Disusun oleh:
KELOMPOK 6
1. Grace Stevania Loar 2019001139
2. Hany Zahra 2019001140
3. Helena Ratna W.L 2019001141
4. Linytha Silton 2019001195
5. Lupita 2019001196
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
UNIVERSITAS PANCASILA
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Manipulating Laboratory Data Sebagai Salah Satu Isu dalam
Integritas Data dan Pengatasannya” yang disusun sebagai tugas kapita
selekta I.
Rasa hormat dan terimakasih sebesar-besarnya kepada Dra. Farida,
M.Si., Apt. selaku Dosen Pembimbing Kapita Selekta kami yang telah
meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan arahan, bimbingan, dan
saran dalam penyusunan makalah ini. Saya juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada :
1 Ibu Hesty Utami R., M.Cin., PhD., Apt. selaku ketua program studi profesi
apoteker.
2 Ibu Silvia Widyany selaku narasumber pada Kapita Selekta I.
3 Ibu Dr. Faizatun, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing dan penguji untuk
tugas ini.
4 Orang tua, keluarga, dan teman-teman yang telah memberikan
dukungan dan motivasi sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini
masih banyak terdapat kekurangan, maka diharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
ABSTRAK
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Definisi-Definisi
1. Integritas
Mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh
sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan
kewibawaan serta kejujuran (KBBI, 2020).
2. Data
Informasi diatas kertas, atau merekamnya secara elektronik, dengan
menggunakan peralatan dan instrument termasuk yang terkait
dengan sistem terkomputerisasi ataupun informasi dari kombinasi
manual dan sistem elektronik (WHO, 2019).
3. Integritas Data
Jaminan bahwa catatan data akurat, lengkap, utuh dan dipelihara
dalam konteks aslinya, termasuk hubungannya dengan catatan data
lainnya dan bertujuan untuk mencegah perubahan yang tidak
disengaja terhadap informasi (Gupta dan Rahel, 2017). Data yang
lengkap, konsisten, dan akurat harus dapat didistribusikan, dapat
2
dibaca, dicatat secara kontemporer, asli atau salinan yang benar,
dan akurat (FDA,2016)
4. Manipulasi data
Pemalsuan data, perbedaan antara data elektronik dan data yang
dilaporkan diatas kertas, catatan pelatihan tertulis, entri yang
dipalsukan, pengujian sampel percobaan yang tidak dilaporkan/tidak
sah, file data mentah dihapus, melakukan pengujian ulang sampel
melewati hasil yang diperoleh (FDA, 2016).
5. Audit Data
Jejak audit adalah meta data yang merekam informasi penting
GMP/GDP (contoh: perubahan atau penghapusan data yang
relevan) yang mengizinkan rekonstruksi kegiatan GMP/GDP
(Pharmaceuticals Inspection Cooperation/Scheme, 2018).
1.3. Tujuan
1. Untuk memahami pentingnya integritas data dalam industri farmasi
2. Untuk memahami masalah yang terjadi dalam peningkatan integritas
data
3. Untuk memahami cara penanggulanan masalah yang terjadi pada
integritas data
4. Untuk memahami peran apoteker dalam pelaksanaan integritas data
dalam industri farmasi
3
BAB II
MATERI POKOK
5
4. Verifikasi data integritas.
5. Pengidentifikasi seperti nama workstation, ID login windows, alamat
IP.
6. Pengaturan konfigurasi.
7. Data asli atau data resampled dan hasil tes.
8. Waktu dan tanggal untuk perubahan yang dibuat dan urutan acara.
6
aman antara personil yang menandatangani dan tanda tangan yang
dihasilkan. Penggunaan foto tanda tangan tidak dianggap sebagai
metode yang aman atau kredibel untuk menandatangani dokumen
secara elektronik.
2. Legible : Semua data (termasuk metadata) harus dapat dilacak,
permanen, dapat dibaca dan dimengerti oleh siapa pun yang
meninjau catatan tersebut. Penggunaan kontrol seperti SOP dan
merancang sistem untuk penyimpanan data elektronik yang
disetujui dengan pelaksanaan kegiatan akan membuat data dapat
dilacak, terbaca, permanen dan dapat dimengerti. Jalur audit
dengan keamanan waktu dapat digunakan untuk merekam tindakan
operator. Konfigurasi sistem harus membatasi hak keamanan yang
memungkinkan personil untuk mematikan jejak audit atau
memanipulasi data. Manipulasi data dapat merusak terbacanya
data dengan mengaburkan nilai asli catatan.
3. Contemporaneous : Data yang ringkas dimasukkan ke dalam
catatan pada saat data tersebut dihasilkan. Data catatan juga harus
memiliki sistem waktu yang aman yang tidak dapat diubah oleh
personil.. Data tidak dapat dipertimbangkan kontemporer bila
direkam pada dokumen tidak resmi dan kemudian masuk ke dalam
official catatan elektronik.
4. Original : Sumber data merupakan media rekaman dimana data
tersebut pertama kali direkam. Data catatan asli harus mencakup
data pertama yang dimasukkan dan semua data entri secara
berkelanjutan diperlukan untuk merincikan sepenuhnya ruang
lingkup proyek. Catatan asli (atau salinan asli yang disahkan) harus
ditinjau dan disetujui dengan prosedur standar. Prosedur-prosedur
ini harus menggambarkan metode peninjauan sendiri dan
perubahan apa saja yang telah dilakukan terhadap informasi dalam
catatan asli termasuk dalam perubahan yang didokumentasikan
dalam jalur audit atau metadata lain yang relevan. Prosedur tertulis
7
harus menentukan frekuensi, peran dan tanggung jawab, dan
pendekatan untuk peninjauan metadata. Setelah ditinjau, set data
elektronik harus ditandatangani secara elektronik untuk
mendokumentasikan persetujuan mereka. Kontrol juga harus
diberlakukan untuk menjamin penyimpanan dokumen elektronik asli
sebaik mungkin. Catatan asli harus secara rutin dicadangkan dan
disimpan secara terpisah di lokasi yang aman jika catatan asli
hilang. Penyimpanan area aman harus memiliki arsip elektronik
yang ditunjuk yang tidak tergantung pada operasi GxP.
5. Accurate : Data benar, dapat dipercaya, lengkap, valid dan dapat
diandalkan dengan kontrol untuk memastikan akurasi data yang
harus diimplementasikan pada struktur risk-based. Data harus
dipelihara melalui Manajemen Resiko Mutu. Rutin kalibrasi dan
pemeliharaan peralatan perlu dilakukan. Sistem komputer yang
menghasilkan, memelihara, mendistribusikan, atau mengarsipkan
catatan elektronik harus divalidasi. Entri data penting seperti tinggi
prioritas untuk spreadsheet harus diverifikasi oleh dua orang yang
berwenang.
6. Complete : Tingkat perincian yang diperlukan untuk suatu set
informasi yang dianggap lengkap akan tergantung pada kekritisan
informasi tersebut. Catatan data lengkap dihasilkan secara
elektronik mencakup metadata yang relevan.
7. Consistent : Good Document Practice harus diterapkan pada
seluruh proses tanpa terkecuali, termasuk penyimpangan yang
mungkin terjadi selama proses. Hal ini dapat meng-capture semua
perubahan yang dilakukan pada data.
8. Enduring : Catatan harus disimpan sedemikian rupa agar ada
untuk periode selanjutnya bila dibutuhkan. Sehinnga catatan ini
harus tetap utuh dan dapat diakses sebagai catatan tak
terhapuskan/tahan lama selama periode retensi pencatatan.
8
9. Available : Catatan harus tersedia untuk ditinjau kapan saja selama
diperlukan periode penyimpanan, dapat diakses dalam format yang
dapat dibaca untuk semua personil yang bertanggung jawab atas
catatan mereka baik untuk keputusan pelepasan rutin, investigasi,
trending, laporan tahunan, audit atau inspeksi.
9
BAB III
PEMBAHASAN
Prinsip utama dalam integritas data yaitu data memenuhi kriteria ALCOA
yaitu attributable (kejelasan siapa yang mendokumentasikan data dan kapan
data tersebut didokumentasikan); legible (dokumen dapat/ mudah dibaca dan
dapat diinterpretasikan); cotemporaneous (informasi didokumentasikan
dalam kerangka waktu yang benar, sesuai kronologi); original (dokumen/
data harus asli, jika tidak salinan harus persis seperti catatan aslinya), dan
accurate (data akurat dan konsiten terhadap fakta). Prinsip ini kemudian
berkembang dikenal dengan ALCOA Plus, penambahan yaitu complete
(semua data dipastikan lengkap), consisten (kronologi waktu jelas), enduring
(data disimpan dalam media yang benar dan proper), serta available (data
baik paper atau elektornik tersedia dan dapat diakses) (Pederson, 2017).
10
Beberapa contoh masalah integritas data yang telah diamati selama
inspeksi FDA antara lain
11
1. Menggunakan tinta permanen dan tidak dapat dihapus, penggunaan
single-line-cross untuk mencatat perubahan nama, tanggal dan alasan
perubahan.
2. Tidak menggunakan pensil atau penghapus.
3. Tidak menggunakan cairan pengkoreksi atau hal lain yang mengaburkan
catatan.
4. Mengontrol dengan memberikan nomor halaman yang berurutan yang
memungkinkan orang untuk mendeteksi halaman yang hilang atau
dilewati.
5. Mengontrol penyimpanan untuk catatan kertas asli ataupun salinan dari
catatan kertas asli.
6. Penyimpanan/ pengarsipan catatan sesuai persyaratan dalam pedoman
GLP.
Resiko dari kelalaian menjaga integritas data antara lain data asli
mungkin tidak akan lagi lengkap atau akurat; hasil kerja mungkin tidak akan
bias diandalkan karena data yang asli sudah tidak utuh; area kerja mungkin
tidak memenuhi persyaratan; pencurian data dan serangan virus; data yang
diambil kembali dari cadangan mungkin tidak sesuai dengan data asli;
validasi, kalibrasi dan verifikasi data yang mungkin hilang atau rusak; surat
peringatan dari Badan Pengawas/ Regulator; penolakan produk; penghentian
sementara kegiatan; dan pencabutan izin.
12
Integritas data dapat dijamin dengan pendekatan Pemastian Mutu/Quality
Assurance dan Pengawasan Mutu/Quality Control. Pendekatan ini diterapkan
pada berbagai tahap studi. Misalnya, kegiatan QA dilakukan sebelum
pengumpulan data dengan menetapkan sistem mutu, standarisasi protokol,
Standar Prosedur Operasional (SOP), dan pelatihan personel yang terlibat
dalam pengumpulan data, yang mencegah masalah integritas data sebelum
pengumpulan data. Program pelatihan untuk mengkomunikasikan proses
pengumpulan, pencatatan, dan pemeliharaan data yang akurat ke rekrutmen
baru dan dasar yang berkelanjutan untuk staf ilmiah/ laboratorium yang ada.
Selain itu, sistem mutu dengan SOP dan protokol harus dikembangkan untuk
memastikan bahwa personel tidak melakukan kesalahan yang tidak
disengaja terkait dengan integritas data. Di sisi lain kegiatan QC,
pemantauan, deteksi, dan tindakan korektif, setelah pengumpulan data.
Berdasarkan protokol internal dan SOP yang tepat, data harus ditinjau tepat
waktu oleh rekan kerja, pengawas lini (line supervisor) untuk setiap masalah
data baik yang tidak disengaja atau disengaja.
13
Secara umum masalah dalam integritas data dapat dicegah atau diatasi
dengan cara sebagai berikut ini (Rachel dan Gupta, 2017):
14
internal dan eksternal dan verifikasi kehadiran, buku catatan harian,dan
sebagainya. Frekuensi tinjauan data harus ditingkatkan.
4. Sistem Elektronik
Biometric signature merupakan metode untuk memverifikasi identitas
karyawan berdasarkan pengukuran fitur fisik individu yang unik/khas untuk
masing-masing individu. Misalnya, voice print, hand print, dan scan retina.
Tanda tangan harus digunakan oleh pemilik asli dan dipastikan bahwa
tidak ada dua individu yang memiliki kombinasi kode identifikasi yang
sama. Hal ini perlu diperiksa atau direvisi secara berkala dalam menjaga
integritas data.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
16
DAFTAR RUJUKAN
Ahmad S., Kumar A., dan Hafeez A. 2019. Importance of Integritas data & Its
Regulation in Industri farmasi. The Pharma Innovation Journal 8(1):
306-313.
Food and Drug Administration. (2016, April). Integritas data and Compliance
With cGMP Guidance For industry Diambil dari
:http://www.fda.gov/downloads/drugs/guidancecomplianceregulatoryinf
ormation/guidances/ucm49589 1.pdf [5] Food and Drug
Administration. (2013, Sept. Diakses 14 mei 2020.
Food and Drug Administration. 2018. Integritas data and Compliance With
Drug CGMP. Federal Register 83 (239) :1-2.
Gupta N.V., dan Rachel P.K. 2017. Integritas data – Regulation and Current
Scenario. International Journal of Pharmaceutical Sciences Review
and Research 43(1): 16-22.
17
Ofni System. 2.Review of Good Integritas data Principles. Diambil dari
file:///C:/Users/Acer/Downloads/Data_Integrity_Article%20Ofni.pdf.
Diakses 14 mei 2020.
Pederson, S.K. 2017. Integritas data Issues and Concerns . Diambil dari
https://www.pda.org/docs/default-source/website-document-library
/chapters/presentations/missouri-valley/data-integrity-issues-
concernse703e9d7a8c4657391feff0000cd242a.pdf?sfvrsn=b6c78c8e_4
Diakses 13 M ei 2020.
18