Disusun oleh:
Kelompok III
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah ini berhasil diselesaikan. Judul makalah kami
adalah “MANUSIA MENURUT ISLAM DARI ASPEK PENYEBUTAN NAMA”.
Diharapkan tulisan ini bermanfaat untuk menambah informasi mengenai hubungan
antara manusia dengan agama.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN ………………………………………………………………………….
A. Manusia dan Agama
1. Beragama sebagai Kebutuhan Fitri ……………………………………
2. Maksud dan Tujuan Hidup Manusia ………………………………….
3. Pengertian Agama dan Asal-Usul Agama ……………………………...
4. Agama-Agama Besar di Dunia ………………………………………….
B. Manusia Dalam Islam………………………………………
1. Penyebutan Manusia dalam Al-Qur’an…………………………………
KESIMPULAN …………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………....
PEMBAHASAN
Manusia terdiri dari dimensi fisik dan non-fisik yang bersifat potensial. Dimensi non-
fisik ini terdiri dari berbagai domein rohaniyyah yang saling berkaitan, yaitu jiwa
(psyche), fikiran (ratio), dan rasa (sense). Yang dimaksud dengan rasa di sini adalah
kesadaran manusia akan kepatutan (sense of ethic), keindahan (sense of aesthetic), dan
kebertuhanan (sense of theistic).
Sesuai dengan asal muasal katanya (sansekerta: agama,igama, dan ugama) maka
makna agama dapat diutarakan sebagai berikut: agama artinya peraturan, tata cara, upacara
hubungan manusia dengan raja; igama artinya peraturan, tata cara, upacara hubungan dengan
dewa-dewa; ugama artinya peraturan, tata cara, hubungan antar manusia; yang merupakan
perubahan arti pergi menjadi jalan yang juga terdapat dalam pengertian agama lainnya. Bagi
orang Eropa, religion hanyalah mengatur hubungan tetap (vertikal) antara manusia dengan
Tuhan saja.
Menurut ajaran Islam, istilah din yang tercantum dalam Al-Qur’an mengandung
pengertian hubungan manusia dengan Tuhan (vertikal) dan hubungan manusia dengan
manusia dalam masyarakat termasuk dirinya sendiri, dan alam lingkungan hidupnya
(horisontal).
Tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah sebagai pencipta
alam semesta. Allah sendiri yang mencipta dan memerintahkan ciptaan-Nya untuk beribadah
kepada-Nya, juga menurunkan panduan agar dapat beribadah dengan benar. Panduan tersebut
diturunkan Allah melalui nabi-nabi dan rasul-rasul-Nya, dari Adam AS hingga Muhammad
SAW. Nabi-nabi dan rasul-rasul tersebut hanya menerima Allah sebagai Tuhan mereka dan
Islam sebagai panduan kehidupan mereka.
DAFTAR PUSTAKA