Enzim
Asam 2-hidroksil
Asam 2-floro- fenil asetat
2-fenil asetat
Substrat
•Enzim bertindak sebagai nukleofilik yang menyerang C kiral pada Substrat bertindak sebagai pengikat gugus pergi (leaving group)
gugus asam 2-floro-2-fenil asetat. proses defloronasi dari asam 2- yaitu atom F yang terikat dengan atom C kiral pada gugus asam
floro-2-fenil asetat oleh enzim fluoroasetat dehalogenase
2-floro-2-fenil asetat.
Lampiran (Pertanyaan)
• 1. (Alya farra diba) : Berdasarkan contoh yang diberikan, penggunaan nukleofil yang digunakan
OH, apakah terdapat yang lain? dan jenis-jenis nukleofil banyak, apakah pada Walden’s reaction
ini pnggunaan nukleofiliknya apakah hanya OH saja apa bisa lainnya ? kalau misalnya ada
nukleofil yang lain mungkin bisa ditambahkan.
• Penjelasan : Jadi pada mekanisme Walden’s cycle itu sendiri menggunakan asam malat dan asam
klorosuksinat dalam hal itu melibatkan Ag2O dalam media air, dimana hal ini melibatkan gugus
hidroksilnya yang dijadikan sebagai nukleofil. Dan yang digunakan dalam Walden’s cycle ini
nukleofilnya menggunakan basa kuat tetapi dalam hal ini juga dapat menggunakan PCl5, dan
penggunakan KOH dan NaOH (basa kuat) dalam reaksi inversi ini karena gugus nukleofil
langsung menyerang gugus karbonil sehingga tidak terbentuk karbo kation. Jadi penggunaan
nukleofil dalam hal ini tergantung berdasarkan reaktan yang digunakan maupun produk yang
diinginkan.
• 2. (Dwika) : Apakah besar tidaknya faktor sterik mempengaruhi
inversi yang terjadi ?
• Penjelasan : Pada subtitusi reaksi SN2 ini dapat berlangsung
berdasarkan keelektronegatifan gugus leaving group , ketika
keelektronegatifan leaving group lebih rendah dari nukleofilik maka
reaksi tersebut dapat dilakukan. Tetapi ketika leaving group tersebut
lebih elektronegatif maka reaksi tersebut lebih sukar untuk dilakukan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor sterik sangat berpengaruh
terutama pada reaksi SN2, karena pada reaksi SN2 penyerangan gugus
nukleofilik terjadi pada posisi backside attack, jadi ketika posisi
backside attack tidak boleh dalam keadaan crowded.
• 3. (Christine) : Apakah inversi Walden hanya terjadi pada reaksi SN2 ?
• Penjelasan : reaksi Walden bisa terjadi antara reaksi SN1 dan SN2
tergantung pada struktur komponennya dan bergantung pada faktor
kesterikannya tinggi atau tidak, serta kemampuan nukleofiliknya juga
perlu diperhatikan apakah termasuk nukelofilik kuat atau lemah.
Bedasarkan reaksi Walden ini terdapat nukleofilik OH dan Cl yang
cenderung untuk melakukan reaksi SN2. Dan kemungkinan untuk
terjadi reaksi SN1 sangatlah kecil hal ini tergantung pada struktur
komponennya.
• 4. (Boyvani) : Apakah benar reaksi SN1 bisa terjadi pada reaksi
senyawa kiral ?
• Penjelasan : Dalam reaksi Walden ada dua reaksi yaitu inversi dan
retensi, untuk reaksi inversi mengharuskan mekanisme reaksi SN2,
jika reaksi retensi maka mekanisme dapat berlangsung reaksi SN1.
Dan SN2 identik dengan inversi konfigurasi sedangkan SN1 lebih
kearah mekanisme frontside attack. Dan yang terjadi di reaksi Walden
ini terjadi 2 mekanisme reaksi yaitu dari penyerangan nukleofilik dari
arah backside attack menghasilkan produk konfigurasi inversi
sedangkan penyerangan nukleofilik dari arah frontside attack
menghasilkan konfigurasi retensi.
• 5. (Boyvani) : Apakah ketika suatu struktur mengalami reaksi inversi
maupun retensi menghasilkan produk samping apakah reaksi tersebut
dapat disebut sebagai siklus Walden ?
• Penjelasan : reaksi samping itu bukan termasuk siklus Walden, itu
hanya sebagai produk tambahan yang dibentuk dari reaksi Walden itu
sendiri. Pembentukan dari hasil reaksi maka akan terbentuk produk
samping seperti pelepasan struktur halogen berdasarkan contoh
sebagai berikut :
THANK YOU