Anda di halaman 1dari 2

BAB I

Pendahuluan

A. Latar belakang
Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutup seluruh tubuh dan melindungi
tubuh dari bahaya yang datang dari luar. Kulit merupakan bagian tubuh yang perlu
mendapatkan perhatian khusus untuk memperindah kecantikan. (Daniel s. wibowo,
grasindo hl. 13). Sebagaimana makhluk yang lain, manusia akan mengalami
penuaan. Penuaan merupakan proses alami yang tidak dapat terhindarkan. Namun
penuaan dapat terjadi akibat kerusakan baik anatomi maupun fisiologi pada semua
organ tubuh, termasuk kulit. Perubahan akibat proses penuaan yang terjadi pada
kulit dapat dibagi atas perubahan anatomis, fisiologis serta kimiawi. Beberapa
perubahan anatomis dapat terlihat langsung, seperti hilangnya elastisitas dan
fleksibilitas kulit yang menyebabkan timbulnya kerut dan keriput, epidermis kering
dan pecah-pecah dan sebagainya. Secara histologis dan fisiologis, pada kulit yang
sudah menua ditemukan antara lain hal-hal berikut : kulit menjadi kering karena
menurunnya fungsi kelenjar minyak kulit (kelenjar sebasea), berkurangnya kadar
air kulit dan mengeringnya serabut kolagen dan elastin, menurunnya kecepatan
metabolisme sel basal dan melambatnya proses keratinisasi, mengakibatkan
regenerasi sel-sel epidermis menjadi lambat. ( BP ilmu kosmetika retno iswari
gramedia pustaka) Banyak faktor dari luar yang mempengaruhi penuaan kulit, salah
satu penyebab utama penuaan kulit adalah radikal bebas yang terbentuk oleh reaksi
oksidasi. Reaksi ini mencetuskan terbentuknya radikal bebas yang sangat aktif,
yang dapat merusak fungsi sel. ( antioksidan alami dan radikal bebas winarsi hery,
kanisius). Radikal bebas berasal 2 sumber yaitu dari sumber endogen yang berasal
dari proses metabolik yang normal dalam tubuh manusia dan eksogen bebas berasal
dari pencemaran lingkungan, asap kendaraan, bahan tambahan makanan dan rokok,
polutan, radiasi, ozon dan pestisida. (h.20-21 ANTIOKSIDAN ALAMI dan
SINTETIK Prof.Dr. Ir. Kesuma Sayuti, MS Dr. Ir. Rina Yenrina, MSi Andalas
University Press)
Reaktivitas radikal bebas itu dapat dihambat oleh sistem antioksidan yang
melengkapi sistem kekebalan tubuh. Apabila jumlah radikal bebas melebihi jumlah
antioksidan dalam tubuh kelebihannya akan menyerang komponen lipid, protein,
maupun DNA yang mengakibatkan stress oksidatif. Berdasarkan sumbernya,
antioksidan dibagi menjadi antioksidan endogen yang diperoleh dari beberapa
enzim di dalam tubuh dan antioksidan eksogen yang dibagi menjadi antioksidan
alami dan antioksidan sintetik. ( antioksidan alami dan radikal bebas winarsi hery,
kanisius)
Vitamin C merupakan salah satu antioksidan yang banyak digunakan dalam
kosmetik. Vitamin C yang diberikan secara oral maupun topikal dapat bermanfaat
untuk mencegah maupun mengatasi kerusakan kulit.Vitamin C mampu menangkap
dan melindungi kulit dari radikal bebas yang sangat reaktif yang menjadi penyebab
utama kerusakan dan kelainan kulit.(BP kosmetik) Vitamin C juga berfungsi untuk
meningkatkan sistesis kolagen dalam tubuh, sebagai agen depigmentasi dan anti-
inflamasi. (Jurnal Consultant Dermatologist, Joshi Hospital Maharashtra Medical Foundation, Jehangir

Hospital,Apollo Group, Pune,Maharashtra, India ). Tubuh tidak dapat mensintesa sendiri vitamin
C. berdasarkan penelitian, vitamin C sebagai kosmetik yang digunakan secara
topikal dapat diserap dalam kulit 20 kali lebih banyak dibandingkan secara oral.
(BP kosmetik)
Salah satu sediaan kosmetik yang banyak digunakan adalah serum.

Anda mungkin juga menyukai