NPM : 1515041010
Hidrolisa asam digunakan untuk memperoleh gula dari kayu atau untuk pemisahan lignin.
Hidrolisa dalam alkali (lebih lambat daripada di dalam asam)
Pemisahan secara enzimatis dari ikatan glukosidik dengan bantuan -glukosidase.
Metoda biologi ini dipakai untuk memperoleh monomer karbohidrat.
b. Gugus Hidroksil
Prinsip-prinsip gugus fungsional dalam selulosa murni adalah merupakan gugus hidroksi.
Sebagai polilkohol, selulosa mengalami oksidasi dan gugus-gugusnya membentuk suatu
reaksi seperti gugus aldehida, keto dan gugus karboksil.
Gugus aldehida dapat dibentuk pada atom C 6 dari rantai selulosa
Gambar: Skema Pembentukan Gugus Keto pada Atom C-2 atau C-3 Selulosa
Gugus karboksil dapat dibentuk pada atom C 1 dari reducing end (penyusutan akhir)
atau C 6 dan juga pada atom C 2 dan atau C 3 setelah lingkaran piranosa terbuka.
Gambar: Skema Pembentukan Gugus Karboksil pada Atom C-1 atau C-6 dan Atom C-2
atau C-3
c. Gugus Aldehida (Reducing End/Penyusutan Akhir).
Teknik-teknik yang terpenting adalah oksidasi untuk gugus karboksil dengan larutan alkali
kuprisulfat (Angka Kopper) dan reaksi dengan alkali, terutama pada pemanasan. Reaksi dari
alkali dapat dilihat dalam rumus berikut ini.
2. Hemiselulosa
Selain selulosa, hemiselulosa adalah polimer berbasis karbohidrat alami yang utama lainnya,
dan kurang terdefinisi dengan baik dari selulosa. Unit bangunan dari hemiselulosa adalah
heksosa, pentosa atau deoxyhexoses. Hemiselulosa terdapat pada dinding sel tanaman bersamasama dengan selulosa dan lignin. Hemiselulosa mempunyai berat molekul yang rendah dan
polisakarida non-selulosa. Hemiselulosa terbagi menjadi dua yaitu rantai linier dan rantai
bercabang, pengecualian pada arabinogalaktan yang memiliki rantai cabang dan dijumpai pada
jenis kayu Larix.
Hemiselulosa pada tanaman dibentuk dari senyawa-senyawa yang tercantum pada gambar
berikut.
3. Lignin
Lignin ditemukan hampir di dalam semua tanaman, baik pada lumut, gimnospermae maupun
angiospermae. Bakteri, algae dan fungsi/ jamur tidak mengandung lignin. Lignin dalam
tumbuhan merupakan substansi yang tidak larut. Lignin adalah polimer amorf dan struktur
kimia lignin tidak teratur yang berarti bahwa elemen struktur yang berbeda tidak terkait satu
sama lain.
Sifat-sifat kimia Lignin:
Gugus-gugus fungsional berikut ini ditemukan dalam lignin.
Gugus-gugus -OH (fenolik).
Atom-atom hidrogen pada lingkaran fenolik yang bersebelahan dengan gugus -OH.
Gugus-gugus -OH pada rantai samping, terutama pada atom karbon-.
Ikatan eter pada rantai samping, terutama pada atom karbon-.
Gugus-gugus metoksil
Gambar 2-41. Skema Reaksi Kondensasi pada Gugus Karbonil Reaktif (Atom C-5)
b. Reaksi dengan gugus-gugus OH reaktif yang penting untuk pembentukan lignin.
Gambar 2-45. Skema Reaksi Gugus OH pada Posisi dengan HidrogenHidrogen Reaktif
Reaksi-reaksi dari gugus metoksil (-OCH3)
Metoksil (OCH3) adalah gugus karakteristik dari lignin. Dalam kehadiran alkali, terutama
alkalimetal hidrogensulfida, CH3 terpisah seperti terlihat pada Gambar 2-46, kemudian
metil merkaptan bereaksi lagi dengan gugus metoksil (Gambar 2-47).
Sumber:
Yang, Guangyu and Pirjo Jaakkola. 2011. Wood Chemistry and Isolation of Extractives
From Wood, Literature Study for BIOTULI Project. Saimaa University of Applied
Sciences.
Muladi, Sipon. 2013. Diktat Kuliah Teknologi Kimia Kayu Lanjutan. Fakultas Kehutanan
Universitas Mulawarman Samarinda.