan terhadap ketiga isoform tersebut dan hal ini
membantu memastikan fungsi NO. Penelitian pada dekade terakhir telah
menunjukkan bahwa NO memiliki peranan. Berikut adalah tabel hasil penelitian
knockout gen.

NO (Nitrit Oxide) | 11
Subtipe Nama Keterangan Hasil Knockout
Gen
1 nNOS Aktivitas bergantung pada Stenosis pilorus,
peningkatan Ca2+ pertama . kali resisten terhadap
diidentifikasi di neuron; kayuhan
diaktifkan oleh kalmodilin vaskular, perilaku
seksual agresif
(jantan)

2 iNOSc Independen terhadap Lebih rentan


peningkatan Ca2+ mencolok terhadap infeksi
pada makrofag jenis tertentu

3 eNOS Aktivitas bergantung pada Peningkatan


peningkatan Ca2+ pertama kali tekanan darah rata-
ditemukan di sel endotel rata

5. Dampak dari Penggunaan NO (Nitrix Oxide)


5.1. Kesehatan
Oksida nitrogen seperti NO dan NO2 berbahaya bagi manusia. Penelitian
menunjukkan bahwa NO2 empat kali lebih beracun daripada NO. Selama ini
belum pernah dilaporkan terjadinya keracunan NO yang mengakibatkan
kematian. Diudara ambient yang normal, NO dapat mengalami oksidasi
menjadi NO2 yang bersifat racun. Penelitian terhadap hewan percobaan yang
dipajankan NO dengan dosis yang sangat tinggi, memperlihatkan gejala

NO (Nitrit Oxide) | 12
kelumpuhan sistem syarat dan kekejangan. Penelitian lain menunjukkan
bahwa tikus yang dipajan NO sampai 2500 ppm akan hilang kesadarannya
setelah 6-7 menit, tetapi jika kemudian diberi udara segar akan sembuh
kembali setelah 4–6 menit. Tetapi jika pemajanan NO pada kadar tersebut
berlangsung selama 12 menit, pengaruhnya tidak dapat dihilangkan kembali,
dan semua tikus yang diuji akan mati.
NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari
100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari
kematian tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru (edema
pulmonari). Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100%
kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau
kurang. Pemajanan NO2 dengan kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap
manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernapas .
Selain itu Oksida nitrogen seperti NO dan NO2 berbahaya bagi manusia.
Penelitian menunjukkan bahwa NO2 empat kali lebih beracun daripada NO.
Selama ini belum pernah dilaporkan terjadinya keracunan NO yang
mengakibatkan kematian. Diudara ambien yang normal, NO dapat mengalami
oksidasi menjadi NO2 yang bersifat racun. Penelitian terhadap hewan
percobaan yang dipajankan NO dengan dosis yang sangat tinggi,
memperlihatkan gejala kelumpuhan sistim syarat dan kekejangan. Penelitian
lain menunjukkan bahwa tikus yang dipajan NO sampai 2500 ppm akan
hilang kesadarannya setelah 6-7 menit, tetapi jika kemudian diberi udara segar
akan sembuh kembali setelah 4–6 menit. Tetapi jika pemajanan NO pada
kadar tersebut berlangsung selama 12 menit, pengaruhnya tidak dapat
dihilangkan kembali, dan semua tikus yang diuji akan mati. NO2 bersifat
racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm
dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian
tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru ( edema pulmonari ).
Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100% kematian pada

NO (Nitrit Oxide) | 13
binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau kurang. Pemaparan
NO2 dengan kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan
kesulitan dalam bernafas. Nitrogen dioksida merupakan polutan udara yang
dihasilkan pada proses pembakaran. Ketika nitrogen dioksida hadir, nitrogen
oksida juga ditemukan ; gabungan dari NO dan NO2 secara kolektif mengacu
kepada nitrogen oksida (NOx). Pada sangat konsentrasi tinggi, dimana
mungkin hanya dialami pada kecelakaan industri yang fatal, paparan
NO2 dapat mengakibatkan kerusakan paru-paru yang berat dan cepat.
Pengaruh kesehatan mungkin juga terjadi pada konsentrasi ambient yang jauh
lebih rendah seperti pada pengamatan selama peristiwa polusi di kota. Bukti
yang didapatkan menyarankan bahwa penyebaran ambient kemungkinan
akibat dari pengaruh kronik dan akut, khususnya pada sub-grup populasi
orang yang terkena asma. NO2 terutama berkelakuan sebagai agen
pengoksidasi yang kemungkinan merusak membran sel dan protein. Pada
konsentrasi tinggi, saluran udara akan menyebabkan peradangan yang akut.
Ditambah lagi, penyebaran dalam waktu-singkat berpengaruh terhadap
peningkatan resiko infeksi saluran pernapasan. Meskipun banyak
pengontrolan penyebaran yang dilakukan, fakta secara jelas mendefinisikan
hubungan antara konsentrasi atau dosis dan umpan baliknya tidaklah cukup.

Untuk penyebaran yang akut, hanya konsentrasi yang sangat tinggi (>1880
Mg/m3, 1 ppm) mempengaruhi kesehatan orang ; bilamana, orang dengan
asma atau penyakit paru-paru yang akut lebih rentan pada konsentrasi lebih
rendah.

NO (Nitrit Oxide) | 14
5.2. Lingkungan
a. Proses oksidasi di atmosfer mengakibatkan gas-gas tersebut berubah
menjadi H2SO4 dan HNO3 meningkatkan keasaman air hujan.

Gambar 5.1 NO dapat mengakibatkan hujan asam

b. Smog fotokimia timbul sebagai akibat terjadi reaksi fotokimia antara


pencemar-pencemar udara, khususnya pencemar HC dan NOx dengan
bantuan sinar matahari

5.3. Hewan
Penelitian terhadap hewan percobaan yang dipajankan NO dengan dosis yang
sangat tinggi, memperlihatkan gejala kelumpuhan sistim syarat dan
kekejangan. Penelitian lain menunjukkan bahwa tikus yang dipajan NO
sampai 2500 ppm akan hilang kesadarannya setelah 6-7 menit, tetapi jika
kemudian diberi udara segar akan sembuh kembali setelah 4–6 menit. Tetapi
jika pemajanan NO pada kadar tersebut berlangsung selama 12 menit,
pengaruhnya tidak dapat dihilangkan kembali, dan semua tikus yang diuji
akan mati. NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang
lebih tinggi dari 100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang

NO (Nitrit Oxide) | 15
percobaan dan 90% dari kematian tersebut disebabkan oleh gejala
pembengkakan paru ( edema pulmonari ). Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan
mengakibatkan 100% kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam
waktu 29 menit atau kurang.

5.4. Tumbuhan
Udara yang telah tercemar oleh gas nitrogen oksida tidak hanya berbahaya
bagi manusia dan hewan saja, tetapi juga berbahaya bagi kehidupan tanaman.
Pengaruh gas NOx pada tanaman antara lain timbulnya bintik-bintik pada
permukaan daun. Pada konsentrasi yang lebih tinggi gas tersebut dapat
menyebabkan nekrosis atau kerusakan pada jaringan daun. Dalam keadaan
seperti ini daun tidak dapat berfungsi sempurna sebagai temapat terbentuknya
karbohidrat melalui proses fotosintesis. Akibatnya tanaman tidak dapat
berproduksi seperti yang diharapkan. Konsentrasi NO sebanyak 10 ppm sudah
dapat menurunkan kemampuan fotosintesis daun sampai sekitar 60% hingga
70%.
5.5. Material
NOx terdiri dari dua macam, yaitu gas Nitrogen Monoksida dan gas Nitrogen
Dioksida. NOx dibebaskan ke udara terbanyak diproduksi oleh aktivitas
bakteri dan aktivitas manusia. NOX disini memiliki andil juga sebagai
penyumbang sifat hujan asam, dimana dari hujan asam ini dapat
mengakibatkan pelapukan bebatuan dan pengkaratan logam.

6. Efek Samping dan Bahaya NO (Nitrit Oxide)

Nitrit oksida juga berisiko menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping
ringan yang mungkin terjadi adalah:

a. Penglihatan buram.

NO (Nitrit Oxide) | 16
b. Linglung.

c. Mual

d. Pusing hingga pingsan

e. Berkeringat berlebih

f. Cepat merasa lelah dan lemas

Selain itu, ada juga beberapa efek samping berat yang dapat terjadi, walau
jarang, meliputi:

a. Warna kulit atau bibir menjadi kebiruan

b. Dada merasa tidak nyaman hingga sesak

c. Kesulitan bernapas

NO (Nitrit Oxide) | 17
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Nitrit oksida juga merupakan senyawa yang bersifat toksik dan berumur pendek,
berupa molekul gas yang diproduksi oleh inducible NO synthase (iNOS) dengan
cara mengubah asam amino L-arginin menjadi NO dan citrulin. NO dapat dengan
mudah berdifusi bebas melintasi membran sel menuju ke sel yang berada di
dekatnya, kemudian bereaksi dengan sulfur besi dari beberapa makromolukel dan
menghambat teradinya ribonukleotida reduktase. Pada sintesis DNA,
ribonuklease diubah menjadi DNA. Maka sintesa DNA terhambat dan proliferasi
sel terhenti dan merupakan mekanisme dari fagosit untuk menghambat inflamasi.
Ada pula (nNOS), dan (eNOS) yang memiliki perannya masing-masing. Selain
itu, NO juga memiliki dampak serta efek samping bagi tubuh kita seperti, jika
kelebihan NO dalam tubuh dapat mengakibatkan sesak nafas dan penyakit asma.

2. SARAN
Menyadari bahwa Makalah kami masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.

NO (Nitrit Oxide) | 18
DAFTAR PUSTAKA

1. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Harper’s Illustrated Biochemistry.


Edisi 27. Pendit BU, penerjemah; Wulandari N, Rendy L, Dwijayanthi L,
Liena, Dany F, Rachman LY; editor. Jakarta: EGC; 2009
2. Danuyanti I., Kristinawati E., Resnhaleksmana E. HUBUNGAN
KADAR NITRIT OKSIDA (NO) DALAM DARAH TERHADAP RESIKO.
KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI
RSUP NTB. 5 Agustus 2015 [cited 2018 Januari 23]. 7(1).1207-15. Available
from Medline: poltekkes-mataram.ac.id/cp/wp-content/.../08/5.-IGAN-
Danuyanti-1207-1215.pdf
3. Anggraini H. Nitric Oxide (NO). 2011 [cited 2018 Januari 22]. Available
from URL : eprints.undip.ac.id/31261/3/Bab_2.pdf
4. Hernayanti. Moeljopawiro S., Sadewa AH., Hariono B., Wahyuono S. EFEK
POLIMORFISMB GENA NITRIT OKSIDA SINTASE3(NOS3)TERIIADAP
KADAR NITRIT OKSIDA DAN TEKANAN. [2 Juli 2012] 19(2). 160-8.
Available from Medline : https://media.neliti.com/media/publications/113182-
ID-none.pdf
5. Danuyanti I., Kristinawati E., Resnhaleksmana E. Peranan kadar nitrit oksida
(NO) darah dan asupan lemak pada pasien
hipertensi dan tidak hipertensi. [Oktober 2013]. 10(2). 55-60. Available from
Medline: https://jurnal.ugm.ac.id/bkm/article/view/3625/3113

NO (Nitrit Oxide) | 19
NO (Nitrit Oxide) | 20

Anda mungkin juga menyukai