Anda di halaman 1dari 7

Al Islam

kemuhammadiyaan

Muhammad ikhsan Ramadhan


Latar Belakang
Latar belakang timbulnya Qadariyah ini sebagai isyarat menentang kebijaksanaan
politik Bani Umayyah yang dianggapnya kejam. Apabila aliran Ajbariyah berpendapat
bahwa khalifah Bani Umayyah membunuh orang, hal itu karena sudah ditakdirkan Allah
dan hal ini berarti merupakan topeng kekejaman Bani Umayyah, maka aliran Qadariyah
mau membatasi qadar tersebut. Mereka mengatakan bahwa kalau Allah itu adil, maka
Allah akan menghukum orang yang bersalah dan memberi pahala kepada orang yang
berbuat kebaikan. Manusia harus bebas dalam menentukan nasibnya sendiri dengan
memilih perbuatan yang baik maupun yang buruk. Jika Allah itu telah menentukan lebih
dahulu nasib manusia, maka Allah itu zalim. Karena itu manusia harus merdeka memilih
atau ikhtiar atas perbuatannya (kholiqul af'al). Manusia harus memiliki kebebasan
berkehendak. Orang-orang yang berpendapat bahwa amal perbuatan dan nasib manusia
itu hanyalah bergantung pada qadar Allahh saja, selamat atau celakanya seseorang itu
telah ditentukan oleh Allah sebelumnya, pendapat tersebut adalah sesat
Pengertian
Qadariyah adalah sebuah ideologi di dalam Islam yang muncul pada
pertengahan abad pertama Hijriah di Basrah, Irak . Kelompok ini
memiliki keyakinan mengingkari takdir yaitu bahwasanya perbuatan
mahluk berada diluar kehendak Allah dan juga bukan ciptaan Allah
.
Istilah “qadariyah”, dalam konteksnya dengan aliran Teologi Islam, merupakan
kata musytarak. Di satu sisi kata qadariyah merujuk kepada golongan yang meniadakan
qadar Tuhan dan menetapkannya untuk manusia, dan di sisi lain menunjuk kepada
golongan kebalikannya yang menetapkan qadar bagi Tuhan dan meniadakannya dari
manusia. Terhadap hal ini, Harun Nasution menegaskan bahwa sebutan qadariyah berasal
dari pengertian manusia itu memiliki qudrah atau kekuasaan untuk mewujudkan
kehendaknya, dan bukan dari pengertian manusia majbur atau terpaksa.
Tokoh Qadariyah

Paham qodariyah ini disebarkan oleh Ma'bad Al juhani dan Ghailan Al


Dimasqi sekitar tahun 70 H / 689 M pada masa pemerintahan Khalifah
Abdul Malik bin Marwan ( 685- 705 M)
Dasar Ajaran
Dalam Al-Qur'an terdapat ayat-ayat yang
dijadikan dasar paham qadariyah seperti QS. Ar
Ra'adn (13 ) : 11 yang berbunyi :
" sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan
sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan
diri mereka sendiri"
pokok-pokok ajaran
1.Orang yang berdosa besar itu bukanlah kafir dan bukanlah mukmin tapi fasik dan
orang fasik itu masuk neraka
2. Allah tidak menciptakan amal perbuatan manusia malaikat manusia lah yang
menciptakan nya dan karena itulah maka manusia akan menerima pembalasan baik
(surga) dan menerima balasan buruk (siksa Neraka
3. Kaum Qodariyah katakan bahwa Allah itu maha esa atau satu dalam arti bahwa Allah
tidak memiliki sifat-sifat asali seperti ilmu kudrat,hayat , mendengar dan melihat yang
bukan dengan satnya sendiri. Menurut mereka Allah SWT itu mengetahui, berkuasa,
hidup, mendengar dan melihat dengan zatunya
4. Kaum berpendapat bahwa akal manusia mampu mengetahui mana yang baik dan
mana yang buruk walaupun Allah tidak menurunkan agama. Sebab, katanya segala
sesuatu ada yang memiliki sifat yang menyebabkan baik dan buruk
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai