Anda di halaman 1dari 12

ARTIKEL STATISKA TERAPAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Statistika

Dosen Pengampu:

Desy Santi Rozakiyah S.Pd.M.Pd

Disusun oleh :

1. Nadya Restu Ristanti NIM. 210751609602

2. Nida fadlia NIM. 210751609659

3. Yoke Defano Fahreza NIM. 210751609706

PROGRAM SARJANA STATISTIKA

FAKULTAS SOSIOLOGI

MALANG

2021
A. Topik Materi
Topik yang diangkat penulis kali ini adalah statistika terapan

B. Tujuan Pembahasan
1. Memahami sejarah statistika
2. Mengenali komponen statistika terapan
3. Memahami dan menganalisa statistika terapan

C. Pembahasan
1. Sejarah statistika
Kemajuan statistic berawal sebagai cabang ilmu matematika yang cara kerjanya terdiri dari teori
dan metode yang berhubungan dengan menautkan, mengelompokan, menyajikan, menganalisis,
menata, dan memaknai suatu data menjadi petunjuk untuk memudahkan mengambil keputusan
yang lebih kondusif. Menurut teori Spiegel (1961) statistic bersumber dari istilah “status” berarti
negara.pada mulanya statistika mulai berhubungan dengan ilmu (informasi) digital atas dasar
titah raja dari suatu negara yang ingin memperhatikan apa saja kekayaan, penduduk, hewan
peliharaan, hasil pertanian, serta ibu kota negaranya. Contoh terlama dapat ditemukan dari era
kaisar Agustus beliau mengatakan bahwa pajak harus diberlakukan secara universal (dunia),
sehingga semua orang harus wajib memberitahukan pajak dan kewajiban militer kepada ahli
statistic terdekat (pemungut pajak). Semua penelitian ini dicatat dalam sebuah buku yang
berjudul Domesday Book.

Jika dilihat dari kebutuhan saat ini, maka munculnya teknik penulisan angka-angka prediksi
dalam gambaran daftar dan grafik. Unsur dari statistika yang menjelaskan cara menghubungan
dan mempermudah angka-angka kajian ini lebih dikenal sebagai statistika deskriptif. Selain
akurasi teknik numerik, statistik deskriptif dapat dikembangkan tanpa dasar matematika yang
kuat. Dimulai sejak tahun 1700-an, analisis data telah menjadi analisis deskriptif berdasarkan
tabel frekuensi, mean dan varians sampel besar. Tahun 1800-an merupakan awal implementasi
grafik untuk representasi data, seperti histogram, yang sepaham dengan ditemukannya distribusi
normal (kurva). Florence Nightingale (1820-1920) adalah seorang perawat yang dikenal dengan
inovasinya dalam bidang ilmu keperawatan, dan aktivis dalam penyajian data grafis. Selama
Perang Krimea, Nightingale mengumpulkan data dan membuat sistem pendataan. Dari data
tersebut dapat ditetapkan angka kematian, dan dapat menunjukkan hasil perbaikan kondisi
kesehatan yang mengarah angka kematian. Selain itu, data disajikan dalam bentuk grafik yang
merupakan pembaruan statistik pada saat itu. Selepas itu, data diutarakan dalam bentuk grafik
yang merupakan pembaruan statistik pada saat itu. Pada susunan berikutnya, orang tidak puas
hanya dengan menggabungkan data observasional, dan mereka tidak berkenan dengan apa yang
mereka capai dari sampel yang digunakan untuk mengkarakterisasi populasi. Upaya telah
dilakukan untuk menambahkan kesimpulan dugaan populasi berdasarkan statistik yang
dikumpulkan dari sampel. Bagian ilmiah yang membahas teknik penarikan kesimpulan
berdasarkan kajian ini disebut statistik induktif. Perkembangan statistika induktif tidak terpisah
dari pengertian peluang
2. Pengukuran dan Pengelompokan Statistika
Pengukuran adalah kegiatan pertama yang penting dilakukan dalam Teknik statistika.
Pengukuran dalam statistika digunakan untuk mengukur sebuah variabel yaitu penentuan variasi
nilai ukuran suatu variabel. Variasi nilai variabel didapat dari pengamatan subjek atau satuan
penelitian. Hasil pengukuran inilah yang nantinya akan menyediakan data untuk diolah
menggunakan teknik statistika tertentu.
Dalam penelitian kuantitatif, pengukuran dilakukan untuk variabel yang umumnya
memiliki kontinum interval tertentu. Oleh karena itu, pengukuran juga disebut sebagai proses
pemberian angka terhadap variabel suatu kontinum. Makna dari angka tersebut adalah
pengukuran yang bersifat valid dan dapat dipertanggung jawabkan, atau lebih mudahnya yaitu
menjamin bahwa data dalam bentuk angka hasil pengukuran merupakan data yang valid.
Data yang valid dapat diperoleh melalui instrumen penelitian yang valid. Maksudnya,
untuk mendapat hasil pengukuran yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dari objek yang
diteliti maka juga harus menggunakan instrumen penelitian yang valid. Bila data yang diperoleh
bersifat tidak valid, maka dapat menghasilkan analisis dan interpretasi data yang salah, karena
keadaan realistis objek tidak dapat digambarkan dengan baik. Hasil penelitian yang tidak valid
dapat menyebabkan kekeliruan yang menyesatkan orang lain. Jadi, dapat diketahui bahwa
pengukuran adalah kegiantan yang penting dalam penelitian untuk menghasilkan data yang valid
dan akurat.
Menurut hasil penelitian Stanley Smith Stevens (1946), pengelompokan klasifikasi skala
pengukuran dibagi ke dalam empat jenis yaitu:

1. Skala nominal

Skala nominal adalah skala pengukuran yang memberikan kategori atau pengolompokan dari
sebuah subjek penelitian. Contohnya, adalah pada variabel jenis kelamin, secara umum
pengelompokannnya akan dibagi ke dalam laki-laki dan perempuan. Kemudian laki-laki akan
diberi kode angka “1” sedangkan perempuan akan diberikan kode angka “2”. Angka tersebut
berfungsi sebagai label kategori, tanpa adanya nilai numerik asli. Sehingga pada skala nominal
tidak dapat dilakukan oprasi perhitungan. Uji statistik yang cocok dengan skala nominal adalah
penelitian yang berdasarkan modus serta distribusi frekuensi.

2. Skala ordinal

Skala ordinal yaitu jenis skala pengukuran yang menggunakan angka sebagai hasil pengukuran
yang biasanya dapat berupa urutan atau tingkatan tertentu. Uji statistik yang dapat menggunakan
skala pengukuran ini adalah modus-median, distibusi frekuensi dan statistik non parametik
contohnya korelasi urutan peringkat.

3. Interval skala

Hasil ukur interval skala adalah pengukuran yang biasa digunakan untuk memberikan peringkat
antar tingkatan suatu variabel. Jarak antar tingkatannya sudah jelas dan dapat dipastikan, namun
tidak memiliki nilai yang mutlak melainkan memiliki satuan skala. Uji statistik yang cocok untuk
pengukuran ini adalah semua jenis uji statistik kecuali uji yang berdasar pada rasio.
4. Skala rasio
Skala rasio yaitu jenis pengukuran yang menghasilkan hasil akhir data yang memiliki tingkat
validitas tinggi. Pada skala rasio ini, nilai 0 bersifat mutlak.
Menurut Dergibson dan Sugiarto (2002), statistika dikelompokkan mejadi dua yaitu statistika
inferensial dan statistika deskriptif. Statistika deskriptif adalah metode pengumpulan dan
penyajian data sehingga dapat memberi informasi terkait tanpa penarikan kesimpulan
populasinya, sehingga hasil penelitian dapat tersaji secara ringkas. Melalui statistika deskriptif,
maka dapat diperoleh informasi berupa pemusatan data, ukuran letak, penyebaran data, deviasi
rerata, dan simpangan baku sebuah data. Sedangkan, statistika inferensial adalah metode yang
digunakan untuk menganalisis sampel dengan menyimpulkan data populasinya secara
keseluruhan. Statistika inferensial dapat dilakukan melalui pembuatan hipotesis, yang kemudian
diuji sehingga didapatkan kesimpulan yang bersifat umum.

3. Peran Statistika

Statistika memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Cara penerapan teori dan pemahamannya dalam semua bidang ilmu seperti psikologi, ekonomi,
pendidikan, manajemen, serta sosiologi sangat membutuhkan pengetahuan mengenai statistika.
Statistika adalah metode analisis penelitian yang sering digunakan karena hasil data yang
probabilistik dapat manfaatkan sebagai alat dalam menentukan keputusan terhadap suatu
penelitian.
Dalam menggunakan metode analisis statistik, harus disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan
suatu penelitian itu sendiri. Apabila teknik analisis yang digunakan tidak sesuai dengan tujuan dan
kebutuhan penelitian, kemudian skala data dan hasil penghitungan statistik tidak akurat, maka
hasil dari penelitian yang dilakukan akan menjadi tidak tepat dan kurang akurat juga. Dalam
melakukan penelitian agar didapat hasil yang memuaskan, peneliti harus dapat dengan fasih dan
benar dalam memilih sampling serta desain penelitian yang akan digunakan. Hal tersebut dapat
dilakukan melalui pemilihan uji statistik yang cocok dan relevan dengan topik dan tujuan awal
sebuah penelitian, melakukan uji perhitungan yang tepat hingga penarikan kesimpulan harus
dilakukan dengan teliti agar hasil akhir dari penelitian dapat dipertanggung jawabkan.
Pendekatan dan metode statistika merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
paradigma penelitian kuantitatif. Paradigma kuantitatif terdiri dari paradigma yang bersifat
positivis, tradisional, empiris dan eksperimental yang harus menggunakan statistika sebagai
metode analisis dan pengujian kebenaran teorinya. Menurut Creswell (2013), penelitian kuantitatif
adalah metode pengujian suatu teori yang meneliti hubungan antar variabel. Variabel tersebutlah
yang nantinya akan diukur dan dianalisis menggunakan metode statistika, dengan tujuan
menentukan generalisasi teori yang bersifat prediktif dapat terbukti kebenarannya.
Dalam penelitian laboratorium, statistika dapat digunakan sebagai alat perencanaan
eksperimen dan mengevaluasi hasilnya. Dalam menentukan eksperimen dalam penelitian
laboratorium, peranan utama statistika adalah memberikan teknik pengawasan untuk
memperhitungkan dan meminimalisir adanya kesalahan eksperimen.
Berbagai penelitian kuantitatif, dapat disusun berdasarkan pertimbangan perspektif
statistika dengan begitu dapat diketahui kelebihan dan kekurangan setiap rancangan penelitian
yang telah dibuat. Dengan demikian, peneliti dapat mengetahaui batas penelitian sebagai upaya
mendapat
hasil penelitian yang benar dan sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan. Statistika dapat
menunjukkan batas penelitian, dengan menunjukkan cara mengendalikan dan mengidentifikasi
pengaruh suatu variabel, sehingga bila sebuah penelitian dapat menggunakan rancangan yang
memperhitungkan variabelnya, maka kecermatan hasil penelitian dapat meningkat dan minim
terjadi kekeliruan.
Peran lain statistika dalam penelitian adalah sebagai penentu sampel penelitian. Tekni
penentuan sampel dilakukan agar mendapat sampel yang representatif terhadap suatu populasi.
Melalui berbagai metode statistik dalam menentukan sampel serta memperkirakan besarnya
sebuah sampel. Sehingga nantinya peneliti dapat mengetahui karakteristik suatu populasi baik
melalui pengujian hipotesis maumpun penaksiran dan analisis varians.
Kemudian, dalam pengolahan dan analisis data, tentunya sudah tidak dapat diragukan bagaimana
peranan statistika dalam penelitian. Statistik telah mengembangkan banyak teknik untuk
mengolah dan analisis data, sehingga dapat sangat membantu peneliti dalam menyajikan hasil
datanya. Data hasil penelitian dapat disajikan dalam bentuk tabel maupun grafik, maka data hasil
penelitian dapat dengan mudah dimengerti dan dipahami oleh orang lain bahkan masyarakat
umum yang masih awam.
Maka tidak diragukan bahwa peranan statistika sangatlah penting bili dilihat dari yang telah
dijabarkan diatas. Untuk menguatkan paparan dan penjelasan diatas, maka akan dilampirkan
pendapat dari seorang ahli. Menurut Sugiyono (2011;21), peranan statistika adalah sebagai
berikut:

1) Sebagai alat penghitung besarnya sampel yang telah ditentukan dalam sebuah populasi,
sehinggga jumlah sampel yang akan digunakan dapat dipertanggung jawabkan.
2) Statistika merupakan alat yang menguji validitas serta reabilitasnya desain instrumen
penelitian, sebelum peneliti melaksanakan penelitian.
3) Sebagai alat yang digunakan dalam menganalisis data, misalnya dengan menggunakan uji
hipotesis pada saat melakukan penelitian.
4) Alat penyajian data, sehingga data yang dihasilkan dari penelitian dapat lebih bersifat
komunikatif, biasanya dapat melalui tabel, grafik, serta diagram.

4. Batasan dalam penerapan ilmu statistika

Statistika ialah ilmu yang sangat berkaitan dengan data. Hasil dari kumpulan data-data tersebut
statistika dapat di fungsikan atau digunakan untuk mendeskripsikan sebuah data dan
menyimpulkan data tersebut sehingga dapat dinamakan dengan statistika deskritif. Setelah itu,
data tersebut dapat dikumpulkan dalam bentuk informasi atau pengamatan. Statistika juga banyak
di terapkan dalam berbagai ilmu, baik itu ilmu alam, sosial, ekonomi, industry, bisnis maupun
digunakan dalam pemerintahan untuk mencapai segala tujuan dan mendukung keberangsungan
pemerintahan
Penerapan ststistika digunakan pada berbagai bidang:

1) Penerapan pada bidang ilmu alam dan sosial


Biasanya ilmuan menggunakan kepentingan dalam bidang ilmu alam dan sosal untuk,
pengumpulan data melalui du acara yaitu sensus dan survey, pengembangan teori dan pengujian
hipotesis agar dapat memutuskan apakah hipotesis dapat diterima atau tidak.
2) Penerapan pada bidang ekonomi
Diterapkan untuk mengetahui perkembangan ekonomi di Indonesia setiap 10 tahun sekali, yang
dilakukan oleh Lembaga yang berfokus pada statistika yaitu Badan Pusat Statistika (BPS).
3) Penerapan dalam bidang olitik
Statistika sangat berperan dalam pemilihan umum maupun kepala daerah, karena dapat dihitung
secara lebih cepat, juga digunakan sebagai pembuatan strategi partai politik.

Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak digunakan pada bidang matematika.
Namun, penerapan statistika sekarang sudah mulai diterapkan pada semua bidang ilmu
pengetahuan, mulai dari astronomi hingga linguistika pun sudah menyentuh ilmu statistika.
Banyak bidang-bidang dan terapan yang dipengaruhi oleh statistika, sehingga banyak lahir ilmu-
ilmu gabungan.

Meski banyak yang menganggap bahwa statistika meruakan cabang dari matematika, tetapi
banyak pihak juga yang menganggap statistka sebagai bidang yang terikat dengan matematika. Di
Indonesia sendiri, statistika Sebagian besar masuk dalam fakultas matematika dan ilmu
pengetahuan alam.

5. Contoh Soal
6. Dalam suatu penelitian tentang pengaruh penutupan gulma air terhadap
populasi ikan lele di di Rawa Bening, dihasilkan data jumlah ikan sebagai
berikut:
Perairan tertutup : 10 12 13 9 12 10 9
Perairan terbuka : 15 12 16 17 15 14 16
Apakah ada pengaruh nyata penutupan gulma terhadap pengaruh ikan?

JAWAB:

P erairan tertutup gulma P erairan terbuka


10 15
12 12
13 16
9 17
12 15
10 14
9 16
11
∑x 2
86 105
∑ x2 940 1591
( ∑ x )2 7396 11025
Rata-rata 10,75 15

Ho : rata-rata jumlah ikan tertutup = perairan terbuka


Hi : rata-rata jumlah ikan di perairan tertutup tidak sama denan perairan
terbuka

HASIL ANALISIS DENGAN PROGRAM SPSS16

Paired samples statistics

Mean N Std. deviation Std. error mean


Pair 1 1.47 15 .516 .133
perlakuan 12.73 15 2.658 .686
data

Paired samples correlation


N Corrlation Sig
Pair 1 perlakuan .
& data 15 .826 000

Paired samples test


Paired Differences
95% confidence
Mean Std. interval of the
deviati Std. difference
on error Lower t df Sig. (2-
Upper tailed)
mean

Pair perlakuan
data 1 -11.267 2.251 .581 -12.513 -10.020 -19.386 14 .000

KESIMPULAN:
Berdasarkan hasil uji statistic, diperoleh nilai signifikansi sebesar
0,000<α(0,000<0,005) maka tolak Ho dan terima H1 artinya rata-rata
jumlah ikan diperairan tertutup tidak sama dengan diperaira terbuka.

7. Kesimpulan

1. Sejarah statistika
Kemajuan statistic berawal sebagai cabang ilmu matematika yang cara kerjanya terdiri dari teori
dan metode yang berhubungan dengan menautkan, mengelompokan, menyajikan, menganalisis,
menata, dan memaknai suatu data menjadi petunjuk untuk memudahkan mengambil keputusan
yang lebih kondusif.
2. Pengukuran dan Pengelompokan Statistika

Pengukuran adalah kegiatan pertama yang penting dilakukan dalam Teknik statistika. Pengukuran
dalam statistika digunakan untuk mengukur sebuah variabel yaitu penentuan variasi nilai ukuran
suatu variabel. Variasi nilai variabel didapat dari pengamatan subjek atau satuan penelitian. Hasil
pengukuran inilah yang nantinya akan menyediakan data untuk diolah menggunakan teknik
statistika tertentu. pengelompokan klasifikasi skala pengukuran dibagi ke dalam empat jenis,
yaitu: Skala nominal, Skala ordinal, skala interval, dan skala rasio.

3. Peran statistika

Statistika memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Cara
penerapan teori dan pemahamannya dalam semua bidang ilmu seperti psikologi, ekonomi,
pendidikan, manajemen, serta sosiologi sangat membutuhkan pengetahuan mengenai statistika.
Peran lain statistika dalam penelitian adalah sebagai penentu sampel penelitian.

4. Batasan dalam penerapan ilmu statistika

Statistika banyak di terapkan dalam berbagai ilmu, baik itu ilmu alam, sosial, ekonomi, industry,
bisnis maupun digunakan dalam pemerintahan untuk mencapai segala tujuan dan mendukung
keberangsungan pemerintahan

D. Daftar Pusaka

Rudini, R. (2017). Peran Statiska Dalam Penelitian Sosial Kuantitatif. Jurnal SAINTEKOM, 53-
56.
Sampurna, I. P. (2015). Peran Statistika Dalam Meminimumkan Kesalahan Pada Penelitian
Ilmiah. Bali.
sumanto. (2014). Statiska Terapan. Yogyakarta: Yogyakarta : CAPS,2014.
Sunaryo, s., Setiawan, S., Djuraidah, A., & Saefuddin, A. (2003). Sejarah Perkembangan Statiska
Dan Aplikasinya. Journal of Statistics and Its Applications, 1-7.
Tandililing , F., & Raoda, I. (2021). Pengantar Statiska Terapan. Purwokerto: Penerbit CV. Pena
Persada.
Widiyanto, M. A. (2013). Statiska Terapan. UNY: Elex Media Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai