Anda di halaman 1dari 3

FORM 2.

2
SUMMARY OF THE STUDY PROTOCOL
To be filled by investigator

Background information/ Rationale


Stroke adalah gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda klinis
fokal atau global yang berlangsung lebih dari 24 jam tanpa tanda-tanda penyebab non
vaskuler, termasuk di dalamnya tanda-tanda perdarahan subarakhnoid, perdarahan
intraserebral, iskemik atau infark serebri. Stroke merupakan salah satu penyebab kematian
dan kecacatan yang cukup besar di seluruh dunia. Stroke sendiri menempati urutan kedua
setelah penyakit jantung sebagai penyebab kematian di seluruh dunia pada tahun 2018
(Mutiarasari, 2019). Berdasarkan data yang didapatkan melalui World Health
Organization (WHO), didapatkan bahwa setiap tahun terdapat 13,7 juta kasus baru stroke
dan 5,5 juta kematian di tingkat global terjadi akibat stroke. World Stroke Organization
menyatakan bahwa Stroke termasuk dalam penyebab kecacatan nomor satu dan penyebab
kematian nomor tiga di dunia setelah penyakit jantung dan kanker (WSO, 2022). Southeast
Asian Medical Information Centre (SEAMIC) menyatakan jika mortalitas stroke paling
tinggi terjadi di Indonesia, kemudian Filipina, Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia
dan Thailand (WHO, 2016a). Prevalensi stroke di Indonesia tahun 2018 berdasarkan
diagnosis dokter pada penduduk umur ≥ 15 tahun sebesar (10,9%) atau diperkirakan
sebanyak 2.120.362 orang (Kemenkes RI, 2018). Prevalensi stroke hemoragik sebesar
0,06% dan prevalensi stroke non hemoragik sebesar 0,57% (Dinas Kesehatan Kota
Semarang, 2018). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di RSUD KRMT
Wongsonegoro Semarang pada bulan Agustus 2023 didapatkan data bahwa dari
rekapitulasi catatan rekam medis pada 3 bulan terakhir mulai dari bulan Mei-Juli 2023
terdapat sebanyak 47 pasien dengan diagnosis stroke. Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan kasus pada awal tahun 2023 dimana terdapat 39 pasien stroke pada periode
Januari – Maret 2023.

Objectives
Penderita stroke non hemoragik di rumah sakit wongsonegoro semarang

Study Design/Methods
Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode penelitian yang
digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan Cross Sectional. Cross
Sectional adalah rancangan penelitian yang menganalisis hubungan antara faktor-faktor
sebab dan akibat dengan berbagai pendekatan seperti observasi atau pengumpulan data
dalam satu waktu (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian cross sectional, variabel
independen (faktor risiko) dan variabel dependen (akibat atau efek) diobservasi pada waktu
yang sama.
Inclusion Criteria
1) Usia pasien 45 – 70 tahun
2) Stroke Non hemoragik
3) Bersedia menjadi responden, kooperatif bisa membaca dan menulis
Exclusion Criteria
1) Pasien dengan gangguan mental
2) Mengalami gangguan pada komunikasi verbal
3) Pasien mengalami penurunan kesadaran ketika proses pengambilan data penelitian.
Data Analysis Plan
A. Rencana Analisis Data
Analisa data dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian, oleh karena itu
diperlukan uji statistik yang sesuai dengan variabel penelitian analisa dibagi menjadi
tiga bagian yaitu :
1. Analisis univariat
Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan untuk menggambarkan
variabel-variabel penelitian termasuk karakteristik sampel penelitian dengan tabel
distribusi frekuensi. Menyajikan data dari tiap variabel yang diteliti, melakukan
penghitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan penghitungan
untuk menguji hipotesis dan telah diajukan uji homogenitas terlebih dahulu untuk
mengetahui variansi data yang akan diujikan (Sugiyono, 2018). Penelitian ini
menggunakan data yang diolah dengan cara deskriptif dengan bentuk distribusi
frekuensi bila data berjenis kategorik, jika data berjenis numeric maka akan
disajikan dalam bentuk ukuran tendensi sentral yang meliputi (mean, median,
standard deviasi, minimum, maksimum).
2. Analisa bivariat
Analisa bivariat adalah analisa untuk mengetahui efektivitas konsep diri dalam
meningkatkan kemandirian sebelum dilakukan intervensi dan sesudah dilakukan
intervensi (Sugiyono, 2018). Sebelum dilakukan analisis bivariat data terlebih
dahulu dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro – Wilk
karena jumlah sampel 30 orang.
Berdasarkan hasil uji normalitas data, jika data terdistribusi normal > 0,05
maka analisis statistik yang digunakan adalah uji pearson product moment dan
sebaliknya jika data terdistribusi tidak normal < 0,05 maka analisis statistik yang
digunakan adalah uji statistik non parametrik yaitu uji rank spearman. Hasil
keputusan uji statistik jika diperoleh nilai p value < 0,05 maka terdapat hubungan
yang signifikan antara konsep diri dengan kualitas hidup pasien stroke dan
sebaliknya jika p value > 0,05 maka tidak ada hubungan yang signifikan antara
konsep diri dengan kualitas hidup pasien stroke.

Anticipated outcomes
Hipotesis (H0) dalam penelitian ini yaitu tidak ada pengaruh konsep diri terhadap kualitas
hidup pasien stroke dan Hipotesis Alternatif (Ha) dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh
konsep diri terhadap kualitas hidup pasien stroke
Ethical Considerations
1. Respect for Human Dignity (menghormati harkat dan martabat manusia)
Responden dalam penelitian diperlakukan secara manusiawi, responden berhak untuk
berpartisipasi atau tidak tanpa adanya paksaan. Sebelum dilakukan penelitian responden
mendapatkan informasi tentang tujuan dan manfaat penelitian.
2. Respect for Privacy and Confidentiality (menghormati privasi dan kerahasiaan
responden penelitian)
Peneliti menghormati privasi. Peneliti tidak menampilkan informasi dan kerahasiaan
responden. Informasi mengenai identitas responden peneliti menggunakan coding untuk
menjaga kerahasiaan.
3. Respect for Juctice and inclusiveness (keadilan dan inklusivitas / keterbukaan)
Responden dalam penelitian ini dilakukan dengan keterbukaan, adil, jujur dan hati-hati.
Peneliti mengondisikan lingkungan sebaik mungkin dengan menjelaskan prosedur
penelitian terlebih dahulu pada responden untuk memenuhi prinsip keterbukaan.
Peneliti menjamin bahwa semua responden penelitian memperoleh perlakuan yang
sama sesuai prosedur dan mendapat keuntungan tanpa membedakan agama, etnis dan
sebagainya.
4. Balancing harms and Benefits (memperhitungkan manfaat dan kerugian yang
ditimbulkan)
Responden dalam penelitian peneliti tidak menimbulkan kerugian atau kerusakan bagi
responden. Penelitian ini tidak memungut biaya dari responden dan dalam
melaksanakan penelitian responden mendapatkan manfaat dan kenyamanan. Manfaat
dari hasil penelitian ini nantinya menjadi bahan masukan untuk responden bagi orang
dewasa terhadap kolesterol darah.
5. Informed consent (lembar persetujuan)
Lembar persetujuan diberikan kepada subjek yang diteliti, dengan terlebih dahulu
memberikan penjelasan maksud dan tujuan penelitian. Responden dimohon untuk
menandatangani lembar persetujuan tersebut.
6. Anonimity (tanpa Nama)
Peneliti hanya menggunakan inisial atau kode responden untuk menjaga kerahasiaan
identitas responden dengan menggunakan nomor urut responden, tanpa menyebutkan
identitas yang sebenarnya.
7. Confidentialy (kerahasiaan)
Peneliti berusaha menjamin kerahasiaan informasi yang diteliti, dan hanya kelompok
tertentu saja yang disajikan sebagai hasil penelitian, dan setelah tidak digunakan, maka
lembar kuesioner atau lembar observasi tersebut akan dimusnahkan.

Anda mungkin juga menyukai