Anda di halaman 1dari 12

Teknik Analisis

Data Kuantitatif
Kelompok 8 :
1. Ayu Azka Daim (201141075)
2. M. Dafa Ardiyanto (201141123)
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan
data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan
hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan
statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik
deskriptif, dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik
nonparametris.
Tujuan Utama Analisis Data
Tujuan utama dari analisis data dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Deskripsi
Hal ini melibatkan serangkaian kegiatan dan pengembangan dalam berbagai bidang. Peneliti harus bisa mengidentifikasi topic yang
tidak banyak diketahui orang dan meyakinkan peneliti lain tentang pentingnya topik tersebut dan mampu dalam koleksi data yang
dimaksud.
b. Konstruksi Skala Pengukuran
Peneliti harus membuat skala pengukuran dimana semua angka yang dihasilkan dari alat ukur memenuhi salah satu kategori sebagai
berikut:
• Nominal, yang berfungsi sebagai label.
• Ordinal, yang didesign untuk urutan dalam dimensi contohnya kurang atau lebih, dari kecil ke besar.
• Interval, yang digunakan sebagai keterangan lanjutan dari suatu ordinal.
• Skala Rasio, yang memiliki dua karakter unik. Interval antara poin dapat ditunjukkan persis sama dan skalanya memiliki titik nol
bermakna secara konseptual.
c. Menghasilkan Hubungan Empiris
Tujuan lain dari analisis data adalah mengidentifikasi keteraturan dan hubungan antar data. Peneliti tidak memiliki
gagasan yang jelas tentang hubungan yang akan ditemukan dari data yang dikumpulkan. Jika data tersedia secara
terperinci, akan lebih mudah untuk menentukan hubungannya. Peneliti dapat mengembangkan teori jika dia mampu
mengenali pola dan urutan data. Pola tersebut dapat menunjukkan hubungan antar variabel, yang dapat dilakukan
dengan menghitung korelasi antar variabel atau menunjukkan urutan atau prioritas. Derivasi hukum empiris dapat
dibuat dalam bentuk persamaan sederhana yang menghubungkan satu interval atau rasio variabel skala ke beberapa
variable lain melalui metode grafik.
d. Penjelasan dan Prediksi
Secara umum persamaan pengetahuan dan penelitian adalah keduanya bertujuan untuk identifikasi hubungan sebab
akibat. Tetapi banyak penelitian yang belum dikembangkan ke tingkat kemungkinan penjelasan kasual dan pembuatan
prediksi yang valid. Dalam situasi tersebut penjelasan dan prediksi dikonstruksikan sebagai kemungkinan nilai-nilai
dari suatu variable yang diturunkan ke nilai variable yang lain.
e. Pengujian Hipotesis
f. Membangun Konsep dan Teori
Fungsi Utama Analisi Data
Fungsi utama dari analisis data dalam penelitian bagi peneliti meliputi hal-hal sebagai berikut:
• Peneliti menganalisis data yang tersedia untuk memeriksa pernyataan masalah dalam penelitian
• Peneliti menganalisis data yang tersedia setiap hipotesis masalah dalam penelitian
• Peneliti memeriksa laporan asli dari data yang diperoleh sebelum dilakukan analisis data
• Peneliti menganalisis masalah penelitian dari sudut pandang orang awam.
• Peneliti menganalisis data menggunakan perhitungan statistik
• Peneliti berpikir dari segi signifikansi dari data yang tersedia untuk memungkinkan analisis data lanjut.
Penyajian Data
Sebelum melakukan analisis data, data mentah disajikan melalui proses editing dan coding. Data harus
dikompilasi dalam pembuatan set data serta penggunaan kode dalam pilihan kuesioner akan menyederhanakan
transfer data. Penggunaan baris dan kolom pada spreadsheet merupakan hal yang paling umum dilakukan. Pada
bagian ‘baris’ diberikan pada kasus dan pada setiap ‘kolom’ diberikan variable yang memungkin setiap sel
mengintrepetasikan data kasus/variable. Data bisa disajikan dalam bentuk bilangan bulat, bilangan real (angka
dengan titik desimal) atau kategori (unit nominal misalnya jenis kelamin, di mana ‘laki-laki’ dan ‘perempuan’
adalah unsur-unsurnya). Data yang hilang juga perlu ditunjukkan, membedakan antara data asli yang hilang dan
respons ‘tidak tahu’. Sangat mudah untuk membuat kesalahan dalam proses transfer data karena itu penting untuk
memeriksa keakuratan entri data.
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat beberapa dua macam statistik yang
digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif, dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi
statistik parametris dan statistik nonparametris.

A. Statistik Deskriptif dan Inferensial


Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan
statistik deskriptif dalam analisisnya. Tetapi bila penelitian dilakukan pasca sampel, maka analisisnya dapat menggunakan
statistik deskriptif maupun inferensial.

Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, bila peneliti ingin
membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik analisis yang digunakan adalah statistik inferensial. Yang
termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram,
perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data
melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan prosentase.

Dalam statistik deskriptif juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi,
melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau
populasi. Hanya perlu diketahui bahwa dalam analisis korelasi, regresi, atau membandingkan dua rata-rata atau lebih tidak
perlu diuji signifikansinya. Jadi secara teknis dapat diketahui bahwa, dalam statistik deskriptif tidak ada uji signifikansi,
tidak ada taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi.
Statistik inferensial, (sering juga disebut statistik induktif atau statistic probabilitas), adalah teknik statistik yang digunakan
untuk menganalisis data sampel dan hasilnya dibertakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil
dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random. Statistik ini disebut statistik
probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang
(probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan
kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk prosentase. Bila peluang kesalahan 5% maka taraf kepercayaan 95%, bila
peluang kesalahan 1%, maka taraf kepercayaannya 99%. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut dengan taraf signifikansi.
Pengujian taraf signifikansi dari hasil suatu analisis akan lebih praktis bila didasarkan pada tabel sesuai teknik analisis yang
digunakan.
B. Statistik Parametris dan Nonparametris

Statistik inferensial terdapat statistik parametris dan nonparametris. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter
populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Dalam statistik, pengujian parameter melalui statistik
(data sampel) tersebut dinamakan uji hipotesis statistik. Oleh karena itu penelitian yang berhipotesis statistik adalah penelitian yang
menggunakan sampel. Dalam statistik hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol, karena tidak dikehendaki adanya perbedaan antara
parameter populasi dan statistik (data yang diperoleh dari sampel).
Penggunaan statistik parametris dan nonparametris tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik
parametris memerlukan terpenuhi ban yak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal.
Selanjutnya dalam penggunaan salah satu test mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen, dalam
regresi harus terpenuhi asumsi linieritas. Statistik nonparametris tidak menuntut terpenuhi ban yak asumsi, rnisalnya data yang akan
dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Oleh karena itu statistic nonparametris sering disebut "distribution free"(bebas
distribusi). Statistik parametris mempunyai kekuatan yang lebih daripada statistik nonparametris, bila asumsi yang melandasi dapat
terpenuhi. Penggunaan kedua statistik tersebut juga tergantung pada jenis data yang dianalisis.
Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio, sedangkan statistik nonparametris
kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal, ordinal. Ada dua kelas uji statistik parametrik: deskriptif dan inferensial. Tes
deskriptif akan mengungkapkan 'bentuk' data dalam merasakan bagaimana nilai-nilai suatu variabel didistribusikan. Tes inferensial akan
menyimpulkan hasil dari sampel dalam kaitannya dengan populasi. Perbedaan juga dibuat antara jumlah variabel yang dipertimbangkan
dalam hubungannya satu sama lain.
• Analisis univariat - menganalisis kualitas satu variabel pada suatu waktu. Hanya tes deskriptif yang dapat digunakan dalam jenis
analisis ini.
• Analisis bivariat - mempertimbangkan sifat-sifat dua variabel dalam hubungan satu sama lain. Sehingga dapat ditarik kesimpulan dari
analisis ini.
• Analisis multivarian - melihat hubungan lebih banyak dari dua variable yang berbeda, sehingga dapat ditarik kesimpulan.
Referensi
• Hardani, Auliya, N. H., Andriani , H., Fardani, R. A., Ustiawaty, J., Utami, E. F., Sukmana, D.
J., Istiqomah, R. R. (2020). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif (1st ed.). CV. Pustaka
Ilmu Group.
• Sugiyono. (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
• Syahrum, Salim. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif . Citapustaka Media.

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
Terimakasih!

Anda mungkin juga menyukai