Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 4

AMIDA

NAMA ANGGOTA :
1. Amelia pratiwi
2. Balqis
3. Dhuana
4. Irma aziziyah
5. Laelatul azizah
6. Nurkholifah
7. Arnoldus
8. Dimas
9. Ade hermawan

PENGERTIAN AMIDA
Amida adalah suatu jenis senyawa kimia yang dapat memiliki dua
pengertian. Jenis pertama adalah gugus fungsional organik yang memiliki
gugus karbonil (C=O) yang berikatan dengan suatu atom nitrogen (N),
atau suatu senyawa yang mengandung gugus fungsional ini. Jenis kedua
adalah suatu bentuk anion nitrogen.
Amida adalah suatu senyawa organik yang mempunyai nitrogen trivalen
yang terikat pada suatu gugus karbonil. Dan merupakan turunan dari
asam karboksilat yang sangat tidak reaktif, dimana gugus OH diganti
dengan NH2 atau amoniak, dimana1 H diganti dengan asil. Dalam
senyawa amida, gugus fungsi asil berkaitan dengan gugus NH2. Dalam
pemberian namanya, akhiran Oat atau At dalam nama asam induknya
diganti dengan kata amida.

STRUKTUR DAN IKATAN


Amida paling sederhana adalah turunan dari
amonia dimana satu atom hidrogen telah
digantikan oleh gugus asil. Pada umumnya
amida direpresentasikan sebagai RC (O)
NH2.Amida dapat berasal dari amina primer
(R'NH2) dengan rumus RC (O) NHR '. Amida juga
umumnya berasal dari amina sekunder (R'RNH)
dengan rumus RC (O) NR'R. Amidabiasanya
dianggap sebagai turunan dari asam karboksilat
di mana gugus hidroksil telahdigantikan oleh
amina atau amonia.

TATANAMA

Amida ialah suatu senyawa yang mempunyai nitrogen trivalen yang terikat
pada suatu gugus karbonil.
Dalam senyawa amida, gugus fungsi asil berkaitan dengan gugus NH 2.
Dalam pemberian namanya, akhiran Oat atau At dalam nama asam
induknya diganti dengan kata amida.
Dinamai sesuai dengan nama asam karboksilatnya dikurangi akhiran oat
dan diganti dengan amida.
Jika pada atom N tersubstitusi gugus alkil, maka substituent alkil
ditunjukkan dengan memberi awalan N dimana alkil tersebut terikat.
Contoh:
1. HCOOH : Asam metanoat / asam format
2. HCONH2 : metanamida(IUPAC)
Formamida (trivial)
3. CH3CH2CH2COOH : asam bityanoat/asam butirat
4. CH3CH2CH2CONH2 : butanamida (IUPAC)
Butiramida (trivial)

SIFAT FISIKA DAN KIMIA AMIDA


1.

Sifat Fisik Amida

Amida mudah membentuk ikatan hidrogen sehingga titik didihnya tinggi


dibandingkan senyawa lain dengan bobot molekul yang sama, namun bila
terdapat subtituen aktif pada atom nitrogennya maka titik didih dan titik
lelehnya cenderung menurun karena kemampuan untuk membentuk ikatan
hidrogen juga menurun. Mudah larut di dalam air karena dengan adanya
gugus C=O dan N-H memungkinkan terbentuknya ikatan hidrogen.
Kepolaran molekul senyawa turunan asam karboksilat yang disebabkan oleh
adanaya gugus karbonil (-C-), sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat
fisiknya (titik didih,titik lebur dan kelarutan)diketahui bahwa titij didih halida
asam, anhidrida asam karboksilat dan ester hampir sama hampir sama
dengan titk didih aldehid dan keton yang brat molekulnya sebanding. Perlu
diingat bahwa aldehid dan keton adalah senyawa yang juga mengandung
gugus karbonil. Khusus untuk senyawa amida, ternyata harga titik didihnya
cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antar
molekulnya yang digambarkan sebagai berikut :
R
H C
O N H .O N H
C H
R

2. SIFAT KIMIA AMIDA

Dalam mempelajari sifat-sifat kimia masing-masing kelompok


turunan asam karboksilat, terlebih dahulu harus dipahami. Ciriciri umum reaksinya seperti yang di uraikan di bawah ini :
a.Keberadaan gugus karbonil dalam turunan asam karboksilat
sangat menentukan kereaktifan dalam reaksinya, walaupun
gugus karbonil tersebut tidak mengalami perubahan.
b.Gugus asil ( R-C=O ) menyebabakan turunan asam
karboksilat mudah mengalami substitusi nukleofilik. Dalam
substitusi ini, atom/gugus yang berkaitan dengan gugus asil
digantikan oleh gugus lain yang bersifat basa. Pola umum reaksi
substitusi nukleofilik tersebut dituliskan dengan persamaan
reaksi
c.Reaksi substitusi nukleofilik pada turunan asam karboksilat
berlangsung lebih cepat dari pada reaksi substitusi nukleofilik
pada rantai karbon jenuh (gugus alkil), sehingga dengan
demikian

PEMBUATAN AMIDA

Amida umumnya disintesis di


laboratorium melalui beberapa cara :
1. Reaksi anhidrida dengan ammonia
2. Reaksi ester dengan ammonia
3. Reaksi klorida asam dengan
ammonia
4. Pemanasan garam ammonium
karboksilat

KELARUTAN AMIDA

Kelarutan dari amida dan ester secara


kasar sebanding. Biasanya amida
kurang larut dibandingkan amina dan
asam karboksilat yang sebanding
karena senyawa ini dapat denganbaik
menyumbangkan dan menerima
ikatan hidrogen.

REAKSI-REAKSI AMIDA
a. Hidrolisis
Hidrolisis suatu amida dapat berlangsung dalam suasana
asam atau basa. Dalam lingkungan asam, terjadi reaksi
antara air dengan amida yang telah terprotonasi dan
menghasilkan asam karboksilat NH3.
Dalam lingkungan basa, terjadi serangan OH - pada amida
dan menghasilkan anion asam karboksilat +NH 3
b. Pembuatan Imida
Suatu anhidrida siklik seperti halnya anhidrida yang lain,
dapat bereaksi dengan amoniak , tetapi hasil reaksinya
mengandung dua macam gugus, yaitu gugus CONH 2 dan
gugus COOH. Bila hasil reaksi ini dipanaskan, terjadi
pelepasan satu molekul air dan terbentuk suatu imida.

PERTANYAAN
1.
2.

3.
4.

Rifka
: rumus bangun amida
Nurul amanah : reaksi hidrolisis dalam
senyawa amida
Citra
: contoh reaksi amida
Perbedaan amida dan amina

JAWABAN
1.

2.

Reaksi anhidrida dengan ammonia

Reaksi klorida asam dengan ammonia

Amina

Amida

Anda mungkin juga menyukai