a. Tempat Penelitian ini akan dilakukan di Poliklinik Penyakit Dalam RSU GMIM Pancaran Kasih Manado b. Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan pada 11 Januari 2021 s/d 22 Februari 2021 3.2. Desain Penelitian Desain Penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Kasual. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen) terhadap variabel lainnya (variabel dependen). Rancangan penelitian adalah penelitian observasional. 3.3. Definisi dan Operasional Variabel
3.4. Metode Penentuan Populasi dan Sampel
a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Populasi pada penelitian ini adalah Pasien DM Tipe II yang ada di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado. b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik populasi yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2017). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam Penelitian ini adalah Purposive Sampling (Non Probability Sampling). Purposive Sampling adalah adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2016). Sampel yang diambil yaitu Seluruh Pasien dengan Diagnosa DM Tipe II dan menggunakan Insulin baik tunggal maupun dengan kombinasi obat lain, serta rutin dalam mengontrol di rumah sakit. c. Kriteria Sampel Sampel yang akan disertakan dalam penelitian adalah yang memenuhi kriteria. Sebagai berikut: 1) Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2017). Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah : a) Usia 46-55 tahun dan Usia 56-65 tahun; b) Pasien dapat berkomunikasi dengan baik dan jelas; c) Pasien mampu berdiri dan mampu melakukan aktivitas mandiri; d) Bersedia menjadi subjek peneliti dengan menandatangani inform- consent 2) Kriteria Eksklusi. Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang tidak memenuhi kriteria inklusi karena berbagai sebab (Nursalam, 2017). Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah : a) Data rekam medis yang tidak lengkap. b) Penderita DM Tipe 2 yang memiliki tanda-tanda hipoglikemi (gemetar, prespitasi, sakit kepala, lemah sulit konsentrasi) c) Penderita DM Tipe 2 yang sedang hamil, d) Penderita DM Tipe 2 dengan penyakit penyerta lain yang dapat mengganggu penelitian (Gagal Ginjal Kronik, Gangguan Penglihatan, Tuli, Asma, PPOK, TB, HIV/AIDS), e) Penderita DM Tipe 2 yang tidak ingin diteliti atau menolak 3.5. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data diawali dengan menghitung jumlah pasien DM Tipe 2 di Poli Penyakit Dalam RSU GMIM Pancaran Kasih Manado dan mencari rekam medis pasien. Kemudian dilakukan pengelompokan kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang diperlukan kemudian dicatat, meliputi umur, jenis kelamin, status pendidikan, status pekerjaan, lama terdiagnosis DM tipe 2, kadar Gula Darah Puasa (GDP), kadar gula darah 2 jam Post Prandial (GD2PP), tekanan darah, komplikasi yang terjadi, jenis insulin yang digunakan, jumlah dosis insulin harian, dan jenis kombinasi insulin dan jenis kombinasi obat antidiabetik oral dengan insulin. a. Data Primer Data primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. (Sugiyono, 2016). Data primer dalam penelitian ini adalah hasil pengukuran IMT yaitu TB dan Berat Badan dengan menggunakan rumus dan pengukurab risiko ulkus kaki diabetik dari pemeriksaan observasi kepada sampel secara langsung yang dicatat menggunakan lembar observasi Inlow’s 60-second diabetic foot screen screening tool. Data primer lain dalam penelitian ini yaitu karakteristik responden yang terdiri dari jenis kelamin, usia, lama menderita DM, status merokok, konsumsi obat hipoglikemi, pendidikan, dan pekerjaan b. Data Sekunder Menurut Saryono dan Mekar Dwi Anggraeni (2013), data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitian. Data yang diperoleh dari Puskesmas Tuminting mengenai jumlah data pasien DMT2. Menurut Sugiyono (2016) teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya. Adapun penjelasan dari masing-masing teknil pengumpulan data, sebagai berikut: 1. Interview (Wawancara) Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. 2. Observasi Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar 3.6. Metode Analisis Data Analisis data merupakan suatu proses atau analisa yang dilakukan secara sistematis terhadap data yang telah dikumpulkan dengan tujuan supaya data trend dan relationship bisa dideteksi (Nursalam, 2017). Analisa data dilakukan dengan dua tahap yaitu : 1. Analisa Univariat digunakan untuk menjabarkan secara deskriptif mengenai distribusi frekuensi dan proporsi masing-masing variabel yang diteliti, baik variabel bebas maupun variabel terikat. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya. Pada data numerik analisis hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel. Misalnya distribusi frekuensi responden berdasarkan umur dan jenis kelamin (Sumantri, 2015). Analisa Univariat bertujuan untuk menjelaskan karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung jenis datanya. Untuk data numerik digunakan mean (rata-rata), median dan standar deviasi (Notoatmodjo, 2018).
F P= x 100 % N Ket : P=Prensentasi
F = Frekuensi
N = Jumlah Sampel
Analisa deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan karaterisik setiap
variabel penelitian (Notoatmodjo, 2012). Tujuan analisa deskriptif dalam penelitian ini untuk menganalisa karakteristik responden dan variabel penelitian. 2. Analisa Bivariat adalah apabila telah dilakukan analisis univariat, hasilnya akan diketahui karakteristik atau distribusi setiap variabel, dan kemudian dilanjutkan analisis bivariat. Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2018). Analisis bivariat yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan uji chi- square untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan dependen. Jika hasil analisis statistik yang didapat memiliki p-value < α (0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jika p-value > α (0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak Chi-Square disebut juga dengan Kai Kuadrat. Chi Square adalah salah satu jenis uji komparatif non parametris yang dilakukan pada dua variabel, di mana skala data kedua variabel adalah nominal. (Apabila dari 2 variabel, ada 1 variabel dengan skala nominal maka dilakukan uji chi square dengan merujuk bahwa harus digunakan uji pada derajat yang terendah). Uji chi- square merupakan uji non parametris yang paling banyak digunakan. Namun perlu diketahui syarat-syarat uji ini adalah: frekuensi responden atau sampel yang digunakan besar, sebab ada beberapa syarat di mana chi square dapat digunakan yaitu: a. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga Actual Count (F0) sebesar 0 (Nol). b. Apabila bentuk tabel kontingensi 3 X 3, maka tidak boleh ada 1 cell saja yang memiliki frekuensi harapan atau disebut juga expected count ("Fh") kurang dari 5. c. Apabila bentuk tabel lebih dari 3x3 maka jumlah cell dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%. d. Rumus chi-square sebenarnya tidak hanya ada satu. Apabila tabel kontingensi bentuk 2 x 2 , maka rumus yang digunakan adalah "koreksi yates". Apabila tabel kontingensi 2 x 2 seperti di atas, tetapi tidak memenuhi syarat seperti di atas, yaitu ada cell dengan frekuensi harapan kurang dari 5, maka rumus harus diganti dengan rumus "Fisher Exact Test"