Arteri:
Transpor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan.
Arteriol:
Mengatur aliran darah yg menuju kapiler
Kapiler:
Pertukaran cairan, nutrisi, elektrolit, hormon antara darah
Venula:
Mengalirkan darah dari kapiler ke vena sedang
Vena:
Mengalirkan darah dari jaringan ke jantung Reservoir darah terkendali.
keseluruhan kebutuhan jaringan. 3. Tekanan darah dikontrol oleh pengendali aliran darah lokal maupun oleh pengendali curah jantung.
Fisiologi
1.
Hukum all or none berlaku, artinya bila atrium atau ventrikel sudah eksitasi, selalu diikuti oleh kontraksi seluruh jantung
2.
Sifat dasar otot jantung : a. irritability (bathmotropic) = peka rangrangan b. conductivity (dromotropic) = hantar rangsangan c. contractility (inotropic) = dapat berkontraksi d. rhythmicity ( chronotropic) = bersifat ritmis
Irritability
Karena periode refrakter pendek, rangsangan berturutan dapat diterima dan menyebabkan tetanus
Irritability
Periode refrakter absolut panjang + 250 mdet, saat itu terjadi kontraksi. Bila ada rangsangan berturutan saat masa refrakter absolut tidak diikuti oleh kontraksi otot kecuali sesudah periode refrakter relatif. Jadi otot jantung tidak pernah tetanus
PLATEAU
1.
Fase 0 Na channel terbuka Na masuk depolarisasi cepat potensial membran (PM) mencapai + 20 mV sebelum Na channel tutup Fase 1 Na channel tutup, repolarisasi mulai K out Fase 2 K channel tutup PK, Ca channel buka PCa, K out sedikit dan Ca influk
2. 3.
4.
Potensial aksi dimulai dari pacemaker potential, dengan masuknya Na potensial naik sampai ambang diikuti Ca masuk Na stop potensial naik terjal + 20 kemudian K hannel buka, K keluar, potensial turun sampai potensial pace maker, K chanel tutup peristiwa terulang
: 0.1 m/det
CONDUCTIVITY
Kontraksi atrium dan vantrikel tidak bersamaan tetapi berturutan Memberi kesempatan atrium untuk menyelesai-kan kontraksinya hingga pengisian ventrikel lebih baik
1. 2.
3.
4.
1.
Fase sistole
1. 2.
Isovolumic contraction Ejection Isovolumic relaxation Rapid inflow Diastasis Atrial sistole
2.
Fase diastole
1. 2.
3.
4.
kontra-ksi atrium volume vent. tekanan m sedikit , EDV Pada isovolumic conraction volume tetap, tekanan sampai > aorta katub aorta buka Fase ejection, darah ke aorta, vol. Vent. tinggal 65 ml, ESV Pada isovolumic relaxation volume tetap, tekanan turun mitral buka
0 ml)
CARDIAC OUTPUT (CURAH JANTUNG) CO = Jumlah darah yang dipompa oleh jantung dalam 1 menit CO = SV x HR = 70 ml x 72 / menit = 5040 ml / menit Dipengaruhi oleh : 1. Pre loaded : EDV 2. After loaded : Tekanan darah, viskositas darah
Anemia
Kehamilan shunt
:Hb rendah
: sirkulasi placenta = arterio-venous
3.
4. 5.
Berdiri
: 20 % > duduk
(frek > 230 x/min EDV SV ) Bradikardi (blok AV) frek x SV = CO Umur di atas 5 th, makin bertambah umur cardiac index (CO dilukiskan sebagai cardiac index)
2.
Homeometric autoregulation
Pengaturan tanpa ada perubahan panjang serabut otot jantung terkait dengan perubahan metabolisme otot jantung metabolisme kekuatan elemen kontraksi
2.
Pengaturan ekstrinsik syaraf otonom Simpatetik Inotropik positif ( kekuatan kontraksi ) Chonotropik positif ( frek , 170-230 x/min) CO Parasimpatetik Inotropik negatif (kekuatan kontraksi ) Chronotropik negatif (frek , maksimal menurun sampai 20 30 x / min CO )
2.
mati
Peningkatan suhu sd 42o C permeabilitas membran self excitation process frek Peningkatan suhu > 42o C frek
3.
2.
3.
a. intensitas
b. durasi c. frekuensi d. jenis latihan
: submaksimal (kebugaran)
: minimal 30 menit : minimal 3 x / minggu : aerobik dan menyenangkan