Makalah
Sintesis dan Diskoneksi Senyawa N-[4-(2-pirimidinsulfamoil)-fenil]-benzamida
dari senyawa Sulfadiazine dan Benzoil klorida
Kelas:
Reguler Pagi A
akan meningkat. Dengan demikian adanya modifikasi struktur pada senyawa hasil
sintesis akan memberikan spektrum aktivitas antimikroba yang lebih luas
dibandingkan senyawa awalnya yaitu sulfadiazin dan benzoil klorida.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Oksigen karbonil juga terhibridisasi sp2. Satu dari orbital sp2 membentuk
ikatan sigma dengan karbon karbonil dan orbital sp2 lainnya tetap berpasangan
sebagai elekton nonbanding. Orbital p pada oksigen karbonil bertumpang tindih
dengan orbital p dari karbon karbonil membentuk ikatan π.
Ester, asam karboksilat dan amida mempunyai dua struktur utama
menyebabkan terjadinya struktur resonansi.
Namun demikian, amina tersier tidak dapat membentuk amida karena tidak
dapat melepas proton untuk berikatan dengan karbon. Reaksi ini tidak hanya
membutuhkan amina yang basa tetapi juga memiliki atom hydrogen yang terikat
dengan nitrogen.
2.6 Sulfadiazine
Sulfadiazin atau 4-amino-N-2-pirimidinilbenzenesulfonamida memiliki
struktur sebagai berikut :
10
2.7 Spektroskopi
Spektroskopi merupakan penentuan dan interpretasi radiasi elektromagnetik
yang diabsorpsi, dihamburkan atau diemisikan oleh atom, molekul atau senyawa
kimia lainnya. Absorpsi atau emisi ini dihubungkan dengan perubahan keadaan
11
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat
Labu alas bulat, labu hisap, KLT, kertas saring, corong Buchner, micro
haemotocrit tubes, pengering (Memmert oven, model 400), penangas air, pompa
vakum, thermophan, neraca analitik, spektrofotometer IR, spektrofotometer
resonansi magentik inti (H NMR) dan alat-alat gelas pada umumnya.
18
3.2 Bahan
Benzoil klorida, sulfadiazin, p-dimetilaminbenzaldehida HCl,
dimetilsulfoksida, heksadeutriodimetilsulfoksida (CD3)2SO, tetrametilsilana, pelet
KBr, kertas indikator universal, natrium hidroksida, aquadest, etanol, metanol,
aseton, eter, asam asetat, etil asetat, kloroform, benzena, silica gel GF 254 dengan
ketebalan 250μm.
3.3 Prosedur
3.3.1 Sintesis
Dimasukkan 3 g (0,012 mol) sulfadiazin ke dalam labu alas bulat,
lalu 21 ml NaOH 10% dimasukkan dan diaduk hingga larut, kemudian
ditambahkan 2,8 ml (0,024 mol) benzoil klorida diaduk kuat selama 30
menit. Dibiarkan sampai reaksi terjadi dengan sempurna.
Bilas serbuk kristal yang terbentuk menggunakan aquadest, disaring
dengan kertas saring. Dilakukan pencucian dengan aquadest hingga tidak
bereaksi basa lagi (dengan indikator universal hingga pH 7). Kemudian
serbuk Kristal dikeringkan dengan oven pada suhu 600C.
etil asetat, eter, benzena, asam asetat, HCl encer, NaOH encer,
piridin, DMSO. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap
sulfadiazin sebagai pembanding.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Sintesis
Reaksi antara sulfadiazine dan benzoil klorida dalam suasana basa dapat
digunakan sebagai reaksi subtitusi nukleofil asil yaitu suatu reaksi penggantian
gugus pergi oleh suatu preaksi nukleofilik. Dalam pembuatan produk antimikroba,
senyawa N-[4-(2-pirimidinsulfamoil)-fenil]-benzamida, yang harus diperhatikan
adalah gugus fungsi dari bahan baku dan gugus-gugus yang terhubung pada posisi
orto. Bila terdapat gugus C dan N dimasukkan melalui substitusi nukleofilik via
21
diazonium. Perlu diketahui bahwa untuk reaksi adisi melibatkan spesi yang
bermuatan negatif (nukleofil) dan elektrofil (positif) serta adanya gugus pergi
yang akan meningalkan produk. Reaksi adisi pada umumnya terjadi pada ikatan
rangkap alkena (=) atau alkuna (≡), untuk reaksi ini digunakan reaksi adisi
nukleofilik dengan reagen basa kuat. Gugus karboksilat pada senyawa benzoil
akan menyerang atom O yang terprotonasi, sehingga ikatan rangkap akan lepas
dan terbentuk karbokation pada atom C. Atom C yang bermuatan positif akan
diserang oleh atom N pada senyawa sulfadiazine karena atom N bersifat nukleofil.
Sehingga terjadi ikatan antara senyawa sulfadiazine dan senyawa benzoil korida,
reaksi ini berlangsung bersamaan dan produk reagen NaOH akan terbentuk
kembali.
4.2 Diskoneksi
Diskoneksi senyawa N-[4-(2-pirimidinsulfamoil)-fenil]-benzamida terjadi
dengan reaksi penyerangan oleh gugus dan reagen yang memiliki atom H+.
diskoneksi memiliki prinsip sebagai berikut :
Prinsip :
H A
1. SE
+ A+ + H+
G G
G : pengarah o,p
G : pengarah m
2. X Y
SN
+ Y + X
Produk akhir kedua produk awal atau sinton akan terbentuk dengan
pemutusan ikan dengan penyerangan atau pergantian gugus dengan atom H. Jika
di aplikasikan pada senyawa N-[4-(2-pirimidinsulfamoil)-fenil]-benzamida maka
akan terjadi proses pemutusan ikatan sebagai berikut:
23
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
24
DAFTAR PUSTAKA