PENDAHULUAN
Karbon,hydrogen dan oksigen merupakan unsure yang paling lazim terdapat dalam system
kehidupan.Nitrogen merupakan unsure ke empat.Nitrogen dijumpai dalam protein,dan asam
nukleat,maupun dalam banyak senyawa lain yang terdapat baik dalam tumbuhan ,maupun hewan.dalam
bab ini,akan dibahas amina,senyawa organic yang mengandung atom-atom nitrogen trivalent,yang
terikat pada satu atom karbon atau lebih : R-NH2,R2NH atau R3N.
Amina tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan,dan banyak amina mempunyai kereaktivan
fali.misalnya dua dari stimulant alamiah tubuh dari system saraf simpatetik (melawan atau melarikan
diri)adalah merepinafrina dan epinafrina.
Baik norepinafrina maupun epinafrina adalah dua fenil etil amina.Sejumlah dua fenil etil amina
lain bertindak terhadap reseptor-reseptor simpatetik.Senyawa senyawa ini dirujuk sebagai amina
simpatomimetik karena senyawa senyawa ini,sampai batas tertentu,meniru kerja faali norepinafrina dan
epinafrina.
Sebelum tahun masehi,senyawa efedrina di extrak dari tanaman mahuanjg di tiongkok dan
digunakan sebagai obat.sekarang,senyawa ini merupakan obat peluruh dahak yang aktiv dalam obat
tetes hidung dan obat flu.efedrin menyebabkan menyusutnya membrane hidung, yang membengkak
dan menghampat keluarnya lendir hidung.
1.2. Tujuan.
PEMBAHASAN
A. Amina
I. Pengertian
Amina adalah senyawa organic yang mengandung atom nitrogen trivalent yang mengandung atom
nitrogen trivalen yang berkaitan dengan satu atau dua atau tiga atom karbon, dimana amina juga
merupakan suatu senyawa yang mengandung gugusan amino (-NH2, - NHR, atau NH2). Gugusan amino
mengandung nitrogen terikat, kepada satu sampai tiga atom karbon (tetapi bukan gugusan karbonil).
Apabila salah satu karbon yang terikat pada atom nitrogen adalah karbonil, senyawanya adalah amida,
bukan amina.
Di antara sejumlah golongan senyawa organic yang memiliki sifat basa, yang terpenting adalah amina. Di
samping itu sejumlah amina memiliki keaktifan faali (fisiologis), misalnya efedrina berkhasiat sebagai
peluruh dahak, meskalina yang dapat mengakibatkan seseorang berhalusinasi, dan amfetamina yang
mempunyai efek stimulant. Kelompok senyawa alkaloid yang berasal dari tumbuhan secara kimia juga
meripakan bagian dari golongan basa organic amina.
B. Struktur
Amina merupakan senyawa organik yang terpenting dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki urutan
yang paling penting dalam senyawa organik, oleh karena itu amina tidak terlepas dari semua unsur
organik yang lain. Oleh karena itu sifat-sifat yang di pelajari dalam senyawa amina akan sangat
membantu dalam memahami aspek kimiawi kelompok alkoid yang mempunyai peran pentig dalam
pembuatan obat-obat sinetik dewasa ini.
C. Tata Nama
Amina diberi nama dalam beberapa cara. Biasanya, senyawa tersebut diberikan awalan "amino-" atau
akhiran: ".-Amina" Awalan "N-" menunjukkan substitusi pada atom nitrogen. Suatu senyawa organik
dengan gugus amino beberapa disebut diamina, triamine, tetraamine dan sebagainya.
Nama sistematik untuk amina alifatik primer diberikan dengan cara seperti nama sistematik alkohol,
monohidroksi akhiran a dalam nama alkana induknya diganti oleh kata amina.
Contoh :
H3C-CH-CH3
2-propanamina
3-pentanamina.
Untuk amina sekunder dan tersier yang asimetrik (gugus yang terikat pada atom N tidak sama), lazimnya
diberi nama dengan menganggapnya sebagai amina primer yang tersubtitusi pada atom N. Dalam hal ini
berlaku ketentuan bahwa gugus sustituen yang lebih besar dianggap sebagai amina induk, sedangkan
gugus subtituen yang lebih kecil lokasinya ditunjukkan dengan cara menggunakan awalan N (yang berarti
terikat pada atom N).
Nama trivial untuk sebagian besar amina adalah dengan menyebutkan gugus-gugus alkil/aril yang terikat
pada atom N dengan ketentuan bahwa urutan penulisannya harus memperhatikan urutan abjad huruf
terdepan dalam nama gugus alkil/aril kemudian ditambahkan kata amina di belakang nama gugus-gugus
tersebut.
Contoh :
CH3
CH3NH2CHCNH2
CH3
Metilamina tersier-butilamina
D. Klasifikasi
Amina digolongkan menjadi amina primer (RNH2), sekunder (R2NH), atau tersier (R3N), tergantung
kepada jumlah atom karbon yang terikat pada atom nitrogen (bukan pada atom karbon, seperti pada
alkohol)
CH3
CH-NH2-CH3-C-NH2-NH2
CH3
NH2
CH3
CH N CH3 N
CNH
CH3
E. Reaksi-Reaksi Amina
1. Amina alifatik primer dengan HNO2 menghasilkanalkohol disertai pembebasan gas N2 menurut
persamaan reaksi di bawah ini :
CH2CH3
Contoh :
HN=O
N + HNO2 N + H2O
CH3 CH3
N-metilanilina N-metilnitrosoanilina
3. Amina alifatik/aromatik dengan HNO2 memberikan hasil reaksi yang ditentukkan oleh jenus amina
tersier yang digunakan. Pada amina alifatik/aromatik tersier reaksinya dengan HNO2 mengakibatkan
terjadinya sustitusi cincin aromatik oleh gugus NO seperti contoh dibawah ini :
CH3CH2
N + HNO2 N + H2O
CH3 CH3
4. Amina aromatik primer jika direaksikan dengan HNO2 pada suhu 0C menghasilkan garam diazonium
Contoh: :
NH2+HNO2+HCl N= : Cl + 2H2O
Contoh :
Dietilamonium klorida
G. Pembuatan Amina
Ada dua jalan umum untuk pembentukan amina yaitu subtitusi dan reduksi.
Reaksi alkil halida dengan amina dan bukan amonia akan menghasilkan amin sekunder, tersier, atau
garam amonium kuarterner, tergantung pada amina yang digunakan.
Reduksi dari amida atau nitril dengan litium aluminium hidrida atau dengan gas hidrogen (hidrogenasi
katalitik) menghasilkan amina.
Dengan amida, amin primer, sekunder, atau tersier bisa didapat, tergantung kepada jumlah substitusi
pada amida nitrogen.
Nitril 1amina.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, Ralph J. dan Fessenden, Joan S. 1997. Kimia Organik. Jakarta : Binarupa Aksara.
Hard, Harold, dkk. 2003, Kimia Organik Edisi Kesebelas. Jakarta : Erlangga.
Lestari, S. 2004. Mengurai Susunan Periodik Unsur Kimia. Jakarta : Kawan Pustaka.