Anda di halaman 1dari 9

Pemikiran Kalam

Jabariah dan Qadariah


Kelompok 3
Anggota Kelompok :
1. Alvina Berlianti 201141044

2. Annisa Kartika Elfara 201141050

3. Putri Endah Luhuring Budhi 201141073


Pemikiran Jabariyah
Mereka cenderung menempatkan posisi akal pada kedudukan inferior. Dan
mendudukkan teks pada posisi yang tinggi, bersandar secara mutlak pada
ketentuan Allah. Manusia dianggap tidak memiliki kuasa sedikitpun dalam
menentukan kehendaknya. Seluruh kehendak manusia ditentukan secara
mutlak oleh kehendak Allah SWT.

Adapun golongan Jabariyah mengatakan bahwa tidak ada ikhtiar bagi manusia, sebab
Tuhan telah lebih dahulu menentukan segala-galanya. Sementara Ahlussunnah
enetapkan usaha dan ikhtiar bagi manusia dan Allah SWT yang menentukan. Jadi, orang
kan mendapat pahala dengan usaha dan ikhtiarnya, juga sebaliknya ia akan mendapat
osa oleh sebab usaha dan ikhtiarnya.
Pemikiran Qadariyah
Pemikiran kaum Qadariyah lebih menempatkan akal pada porsi yang
superior, sehingga mengesampingkan yang lainnya, termasuk takdir Allah.
Kehendak akal menjadi jujukan utama manusia dalam melakukan
kehendaknya, tidak sedikitpun terkait dengan ketentuan Allah
SWT. Dalam ajarannya, aliran qodariyah sangat menekankan posisi manusia
yang amat menentukan dalam gerak laku dan perbuatannya. Manusia dinilai
mempunyai kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya sendiri atau
untuk tidak melaksanakan kehendaknya itu. Dalam menentukan
keputusan yang menyangkut perbuatannya sendiri, manusialah yang
menentukan tanpa ada campur tangan Tuhan.
Contoh dalam Islam
dan Kebudayaan
Contoh Jabariyah
Pemikiran dalam islam : Mereka berpikir bahwa manusia tidak mempunyai
kebebasan dan kekuasaan apapun menyebabkan manusia menjadi apatis.
Menjalani hidup dengan rasa pesimis, karena menganggap semuanya telah
ditakdirkan sejak jaman azali. Tidak ada gunanya berusaha karena manusia hanya
terpaksa melakukan sesuatu.
Mempengaruhi kebudayaan : Manusia beraliran ini memiliki budaya malas,
tidak kreatif, menyerah sebelum bertanding dan pasrah terhadap apapun juga.
Selain itu yang lebih berbahaya adalah selalu menyalahkan Tuhan untuk
semua perbuatan buruk yang mereka lakukan. Selain tu mereka selalu mencari
kambing hitam dari setiap kegagalan dan kesalahan yang mereka lakukan.
Semua kekeliruan ini berasal dari pemikiran bahwa manusia diibaratkan benda
mati.
Contoh Qadariyah
Pemikiran Islam: Harun Nasution mengemukakan bahwa Umat
Islam di abad pertengahan berada pada posisi kemajuan yang luar biasa
karena menganut teologi qadariyah yang ciri-cirinya adalah:
1) Kedudukan akal yang sangat tinggi,
2) Kebebasan manusia dalam kemauan dan perbuatan,
3) Kebebasan berpikir,
4) Percaya pada sunnatullah,
5) Mengambil makna metaforis dari teks wahyu,
6) Dinamika dalam sikap dan cara berpikir
Dalam Kebudayaan : Perkembangan kemajuan sains dan teknologi, termasuk ilmu-ilmu
sosial kemanusiaan sangat pesat memberi pengaruh terhadap kesadaran manusia dalam
pemahaman keagamaan, sehingga teologi harus bersaing dengan ilmu-ilmu lain dalam
pengkajian.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai