EKSPERIMEN
MATA KULIAH : METODE PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Penelitian dan statistik memang tidak akan bisa dipisahkan. Meskpun ada jenis
penelitian lain yang tidak membutuhkan peranan statistika yang dominan (penelitian
kualitatif), namun untuk bisa menghasilkan kesimpulan yang bisa digeneralisasikan ke
populasi yang lebih luas diperlukan ilmu statistika. Penelitian yang demikian merupakan
penelitian kuantitatif dengan paradigma positivistik, yakni suatu gejala itu adalah nyata jika
bisa dilihat, diukur, dan diklasifikasikan.
Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara ilmiah,
sehingga langkah-langkahnya sistematis. Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi adanya
masalah. Masalah merupakan gap atau perbedaan antara apa yang diharapkan dengan apa
yang terjadi. Masalah ini yang akan dipecahkan peneliti dengan melakukan proses
penelitian. Pemecahan masalah dimulai dengan teori yang diajukan oleh peneliti. Tentu saja
dalam merumuskan teori peneliti tidak sembarangan, harus berdasarkan temuan-temuan
atau teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Teori dari peneliti inilah yang disebut hipotesis,
atau teori yang masih lemah karena belum diuji keberanannya. Hipotesis baru jawaban
sementara dari permasalahan yang ingin dipecahkan peneliti. Proses penelitian selanjutnya
adalah mengumpulkan fakta-fakta di lapangan untuk membuktikan apakah teori sementara
yang diajukan peneliti tersebut benar atau salah.
Objek sasaran penelitian biasanya adalah masyarakat secara umum. Karena anggota
dari populasi masyarakat itu sangat luas, makanya peneliti memilih sampel yang bisa
merepresentasikan keadaan dari populasi. Asumsi dari pengumpulan data ini adalah bahwa
kondisi sampel yang ada menggabarkan kondisi dari populasi, sehingga hasil temuan dari
sampel dapat digeneralisasikan ke populasi. Untuk mendapatkan data juga diperlukan suatu
instrumen yang teruji validitas dan reiabilitasnya. Setelah data sudah terkumpul, barulah
data tersebut diolah dan disajikan sesuai kebutuahan peneliti dalam rangka membuktikan
apakah hipotesis yang diajukan di awal terbukti atau tidak.Peran statistik sangat vital dalam
hal ini karena valid atau tidaknya kesimpulan yang kita hasilkan tergantung dari bagaimana
kita memperlakukan data yang ada. Setelah diketahui hasil analisis statistiknya langkah
selanjutnya adalah menjelaskan dinamika dan menuliskan laporan secara umum. Secara
ringkas, proses penelitian kuantitatif dapat dilihat pada bagan di bawah.
Panduan memilih teknik statistik sesuai dengan jenis data dan bentuk hipotesis secara
ringkas dapat dilihat di tabel di bawah.
Pada pengujian hipotesis komparatif, ada dua jenis teknik yakni teknik untuk dua
kelompok dan teknik untuk lebih dari dua. Dalam uji komparatif juga dibedakan antara
related sample dan independen sample. Sampel disini dikatakan related karena subjeknya
adalah tetap, hanya saja subjek yang sama dites dua kali. Sedangkan pada independent
sample, subjeknya berbeda.
Pada statistik parametris, data yang digunakan adalah interval atau rasio dan
berdistribusi normal. Oleh karena itu sebelum melakukan analisis ini, terlebih dahulu harus
dipastikan bahwa data kita adalah inteval/rasio dan dilakukan uji normalitas. Apabila
ternyata data kita tidak normal, dapat dilakukan proses transformasi data hingga menjadi
normal. Atau cara lain adalah dengan mengubah analisis dengan analisis non-parametris,
namun hal ini tentu akan menurunkan power dari uji statistik yang dilakukan.
Teknik analisis statistik apa yang digunakan dalam suatu penelitian yang digunakan
haruslah teknik yang paling tepat. Masing-masing teknik statistik mempunyai peruntukan
masing-masing. Oleh karena itu dalam memilih teknik statistik harus mempertimbangkan
beberapa aspek, di antaranya :
1. Jenis penelitian, apakah hanya penelitian deskriptif atau penelitian yang mengambil
suatu kesimpulan (inferensial).
2. Jenis hipotesis yang yang kita ajukan dalam penelitian. Peneliatian yang beripotesis
deskriptif, teknik analisisnya berbeda dengan penelitian yang berhipotesis komperatif
atau asosiatif.
3. Skala data dalam penelitian. Penelitian yang mempunyai skala data nominal teknik yang
digunakan berbeda dengan penelitian yang berskala data ordinal dan rasio.
4. Normalitas data. Jika data penelitian kita berdistribusi normal maka kita dapat
menggunakan teknik analisis paramatrik, namun jika tidak normal maka teknik statistik
yang digunakan adalah nonparametrik.
STATISTIKA NONPARAMETRIS
Statistik nonparametris digunakan untuk menguji hipotesis bila datanya berbentuk
nominal dan ordinal dan tidak berlandaskan asumsi bahwa distribusi data harus normal.
Sehingga kita kenal beberapa tes yang digunakan dalam penelitian hipotesis antara lain :
Test binomial
Tes binomial digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua
kelompok kelas, datanya berbentuk nominal dan jumlah sampelnya kecil (kurang dari 25).
Chi kuadrat
Chi kuadrat satu sampel, adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis
deskriptif bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebi kelas, data berbentuk nominal dan
sampelnya besar. yang dimaksud hipotesis deskriptif diatas adalah merupakan estimasi
dugaan terhadap ada tidaknya perbedaan frekuensi anatra kategori satu dan kategori
lainnya dalam sebuah sampel tentang suatu hal.
Run test
Tes ini digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel, bila datanya berbentuk
ordinal. Pengujian dilakukan dengan dengan cara mengukur kerandoman populasi yang
didasarkan atas data hasil pengamatan melalui data sampel.
McNemar Test
Teknik statistik digunakan untuk menguji hipotesa komparatif dua sampel yang berkorelasi
bila datanya berbentuk nominal/diskrit. dancangan peneitianya biasanya bebentuk before
after. Jadi hipotesa penelitian merupakan perbandaingan antara nilai sebelum dan sesudah
ada perlakuan.
Sign Test
Tes ini digunakan untuk menguji hipotesa komparatif dua sampel yang berkorelasi, bila
datanya berbentuk ordinal. Teknik ini dinamakan uji tanda karena data yang akan dianalisis
dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda yaitu tanda positif dan negatif.
Wilcoxon Match Pairs Test
Teknik ini merupakan penyempurnaan dari uji tanda (sign test). Kalau dalam uji tanda
besarnya selisih nilai angka antara positif dan negatif tidak diperhitungkan sedangkan dalam
uji wilcoxon ini diperhitungkan, teknik digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis
komparatif dua sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal.
Chi Kuadrat Dua Sampel
Chi kuadrat dua sampel digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel bila
datanya berbentuk nominal dan sampelnya besar. Cara perhitungan dapat menggunakan
rumus yang telah ada atau dapat menggunakan tabel kontingensi 2×2.
Fisher Exact Probability Test
Tes ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel kecil
independen bila datanya berbentuk nominal untuk sampel yang besar digunakan chi
kuadrat.
Test Median
Tes median digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel
independen bila datanya bernbentuk nominal atau ordinal. Penguijan didasarkaan atas
median dari sampel yang diambil secara random. Dengan demikian Ho yang akan diuji
berbunyi : tidak terdapat perbedaan dua kelompok populasi berdasarkan mediannya.
Mann-Whitney U-Test
U-test ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel independen
bila datanya berbentuk ordinal. Tes ini merupakan tes yang terbaik untuk menguji hipotesis
komparatif dua sampel indenden bila datanya berbentuk ordinal.
Test Kolmogorov-Smirnov Dua Sampel
Tes ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya
berbentuk ordinal yang telah tersusun pada tabel distribusi frekuensi kumulatif dengan
menggunakan kelas-kelas interval.
Test Run Wald-Wolfowitz
Tes ini dibgunakan untuk meguji signifikasin hipotesis komparatif dua sampel independen
bila datanya berbentuk ordinal dan disusun dalam bentuk run. oleh karena itu sebelum data
dua sampel (n1 + n2) dianalisis maka perlu disusun terlebih dahulu kedlaam bentuk ranking.
Test Cochran
Tes ini digunakan untuk hipotesis komparatif k sampel berpasangan bila datanya berbentuk
nominal dan frekuensi dikotomi.
Test Friedman
Friedman two way anova (analisi varian dua jalan Friedman) digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif k sampel yang berpasangan (related) bila datanya berbentuk ordinal
(ranking), bila datanya terkumpul berbentuk interval atau rasio maka data tersebut diubah
ke dalam ordinal.
Chi-kuadrat k Sampel
Tes ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif lebih dari dua sampel, bila datanya
berbentuk diskrit atau nominal.
Median Extention
Test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif median k sampel independen bila
datanya berbentuk ordinal dan dalam tes ini ukuran sampel tidak harus sama.
Analisis Varian Satu Jalan Kruskal-Walls
Teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis k sampel independen bila datanya berbentuk
ordinal. Bila dalam pengukuran ditemukan data berbentuk interval atau ratio maka perlu
diubah dulu ke dalam ordinal (data berbentuk ranking/peringkat).
Koefisien Kontingensi
Koefisien ini digunakan untuk menghitung hubungan antar variabel bila datanya berbentuk
nominal. Teknik ini mempunyai kaitan erat dengan chi kuadrat yang digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif k sampel independen, oleh karena itu rumus yang digunakan
mengandung nilai chi kuadrat.
Korelasi Spearman Rank
Korelasi spearman rank digunakan mencari hubungan atau uji signifikansi hipotesisi asosiatif
bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal dan sumber data antar
variabel tidak harus sama.
Korelasi Kendal Tau
Sepertinya dalam korelasi Spearman Rank, korlasi kendal tau digunakan untuk mencari
hubungan dan menguji hipotesis antara dua variabel atau lebih bila datanya berbentuk
ordinal atau ranking.
REFERENSI
https://www.semestapsikometrika.com/2017/08/peranan-statistik-dalam-penelitian.html
https://www.semestapsikometrika.com/2017/08/pedoman-memilih-teknik-analisis.html
http://shantycr7.blogspot.com/2013/08/memilih-teknis-analisis-statistik.html
https://www.statistikian.com/2012/07/jenis-data-dan-pemilihan-analisis-statistik.html