Anda di halaman 1dari 4

A.

Manusia dan Pendidikan


a. Manusia
Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah Swt Bersama makhluk yang hidup di bumi,
baik makhluk yang kasat mata ataupun makhluk yang tak kasat mata. Manusia tinggal di
bumi menjadikan suatu misteri yang harus di kupas tuntas agar kita tahu semua asal muasal
diciptakannya manusia. Manusia diciptakan berbeda dengan makhluk lainnya(hewan) karena
manusia mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki makhluk lainya(hewan) kelebihanya
manusia yaitu mempunyai akal, hati, dan agama.1
Manusia memiliki tanggung jawab masing-masing agar bisa memahami dirinya karena
dasaranya manusia mempunyai arah dan tujuan hidup yang perlu dicapai dimuka bumi. Ada
beberapa hal yang harus dimengerti oleh manusia didalam kehidupanya sebagai berikut:
1. Historis
Pemahaman ini berkaitan adanya tahapan manusia diciptakanya manusia di
bumi dari awal diciptakanya sampai kematianya. Manusia diciptakan dibumi
memiliki proses sejarah yang Panjang diawali dengan proses diciptakanya
Nabi Adam as sebagai manusia pertama yang diciptakan Allah Swt dari anak
cucunya sampai cucunya yang berakhir dihari kiamat. Para ahli sejarah
melakukan penelitian agar dapat mengetahui sejarah manusia. Charles Darwin
beranggapan dalam sebuah teorinya yaitu manusia berasal dari evolusi
Binatang(kera). Teori tersebut telah terbantahkan namun masih ada yang
mempertahankan teori Charles Darwin.
Tujuan pemahaman historis dalam kehidupan manusia yaitu supaya
mengetahui asal muasal diciptakanya manusia itu sendiri agar mampu
mengetahui dirinya sendiri dan dapat memahami keberadaanya di bumi
supaya manusia dapat bertanggung jawab atas perbuatanya selama di bumi.

2. Potensi Manusia
Manusia lahir mempunyai potensi yang perlu dikembangkan supaya potensi
yang dimilikinya dapat dimanfaatkan dengan baik didunia. Manusia
merupakan makhluk yang sempurna dibandingkan makhluk ciptaan Allah
yang lainya. Karena Allah Swt memberikan akal dan hati yang tidak dimiliki
oleh makhluk lain.2
Allah menciptakan manusia meliputi 2 unsur yang saling melengkapi
yaitu unsur jasmaniah dan unsur rohaniah. Jika manusia hanya berpikir
tentang unsur jasmaniahnya maka orang itu belum mengetahui apa yang
berkaitan pada dirinya secara mendalam. Sebaliknya, jika manusia hanya
berpikir unsur rohaniah maka dia belum mengenal akan penciptanya.
Tujuan pemahaman ini yaitu supaya manusia dapat mengembangkan
potensi yang dia miliki dari membentuk potensi di unsur jasmaniah maupun
rohaniah yang dimilikinya, sehingga ia menjadi manusia yang sempurna
(insan kamil) yang mempunyai ilmu Al-Qur’an dalam dirinya dan hidupnya.

1
Siti Khasinah, hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam dan Barat, dalam Jurnal Imiah Didaktika, Vol. 8,
Nomor 2, Februari 2013, hlm. 298.
2
Abdul Gaffar, Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an, Tafsere, Vol. 4, No. 2, 2016, hlm. 228.
Yaitu manusia yang memiliki iman dan takwa serta pengetahuan dalam akhlak
maupun ilmunya.

3. Kedudukan Manusia
Kedudukan manusia dibumi mempunyai tanggung jawab yang besar karena
manusia memiliki kedudukan yang sangat berbeda dengan makhluk Allah Swt
lainya. Kedudukan manusia dibumi yaitu sebagai Abdullah dapat dipahami
dalam Q.S. Adzariyat: 56. “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepadaku”.
Adapun kedudukanya di bumi yaitu sebagai khalifatullah dapat
dipahami di Al-Qur’an sebagaimana dalam Q,S. Al-Baqarah : 30.
“Ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat:”Sesungguhnya
aku hendak menjadikan seorang khalifah dibumi.” Mereka berkata :
“mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) dibumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan engkau?”
Tuhan berfirman:”Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui”.
Jadi kedudukan manusia yang dapat kita simpulkan yaitu manusia
sebagai Abdullah dan khalifatullah. Tujuan pemahaman ini yaitu agar manusia
mengetahui dan memahami kedudukanya sebagai penduduk bumi supaya
dapat melaksakan tugasnya yaitu sebagai Abdullah dan khalifatullah di bumi.

4. Kehidupan di Masa Mendatang


Kehidupan manusia di bumi bukan tempat tinggal yang abadi. Namun
kehidupan manusia di bumi merupakan tempat tinggal sementara, sebagai
tempat amal bagi manusia di masa akhir nantinya. Maka dari itu manusia
harus menyadari akan kematian yang dapat menjemput setiap saat, sehingga
dapat Bersiap diri ketika kematian menjemputnya dengan melakukan
perbuatan yang positif dan bermanfaat bagi setiap makhluk.
Tujuan pemahaman ini bagi manusia yaitu agar mengerjakan suatu hal
yang haq dan meninggalkan yang bathil sehingga dapat memperoleh
kehidupan yang menjanjikan di masa yang akan datang baik didunia maupun
diakhirat.

b. Pendidikan
Pendidikan merupakan Langkah untuk mengembangkan potensi manusia melalui bimbingan,
pengajaran, tauladan dan dari segimanapun yang membuat terwujudnya manusia yang
sempurna. Yaitu manusia yang memiliki iman dan takwa serta ilmu pengetahuan yang
mencermikan setiap perbuatanya dalam akhlak yang mulia. Pendidikan juga memiliki posisi
yang sangat penting di kehidupan manusia, islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin
mempunyai perhatian yang serius dalam perkembangan Pendidikan dalam kelangsungan
hidup manusia (Baharun, 2016)
Pendidikan dalam Bahasa arab sering dimaknani dengan istilah antara lain, al-ta’lim
dan al-tarbiyah. Al-ta’lim dalam karangan buku azas-azas Pendidikan oleh Al-Attas yang
berarti pembelajaran yang bersifat menyampaikan pengetahuan, pengertian, dan ketrampilan.
Dan istilah yang satunya yaitu Al-Tarbiyah yang mempunyai arti mendidik dan dari hasil
pencarian kata Al-Tarbiyah istilah kata ini dapat diartikan sebagai makna Pendidikan
Islamiyah.
Pendidikan haruslah bersandarkan pada nilai-nilai yang termaktub dalam Al-Qur’an
dan Hadits. Sehingga dalam pelaksanaan Pendidikan dapat membimbing supaya manusia
menjadi manusia yang sempurna (insan kamil).
Rasulullah adalah manusia yang menjadi teladan bagi kehidupan umat muslim dan
dalam Pendidikan Rasulullah menjadi guru terbaik yang sudah diakui dari umat muslim
maupun ilmuwan barat. Rasulullah juga menjadi seorang ayah, negarawan dan suami yang
menjadi teladan bagi semua umat manusia sepanjang zaman. Para cendekiawan juga
mengungkapkan bahwa Rasulullah merupakan seorang pendidik professional.yaitu sosok
pendidik yang menguasai semua materi pengajaran dan cerdas dalam bidang strategi
pertahanan dan keamaman ketika berperang. Yang paling utama dalam diri rasululah yaitu
beliau berperan sebagai suri tauladan bagi umat manusia3.
c. Hubungan manusia dan Pendidikan

Hubungan manusia dan Pendidikan mempunyai ikatan yang sangat erat karena tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan lainya. Pendidikan merupakan kebutuhan pokok di kehidupan
manusia karena manusia dibekali akal untuk berfikir sebagaimana menjalani kehidupan untuk
mempertahankan kehidupannya.
Manusia mempunyai istilah yang disebut “Homo Sapiens” yang berarti sebagai
makhluk yang memiliki kemampuan untuk berpikir ilmu pengetahuan, manusia selalu ingin
mengetahui segala sesuatu disekelilingnya yang belum diketahui, berawal dari yang tidak
tahu menjadi tahu dan yang tidak bisa menjadi bisa. Rasa ingin tahu tersebut menimbulkan
ilmu pengetahuan yang bermanfaat pada diri manusia itu sendiri.
Manusia dan Pendidikan saling membutuhkan karena melalui Pendidikan manusia
mempunyai kemampuan mengontrol dan mengatur untuk menemukan jati dirinya sendiri.
Manusia tumbuh dan berkembang melalui Pendidikan karena manusia berkembang melewati
proses alami menuju kedewasaan baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Oleh karena itu
manusia dan Pendidikan saling memerlukan untuk mendapatkan perkembangan yang optimal
sebagai manusia.
Dalam ajaran agama islam manusia dipandang mempunyai sebuah akal dan hati
Nurani. Potensi dasar manusia dikembangkan agar memiliki rasa terhadap tuhan dan
cenderung berbuat kebaikan supaya bersih dari dosa serta berilmu pengetahuan dan bebas
memilih juga berkreasi. Kemampuan kreasi kreatif manusia berkembang dengan cara
bertahap sesuai dengan tingkat kekuatan dan kelemahan unsur manusia seperti umur,
pendengaran dan penglihatan tersebut. Berdasarkan UU Sisdiknas No 20 tahun 2003 BAB I,
bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan mempunyai rencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran supaya siswa dapat aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki spiritual agama, pengontrolan emosi, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta trampil pada dirinya sendiri di lingkungan masyarakat, bangsa dan negara.

3
Nazifah Anas, Rasulullah Sebagai Pendidik Professional, Jurnal Pendidikan Islam: STAI YASTIS Padang, Vol. 1,
No. 2, 2017, hlm. 137.

Anda mungkin juga menyukai