Oleh :
Dedik Kurniawan (185070309111003)
1
Sevilla, C.G., dkk, 1993, Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: Universitas Indonesia.
Mesir ± 1250 SM, tahun 1603 John Graunt melakukan pencatatan
kematian di Inggris, tahun 1945 John Snow menganalisis tentang
penyakit kholera di London, Samuel Shattuck dari Amerika Serikat
merangkum Census of The City of Boston (1845)2, Report of The
Sanitary Commision of Massachusetts (1850)3 dan banyak lagi.
Sebagai salah satu cara untuk pengambilan kebijakan dan
keputusan, penggunaan statistik adalah penting dalam ilmu kesehatan
masyarakat untuk membantu memberi bobot, ukuran atau patokan
data dalam mengambil sebuah ukuran kesehatan. Assessmen atau
penilaian kesehatan masyarakat didasarkan pada kejadian-kejadian
yang menimpa masyarakat itu sendiri, kemudian dijadikan indikator
ukuran kesehatan masyarakat. Semua kegiatan yang memerlukan
pencatatan dalam penilaian kesehatan individu atau kelompok
memerlukan ilmu statistik4.
Secara lebih rinci implementasi ilmu ini akan diterapkan dalam
segala sesuatu yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan,
kompilasi, pengolahan dan interprestasi fakta-fakta numerik seputar
sehat, sakit, kelahiran, kematian dan faktor kesehatan lainnya pada
populasi masyarakat. Dari penerapan statistik di atas, sudah jelas ilmu
ini intinya digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dan
kebijakan kesehatan. Adapun manfaat statistik dalam bidang
kesehatan adalah sebagai berikut :
Menentukan masalah-masalah kesehatan masyarakat.
Menentukan masalah-masalah yang harus diprioritaskan
untuk diatasi.
Perkiraan tentang sumber-sumber yang ada dilapangan
kesehatan yang dapat digunakan untuk usaha kesehatan
masyarakat (UKM).
2
https://cityofboston.gov%2Fimages_documents%2FGuide%2520to%2520the%2520City
%2520Census%2520records_tcm3-20688.pdf&usg=AOvVaw17CkAlBIq64JTwp-6LHGl1 Data
diakses pada tanggal 29 Mei 2019
3
https://jamanetwork.com/journals/jama/article-abstract/304733 Data diakses pada tanggal 29
Mei 2019
4
Sevilla, C.G., dkk, 1993, Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: Universitas Indonesia.
Memilih cara-cara yang paling efektif
Merencanakan usaha-usaha berdasarkan fakta prioritas dan
adanya sumber.
Mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai
Menganalisa kesulitan-kesulitan yang ditemukan dan factor-
faktor lainnya yang dicapai serta merencanakan kembali
usaha-usaha.
Mengevaluasi dan menentukan tingkat kesehatan
masyarakat
Mencatat dan mendokumentasikan semua data kesehatan
masyarakat, untuk tujuan perbandingan dengan daerah-
daerah lain waktu yang berlainan.
Kajian biostatistik dalam Makalah ini akan membahas tentang
teori hipotesis mulai dari tahapan definisi hingga stage / tahapan
langkah-langkah pengambilan dan interpretasi hipotesis dari suatu
riset / penelitian maupun program kesehatan berbasis masyarakat
lainnya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui arti dan definisi hipotesis
2. Untuk mengetahui uji hipotesis : hipotesis komparatif & korelatif
3. Untuk mengetahui hipotesis null & hipotesis alternatif
4. Untuk mengetahui makna p-value
5. Untuk mengetahui makna α (Alpha)
6. Untuk mengetahui langkah pengujian hipotesis
7. Untuk mengetahui interpretasi hasil uji hipotesis
1.3 Manfaat
Manfaat dari makalah adalah :
1. Memberikan pemahaman dan pengetahuan terutama bagi penulis
dan civitas akademik terkait definisi hipotesis, klasifikasi hipotesis
dan beberapa kajian statistika terkait uji hipotesis dalam domain
penelitian statistika dibidang kesehatan
2. Memberikan pemahaman dan pengetahuan terutama bagi penulis
dan civitas akademik terkait langkah-langkah dalam pengujian
hipotesis dan interpretasi hasil uji hipotesis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Hipotesis
Margono (2004) menyatakan bahwa hipotesis berasal dari
perkataan hipo (hypo) dan tesis (thesis). Hipo berarti kurang dari,
sedang tesis berarti pendapat. Jadi hipotesis adalah suatu pendapat
atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara, belum benar-benar
berstatus sebagai suatu tesis. Hipotesis memang baru merupakan
suatu kemungkinan jawaban dari masalah yang diajukan. Ia mungkin
timbul sebagai dugaan yang bijaksana dari si peneliti atau diturunkan
(deduced) dari teori yang telah ada.
Pada bagian lain, Margono (2004) pun mengungkapkan
pengertian lainnya tentang hipotesis. Ia menyatakan bahwa hipotesis
adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara
teoretis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat
kebenarannya. Secara teknik, hipotesis adalah pernyataan mengenai
keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya melalui data yang
diperoleh dari sampel penelitian. Secara statistik, hipotesis
merupakan pernyataan keadaan parameter yang akan diuji melalui
statistik sampel. Di dalam hipotesis itu terkandung suatu ramalan.
Ketepatan ramalan itu tentu tergantung pada penguasaan peneliti itu
atas ketepatan landasan teoritis dan generalisasi yang telah
dibacakan pada sumber-sumber acuan ketika melakukan telaah
pustaka.
Mengenai pengertian hipotesis ini, Nazir (2005) menyatakan
bahwa hipotesis tidak lain dari jawaban sementara terhadap
permasalahan penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara
empiris. Menurutnya, hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita
cari atau yang ingin kita pelajari. Hipotesis adalah pernyataan yang
diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana
adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja
serta panduan dalam verifikasi. Hipotesis adalah keterangan
sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks dan
pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara dua atau
lebih variabel.
Setelah hipotesis dirumuskan, maka sebelum pengujian yang
sebenarnya dilakukan, hipotesis harus dinilai terlebih dahulu. Untuk
menilai kelaikan hipotesis, ada beberapa kriteria atau ciri hipotesis
yang baik yang dapat dijadikan acuan penilaian. Kriteria atau ciri
hipotesis yang baik menurut Furchan (2004) yaitu:
(1) hipotesis harus mempunyai daya penjelas;
(2) hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada
di antara variabel-variabel;
(3) hipotesis harus dapat diuji
(4) hipotesis hendaknya konsisten dengan pengetahuan yang
sudah ada; dan hipotesis hendaknya dinyatakan sederhana
dan seringkas mungkin.
Ha : m1 ¹ m2 = m3
(salah satu berbeda sudah merupakan Ha)
Dalam hal ini harga m (mu) dapat merupakan rata-rata
sampel, simpangan baku, varians dan proporsi.
Gambar 1
Daerah Penerimaan & Penolakan H0
0,3621
1,65 1,98
0,0 5 probabilitas
Titik Kritis
Titik kritis adalah titik yang membagi daerah di mana
hipotesis null di terima atau hipotesis null di tolak.
Terima Ho Tolak Ho
1,6 5
Gambar 4.
Grafik Pengujian Satu Arah
Tolak Ho
Terima Ho
-1,65
-1,96 1,96
0,00913¿
0,01¿ ¿
¿
= 1,095
Apabila dengan tingkat kepercayaan 95% maka nilai kritis Z
dengan uji 2 arah, setengah dari 0,05 adalah 0,025, sehingga luas
kurva adalah 0,475 dengan mencari pada nilai tabel Z didapatkan nilai
Z tabel +1,96 sehingga bentuk kurvanya adalah:
Gambar 6.
Titik Kritis Pengujian Dua Arah
x 0,05
0,025
Z 2
0,475 0,475
-1,96 0 1,96
1,6 5
BAB III
KESIMPULAN
3. 1 Kesimpulan
Hipotesis berasal dari perkataan hipo (hypo) dan tesis
(thesis). Hipo berarti kurang dari, sedang tesis berarti pendapat. Jadi
hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih
sementara, belum benar-benar berstatus sebagai suatu tesis.
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian
yang secara teoretis dianggap paling mungkin atau paling tinggi
tingkat kebenarannya.
Hipotesis yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (1)
hipotesis harus menyatakan hubungan; (2) hipotesis harus sesuai
dengan fakta; (3) hipotesisi harus berhubungan dengan ilmu, serta
sesuai dengan tumbuhnya ilmu pengetahuan; (4) hipotesis harus
dapat diuji; (5) hipotesis harus sederhana; dan (6) hipotesis harus bisa
menerangkan fakta.
Kegunaan hipotesis penelitian, yaitu: (1) hipotesis
memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta
memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang; (2)
hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang berlangsung
dapat diuji dalam penelitian; (3) hipotesis memberikan arah kepaa
penelitian; dan (4) hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan
kesimpulan penyelidikan.
Ada tiga bentuk rumusan hipotesis yang dapat disusun sesuai
dengan rumusan permasalahan penelitian, yaitu: hipotesis deskriptif,
hipotesis komparatif, dan hipotesis asosiatif.
DAFTAR PUSTAKA
https://cityofboston.gov%2Fimages_documents%2FGuide%2520to
%2520the%2520City%2520Census%2520records_tcm3-
20688.pdf&usg=AOvVaw17CkAlBIq64JTwp-6LHGl1 Data
diakses pada tanggal 29 Mei 2019
https://jamanetwork.com/journals/jama/article-abstract/304733 Data
diakses pada tanggal 29 Mei 2019