Anda di halaman 1dari 21

AMINA

Kelompok 7 :
Musfirah Akib
Muhammad Yunus Saredda
Nur Fadillah Syakib
MATERI PRESENTASI

A. Penggolongan Amina
B. Tata Nama Amina
C. Sifat Fisis Amina
D. Kebasaaan Amina
E. Pembuatan Amina
F. Reaksi Amina
PENGERTIAN AMINA
Amina adalah turunan organik dari ammonia dimana satu
atau lebih atom hidrogen pada nitrogen telah tergantikan oleh
gugus alkil atau aril. Karena itu amina memiliki sifat mirip
  dengan ammonia seperti alkohol dan eter terhadap air. Seperti
alkohol,amina bisa diklasifikasikan sebagai primer, sekunder
dan tersier.
Meski demikian dasar dari pengkategoriannya berbeda dari
alkohol. Alkohol diklasifikasikan dengan jumlah gugus non
hidrogen yang terikat pada karbon yang mengandung
hidroksil., namun amina diklasifikasikan dengan jumlah gugus
nonhidrogen yang terikat langsung pada atom nitrogen.
A. PENGGOLONGAN AMINA
1. Pembuatan amina primer
Untuk pembuatan amina primer, reaksi terjadi dalam dua
tahapan. Pada tahapan pertama, terbentuk sebuah garam –
dalam hal ini,etilamonuim bromida. Garam ini sangat mirip
dengan amonium bromida, kecuali bahwa salah satu atom
hidrogen dalam ion amonium telah diganti oleh sebuah gugus
etil.
Dengan demikian, ada kemungkinan untuk
terjadinya reaksi reversibel (dapat balik) antara garam ini
dengan amonia berlebih dalam campuran. Amonia
mengambil sebuah atom hidrogen dari ion etilamonium
sehingga menjadikannya amina primer, yakni etilamina.
2. Pembuatan amina sekunder

Reaksi sebelumnya tidak berhenti setelah


amina primer terbentuk. Etilamina juga bereaksi
dengan bromoetana – dalam dua tahapan yang
sama seperti reaksi sebelumnya.
Pada tahap pertama, terbentuk sebuah garam
– kali ini, dietilamonium bromida. Anggap
garam yang terbentuk ini adalah amonium
bromida dengan dua atom hidrogen yang
digantikan oleh gugus-gugus etil.
3. Pembuatan amina tersier

Setelah amina sekunder terbentuk, reaksi


masih belum berhenti. Dietilamina juga
bereaksi dengan bromoetana – dalam dua
tahapan yang sama seperti pada reaksi
sebelumnya.
B. TATA NAMA AMINA
1. Tata Nama IUPAC (Sistematik)
Nama sistematik untuk amina alifatik primer
diberikan dengan cara seperti nama sistematik
alkohol, monohidroksi akhiran –a dalam nama
alkana induknya diganti oleh kata amina.
Contoh :

CH3-CH-CH3 2-propanamina

NH2
2. Tata Nama Trivial
Nama trivial untuk sebagian besar amina adalah dengan
menyebutkan gugus-gugus alkil/aril yang terikat pada atom
N dengan ketentuan bahwa urutan penulisannya harus
memperhatikan urutan abjad huruf terdepan dalam nama
gugus alkil/aril kemudian ditambahkan kata amina di
belakang nama gugus-gugus tersebut.

Contoh :
CH3

CH3——NH2 CH — C — NH2

CH3
C. SIFAT FISIS AMINA
Kelarutan
Nama Struktur Titik Didih  C
o
dalam air
Metilamina CH3NH2 -6.3 ∞

Dimetilamina (CH3)2NH 7.5 ∞

Trimetilamina (CH3)3N 3 ∞

Etilamina CH3CH2NH2 17 ∞

Benzilamina C6H5CH2NH2 185 ∞

Anilina C6H5NH2 184 37    /100 ml


D. KEBASAAN DARI AMINA
1. Konstanta Kesetimbangan Basa
Kebasaan dari suatu senyawa, seperti amina,
ditentukan oleh konstanta Kesetimbangan Basa (Kb),
yang merupakan konstanta kesetimbangan untuk reaksi
senyawa tersebut dengan air.
Lanjutan…
Dan konsentrasi dari H2O sudah termasuk dalam Kb.
Istilah PKb, yang sangat analog PKa, sering digunakan
untuk menunjukkan kekuatan basa dari suatu senyawa.

PKb = - log Kb
 
Harga pKb
Jika Kb = 1,0 x 10-5, pKb = 5
LANJUTAN ….
Jika kekuatan asam dari suatu deretan senyawa
bertambah, harga Kb bertambah besar dan harga pKb
berkurang

NH3 CH3NH2 CH3NHCH3


Kb : 1,79 X 10-5 45 x 10-5 54 x 10-5
pKb: 4,75 3,35 3,27
Kekutan basa bertambah
(Kb bertambah ; PKb Berkurang)
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Basa
Suatu reaksi asam basa adalah suatu
kesetimbangan yang dapat digeser kesalah satu pihak
dari persamaan reaksi oleh stabilitas pereaksi atau
hasil reaksi. Setiap struktur atau lingkungan yang
menstabilkan amina terprotonasi relatif terhadap yang
bebas atau amina tidak terprotonasi akan menambah
kekuatan bada dari amina.
Kenaikan stabilisasi relatif ke hasil reaksi
kenaikan stabilisasi relatif ke hasil reaksi.
Menggeser kesetimbangan ke pihak ini menggeser
kesetimbangan ke pihak ini.
E. PEMBUATAN AMINA
1. Reaksi substitusi dari Alkil Halida
Ammonia dan amina mengandung pasangan electron
sunyi pada atom nitrogen. Oleh sebab itu, senyawa ini
dapat bertindak sebagai nukleofil dalam reaksi substitusi
nukleofilik dari alkyl halide., reaksi dengan ammonia
menghasilkan garam dari amina primer. Bila garam
amina direaksikan dengan basa akan dibebaskan amina
bebas.
Reaksi alkyl halide dengan amina dan bukan
ammonia akan menmghasilkan amina sekunder, tersier,
atau garam ammonium kuartener tergantung pada amina
yang digunakan.
2. Reduksi dari Senyawa Nitrogen lain
Reduksi dari amida atau nitril dengan litium
aluminum hidrida atau dengan gas hydrogen
menghasilkan amina. Dengan amida, amin primer,
sekunder, atau tersier bisa didapat, tergantung kepada
jumlah substitusi pada amida nitrogen. Dengan nitril,
hanya amina primer dari tipe RCH2NH2 bisa didapat
sebab atom karbon yang terikat ke atom nitrogen hanya
mempunyai satu substituen saja (R) dalam nitril.
LANJUTAN ….
Gugusan nitro dapat juga direduksi menjadi amina
primer. Senyawa nitro aromatic sering dipakai sebab
mudah dibuat dari hidrokarbon aromatic dengan jalan
nitrasi aromatic. Senyawa nitro dapat direduksi oleh
hidrogenasi katalitik atau dengan reduksi logam seperti
besi dengan asam khlorida.
F. REAKSI AMINA
1. Asilasi
Asilasi berarti substitusi dengan suatu gugusan asil.
Asilasi nukleofilik dari suatu amina, dimana aminanya
kehilangan proton mendapatkan gugusan asil,
menghasilkan suatu amida.
Senyawa yang bereaksi dengan amina menghasilkan
amida adalah ester, asam anhidrid, dan asam halide.
Asam halide adalah yang paling reaktif dari ketiganya
Karen asam halide mempunyai gugusan yang
meninggalkan terbaik, sedangkan ester adalah yang
paling kurang reaktif
LANJUTAN…
2. Reaksi dengan Asam Nitrit
Asam nitrit (HONO) dibuat dari natrium (Na+ -NO2) dan
asam HCl yang dingin seperti es.

Asam nitrit mengalami berbagai reaksi dengan berbagai


macam amina. Alkil amina tersier bereaksi dengan asam nitrit
menghasilkan garam amina, seperti terjadi dengan asam apa
saja.
 

 
Aril amina tersier, mengalami reaksi substitusi aromatic
elektrofilik menghasilkan senyawa nitroso, suatu senyawa yang
mengandung guggusan nitroso –N=O
F. PENGGUNAAN AMINA DALAM
SINTESIS
Sintesis senyawa yang mengandung nitrogen
mendapatkan perhatian khusus dari para ahli kimia
organik yang berkecimpung dalam farmakologi dan ilmu
pengetahuan biologis lainnya, karena banyak biomolekul
yang mengandung nitrogen. Sebagian besar reaksi yang
digunakan untuk mensintesis senyawa nitrogen dari
amina .
Banyak reaksi amina adalah hasil serangan
nukleofilik oleh elektron menyendiri dan nitrogen amina.
Amina dapat juga di gunakan sebagai nukleofil dalam
reaksi subtitusi asil nukleofilik.
Sempurna Bukan
Milik Manusia
Melainkan Sang
Pencipta

WASSALAMUALAIKUM

Anda mungkin juga menyukai