Anda di halaman 1dari 14

AMINA

Pendahuluan
Amina adalah senyawa yang mengandung atom trivalen
yang berikatan dengan satu sampai tiga atom hidrogen.
Amina merupakan turunan dari NH3 (Amonia) dengan
mengganti atom hidrogennya dengan gugus organik.
Amina terbagi menjadi 3 golongan yaitu:
1. Amina Primer
Amina primer memiliki gugus –RNH2. Amina primer dapat
dibentuk dari reaksi asam basa reversible (dapat balik) antara garam
etilamonium bromida dengan amonia berlebih. Amonia akan
mengambil satu atom hidrogen dari ion etilamonium, sehingga
terbentuk amina primer. Selain itu amina primer juga dapat dibentuk
dari gugus nitro yang direduksi. Amina primer memiliki aroma sama
seperti amonia
2. Amina Sekunder
Amoina sekunder memiliki gugus –R2NH. Amina sekunder
dapat dibentuk dari reaksi asam basa reversible antara dietilamonium
bromida dengan amonia berlebih. Amonia akan mengambil satu atom
hidrogen dari ion etilamonium sehingga terbentuk amina sekunder
yaitu dietilamina. Amina sekunder memiliki bau amis.
3. Amina Tersier
Amina sekunder memiiliki gugus –R3N. Amina tersier dibentuk
dari reaksi asam basa reversible antara trietil aominum bromida
dengan amonium berlebih. Yang nantinya akan membentuk
trietilamina. Sama seperti amonia sekunder, amonia tersier memiliki
aroma yang amis.
Sifat-Sifat Amina
1. Pada suhu kamar, amina berbobot rendah dan berupa gas atau cairan.
Amina berbobot molekul rendah dapat larut dalam air dan mudah
menguap, Amina primer mudah menguap daripada amina sekunder
dan tersier. Amina yang tidak larut dalam air akanm mudah larut
dalam asam karena akan membentuk garam yang akan memudahkan
untuk larut. Amina bersifata basa lemah dalam laruatan air.
2. Amina merupakan zat yang tidak berwarna.
3. Semakin panjang rantai karbonnya, maka titik didih dan titik
leburnya akan semakin meningkat.
Tata Nama Amina
1. Amina Sederhana
Amin sederhana diberi nama dengan menambahkan nama gugus alkil
yang melekat pada nitrogen dan akhiran amin. Jika gugus NH2 lebih
dari satu, maka diberi imbuhan di-, tri- dan seterusnya.
Untuk sistem penamaan dalam amina dimulai dengan menulis angka
untuk posisi gugus NH2 terlebih dahulu, lalu diikuti nama amino dan
diakhiri dengan nama gugus lain. (x-amino-gugus lain)
Untuk penamaan senyawa cis-trans kata cis atau trans diletakan di
awal, setelah itu disusul oleh penomoran diikuti oleh gugus amino dan
diakhiri dengan gugus lain. (cis, x-amino-gugus lain)
Sedangkan jika terdapat gugus –OH, maka nama gugus alkana
diganti dengan akhian –ol dan gugus NH2 disebut amino. Nama gugus –
OH disebut setelah gugus amino. (x-gugus alkil-amino-gugus OH)
Senyawa dengan gugus amino melekat pada cincin aromatik
diberi nama sebagai turunan anilin atau sistem cincin
aromatiknya.
Pembuatan Amina
1. Aliklasi
Alkilasi (Alkylation, Pengalkilan) adalah jenis reaksi
organik antara Amonia atau amin dengan alkil halida, dan
menghasilkan produk berupa amina tersubtitusi yang lebih
tinggi.
2. Reduksi senyawa nitro aromatik.
Kebanyakan amin aromatik dibuat melalui reduksi senyawa
nitronya, yaitu melalui nitrasi aromatik elektrofilik.

3. reduksi amida dan nitril.


Reaksi Amina
1. Reaksi Amin Dengan Asam Kuat ; Garam – Garam Amin
Amin bereaksi dengan asam kuat membentuk garam
alkilamonium.

Contoh:
H
CH3CH2NH2 + HBr CH3CH2N+-H+Br-
Reaksi antara etilamin dengan Asam bromidaHmenghasilkan etilamonium
bromida
2. Reaksi Amin Dengan Turunan Asam Dalam Pembuatan Amida
Telah diketahui bahwa ester, asam klorida, dan anhidrida
bereaksi dengan amonia menghasilkan amida sederhana.

3. Reaksi antara amin tersier dengan alkil halida


Reaksi antara amin tersier dengan alkil halida primer atau
sekunder akan membentuk garam kuenterner.

(CH3)3N + CH3(CH2)14CH2CL (CH3)3NCH2(CH2)14CH3Cl-


4. Reaksi Amina Dengan Asam Nitrit (Nitrous Acid)
Reaksi amin tersier dengan asam nitrit hasilnya adalah
senyawa nitroso aromatik. Dengan amina sekunder, nitrosasi
(nitrosation) terjadi pada nitrogen, memberikan nitrosamina.
5. Pembentukan Garam Diazonium
Garam diazonium adalah senyawa organik yang diperoleh dari
reaksi suatu amina aromatik primer yang dilarutkan atau
disuspensikan dalam suatu larutan asam mineral dalam air, kemudian
direaksikan dengan kalium nitrit dalam keadaan dingin. Jika ditinjau
dari sudut pandang sintesis senyawa organik, garam diazonium
mempunya arti penting karena dari senyawa tersebut dapat dibuat
berbagai senyawa aromatik. Nitrogen pada ion diazonium dapat
digantikan oleh macam- macam nukleofil.

Anda mungkin juga menyukai