Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konseptual

Kerangka konsep (conceptual framework) adalah model pendahuluan dari

sebuah masalah penelitian dan merupakan refleksi dari hubungan variabel-

variabel yang diteliti. Kerangka konsep dibuat berdasarkan literatur dan teori

yang sudah ada yang bertujuan untuk mengarahkan atau membimbing dalam

penelitian, serta panduan untuk analisis dan intervensi (Swarjana, 2012).

Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti adanya perbedaan tekanan

darah sebelum dan sesudah diberikan Terapi Air Kelapa Muda terhadap Lansia

Hipertensi di Panti Wredha Muhamadiyah Rancabolang Kota Bandung. Untuk

lebih jelasnya, kerangka konsep penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 di

bawah ini :

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Pengaruh Terapi Air Kelapa Muda Terhadap
Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi di Panti Wredha Muhamadiyah Rancabolang
Kota Bandung
Variabel Independen

Terapi Air Kelapa Muda

Variabel Dependen Variabel


Tekanan Darah Tekanan Darah
Dependen
Lansia Hipertensi Lansia Hipertensi
Sebelum Terapi Air Sesudah Terapi Air
Kelapa Muda Kelapa Muda

28
29

B. Variabel Penelitian

Variabel merupakan karakteristik yang melekat pada populasi, bervariasi

antara satu orang dengan lainnya yang diteliti dalam suatu penelitian, misalnya

jenis kelamin, berat badan, indeks masa tubuh, kadar hemoglobin. Suatu

karakteristik tidak disebut sebagai variable jika sama (tidak bervariasi) dalam

suatu populasi. Penelitian pada dasarnya adalah mengukur variable pada subyek

menggunakan instrument penelitian yang valid dan reliabel. Kemudian

menentukan hubungan antar variable-variabel yang diteliti tersebut menggunakan

uji statistik yang sesuai, sehingga penentuan variabel yang akan diteliti

merupakan kunci dalam suatu penelitian (Dharma, 2012).

Variabel penelitian dikembangkan dari konsep atau teori dan hasil

penelitian terdahulu sesuai dengan fenomena atau masalah penelitian. Dalam

penelitian dikenal beberapa jenis variabel berdasarkan hubungan sebab akibat

antara variabel-variabel tersebut antara lain: variabel bebas (independen) dan

variabel terikat (dependen) (Dharma, 2012).

1. Variabel Bebas (Independen) disebut juga variabel sebab yaitu karakteristik

dari subyek yang dengan keberadaannya menyebabkan perubahan pada

variabel lainnya. Dalam penelitian ini, Terapi Air Kelapa Muda yang menjadi

variabel independen.

2. Variabel terikat (dependen) disebut juga variabel akibat atau variabel yang

akan berubah akibat pengaruh atau perubahan yang terjadi pada variabel

independen. Dalam penelitian ini Tekanan Darah Lansia Hipertensi Di Panti


30

Wredha Muhammadiyah Rancabolang Kota Bandung yang menjadi variabel

dependen.

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data-data yang terkumpul,

(Arikunto, 2010). Hipotesis disusun berdasarkan teori-teori dan hasil penelitian

sebelumnya dan merupakan suatu pernyataan yang masih lemah yang

membutuhkan pembuktian untuk menegaskan apakah hipotesis dapat diterima

atau ditolak (Oktavia, 2015). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Hipotesis Nol (Ho)

Tidak ada pengaruh pemberian Terapi Air Kelapa Muda Terhadap

Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi di Panti Wredha Muhamadiyah

Rancabolang Kota Bandung

2. Hipotesis Kerja/Alternatif (Ha)

Ada pengaruh pemberian Terapi Air Kelapa Muda Terhadap Tekanan

Darah Pada Lansia Hipertensi di Panti Wredha Muhamadiyah Rancabolang

Kota Bandung.

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional merupakan definisi variable-variabel yang akan

diteliti secara operasional di lapangan. Definisi operasional bermanfaat untuk


31

mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel

yang akan diteliti untuk pembangunan instrumen (Riyanto, 2011). Definisi

operasional pada penelitian ini dapat dilihat pada table 3.2 berikut ini :

Tabel 3.1 Definisi Operasional Pengaruh Terapi Air Kelapa Muda Terhadap
Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi di Panti Wredha Muhamadiyah Rancabolang
Kota Bandung

Skala
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur
Ukur
Terapi Air Kelapa - Gelas ukur
Muda yang diberikan - Gelas ukuran
Terapi Air Cek tekanan
pada lansia hipertensi 300 ml
Kelapa
2 kali sehari setiap darah
Muda
pagi dan sore selama 7
hari, (SOP terlampir)
Tekanan Darah
sistolik dan diastolik
lansia hipertensi
Tekanan Spigmomanometer Tekanan darah
sebelum diberikan Rasio
Darah dan stetoskop dalam mmHg
terapi air kelapa muda
dan sesudah diberikan
terapi air kelapa muda

E. Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi

Eksperimen Design dengan rancangan The One Group Pratest Posttest,


32

dimana dalam penelitian ini subjek diberikan Air Kelapa (Sugiyono, 2012).

Penelitian ini, dilakukan pada satu kelompok saja tanpa kelompok

pembanding. Peneliti akan memberikan intervensi kepada subjek yang akan

diberikan Air Kelapa dan kemudian membandingkan tekanan darah sebelum

dan sesudah diberikan terapi air kelapa, penelitian ini bersifat analitik.

Berikut skema populasi :

Pretest Intervensi Posttest

01 X 02

Keterangan :

O1 : Sebelum pemberian

X : intervensi

O2 : Setelah pemberian.

2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan penelitian intervensi di bidang kuratif,

dengan memberikan perlakuan terhadap perkembangan suatu penyakit,

perlakuan dalam penelitian ini berupa pemberian penatalaksanaan tindakan

kuratif dimana peneliti memberikan perlakuan pada lansia penderita

hipertensi yang dilakukan pagi dan sore selama 7 hari berdasarkan penelitan

sebelumnya yang dilakukan Nurhayati (2017) mengatakan bahwa pemberian

terapi air kelapa efektif pada hari ke 5 pemberian, sedangkan penelitian

menurut Gandari (2015) mengatakan bahwa pemberian air kelapa yang

efektif dari hari ke 14.


33

3. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh lansia yang mengalami hipertensi di panti wredha muhamadiyah

rancabolang Kota Bandung. Dengan jumlah lansia yang mengalami dan

menderita hipertensi sebanyak 25 orang dari jumlah total 35 lansia.

b. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut, (Sugiyono, 2012).

1) Teknik penentuan besar sampel

Rumus penentuan besar sampel menurut Hidayat A (2013) yaitu :

𝑍²₁−𝛼∕₂.𝑝(1−𝑝)
n=
𝑑

Keterangan :

n = jumlah Sampel

Z²₁-𝝰∕₂ = Tingkat Kepercayaan (1,960)

p = Proporsi kasus yang diteliti dalam populasi (50%)

d = Kesalahan yang dapat ditolerir 5/95% = 0,05


34

Maka :

(1,96)²𝑥(0,50)(1−0,50)
n=
0,05

(3,8416)𝑥(0,50)(0,5)
n=
0,05

0,9619
n=
0,05

n = 19,2 / 19

2) Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Non

Probability Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan

tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap lansia yang

menderita hipertensi untuk dipilih menjadi anggota sampel dan

teknik sampel dari Non Probability Sampling yang digunakan

adalan Purposive Sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan

memilih sampel yang memenuhi kriteria penelitian (Notoatmodjo,

2010). Adapun kriteria menjadi responden sebagai berikut :

Kriteria Inklusi

a) Usia Lansia 60-70 tahun

b) Tekanan darah tinggi (hipertensi) (140-160 / 90-100 mmHg)

c) Indeks Masa Tubuh normal (18,5-22,9)

d) Tidak dalam pengobatan Hipertensi (Anti Hipertensi)


35

Kriteria Eksklusi

a) Lansia yang mengalami penyakit yang berhubungan dengan

hipertensi seperti penyakit stroke, penyakit jantung serta

memerlukan istirahat dan instruksi dari dokter.

b) Lansia yang mengalami stress atau kondisi status mental yang

tidak memungkinkan untuk mengikuti terapi air kelapa muda.

Jumlah lansia yang mengalami Hipertensi di panti wredha terdapat

25 orang, tetapi yang di ambil menjadi sampel sebanyak 19 orang

karena berdasarkan hasil perhitungan serta pertimbangan kriteria

terdapat 6 lansia tidak masuk dalam kriteria yang peneliti tentukan

yaitu: 3 lansia memiliki usia di atas 70 tahun, 2 lansia mengalami

obesitas, 1 lansia mengalami kondisi status mental yang tidak

memungkinkan untuk mengikuti terapi air kelapa muda.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat ukur dalam penelitian yang digunakan

untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, dimana

instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini menurut Sugiyono

(2012) adalah :

a. Instrumen atau alat untuk mengukur Tekanan Darah

b. Instrumen untuk mengisi hasil pemeriksaan Tekanan Darah

c. SOP terapi air kelapa muda


36

5. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah langkah strategis dalam penelitian yang

dilakukan dengan berbagai setting, sumber dan cara (Sugiyono, 2012).

Penelitian yang dilakukan menggunakan sumber data primer yaitu sumber

data yang langsung peneliti dapatkan di tempat penelitian, setelah

memperoleh data dan ijin untuk melaksanakan penelitian, kemudian peneliti

melakukan kegiatan penelitian di panti wredha muhamadiyah rancabolang,

ada tiga tahap yang peneliti lakukan pada saat penelitian :

a. Sebelum Pemberian Terapi Air Kelapa Muda

Sebelum mengunjungi panti peneliti menyiapkan air kelapa muda

terlebih dahulu, di sini peneliti menggunakan air kelapa muda umur 6-8

bulan dengan melihat ciri-ciri kelapa muda memiliki bentuk lebih besar,

pada kulit luar kelihatan warna hijau dengan baret cokelat, tidak

berbunyi saat di kocok, saat di belah terlihat daging dari kelapa muda ini

memiliki warna putih cenderung bening dan bertekstur lunak (Sayogo,

2014). Setelah itu peneliti mengunjungi panti, mengumpulkan seluruh

lansia di panti wredha sesuai usia, selanjutnya dilakukan pemeriksaan

tekanan darah sesuai batasan yang peneliti tentukan. Peneliti akan

mengukur tekanan darah responden terlebih dahulu sebelum pemberian

air kelapa muda.


37

b. Pelaksanaan

Peneliti memberikan terapi air kelapa muda dan meminta

responden untuk meminum langsung air kelapa muda sesuai dosis 300

ml dimana peneliti menentukan dosis pemberian berdasarkan

perhitungan antara kebutuhan masukan kalium sebanyak (4700mg/hari)

dengan kandungan kalium pada air kelapa muda sebanyak

(670mg/300ml air kelapa muda) (savitri, 2017). Peneliti memberikan

terapi air kelapa muda pada waktu pagi dan sore hari dengan melakukan

pemeriksaan tekanan darah setelah pemberian terapi air kelapa selama

15 menit dengan jeda 5 menit kemudian mengukur kembali tekanan

darah yang di ulangi sebanyak 4 kali pengukuran yang menurut

penelitian sebelumnya bahwa batas maksimal reaksi pemberian terapi

herbal air kelapa selama 30 menit setelah pemberian Menurut Penelitian

Binaiyati (2017).

c. Setelah Pemberian Terapi Air Kelapa Muda

Setelah diberikan selama 1 minggu (7 hari) peneliti mengukur

kembali tekanan darah lansia yang telah diberikan itervensi, dimana

peneliti menentukan waktu pemberian yang berdasarkan hasil penelitian

sebelumnya mengatakan bahwa waktu pemberian terapi air kelapa muda

yang efektif pada hari ke 5 sampai hari ke 14 Menurut Penelitian Peni

(2015).
38

6. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

a. Pengolahan Data

Pengolahan data adalah kegiatan yang dilakukan setelah data-

data terkumpul, dimana dalam aplikasinya dilakukan dengan

menggunakan komputerisasi Software statistic. Tujuan dari pengolahan

data adalah untuk menyederhanakan seluruh data yang terkumpul dan

kemudian menyajikannya dalam susunan yang lebih baik dan rapi.

Menurut Notoadmojo (2010), pengolahan data ini melalui 4

tahapan, yaitu :

1) Editing (pemeriksaan data)

Merupakan kegiatan penyusunan data yang telah terkumpul

dari hasil peneltian berupa lembar observasi dari kelompok

intervensi. Data yang sudah terkumpul kemudian diolah dan

dimasukkan ke dalam sebuah tabel distribusi frekuensi, kemudian

dimasukkan ke dalam komputer.

2) Coding (pengkodean data)

Setelah dilakukan penelitian, lalu kemudian dilakukan

pengkodean yang bertujuan untuk memudahkan dalam melakukan

tabulasi data. Coding dilakukan dengan memberikan tanda pada

masing-masing hasil pemeriksaan dengan kode berupa angka.


39

3) Entry data

Proses menginput data yang sudah diedit kemudian dihitung

dengan menggunakan perhitungan statistik (SPSS), sehingga

menghasilkan data mean, median, standar deviasi, nilai maksimum

dan nilai minimum

4) Cleaning

Data hasil perhitungan statistik kemudian dilakukan

pengecekan ulang untuk menghindar sebuah kesalahan

d. Analisis Data

Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan

alat bantu computer atau sistem komputerisasi. Analisis data yang

dilakukan adalah analisis univariat dan analisis bivariat.

1) Analisis Univariat

Analisis univariat yang dilakukan dengan analisa hasil

statistik deskriptif dari variable yang diteliti meliputi mean, median,

standar deviasi, nilai minimal dan maksimal. Analisa univariat yang

dilakukan pada penelitian ini meliputi variable dependen yaitu

tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan air kelapa, rata-rata

(mean) menggunakan rumus sebegai berikut :

∑𝑋𝑖
x=
𝑛
40

Keterangan : x = Mean/rata-rata

∑Xi = jumlah tiap data

n = jumlah total data

2) Analisis Bivariat

Analisis bivariate dilakukan untuk melihat adanya

perbedaan antara sebelum dan sesudah mendapat tindakan atau

intervensi. Sebelum dilakukan uji bivariat, maka perlu dilakukan uji

normalitas terlebih dahulu. Uji normalitas yang digunakan pada

penelitian ini adalah Shapiro Wilk karena jumlah sampel yang

diperoleh < (kurang dari) 50 orang. Rumus untuk Shapiro Wilk

yang digunakan adalah sebagai berikut :

1
T³ = 𝐷 [∑𝑘𝑖=1 𝑎𝑖(𝑋𝑛 − 𝑖 + 1 − 𝑋𝑖)]²

Keterangan : D = Koefisien Shapiro Wilk

Xn-i+1 = Angka n-i-1 pada data

Xi = Angka ke i pada data

D = ∑(𝑋𝑖 − 𝑋) 2
1=1

Keterangan : Xi = Angka ke I pada data

X = Rata-rata data
41

T₃−dn
G = bn + Cn + 1n ( 1−T₃ )

Keterangan : G = Identik dengan nilai Z distribusi normal

T3=Berdasarkan rumus di atas bn, cn, dn=konversi

statistik Shapiro Wilk pendekatan distribusi normal.

Pada penelitian ini untuk data yang berdistribusi normal menggunakan

uji t-berpasangan (paired t-test), sedangkan untuk data yang berdistribusi

tidak normal menggunakan uji Wilcoxon.

a) Uji t berpasangan (paired t test)

Merupakan salah satu pengujian hipotesis atau uji parametric

dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan) dan berasal dari

populasi yang sama. Uji ini dilakukan untuk membandingkan skor

sebelum dan sesudah percobaan untuk melihat perubahan yang terjadi.

Rumus uji t berpasangan (paired t-test) yang digunakan untuk sampel

berpasangan adalah:

𝑑√𝑛
t=
𝑆𝑑

Keterangan: d = selisih nilai dari sepasang data

d̅ = nilai rata-rata dari nilai d

Sd = Standar deviasi dari d

n = jumlah sampel
42

Rumus Standar Deviasinya:

(∑𝑑)²
∑𝑑²
Sd = √ 𝑛
𝜋𝑟²
𝑛−1

b) Wilcoxon Signed Ranx Test

Merupakan uji statistik nonparametris yang digunakan apabila

data tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji ini digunakan untuk data

yang bertipe interval atau rasio. Adapun rumus untuk uji Wilcoxon

adalah :

1
𝑇−[4N(N+1)]
Z= 1
√24𝑁(𝑁+1)(2𝑁=1)

Keterangan : N = banyak data yang berubah setelah diberi perlakuan berbeda

T = jumlah ranking dari nilai selisih yang negatif (apabila banyaknya

selisih yang positif lebih banyak dari banyaknya selisih negatif)

= jumlah ranking dari nilai selisih yang positif (apabila banyaknya

selisih yang negatif > banyaknya selisih yang positif)

7. Etika Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti membawa rekomendasi dari

STIKes Dharma Husada Bandung untuk pihak lain dengan cara mengajukan

permohonan izin kepada institusi atau lembaga tempat penelitian yaitu Panti

Wredha Muhamadiyah Rancabolang. Setelah mendapat persetujuan, peneliti

dapat melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika. Adapun


43

etika dalam penelitian yang harus diperhatikan selama pelaksanaan

penelitian ini adalah:

a. Persetujuan (Informed Concent)

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden

dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi subjek penelitian

yang diberikan sebelum penelitian dilakukan. Tujuan Informed concent

adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian serta

mengetahui dampaknya.

b. Tanpa nama (Anonimity)

Merupakan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan

cara tidak memberikan atau mencantumkan nama subjek penelitian pada

lembar observasi dan hanya menuliskan inisial pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

c. Kerahasiaan (confidentiality)

Merupakan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi

maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.

d. Pribadi (Privacy)

Merupakan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian yang

mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang akan diberikan harus

dirahasiakan.
44

e. Perlakuan adil (Fair treatment)

Merupakan jaminan yang diberikan kepada subjek agar

diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan sesudah

keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila

ternyata mereka tidak bersedia atau droped out sebagai responden.

8. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada minggu ke tiga bulan Desember 2017

selama 1 minggu dan prosesnya meliputi pengumpulan data, pengolahan

data dan penyusunan laporan yang akan dilakukan di panti wredha

muhamadiyah rancabolang Kota Bandung.


45

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian

KEGIATAN
No
Bulan Sept Oktober Nov Des Januari Februari
Kegiatan
Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan judul
2 Bimbingan proposal
3 Ujian proposal
Revisi proposal
4
penelitian
Perizinan surat
5
penelitian
Penelitian dan
6
pengolahan data
7 Bimbingan skripsi
Pendaftaran dan
8
penyerahan draft skripsi
9 Sidang skripsi
10 Yudisium

Anda mungkin juga menyukai