Anda di halaman 1dari 4

Ajaran Qadariyah dan Jabariyah

Pengertian Qadariah

Qadariah berasal dari kata bahasa arab qadara yang artinya kemampuan dan kekuatan . Sedangkan menurut terminologi Qadariah adalah
aliran yang percaya bahwa segala tindakan manusia tidak di intervensi tangan tuhan. aliran ini berpendapat bahwa tiap tiap orang adalah
pencipta bagi segala perbuatan nya. sebutan qadariah di berikan pada aliran  yang berpendapat bahwa qadar berpendapat bahwa qadar telah
menentukan segala tingkah laku manusia.yang baik bagus maupun yang jahat.

Dalam istilah Inggrisnya faham ini dikenal dengan nama free will dan free act. Mereka, kaum Qadariyah mengemukakan dalil-dalil akal dan
dalil-dalil naqal (Al-Qur'an dan Hadits) untuk memperkuat pendirian mereka. Mereka memajukan dalil, kalau perbuatan manusia sekarang
dijadikan oleh Tuhan, kenapa mereka diberi pahala kalau berbuat baik dan disiksa kalau berbuat maksiat, padahal yang membuat atau
menciptakan hal itu adalah Allah Swt.

Disebut Qadariyah karena mereka mewarisi isi paham mereka tentang penolakan terhadap adanya takdir, dan menyandarkan semua
perbuatan manusia kepada diri sendiri tanpa adanya intervensi Allah. Disebut Jahmiyah karena mereka mewarisi dari paham penolakan
mereka yang meniadakan sifat-sifat Allah, Al-quran itu Makhluk, dan pengingkatan mereka mengenai kemungkinan melihat Allah dengan
mata kepala di hari kiamat.

Munculnya qadariah dan tokoh tokohnya

        Menurut Ahmad Amin , ada para ahli teologi yang mengatakan yang bahwa qadariah pertama dimunculkan oleh ma'bad al jauhani
(W.80H) dan ghailand Ad-Dimasqy. Ma'bad adalah seorang taba'i yang dipercaya dan pernah berguru kepada al hasan bisri. Sementara,
ghailand seorang orator berasal dari damaskus. Ma'bad Al Jauhani dan Ghainad Ad-Dimasqy , menurut watt adalah penganut qodariah yang
hidup setelah Hasan Al Basri. apabila  dihubungkan dengan keterangan Adz-dzahabi dalam mizan al tidal, seperti dikutip ahmad amin yang
menyatakan bahwa ma'bad aljauhani pernah belajar kepada hasan al basri. Qadariah ini mula-mula dikembangkan oleh hasan albasri dengan
demikian keterangan yang ditulis oleh ibnu nabata dalam syarh al uyun yang menyatakan bahwa paham qadariah beerasal dari orang irak
kristen yang masuk islam kemudian masuk ke kristen.

Pokok-Pokok ajaran Qadariyah

1) Ma'bad al-Juhani. 2) Ghailan al-Dimasyqi. Doktrin Ajaran Aliran Qadariyah. Menurut Ahmad Amin dalam kitabnya Fajrul Islam,
menyebutkan pokok-pokok ajaran Qadariyah sebagai berikut : 1) Orang yang berdosa besar itu bukanlah kafir, dan bukan mukmin, tapi
fasik dan orang fasik itu masuk neraka secara kekal.

 2) Allah Swt. tidak menciptakan amal perbuatan manusia, melainkan manusia yang menciptakannya dan karena itulah maka manusia akan
menerima pembalasan baik atas segala amal baiknya, dan menerima balasan buruk atas segala amal perbuatannya yang salah dan dosa
karena itu pula, maka Allah Swt berhak disebut adil.

 3) Kaum Qadariyah mengatakan bahwa Allah Swt itu Maha Esa atau satu dalam arti bahwa Allah Swt tidak memiliki sifat-sifat azali,
seperti al-ilm, al-hayat, mendengar dan melihat yang bukan dengan dzat-Nya sendiri. Menurut mereka Allah Swt., itu mengetahui, berkuasa,
hidup, mendengar, dan melihat dengan dzat-Nya sendiri.

4) Kaum Qadariyah berpendapat bahwa akal manusia mampu mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, walaupun Allah Swt tidak
menurunkan agama. Sebab, katanya segala sesuatu ada yang memiliki sifat yang menyebabkan baik atau buruk.

Pokok-pokok ajaran Qodariah, menurut Prof. Dr. Ahmad dalam bukunya "Fajrul Islam" di kelompokkan terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

1. Tentang perbuatan manusia

Menurut Qodariah, bahwa manusia mempunyai kebebasan untuk berbuat dan bertindak. Oleh karena itu manusia bertanggung jawab
sepenuhnya atas perbuatan sendiri. Manusia itu bebas berbuat atau tidak berbuat.

Itulah sebabnya manusia berhak menerima pujian dan pahala atas perbuatannya yang baik, dan menerima celaan atau hukuman atas
perbuatannya yang salah.

2. Tentang dosa besar

Perbuatan dosa besar yang dilakukan oleh seorang mukmin kemudian mati sebelum taubat maka orang tersebut kafir.

3. Tentang keesaan tuhan

Menurut faham Qodoriah bahwa Allah itu esa dalam arti lain Allah itu tidak mempunyai sifat wajib dan jaiz. Menurut mereka Allah itu
mengetahui, berkuasa, hidup, mendengar dan melihat dengan dzat nya sendiri.
Pendapat yang menyatakan bahwa Allah memiliki sifat qadim, mennurut Qodoriah sama dengan mengatakan bahwa Allah itu lebih dari satu
dan tidak bersekutu dengan segala hal.

4. Tentang akal manusia

Menurut Qodoriah bahwa akal manusia mampu mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, walaupun allah tidak menurunkan
agama. Sebab, kata mereka sesuatu ada memiliki sifat yang menyebabkan baik atau buruk misalnya "benar" itu memiliki sifat yang
menyebabkan baik, dan sebaliknya, "bohong" itu jjuga memiliki sifat sendiri yang menyebabkan buruk.

ciri-ciri paham Qadariyah.

1. Manusia berkuasa penuh untuk menentukan nasib dan perbuatannya, maka perbuatan dan nasib manusia itu dilakukan dan terjadi atas
kehendak dirinya sendiri, tanpa ada campur tangan Allah SWT.

2. Iman adalah pengetahuan dan pemahaman, sedang amal perbuatan tidak mempengaruhi iman. Artinya, orang berbuat dosa besar tidak
mempengaruhi keimanannya.

3. Orang yang sudah beriman tidak perlu tergesa-gesa menjalankan ibadah dan amal-amal kebajikan.

Pengertian Jabaniyah

Jabariyah secara bahasa berasal dari kata jabara yang artinya “ memaksa” . Sedangkan menurut istilah adalah menolak adanya perbuatan
dari manusia dari manusia dan menyandarkan semua perbuatan kepada allah.

Menurut Harun Nasution paham yang menyebutkan bahwa segala perbuatan manusia telah ditentukan oleh allah. Paham ini bertolak
belakang dengan paham Qodariyah
 

Latar belakang lahirnya Jabaniyah

Secara bahasa jabariyah berasal dari kata Jabara yang mengandung pengertian memkasa. Di dalam kamus Munjid dijelaskan bahwa nama
Jabariyah berasal dari kata Jabara yang mengandung arti memaksa dan mengharuskannya melakukan sesuatu. Salah satu sifat dari Allah
adalah Al-Jabbar yang berarti Allah Maha Memaksa. Sedangkan secara istilah Jabariyah adalah menolak adanya perbuatan dari manusia dan
menyandarkan semua perbuatan kepada Allah SWT. Dengan kata lain adalah manusia mengerjakan perbuatan dalam keadaan terpaksa
(majbur).  Menurut Harun nasution jabariyah adalah paham yang menyebutkan bahwa segala perbuatan manusia telah ditentukan dari
semula oleh Qodha' dan Qodar Allah. Maksudnya adalah bahwa setiap perbuatan yang dikerjakan manusia tidak berdasarkan kehendak
manusia, tapi diciptakan oleh Tuhan dan dengan kehendakNya disini manusia tidak mempunyai kebebasan dalam berbuat, karena tidak
memiliki kemampuan. Ada yang mengistilahkan bhawa Jabariyah adalah aliran manusia menjadi wayang dan Tuhan sebagai dalangnya.

Adapun mengenai latar belakang lahirnya aliran Jabariyah tidak adanya penjelasan yang sarih. Abu Zahra menuturkan bahwa paham
Jabariyah muncul sejak zaman sahabat dan masa Bani Umayyah. Ketika itu para ulama membicarakan tentang masalah Qodar dan
kekuasaan manusia ketika berhadapan dengan kekuasaan mutlak Tuhan. Terlepas dari perbedaan pendapat tentang awal lahirnya aliran ini,
dalam Al-Qur'an sendiri banyak terdapat ayat-ayat yang menunjukkan tentang latar belakang lahirnya paham Jabariyah, diantaranya:

QS. Ash-Shaffat: 96 yang artinya "Padahal Allah lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu". Dan QS. Al Anfal: 17 yang
artinya "Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allah lah yang membunuh mereka, dan bukan kamu
yang melempar ketika kamu melempar, tapi Allah lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk
memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah maha mendengar lagi maha
mengetahui."

Dengan demikian, latar belakang lahirnya aliran jabariyah dapat dibedakan ke dalam dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari pemhaman
ajaran-ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah, yang mempunyai paham yang mengarah pada Jabariyah. Lebih dari itu
adalah adanya pengaruh dari luar Islam yang ikut andil dalam melahirkan aliran ini. Adapun yang menjadi dasar munculnya paham ini
adalah sebagai reaksi dari tiga perkara yaitu pertama, adanya paham Qadariyah, keduanya, terlalu tekstualnya  pemahaman agama tanpa
adanya keberanian mewakilkan, dan ketiga adalah adanya aliran salaf yang di tokohi Muqatil Bin Sulaiman yang berlebihan dalam
menetapkan sifat-sifat Tuhan sehingga membawa kepada Tasybih.

Tokoh dan Doktrin Ajaran nya

1.jabariyah Ekstrim

Doktrin jabariyah ekstrim adalah segala perbuatan manusia bukan merupakan perbuatan yang timbul dari kemauannya sendiri.tetapi
perbuatan  yang di paksa kan atas dirinya sendiri .

Diantara pemuka jabariyah ekstrim adalah:


1) jahm bin sufyan

Nama lengkap adalah Abu Mahrus jaham bin Sufyan.ia berasal dari khurasan,bertempat tinggal di khuffah, ia seoarang da'i yang fasih dan
lincah.ia menjabat sebagai sekretaris Harist bin Surais,seorang mawali yang menentang pemerintahan Bani Umayyah di Khurasan.

Doktrin ajaran nya berkaitan dengan persoalan teologi adalah:

a.manusia tidak mampu untuk berbuat apa-apa.dia tidak mempunyai daya,tidak mempunyai kehendak sendiri.

b.surga dan neraka tidak kekal .tidak ada yang kekal selain allah

2) ja'ad bin Dirham

Al_ja'ad adalah seorang maulana bani hakim,tinggal di Damaskus.ia disebar kan didalam lingkungan orang kristen yang senang
membicarakan teologi.Semua dia dipercaya untuk mengajar kan dilingkungan pemerintahan Bani Umayah, tetapi setelah tampak pikiran-
pikiran yang kontroversional.bani umayah menolak nya .kemudian al_ja'ad lari kekuffah dan disana ia bertemu dengan jahm, serta
mentransfer pemikirannya kepada jahm untuk di kembangkan dan di sebarluas kan.

Doktrin ajaran nya adalah sebagai berikut:

a.Manusia terpaksa oleh allah dalam segala_galanya

b.allah tidak mempunyai sifat yang serupa dengan mahluk.

2.jabariyah moderat

Jabariyah moderat mengatakan bahwa tuhan memang menciptakan perbuatan manusia.baik perbuatan jahat maupun perbuatan baik .tetapi
manusia mempunyai bagian_bagian di dalamnya.tenaga yang diciptakan dalam diri manusia mempunyai efek untuk mewujudkan perbuatan
nya.inilah yang di maksud dengan nasab.menurut faham kasab,manusia tidak lah majbur (dipaksa oleh tuhan),tidak seperti wayang yang di
kendaliakan oleh dalang dan tidak pula menjadi pencipta perbuatan ,tetapi manusia memperoleh perbuatan yang diciptakan tuhan.

1.An_Najjar

Nama lengkap nya adalah Husain bin Muhammad An_Najjar (wafat 230 H)

Para pengikutnya disebut An_Najariyah atau Husainiyah.

Doktrin ajarannya adalah:

a)tuhan menciptakan segala perbuatan manusia,tetapi manusia mengambil bagian atau peranan dalam mewujudkan perbuatan-perbuatan itu

b)Tuhan tidak dapat dilihat diakhirat .akan tetapi,an_najjar menyatakan bahwa tuhan dapat saja memindahkan potensi hai (ma'rifat)pada
mata sehingga manusia dapat melihat.

2.Adh_Dhirar

Nama lengkap nya adalah Dhirar bin Amr pendapatnya tentang perbuatan manusia sama dengan Husein an_Najjar.

Doktrin ajarannya yakni:

a)perbuatan manusia dapat ditimbulkan oleh dua pelaku secara bersamaan,artinya perbuatan manusia tidak hanya ditimbul kan oleh
tuhan,tetapi juga oleh manusia itu sendiri

b)hujjah sudah di terima setelah nabi adalah ijtihad.

c)Mengenai ru'yat Tuhan diakhirat,bahwa tuhan dapat dilihat diakhirat melalui indra keenam

Telah pemikiran tentang perbuatan tuhan dan manusia menurut paham jabariyah,dari gambar di atas penulis diatas tuhan? Pernyataan inilah
yang menjadi perdebatan di dalam teologi islam perdebatan itu lah yang melahir kan paham ini .perbuatan jabariyah pada dasar nya bukan
manusia melakukan nya tetapi tuhan.
Manusia tidak berdaya atas perbuatan nya .kalau pun ada di dalam diri manusia untuk berbuat .maka daya tersebut tidak efektif .yang efektif
adalah daya tuhan yang menentukan perbuatan manusia .jadi menurut paham ini bisa dikatakan posisi manusia jabariyah dengan perbuatan
nya .digambar kan bagaikan kapas yang melayang menurut arah mata angin saja atau bagai wayang yang berlak9n .tetapi lakon itu sepenuh
nya oleh dalang.

Anda mungkin juga menyukai