Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Rancangan penelitian

Penelitian ini menggunakan deskriptif yaitu penelitian yang mencoba

menggali bagaimana fenomena kesehatan itu terjadi dengan tujuan utama

mengetahui gambaran tentang suatu keadaan secara obyektif yang digunakan

untuk memecahkan dan menjawab permasalahan dan situasi yang dihadapi

sekarang (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

gambaran self efficacy pada penderita hipertensi dalam upaya mengontrol tekanan

darah di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang, berdasarkan usia, jenis kelamin,

tingkat pendidikan, dan lama menderita hipertensi (pengalaman).

B. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita

hipertensi yang berkunjung di Puskesmas Jatibarang tahun 2018 berjumlah 638

dari bulan januari-desember dengan rata-rata 53 responden setiap bulan di

Puskesmas Jatibarang.

37
38

2. Sampel

Sampel adalah populasi atau wakil populasi yang diteliti. Pada penelitian

ini sampel yang digunakan adalah semua pasien penderita hipertensi yang berobat

atau berkunjung di Puskesmas Jatibarang. Besar sampel menggunakan

probabilitas dengan rumus Z, adapun teknik pengambilan sampelnya

menggunakan teknik accidental sampling yaitu pasien yang berkunjung saat

dilakukan penelitian (Notoatmodjo, 2012). Adapun rumus Z nya sebagai berikut :

n= N . Z² . P . q

d² . ( N-1) + Z² . P . q

n= 53 . ( 1,96)² . 0,5 . 0,5

( 0,05)² . (53-1) + ( 1,96)² . 0,5 . 0,5

n= 50, 9012

0,13 + 0,9604

n= 50,9012 = 46,68

1,0904

Dibulatkan menjadi n = 47

Dimana :

n : perkiraan besar sampel

N : perkiraan besar populasi

Z : Nilai standar normal untuk α = 0,05 (1,96)

P : perkiraan porposi, jika tidak diketahui dianggap 50%

q : 1-p (100%-p)

d : tingkat kesalahan yang dipilih (d=0,05)

STIKes Indramayu
39

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka diketahui besar sampel dalam

penelitian ini adalah 47 responden.

Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini yaitu :

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi atau cici-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota

populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Adapun

kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Penderita Gastritis yang tercatat di Wilayah Kerja Puskesmas Gabus

Wetan baik pasien lama maupun pasien baru.

2) Penderita Gastris yang datang ke Puskesmas saat penelitian

berlangsung

3) Penderita Gastritis bersedia menjadi responden ditunjukan dengan

menandatangani surat kesediaan menjadi responden.

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah kriteria atau ciri-ciri anggota populasi yang tidak

dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Adapun kriteria eksklusi

dalam penelitian ini adalah :

1) Penderita gastritis yang memiliki komplikasi, misalkan perndarahan

pada saluran cerna bagian atas, ulkus, gangguan cairan dan elektrolit, muntah

hebat, anemia, ulkus peptikum, dan keganasan pada lambung.

2) Penderita yang mengalami gangguan mental misalnya demensia.

3) Penderita gastritis yang tercatat di Puskesmas Gabus Wetan tapi

domisilinya sudah pindah dari Wilayah Kerja Puskesmas Gabus Wetan.

STIKes Indramayu
40

C. Variabel Penelitian

Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh

anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok lain (Notoatmodjo, 2012).

Variabel dalam penelitian ini adalah variable tunggal yaitu self efficacy

pada penderita hipertensi dalam upaya mengontrol tekanan darah berdasarkan

usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama menderita hipertensi

(pengalaman).

D. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April 2019 di Wilayah Kerja

Puskesmas Gabus Wetan. Alasan penelitian dilakukan di Puskesmas Gabus Wetan

karena data yang terbanyak berada di Puskesmas Gabus Wetan.

E. Etika Penelitian

Dalam penelitian kesehatan pada umumnya manusia sebagai objek yang

diteliti di satu sisi, dan disisi lain manusia sebagai peneliti. Hal ini berarti ada

timbal balik orang sebagai peneliti dan orang sebagai yang diteliti (Notoatmodjo,

2012). Adapun hak dan kewajiban responden sebagai berikut :

1. Right to self determation

Informed consent merupakan suatu bentuk persetujuan peneliti dengan

cara memberikan lembar persetujuan kepada responden. Responden mempunyai

hak untuk memutuskan apakah bersedia menjadi responden atau tidak, tanpa

STIKes Indramayu
41

adanya sanksi apapun. Berdasarkan hasil informed consent yang diberikan pada

responden semuanya bersedia untuk dilakukan penelitian dan bersedia untuk

menandatangani lembar persetujuan sebagai responden.

2. Right to privacy and dignity

Privacy merupakan hak setiap orang, semua orang mempunyai hak untuk

memperoleh privacy atau kebebasan pribadinya (Notoatmodjo, 2012). Selama

penelitian berlangsung peneliti tetap menjaga kerahasiaan semua informasi yang

telah diberikan oleh penderita hipertensi sebagai responden dan hanya untuk

kepentingan penelitian.

3. Right to anonymity and confidentiality

Informasi yang akan diberikan oleh responden adalah miliknya, tetapi

karena diperlukannya dan diberikan kepada peneliti maka kerahasiaan informasi

tersebut perlu dijamin oleh peneliti. Oleh sebab itu untuk merahasiakan informasi

dari masing-masing responden maka nama responden tidak perlu dicantumkan,

4. Right to fair treatment

Penelitian memperlakukan semua responden sama dan adil tanpa ada yang

membeda-bedakan, yaitu menghargai setiap jawaban responden, dan tidak

menekan responden untuk menjawab pertanyaan secara cepat.

5. Right to protection from discomfort and harm

Dalam penelitian ini responden akan memperoleh keamanan serta peneliti

berupaya untuk menghindari ketidaknyamanan fisik, mental, dan adanya

keseimbangan antara risiko dan manfaat.

STIKes Indramayu
42

F. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data pada penelitian ini akan menggunakan kuesioner

yang terdiri dari 20 item pertanyaan yang berkaitan dengan self efficacy pada

penderita hipertensi dalam upaya mengontrol tekanan darah. Dengan isematik

deferensial skala bipolar yaitu skala 0-10 dimana skala 0-4 menunjukan tidak

yakin dan skala 5-10 yakin, yang berdasarkan pembatasan natrium, makanan

rendah lemak, aktivitas olahraga, pengendalian stress dan konsumsi obat.

1. Uji validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yang diukur untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun

tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji validitas

antar skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) denga skor total kuesioner tersebut.

Apabila kuesioner tersebut telah memiliki validitas konstruk, berarti semua item

(pertanyaan) yang ada didalam kuesioner itu mengukur konsep yang kita ukur

(Notoatmodjo, 2012). Uji validitas penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas

Losarang karena Puskesmas Losarang merupakan Puskesmas kedua yang tinggi

penderita hipertensinya setelah Puskesmas Jatibarang. Uji validitas akan

dilakukan pada 30 responden (Riyanto, 2011). Apabila ada instrument yang tidak

valid maka instrument tersebut akan didelete. Adapun syarat umum instrument

dinyatakan valid jika hasil rHitung lebih besar dari r tabel.

a. Bila r hitung ≥ r tabel berarti valid

b. Bila r hitung < r tabel berarti tidak valid

STIKes Indramayu
43

2. Uji reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukan

sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) bila

dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan

mengunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2012). Setelah mengukur

validitas maka perlu mengukur realibilitas data, apakah alat ukur dapat digunakan

atau tidak.

Menguji reliabilitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor yang

menggunakan program komputerisasi dengan kaidah keputusan :

Bila nilai Cronbach’s Alpha ≥ konstanta (0,6) maka pernyataan reliabel

Bila nilai Cronbach’s Alpha < konstanta (0,6) maka pernyataan tidak

reliabel.

G. Prosedur Pengumpulan Data

1. Tahap Persiapan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti telah melakukan beberapa persiapan, pada

tahap persiapan terlebih dahulu yaitu :

1. Melengkapi administratife dengan mengajukan surat permohonan izin

studi pendahuluan dari Ketua STIKes Indramayu nomor 45/U/A/I/2019 tanggal

10 januari

2. Kemudian diajukan kepada Kepala Kesbangpol Indramayu nomor

070/21/Rekomlit/KNKM tanggal 16 januari 2019

STIKes Indramayu
44

3. Peneliti meminta izin kepada Kepala Dinas Kesehatan Indramayu

nomor 070/182/Umpeg tanggal 23 januari 2019

4. Kemudian peneliti meminta izin kepada Kepala Puskesmas Gabus

Wetan untuk pengambilan data nomor 273/U/A/II/2019 tanggal 14 februari

2. Tahap Pelaksana

Dalam pengumpulan data, pengambilan responden berdasarkan kriteria

inklusi dan ekslusi. Pengambilan responden berdasarkan yang bersedia

menandatangani lembar persetujuan menjadi responden. Selanjutnya peneliti,

memberikan kuesioner penelitian tentang self efficacy pada penderita hipertensi

dalam upaya mengontrol tekanan darah. Selesai responden selesai mengisi lembar

kuesioner yang diberikan peneliti dikembalikan lagi kepada peneliti. Setelah itu,

peneliti mengecek ulang hasil jawaban responden. Kemudian peneliti merakap

data yang sudah terkumpul. Prosedur yang dilewati dalam pengumpulan data ini

adalah :

1. Peneliti menyampaikan prosedur penelitian kepada responden

penderita Gastritis yang ada di puskesmas Gabus Wetan yang sesuai dengan

kriteria inklusi dan ekslusi.

2. Peneliti memperkenalkan diri pada responden di ruangan dan

menjelaskan maksud dan tujuan.

3. Peneliti meminta izin kepada responden dalam penelitian.

4. Peneliti memberi informed consent kepada responden yang bersedia

menjadi subyek penelitian.

STIKes Indramayu
45

5. Peneliti memberikan kuesioner untuk mengisi sesuai dengan

pengetahuan responden

6. Peneliti mengumpulkan dan mengecek kelengkapan kuesioner, dan

tidak ada responden yang tidak mengisi kuesioner secara lengkap, semua

responden mengisi kuesioner secara lengkap dari informed consent data

pertanyaan tersebut.

7. Peneliti menghitung jawaban responden dan memberikan skor dengan

bantuan komputer.

H. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodji (2012) prosedur pengumpulan data telah dilakukan

dengan tahapan-tahapan yaitu penyunting data (editing), pengkodean data

(coding), pengolahan data (processing), tabulating dan pembersihan data

(cleaning), adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut :

1. Editing

Angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner disunting

(edit) terlebih dahulu. Tujuan editing yang peneliti lakukan untuk mengurangi

kesalahan atau kekurangan yang ada didalam daftar pernyataan yang sudah

disusun, pada penelitian ini tidak terdapat kesalahan dalam penulisan atau

pengisian kuesioner, karena sebelum kuesioner diambil, peneliti terlebih dahulu

memeriksa ada tidaknya data yang belum terisi.

STIKes Indramayu
46

2. Coding

Pengkodean data adalah proses mengubah data yang terbentuk kalimat

menjadi angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2012). Peneliti memberikan kode

untuk setiap item kuesioner yang meliputi usia diberikan kode jika ≥ mean/

median = 1, jika < mean/median = 2, jenis kelamin diberikan kode laki-laki = 1,

perempuan = 2, tingkat pendidikan diberikan kode tidak sekolah = 1, SD = 2,

SMP = 3, SMA = 4, dan perguruan tinggi = 5, lama mengalami hipertensi jika ≥

mean/median = 1 ,baru jika < mean/median = 2, sedangkan coding pada

pertanyaan tentang mengontrol tekanan darah mengunakan skala bipolar yaitu 0-

10 dimana skala 0-4 menunjukan tidak yakin dan skala 5-10 yakin.

3. Processing

Pengolahan data adalah proses memasukan jawaban-jawaban yang sudah

di coding kemudian dimasukan pada program komputer agar bisa dianalisa

(Notoatmodjo, 2012).

4. Tabulating

Peneliti mengelompokan sesuai dengan variabel dan kategorinya guna

memudahkan dalam menganalisis. Peneliti memasukan data yang sudah diolah

oleh program komputer statistik kemudian dimasukan dalam tabel yang disajikan.

5. Cleaning

Pemberihan data merupakan pengecekan kembali data yang sudah

dimasukan pada program komputer untuk melihat apakah ada kesalahan atau

tidak. Pembersihan data dengan melihat variabel apakah data yang terkumpul

sudah benar atau tidak (Notoatmodjo, 2012). Penelitian melakukan dengan

STIKes Indramayu
47

mengecek kembali data yang sudah di entry untuk melihat apakah ada kesalahan

yang mungkin dapat terjadi pada saat peneliti melakukannya peng-entry-an data

ke program computer. Tujuan dilakukannya cleaning adalah untuk mengetahui

konsistensi data. Pada penelitian ini peneliti telah memeriksa data responden satu

persatu untuk menghindari missing data.

I. Analisa data

Setelah data terkumpul semua, kemudian peneliti melakukan analisis data.

Pada penelitian ini, analisis data dilakukan dengan menggunakan komputer.

Analisa data yang dilakukan adalah analisis univariat. Analisis univariat adalah

penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi untuk satu variabel dengan

tujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel

penelitian (Notoatmodjo, 2012).

Data yang diolah menggunakan bantuan komputer kemudian dianalisis.

Tujuan yang ingin dicapai dengan analisis data ini adalah untuk menyederhanakan

data kedalam bentuk yang dimengerti. Dalam analisis ini langkah-langkah yang

akan dilakukan dengan cara memberikan skor pada tiap-tiap item pernyataan,

kemudian menjumlahkan semua item yang diberi skor. Skor yang didapat dibagi

dengan jumlah pernyataan lalu dikalikan dengan skor tertinggi kemudian

dikalikan dengan presentase (100%). Dari presentase inilah selanjutnya

dibandingkan dengan kriteria yang digunakan dan diketahui tingkatannya, karena

skor tertinggi dari masing-masing peryantaan adalah 1 dan skor terendahnya 0,

maka dapat dihitung menggunakan rumus interval yaitu skala yang menunjukan

jarak antara satu data dengan data yang lainnya dan mempunyai bobot yang sama

(Ridwan, 2007) dalam Fauziah (2017).

STIKes Indramayu
48

Gambara self efficacy pada penderita hipertensi dalam upaya mengontrol

tekanan darah di wilayah kerja puskesmas jatibarang, dengan kategori

menggunakan cut of point mean atau median dimana yakin skor yang didapat

>mean atau median, dan self efficacy tidak yakin jika skor yang didapatkan <

mean atau median dengan menggunakan isematik deferensial skala bipolar yaitu

skala 0-10. Setelah data dikumpulkan dan dianalisa, selanjutnya data disajikan

dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Adapun rumusnya menggunakan rumus

prosentase yaitu :

n
P= x 100 %
N

Keterangan :

P : prosentase

n : jumlah responden berdasarkan kategori teratur

N : Jumlah seluruh responden

Tabel 4.1
Self efficacy

No Kategori Frekuensi %
1 Yakin 40 40%
2 Tidak yakin 60 60%

STIKes Indramayu

Anda mungkin juga menyukai