Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME KIMIA ORGANIK

IDENTIFIKASI SENYAWA AMINA

OLEH : MUTIARA INDIRA RAMADHANI

NIM : PO5303332200638

REGULER 1 C

Tk.1 Dlll FARMASI

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

2020/2021
1. Pengertian Amina

Amina adalah senyawa organik yang merupakan turunan dari ammonia. Amina
mengandung atom-atom nitrogen trivalen, yang terikat pada satu atom karbon
atau lebih. Berdasarkan posisi ikatannya amina dikelompokkan menjadi tiga jenis
yaitu RNH2, R2NH atau R3N.

Seperti alkohol,amina bisa diklasifikasikan sebagai primer, sekunder dan tersier.


Meski demikian dasar dari pengkategoriannya berbeda dari alkohol. Alkohol
diklasifikasikan dengan jumlah gugus non hidrogen yang terikat pada kaebon
yang mengandung hidroksil, namun amina diklasifikasikan dengan jumlah gugus
nonhidrogen yang terikat langsung pada atom nitrogen.

2. Tata Nama Amina

Amina sederhana yaitu amina yang mengandung gugus alkil yang sama, secara
trivial diawali oleh nama alkilnya kemudian diakhiri dengan kata amina.

CH3NH2 (CH3)2NH (CH3)3N

metil amina dimetil amina trimetil amina

Secara IUPAC, gugus amina dianggap sebagai substituen. Penomoran bisa


digunakan aturan umum yaitu : dimulai dari salah satu ujung rantai C terpanjang
yang paling dekat dengan gugus yang paling dekat dengan gugus substituen,
dalam hal ini gugus amina. Penamaan secara IUPAC dimulai dari nomor dimana
gugus amina terikat, diikuti kata amina dan diakhiri nama alkana sebagai rantai
induk.

3. Jenis-Jenis Amina

Terdapat tiga jenis amina sesuai dengan jumlah atom H yang dapat digantikan
oleh gugus alkil, yaitu amina primer (R–NH2), amina sekunder (R2–NH), dan amina
tersier (R3–N).
a. Untuk amina primer (R-NH2) yang merupakan gugus fungsi yang namanya
diambil dari rantai alkana yang mendapatkan imbuhan "-amina"
(contoh:CH3NH2 Metil amina). Jika dibutuhkan, maka posisi berikatan juga
diberi imbuhan: CH3CH2CH2NH2 1-propanamina, CH3CHNH2CH3 2-
propanamina. Imbuhan di depan adalah "amino-".
b. Untuk amina sekunder (rumus umum R-NH-R), rantai karbon terpanjang akan
terhubung dengan atom nitrogen dan menjadi nama utama amina tersebut,
rantai yang lainnya dinamai dengan gugus alkil, lokasi gugus yang berikatan
dengan gugus fungsi diberi huruf miring N: CH3NHCH2CH3 disebut dengan N-
methiletanamida.
c. Untuk amina tersier (R-NR-R) juga dinamai mirip:
CH3CH2N(CH3)CH2CH2CH3 disebut N-etil-N-metilpropanamida. Juga, nama
gugus alkil diurutkan sesuai alfabet.

4. Sifat Fisik Amina

Alkilamina berbobot molekul rendah adalah gas atau cair pada suhu kamar. Di-
dan Tri-etilamin serta amina primer yang memiliki tiga sampai sepuluh atom
karbon adalah cairan, amina yang lebih kecil jumlah atom karbonnya adalah gas.

Amina dengan jumlah atom karbon dibawah enam biasanya larut dalam air
akibat adanya interaksi ikatan hidrogen. Amine tersier tidak memiliki atom
hidrogen karena itu tidak terjadi ikatan hidrogen antara air dengannya atau
dengan amina tersier lainnya. Konsekuensinya titik didihnya lebih rendah
disbanding amina primer atau sekunder. Salah satu sifat yang paling dikenal dari
amina berbobot molekul rendah adalah aromanya yang tidak menyenangkan.
Kebanyakan bahan yang membusuk terutama organ yang mengandung protein
tinggi menghasilkan amina. Bagian dari aroma tumbuhan yang mati, rumah
penyimpanan daging, dan bagian pengolahan limbah semuanya adalah amina.

5. Pembuatan Amina
a) Pembuatan amina primer.
b) Pembuatan amina sekunder.
c) Pembuatan amina tersier.
6. Kebasaan Amina

Larutan ammonia dalam air adalah basa, mereka dikenal dengan ammonia berair
atau anmonia hidroksida. Sebagai tambahan pengikatan terhadap hidrogen,
nitrogen pada ammonia juga memiliki pasangan electron tak berikatan yang
dapat digunakan untuk ikatan tambahan. Dalam larutan berair, molekul air
mendonasi sebuah proton terhadap molekul ammonia yang menghasilkan
pembentukan ion ammonium dan ion hidroksida.

7. Kegunaan Amina

Senyawa amina memiliki kegunaan yang luas dalam kehidupan yaitu dapat
berguna sebagai pencegah korosif,bakterisida,fungisida,bahan pemflotasi dan
pengemulsi.

Anda mungkin juga menyukai