DEFINISI
Merupakan leukemia yang menyerang sel myeloid dengan perjalanan klinis yang cepat, tanpa
KLASIFIKASI
M0 : Acute Myeloid Leukemia without differentiation M1 : Acute Myeloid Leukemia without maturation (>90% blast)
ETIOLOGI
Faktor predisposisi Faktor pencetus Faktor Etiologi
MANIFESTASI KLINIS
1.
Anemia (pucat dan lemah) Netropenia (demam, infeksi) Trombositopenia (perdarahan) Kaheksia Keringat malam Hiperurikemia (gout dan gagal ginjal)
2.
Keadaan hiperkatabolik
3.
Nyeri tulang dan nyeri sternum Limfadenopati, splenomegali, hepatomegali Hipertrofi gusi dan infiltrasi kulit Sindrom meningeal (sakit kepala, mual muntah, mata kabur)
PEMERIKSAAN LAB
Klinis
Sel blast yang melebihi 5% dalam darah tepi Sel blast yang melebihi 30% dalam sumsum tulang.
Induksi remisi
three plus seven regimen : Daunorubicin 60mg/ m2/ hari iv, hari 1-3 Ara-C 200mg/m2/hari iv, kontinyu selama 7hari Ada juga yang memakai regimen DAT (daunorubicin, ARA-C dan 6 Thioguanin = 6TG) Sekarang dipakai juga mitoxantrone atau etoposide pada kasus dengan cadangan jantung yang compromised Pilihan lain adalah high dose ARA-C = Hidac. Ara-C diberikan 1-3g/m2 setiap 12-24jam sampai dengan 12dosis. HIDAC dapat juga diberikan setelah regimen 7:3, yaitu hari 8-10hari, disebut sebagai regimen 3+7+3
Untuk induksi remisi untuk kasus AML-M3 (leukemia promielositik akut) daunorubisin digabungkan dengan ATRA (all transretinoic acid). Untuk kasus yang real diberikan arsenic trioxide.
Terapi postremisi
Konsolidasi / intensifikasi
2-6 siklus Ara-C dan 6TG dengan atau tanpa DNR dapat juga diberkan Ara-C dosis tinggi ataupun amsacrine
Terapi pemeliharaan
Dengan terapi per oral jangka panjang meskipun manfaatnya masih diperdebatkan sehingga sebagian besar terapi pemeliharaan tidak diberikan pada AML
Imunoterapi
Dapat diberikan misalnya dengan BCG meskipun manfaatnya masih belum terbukti.
Merupakan terapi potensial yang memberi harapan penyembuhan Efek samping : pneumonia interstitial (cytomegalo virus), graft versus host diseases, dan graft rejection
TERAPI SUPORTIF
Terapi untuk mengatasi infeksi : antibiotik adekuat, transfusi konsentrat granulosit, perawatan khusus ( isolasi), hemopoietic growth factor
Terapi untuk mengatasi perdarahan : transfusi konsentrat trombosit. Pada M3 diberikan heparin untuk mengatasi DIC.
Terapi untuk mengatasi hal-hal lain : pengelolaan leukositosis dilakukan dengan hidrasi iv dan leukapheresis dan kemudian dilakukan induksi remesi untuk menurunkan jumlah leukosit. Pengelolaan sindrom lisis tumor dengan hidrasi yang cukup,
PROGNOSIS