Anda di halaman 1dari 12

MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERTEMUAN KE-1
PERAN STATISTIKA DALAM PENELITIAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah mengikuti perkuliahan ini, Anda diharapkan mampu:
1. Mengetahui Kegunaan Statistika
2. Menganalisis Perbedaan Paramter Dan Statistika
3. Mengetahui Pengertian Statistika
4. Memahami Data Statistik
5. Memahami Populasi dan Sampel
6. Memahami Cara Pengumpulan Data

B. URAIAN MATERI
1. PENGANTAR
Penelitian atau penyelidikan adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan sitematis dan teliti,
dengan tujuan mendapatkan pengetahuan baru atau mendapatkan susunan dan tafsiran yang
baru dari pengetahuan yang telah ada, di mana sikap orang yang bertindak itu harus kritis dan
prosedur yang digunakan harus lengkap (Daniel, M: 2002).

Santoso (2005) mengatakan, pemilihan uji statistik dilakukan setelah tujuan penelitian
dirumuskan secara tepat, sederhana, dan jelas. Apakah penelitian yang dibuat bertujuan untuk
identifikasi variabel, membedakan distribusi, ataukah mencari hubungan dan pengaruh antar
variabel. Apabila tujuan penelitian hanyalah identifikasi variabel, cukup digunakan statistik
deskriptif. Untuk penelitian yang bertujuan membedakan sesuatu distribusi digunakan uji
signifikasi (misalnya t-test, anova, manova, chi-square). Penelitian yang bertujuan untuk
mengukur pengaruh antara variabel digunakan uji regresi, (Santoso, 2005).

Lebih lanjut Santoso mengatakan, apabila distribusinya normal, digunakan statistik parametrik,
apabila distribusinya tidak normal digunakan statistik non-parametrik. Terdapat beberapa cara
untuk mengetahui normalitas suatu obyek penelitian, yaitu:

a. cara pengambilan sampel. Distribusi suatu obyek diharapkan normal bila sampel diambil
secara random dan besar sampel dihitung secara statistik berdasarkan besar populasi.
b. Menghitung mean dan standart deviasi (SD) suatu obyek pada distribusi normal harga
SD pada umumnya tidak lebih besar 50 persen dari harga mean.
MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

c. Uji normalitas. Cara sederhana adalah dengan membuat histogram, dievaluasi bentuk
distribusinya (simetris atau menceng), atau gunakan statistik kolmogorov smirnov.

Pada pemilihan uji statistik yang menjadi pertimbangannya adalah jenis skala datanya, apakah
interval, rasio, nominal atau ordinal. Secara praktis antara skala interval dan rasio digunakan
uji statistik yang tidak berbeda. Apabila penelitian bertujuan membedakan antara berbagai
variabel (uji signifikansi), dengan distribusi normal, dan skala datanya interval/rasio, maka
gunakan statistik parametrik. Pada penggunaan praktis, untuk uji sifnifikansi membutuhkan
sampel cukup besar (>30 unit). Walaupun distribusi normal, tetapi skala datanya interval/rasio
gunakan saja statistik parametrik.

Disadari atau tidak, statistik telah banyak digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Pernyataan-pernyataan seperti: tiap bulan habis Rp.50.000 untuk keperluan rumah tangga, ada
60 persen penduduk yang memerlukan memerlukan perumahan, setiap hari terjadi 13
kecelakaan kendaraan di Jawa Barat, hasil padi musim panen mendatang diperkirakan 50
kuintal tiap hektar dan 10 persen anak-anak SD mengalami putus sekolah tiap tahun.

Dalam proses pembangunan yang dilakukan di Negara kita. Data statistik bisa digunakan untuk
menilai hasil pembangunan masa lalu dan untuk membuat peramalan atau perencanaan di masa
mendatang. Dari data-data yang ditunjukkan dalam angka statistik, juga digunakan sebagai
dasar dalam membuat keputusan-keputusan yang perlu diambil untuk masa yang akan datang.

Dunia penelitian atau riset, dimanapun dilakukan, bukan saja telah mendapat manfaat yang
baik dari statistika tetapi sering harus menggunakannya. Untuk mengetahui apakah cara yang
baru ditemukan lebih baik daripada cara lama, melelui riset yang dilakukan dilaboratorium,
atau penelitian yang dilakukan di lapangan, perlu diadakan penilaian dengan statistika.

Statistika juga telah cukup mampu untuk menentukan apakah faktor yang satu dipengaruhi atau
mempengaruhi faktor lainnya. Kalau ada hubungan antara faktor-faktor, berapa kuat adanya
hubungan tersebut? Bisakah kita meninggalkan faktor yang satu dan hanya memperhatikan
faktor lainnya untuk keperluan studi lebih lanjut?

2. KEGUNAAN STATISTIK
Dalam suatu penelitian, peranan statistik sangat besar dalam membantu menjawab persoalan
dalam suatu penelitian. Menurut Sudjana (2002), statistik merupakan salah satu alat yang
MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

sangat penting yang digunakan dalam menentukan cara mengumpulkan data, menyajikan,
menganalisa dan menyimpulkan hasil dari data tersebut.

Sebagai suatu bidang ilmu, pembahasan utama statistika dibagi atas empat bagian, yaitu:
statistika deskriptif, probabilitas, analisis pengambilan keputusan, dan statistika inferensia
(Mulyono, 1998 dalam Kusmayadi (2004). Sedangkan, berdasarkan pentahapannya,
pembahasan statistika dibagi dalam dua tahapan, yaitu: statistika deskriptif dan statistika
induktif atau inferensia.

Ditambahkan Nasir (1985), dalam penelitian, statistik digunakan dalam menyusun model,
dalam perumusan hipotesa, dalam pengembangan alat dan instrument pengumpulan data,
dalam penyusunan desain penelitian, dalam penentuan sample dan dalam analisa data. Dalam
banyak hal, pengolahan dan analisa data tidak luput dari penerapan teknik dan metode statistik
tertentu, yang mana kehadirannya dapat memberikan dasar bertolak dalam menjelaskan
hubungan-hubungan yang terjadi. Statistik dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui
hubungan kausalitas antara dua atau lebih variabel benar-benar terkait secara benar dalam suatu
kausalitas empiris ataukah hubungan tersebut hanya bersifat random atau kebetulan saja?

Statistik telah memberikan teknik-teknik sederhana dalam mengklasifikasikan data serta dalam
menyajikan data secara lebih mudah, sehingga data tersebut dapat dimengerti secara lebih
mudah. Statistik telah dapat menyajikan suatu ukuran yang dapat mensifatkan populasi,
ataupun menyatakan variasinya, dan memberikan gambaran yang lebih baik tentang
kecenderungan tengah-tengah dan variabel.

Statistik dapat menolong peneliti untuk menyimpulkan apakah suatu perbedaan yang diperoleh
benar-benar berbeda secara signifikan. Apakah kesimpulan yang diambil cukup representative
untuk memberikan infrensi terhadap populasi tertentu.

Alat ini tidak hanya digunakan dalam riset, tetapi juga diperlukan dalam bidang pengetahuan
lainnya seperti: teknik, industri, ekonomi, astronomi, biologi, kedokteran, asuransi, pertanian,
perniagaan, bisnis, sosiologi, antropologi, pemerintahan, pendidikan, psikologi, meteorology,
geologi, farmasi, ekologi, pengetehuan alam, pengetahuan sosial dan lain sebagainya.

Teknik-teknik statistik juga dapat digunakan dalam pengujian hipotesa. Mengingat tujuan
penelitian pada umumnya adalah untuk menguji hipotesa-hipotesa yang telah dirumuskan,
maka statistik telah banyak sekali menolong peneliti dalam mengambil keputusan terhadap
kesimpulan-kesimpulan yang ingin ditarik.
MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Riduwan (2004) mengatakan, hipotesis statistik adalah pernyataan statistik tentang populasi
yang diteliti. Jika menguji hipotesis penelitian dengan perhitungan statistik, maka rumusan
hipotesis statistik. Kalau dalam rumusan hipotesis penelitian hanya dituliskan salah satu saja
yaitu hipotesis alternatif (Ha) atau hipoteisis nol (H0). Sedangkan dalam hipotesis statistik
keduanya dipasangkan sehingga dapat diambil keputusan dengan tegas yaitu menerima H0
berarti menolak Ha begitu juga sebaliknya apabila menolak H0 berarti menerima Ha. Hipoteisis
statistik ini dirumuskan untuk menjelaskan gambaran dan parameter apa dari populasi.

Penarikan kesimpulan secara statistik memungkinkan peneliti melakukan kegiatan ilmiah


secara lebih ekonomis dalam pembuktian induktif. Tetapi, harus disadari bahwa statistik hanya
merupakan alat dan bukan tujuan dari analisa. Karena itu, janganlah dijadikan statistik sebagai
tujuan yang menentukan komponen-komponen penelitian yang lain.

3. PARAMETER DAN STATISTIK


Riduwan (2004) mengatakan, parameter merupakan ukuran-ukuran yang berlaku pada
populasi. Simbol parameter Ø (baca: tetha), sedangkan statistik merupakan ukuran-ukuran
berkenaan dengan sampel. Asumsi yang berlaku hendaklah dipenuhi terlebih dahulu sebelum
melakukan pengujian hipotesis.

Statistik yang cocok untuk menguji hipotesis tentang parameter populasi dinamakan statistik
parametric. Jika parameter diuji berdasarkan data sampel, maka statistik yang digunakan adalah
statistik inferensial (statistik induktif). Statistika parametrik diadasarkan atas asumsi yang ketat
tentang keadaan populasi. Asumsi utama adalah populasi atau sampel harus berdistribusi
normal, dipilih secara acak mempunyai hubungan yang linier, dan data bersifat homogen.
Statistik parametrik lebih banyak bekerja dengan data interval dan ratio.

Pasangan dari statistik paramtetrik adalah statistik nonparametrik. Statistik nonparametrik


tidak menganut asumsi bahwa data populasi atau sampel harus berdistribusi normal, dipilih
secara acak, mempunyai hubungan yang linier dan data bersifat homogen. Oleh sebab itu,
statistik nonparametrik disebut juga dengan ”statistik bebas distribusi”. Statistik nonparametrik
lebih banyak bekerja dengan data ordinal dan nominal.

Hipotesa statistik adalah pernyataan statistik tentang populasi yang diteliti. Jika menguji
hipotesis penelitian dengan perhitungan statistik, maka rumusan hipotesis tersebut perlu diubah
ke dalam rumusan hipoteis statistik. Kalau dalam rumusah hipotesis penelitian hanya dituliskan
MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

salah satu saj ayaitu hipoteisis alternatif (Ha) atau hipotesis nol (H0). Sedangkan dalam
hipotesis statistik keduanya dipasangkan sehingga dapat diambil keputusan dengan tegas yaitu
menerima H0 berarti menolak Ha begitu juga sebaliknya apabila menolak H0 berarti menerima
Ha. Hipoteisis statistik ini dirumuskan untuk menjelaskan gambaran dan parameter apa dari
populasi.

4. PENGERTIAN STATISTIK
Dalam bukunya Kusmayadi (2004), Statistik berasal dari kata status (Latin) atau state (Inggris)
yang dalam bahasa Indonesia mempunyai arti ”negara”. Kata ini digunakan karena pada
mulanya statistik merupakan sekumpulan informasi atau keterangan untuk kepentingan
Negara. Keterangan itu digunakan untuk memperlancar penarikan pajak, mobilisasi rakyat ke
dalam angkatan perang, dan keperluan lain.

Para ahli statistik membedakan antara istilah statistik dan statistika berdasarkan alih bahasa
dari istilah statistic dengan statistica. Istilah statistik menunjuk pada grafik, chart, bilangan,
tabel, dan yang serupa. Pengertian ini mengandung maksud fakta dan gambar. Sedangkan,
statistika (statistics) menunjuk apda suatu metode untuk menarik kesimpulan dari data,
sehingga dalam pengertian ini, statistik menunjuk pada suatu disiplin ilmu dan seni. Maka
dapat dikatakan bahwa statistik merupakan hasil dari proses statistika.

Penggunaan istilah statistik, juga dibedakan menjadi dua, yaitu: statistik sebagai gambaran
tentang perincian data yang sudah disajikan dalam bentuk angka, tabel, grafik atau gambar-
gambar dan statistik sebagai koefisien karakteristik sampel.

Statistika ilmu pengetahuan yang mempelajari atau membahas dan mengembangkan prinsip-
prinsip, metode-metode dan prosedur yang perlu ditempuh atau dipergunakan dalam
pengumpulan data, penyusunan dan pengkategorian data, penyajian data, penganalisisan data,
penarikan kesimpulan atau conclusion, pembuatan perkiraan atau estimation, dan peramalan
atau prediction secara ilmiah

Maka, statistika diartikan:

Statistika suatu ilmu yang mempelajari cara maupun aturan-aturan yang berkaitan dengan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penarikan kesimpulan atas data yang berbentuk angka
menggunakan suatu asumsi tertentu.
MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Kata statistik telah dipakai untuk menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non-bilangan
yang disusun dalam tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu
persoalan. Stastistik yang menjelaskan sesuatu hal biasanya diberi nama statistik mengenai hal
yang bersangkutan. Misalnya statistik mengenai penduduk, kelahiran, pendidikan, produksi,
pertanian, kesehatan dan lain-lain.

Kata statistik mengandung pengertian lain, yakni dipakai untuk menyatakan ukuran sebagai
wakil dari kumpulan data mengenai sesuatu hal. Ukuran ini didapat berdasarkan perhitungan
menggunakan kumpulan sebagian data yang diambil dari keseluruhan tentang persoalan
tersebut.

Yang dimaksud dengan statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan data, pengolahan atau penganalisaannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan
kumpulan data dan penganalisaan yang dilakukan.

Ada dua jalan yang dapat ditempuh untuk mempelajari statistika. Jika ingin membahas
statistika secara mendasar, mendalam dan teoritis, maka yang dipelajari digolongkan kedalam
statistika matematis atau statistika teoritis.

Dalam statistika matematis diperlukan dasar matematika yang kuat dan mendalam. Yang
dibahas antara lain penurunan sifat-sifat, dalil-dalil, rumus-rumus, menciptakan model-model
dan segi-segi lainnya lagi yang teoritis dan matematis.

Yang kedua kita dapat mempelajari statistika semata-mata dari segi penggunaannya. Aturan-
aturan, rumus-rumus, sifat-sifat dan sebagainya yang telah diciptakan oleh statistika teoritis,
diambil dan digunakan mana yang perlu dalam berbagai bidang pengetahuan. Jadi di sini tidak
dipersoalkan bagaimana didapatnya rumus-rumus atau aturan-aturan, melainkan hanya
dipentingkan bagaimana cara, teknik-teknik atau metode statistika digunakan.

Nasir (1983) mengatakan, teknik statistik juga dapat digunakan dalam pengujian hipotesa.
Mengingat tujuan penelitian pada umumnya adalah untuk menguji hipotesa-hipotesa yang telah
dirumuskan, maka statistik telah banyak sekali menolong peneliti dalam mengambil keputusan
untuk menerima atau menolak suatu hipotesa. Statistik juga dapat meningkatkan kecermatan
peneliti dalam rangka mengambil keputusan terhadap kesimpulan-kesimpulan yang ingin
ditarik.

Penarikan kesimpulan secara statistik memungkinkan peneliti melakukan kegiatan ilmiah


secara lebih ekonomis dalam pembuktian induktif. Tetapi, harus disadari bahwa hanya statistik
MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

merupakan alat dan bukan tujuan dari analisa. Karena itu, janganlah dijadikan statistik sebagai
tujuan yang menentukan komponen-komponen penelitian yang lain.

Selain itu, Nawawi (2005) mengatakan, pengujian hipotesa secara kuantitatif dapat dilakukan
melalui analisa data secara statistika. Untuk itu hipotesa harus dirumuskan dalam bentuk
Hipotesa Nol dan Hipotesa Alternatif. Dalam analisa data hasil perhitungan statistika yang
signifikan mengharuskan dipotesa alternatif diterima dan sebaliknya hipotesa nol ditolak.
Dengan demikian berarti hasil perhitungan statistika yang non signifikan mengharuskan
hipotesa alternatif ditolak dan sebaliknya hipotesa nol diterima.

Perumusan hipotesa alternatif harus mengandung dugaan yang intelegen karena dikembangkan
dari hipotesa nol yang pada dasarnya dirumuskan sekedar menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan antara satu variabel yang lain di dalam suatu masalah. Di dalam perumusan itu
belum tampak usaha menerangkan apa sebabnya sesuatu itu demikian atau mengapa harus
demikian sebagai pembuktian dari kebenarannya.

Menurut Riduwan (2004), yang dimaksud dengan Hipotesa Alternatif (Ha) hipotesa Nihil (H0)
adalah:

a. hipotesa Alternatif (Ha) disebut juga hipotesa penelitian atau hipotesa kerja. Pihak
peneliti tidak menguji (Ha) sebab (Ha) adalah lawan (H0). Hipotesis alternatif (Ha)
hanya mengekspresikan keyakinan peneliti tentang ukuran-ukuran populasi.
b. Hipotesa Nihil (H0). Waktu menggunakan pengujian statistik kita selalu bekerja dengan
dua hipotesis yaitu hipotesis nihil atau nol dan hipotesa alternatif. Hipotesa nihil
dengansimbol (H0) inilah sebenarnya yang diuji secar astatistik dan merupakan
pernyataan tentang parameter yang bertentangan dengan keyakinan peneliti. (H0)
sementara waktu dipertahankan benar-benar hingga pengujian statistik mendapatkan
bukti yang menentang atau mendukungnya. Apabila dari pengujian statistik
diperolehkeputusan yang mendukung atau setuju dengan (H0), maka dapat dikatakan
bahwa (H0) diterima. Sebaliknya jika diperoleh keputusan yang membelot atau yang
bertentangan dengan keputusan (H0), maka dapat diambil tindakan bahwa (H0) ditolak.

5. DATA STATISTIK
Sudjana (1996) mengatakan, ketarangan atau ilustrasi mengenai sesuatu hal bisa berbentuk
kategori, misalnya: rusak, baik, senang, puas, berhasil, gagal dan lain sebagainya, atau bisa
berbentuk bilangan: kesemuanya ini dinamakan data atau lekapnya data statistik.
MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif. Dari nilainya, dikenal dua golongan data
kuantitatif yaitu: data dengan variabel diskrit atau singkatnya data diskrit dan data dengan
variabel kontinyu atau singkatnya data kontinyu.

Hasil menghitung atau membilang merupakan data diskrit sedangkan hasil pengukuran
merupakan data kontinyu.

Selain data kuantitatif, juga dikenal istilah data kualitatif. Data ini dikelompokkan berdasarkan
lukisan kualitas obyek yang dipelajari. Golongan ini dikenal pula dengan nama atribut.
Misalnya: sembuh, rusak, gagal, berhasil, dan sebagainya.

Menurut sumbernya, kita mengenal data intern dan data ekstern. Pengusaha mencatat segala
aktivitas perusahaannya sendiri, misalnya: keadaan pegawai, pengeluaran, keadaan barang di
gudang, hasil jualan, keadaan produksi pabriknya dan lain-lain aktivitas yang terjadi di dalam
perusahan itu. Data yang diperolah demikian merupakan data interen. Dalam berbagai situasi,
untuk perbandingan misalnya, diperlukan data dari sumber lain di luar perusahaan tadi. Data
demikian merupakan data eksteren.

Data eksteren sendiri dibagi menjadi data eksteren primer atau juga disekbut data primer, dan
data eksteren sekunder atau disebut juga dengan data sekunder. Jika data itu dikeluarkan dan
dikumpulkan oleh badan yang sama, maka didapat data eksteren primer. Dalam hal lainnya
merupakan data sekunder.

Data yang baru dikumpulkan dan belum pernah mengalami pengolahan apapun disebut dengan
data mentah.

6. POLULASI DAN SAMPEL


Fase statistika yang berhubungan dengan kondisi-kondisi di mana kesimpulan demikian
diambil dinamakan statistika induktif. Fase statistika di mana hanya berusaha melukiskan dan
menganalisis kelompok yang diberikan tanpa membuat atau menarik kesimpulan tentang
populasi atau kelompok yangblebih besar di namakan statistika deskriptif.

Sudah dapat diduga bahwa fase yang disebut terdahulu merupakan langkah akhir dari tugas
statistika karena dalam setiap penelitian kesimpulanlah yang diinginkan. Jelas pula bahwa
statistika induktif berdasarkan pada statistika deskriptif dan karenaya keduanya harus ditempuh
secara benar agar kita mendapatkan kegunaan maksimal dari statistika.
MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Untuk melakukan analisa statistik, maka data yang diperlukan harus dikumpulkan terlebih
dahulu. Dalam melakukan pengumpulan data, bisa dilakukan dengan cara sensus atau
sampling. Terjadi terjadi apabila setiap anggota atau kareteristik yang ada di dalam populasi
dikenai penelitian. Jika tidak, maka samplinglah yang ditempuh, yaitu sampel diambil dari
populasi dan datanya dikumpulkan. Ada berbagai alasan mengapa sesnsus tidak dapat
dilakukan, antara lain:

a. ukuran populasi

Seperti yang telah kita ketahui bahwa populasi terbagi atas dua macam ukuran, yaitu terhingga
dan takhingga.

Dalam hal populai takhingga, ialah populasi berisikan tidak terhingga banyak obyek, sudah
jelas sensus tak mungkin dilakukan. Juga mengingat populasi takhingga pada dasarnya hanya
konseptual sukarlah untuk melakukan sensus terhadapnya.

b. Masalah biaya

Banyaknya biaya yang dikeluarkan dalam melakukan penelitian sangat tergantung pada banyak
sedikitnya obyek yang diteliti. Makin sedikit obyek yang diteliti maka makin murah biaya yang
dikeluarkan, dan sebaliknya.

c. Masalah waktu

Semakin lama waktu yang dilakukan dalam penelitian, maka kemungkinan mendapatkan hasil
yang valid akan semakin besar, terutama penelitian yang menggunakan metode sensus. Untuk
lebih mempercepat proses penelitian ini, maka peneliti bisa menggunakan metode sampling.

d. Percobaan yang sifatnya merusak

Jika penelitian terhadap obyek sifatnya merusak, maka jelas sampling harus dilakukan.

e. Masalah ketelitian

Ketelitian dalam penelitian sangat diperlukan guna mendapatkan kesimpulan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk mendapatkan kesimpulan yang baik, maka setiap proses
pengumpulan data harus dilakukan dengan teliti. Biasanya, makin banyak obyek yang diteliti,
maka kemungkinan ketelitian akan makin berkurang.
MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

f. Faktor ekonomis

Maksud dari faktor ekonomis ini adalah apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan dengan
biaya, waktu dan tenaga yang telah dikeluarkan untuk itu ataukah tidak. Jika tidak, mengapa
harus dilakukan sensus, yang jelas akan memakan biaya, waktu dan tenaga yang banyak?
Faktor ekonomis ini sering dilupakan, karenanya perlu perlu mendapat perhatian sewajarnya.

7. PENGUMPULAN DATA
Menurut Sudjana (2002), ada tiga cara yang dilakukan dalam melakukan pengumpulan data:

a. mengadakan penelitian langsung ke lapangan atau dilaboratorium terhadap objek


penelitian. Hasilnya dicatat untuk kemudian dianalisis.
b. Mengambil atau menggunakan, sebagian atau seluruhnya, dari sekumpulan data yang
telah dicatat atau dilaporkan oleh badan atau orang lain
c. Mengadakan angket; yakni cara pengumpulan data dengan disiapkan dan disusun
sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal mengisi atau menandainya
dengan mudah dan cepat.

Data yang telah dikumpulkan, baik berasal dari populasi ataupun dari sampel, untuk keperluan
laporan dan atau analisis selanjutnya, perlu diatur, disusun, disajikan dalam bentuk yang jelas
dan baik. Garis besarnya ada dua cara penyajian data yang sering dipakai ialah: tabel atau dafar
dan grafik atau diagram.

Kita tahu bahwa statistika terbagi atas dua fase yaitu statistik deskriptif dan statistika induktif.
Fase pertama dikerjakan untuk melakukan fase kedua. Fase kedua, ialah statistika induktif,
berusaha menyimpulkan tentang karakteristik populasi, yang pada umumnya dilakukan
berdasarkan pada data sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan.

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun
pengukuran, kuantitatif ataupun kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai
sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas. Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi
dengan menggunakan cara-cara tertentu.

Menurut Daniel (2002), cara lain dalam mengumpulkan data dalam penelitian adalah dengan
metode survey, yaitu pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan
MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam daerah atau lokasi tertentu, atau suatu
studi ekstensif yang dipolakan untuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan.

Tujuan dari survei ialah untuk mendapatkan gambaran yang mewakili daerah itu dengan benar.
Berbeda dengan metode sensus, pada metode survey tidak semua individu di dalam populasi
diamati, melainkan hanya suatu fraksi (bagian) dari populasi yang disebut sebagai contoh
(sampel). Oleh sebab itu, kebijaksanaan dalam penetapan contoh yang akan atau diamati harus
tepat dan betul-betul mewakili (representatif) populasi secara keseluruhan.

Ditambahakan Daniel (2002) membagi cara mengambil sampel ke dalam 4 bagian; yaitu:

a. Metode acak sederhana; yaitu semua satuan elementer dalam populasi harus diketahui
keberadaannya. Dengan kata lain, harus ada rangka (frame) populasi meliputi jumlah
dan nana dari satuan elementer.
b. Metode sistematis (systematic Sampling); pada metode ini, hanya unsur pertama saja
dari contoh dicari secara acak, unsur-unsur berikutnya dipilih secara sistematis menurut
satu pola tertentu.
c. Metode stratifikasi (Statified random sampling); artinya sebelum pengambilan contoh
dilakukan kita harus memilah-milah populasi menjadi beberapa strata (kelas/lapisan).
Setiap strata berisikan satuan-satuan elementer yang mempunyai sifat lebih kurang
sama (seragam). Jumlah strata tergantung pada sebarannya dalam populasi, begitu juga
jumlah populasi dalam strata tergantung pada keberadaan satuan elementer. Tidak ada
pembatasan untuk keduanya.

Metode acak kelompok, yaitu populasi dari cluster yaitu bagian dari populasi total. Bedanya
dengan strata atau lapisan adalah satuan elementer dalam kelompok tidak homogen sedangkan
dalam strata harus homogen atau sekelas. Satuan-satuan elementer dalam cluster cukup
beragam seperti halnya populasi secara keseluruhan.

C. LATIHAN SOAL/TUGAS
1. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang Statistika!
2. Apakah sebuah penelitian selalu menggunakan statistika? Jelaskan alasannya!
3. Jelaskan manfaat statistika dalam sebuah penelitian!
4. Kelaskan perbedaan populasi dan sampel!
5. Sebutkan cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian!
MODUL STATISTIK DESKRIPTIF PROGRAM STUDI MANAJEMEN

D. DAFTAR PUSTAKA
Daniel Moehar, 2002. Metode Penelitian Sosial ekonomi. Bumi Aksara, Jakarta
Kusmayadi, 2004, Statistika Pariwisata Deskriptif. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Nawawi Hadari (2005). Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press
Nazir Moh., 1985. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta
Santoso Gempur. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Prestasi Pustaka
Publisher, Jakarta
Riduan, 2004. Metode & Teknik Menyusun Tesis. Alfabeta, Bandung
Sudjana, 2002. Metode Statistika. Tarsito, Bandung 2002

Anda mungkin juga menyukai