Anda di halaman 1dari 24

PROTEIN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Protein merupakan polimer alam yang tersusun dari beberapa
macam asam amino melalui ikatan peptide. Protein pula terbagi tiga
macam yaitu protein primer, protein skendur, protein tersier. Serta
asma amino merupakan senyawa organic yang mengandung gugus
amino dan gugus asam.
Protein memiliki umumnya larut jika dilarutkan di dalam air,
garam, asam, basa, dan pelarut-pelarut organik seperti etanol,
kloroform, dan eter. Protein dapat mengalami denaturasi yaitu
perubahan dan perusakan yang terjadi pada struktur protein dan
dapat mengalami koagulasi yaitu penggumpalan yang terjadi pada
molekul protein yang biasanya diawali dengan terjadinya denaturasi.
Protein mempunyai molekul besar dengan bobot molekul
bervariasi antara 5000 sampai jutaan. Protein ini bervariasi sesuai
strukturnya. Struktur itu ditentukan oleh jenis, jumlah, dan urutan
asam aminonya. Dengan cara hidrolisis oleh asam atau
enzim,protein akan menghasilkan asam-asam amino. Protein mudah
dipengaruhi oleh suhu tinggi,pH, dan pelarut organik.
Asam amino yang meupakan monomer (satuan pembentuk)
proten amino adalah suatu senyawa yang mempunyai dua gugus
fungsi yaitu gugus amino dan gugus karboksil. Pada asam amino,
gugus aino terikat atom karbon yang berdekatan dengan gugus
karboksil (C – α) atau dapat dikatakan juga bahwa gugus amina dan
gugus karboksil dalam asam amino terikat pada atom karbon yang
sama.
Beberapa protein merupakan komponen utama dari jaringan
struktur (otot, kulit, kuku, rambut). Protein lain mengangkut molekul
dari satu bagian ke bagian lain dalam makhluk hidup. Masih ada lagi
yang bertindak sebagai katalis dalam banyak reaksi biologis yang

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN
diperlukan untuk mempertahankan hidup. Ada protein mudah larut
dalam air, tetapi ada pula yang sukar larut dalam air. Pada
percobaan kali ini akan dibuktikan apakah suhu, keasaman/pH dan
garam-garam organic atau anorganik dapat memengaruhi sifat-sifat
protein, misalnya struktur dan kelarutannya.

1.2. Maksud Percobaan


Maksud dari praktikum ini adalah untuk mengenal beberapa
siat protein berdasarkan reaksi kimia.

1.3. Tujuan Percobaan


Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan
memahami reaksi uji terhadap asam amino dan protein dari sampel
(telur ayam ras), dan susu (susu beruang) serta mengidentifikasi
rekasi-reaksi spesifik asam amino dan protein.

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Umum


Molekul protein mengandung unsur-unsur C, H, O, dan unsur
khusus yang terdapat di dalam protein dan tidak terdapat di dalam
molekul karbohidrat dan lemak ialah nitrogen (N). Bahkan dalam
analisa bahan makanan dianggap bahwa semua N berasal dari
protein, suatu hal yang tidak benar. Unsur nitrogen ini di dalam
makanan mungkin berasal pula dari ikatan organik lain yang bukan
jenis protein, misalnya urea dan berbagai ikatan amino, yang
terdapat dalam jarinan tumbuhan. Nitrogen yang berasal dari ikatan
yang bukan protein, disebut non protein nitrogen (NPN), sebagai
lawan dari protein nitrogen (PN), yang total yaitu semua nitrogen
yang terdapat di dalam contoh bahan makanan yang diperiksa
(Winarno, 1987).
Asam amino yang merupakan monomer protein amino adalah
suatu senyawa yang mempunyai dua gugus fungsi yaitu amina dan
hidroksil. Pada gugus amina terikat pada atom karbon yang
berdekatan dengan gugus karboksil dalam asam amina terdapat
dalam atom karbon yang sama (Wirahadi, 1989).
Asam amino yang meupakan monomer (satuan pembentuk)
proten amino adalah suatu senyawa yang mempunyai dua gugus
fungsi yaitu gugus amino dan gugus karboksil. Pada asam amino,
gugus aino terikat atom karbon yang berdekatan dengan gugus
karboksil (C – α) atau dapat dikatakan juga bahwa gugus amina dan
gugus karboksil dalam asam amino terikat pada atom karbon yang
sama (Tim dosen kimia, 2004).
Suatu asam amino dapat diikat sebagai bagian struktur protein
dan membetuk banyak sifat fisisnya. Asam amino sering dikatakan
suatu senyawa sederhana yang mengandung gugus karboksil dan
gugus asam amina, dimana suatu asam alfa amino dan terikat pada

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN
gugus asam amino dan terikat pada atom karbon (Sudarmadji,
2004).
Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting
bagi tubuh, karena zat ini di samping berfungsi sebagai bahan bakar
dalam tubuh kita juga berfungsi sebagai zat pembangun dan
pengatur. Protein adalah sumber asam-asam amino yang
mengandung unsur-unsur Karbon sebanyak 50%, Hidrogen 7%,
Oksigen 23% dan Nitrogen 16%. Yang tidak dimiliki oleh lemak atau
karbohidrat. Molekul protein mengandung pula fosfor sebanyak 0-
3%, belerang 0-3%, dan ada jenis protein yang mengandung unsur
logam seperti besi dan tembaga (Winarno, 2004).
Protein mempunyai molekul besar dengan bobot molekul
bervariasi antara 5000 sampai jutaan. Protein ini bervariasi sesuai
strukturnya. Struktur itu ditentukan oleh jenis, jumlah, dan urutan
asam aminonya. Dengan cara hidrolisis oleh asam atau
enzim,protein akan menghasilkan asam-asam amino. Protein mudah
dipengaruhi oleh suhu tinggi, pH, dan pelarut organik (Sudarmadji,
2004)
Molekul protein berukuran lebih besar dibanding karbohidrat
dan kipida. Molekul protein terdiri dari ribuan atom. Satuan dasar
penyusun protein adal asam amino (Winarno, 2004).
Pada umumnya asam amino di isolasi dari protein hidroksilat
merupakan asam alfa amino yaitu gugus karboksil dan amino terikat
pada atom karbon yang sama. Yang membedakan satu asam amino
dengan yang lain adalah rantai cabang atau gugus R-nya. R-berkisar
dari satu atom hydrogen (H) sebagaimana terdapat pada asam
amino sedrhana glisin ke ranati karbon yang lebih panjang, yaitu
hingga tujuh atom karbon (Fessenden, 1997).
Asam amino terdiri atas atom karbon yang terikat pada satu
gugus hidroksil (-COOH), satu gugus amino (-NH 2), satu atom
hydrogen (-H) dan satu gugus radikal (-R) atau rantai cabang. Pada
Muhammad Yunus Saredda
150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN
umumnya asam amino yang di isolasi dari protein hidroksilat
merupakan alfa-asam amino, yaitu gugus hidroksil dan amino terikat
pada atom karbon yang sama. Tumbuh-tumbuhan dan hewan dapat
mensintesis protein yaitu tumbuh-tumbuhan dari nitrogen yang
tersedia di tanah, sedangkan hewan bersal dari asam amino satu
sama lain di namakn ikatan peptide (Nurmaya, 2009).
Hampir semua asam amino mempunyai fungsi khusus.
Triptofan adalah precursor vitamin niasin dan pangantar sraf
serotonin. Metionin memberikan gugus metal guna sintesis kolin dan
kreatinin. Disamping itu metionin merupakan prekusor sistein dan
ikatan mengandung sulfur lain. Fenilalanin adalah prekusor tirosin
dan bersama membentuk tiroksin dan epinerfin (Tim dosen kimia,
2004).

2.2 Prosedur Kerja (Anonim, 2015)


1. Kelarutan Protein
a. Isi 4 buah tabung reaksi masing-masing dengan 3 ml larutan
putih telur
b. Kedalam tabung reaksi yang pertama tambahkan 3 ml air.
c. Kedalam tabung reaksi kedua tambahkan 3 ml larutan NaOH
2 M.
d. Kedalam tabung reaksi ketiga tambahkan 3 ml larutan Na 2CO3
0,1 M.
e. Kedalam tabung reaksi keempat tambahkan 3 ml HCl 0,1 M.
f. Amati perubahan-perubahan yang terjadi.
2. Koagulasi Protein
a. Isi tabung reaksi dengan 3 ml larutan putih telur.
b. Tambahkan 2 ml larutan (HNO3) 2 M. Amati perubahan yang
terjadi.
c. Panaskan tabung reaksi perlahan-perlahan.
d. Dinginkan dan tambahkan 5 ml larutan NaOH 2 M.

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN
e. Amati perubahan yang terjadi.
3. Reaksi dengan ion-ion logam
a. Isi tabung reaksi masing-masing 3 ml larutan putih telur (1:1)
b. Ke dalam tabung reaksi pertama tambahkan beberapa tetes
larutan AgNo3 0,1 M dan amati perubahan yang terjadi.
c. Kedalam tabung reaksi kedua tambahkan beberapa tetes
larutan CuSO4 0,1 M dan amati perubahan yang terjadi.
d. Kedalam tabung reaksi ketiga tambahkan beberapa tetes
larutan NaCl 0,1 M dan amati perubahan yang terjadi.
e. Kedalam tabung reaksi yang keempat tambahkan beberapa
tetes larutan FeCl3 0,1 M dan amati perubahan yang terjadi.
f. Kedalam tabung reaksi kelima tambahkan beberapa tetes
larutan Pb(NO3)2 0,1 m dan amati perubahan yang terjadi.

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN
BAB 3 METODE KERJA

3.1. Alat yang Dipakai


Pada praktikum ini, alat yang digunakan yaitu gegep, gelas ukur
10 ml, lampu spritus, pipet ukur, tabung reaksi.

3.2. Bahan yang Dipakai


Aquades, larutan AgNO3 0,1 M, larutan CuSO4 0,1 M, larutan FeCl 3
0,1 M, larutan HCl 0,1 M, larutan HNO 3 2 M, larutan NaOH 2 M, larutan
NaCl 0,1 M, larutan Na2CO3 0,1 M, larutan Pb(NO3)2, larutan putih telur
(telur ayam ras), Susu (susu beruang).

3.3. Cara Kerja


1. Kelarutan Protein
Isi 4 buah tabung reaksi masing-masing dengan 3 ml larutan
putih telur Kedalam tabung reaksi yang pertama tambahkan 3 ml
air. Kedalam tabung reaksi kedua tambahkan 3 ml larutan NaOH 2
M. Kedalam tabung reaksi ketiga tambahkan 3 ml larutan Na 2CO3
0,1 M. Kedalam tabung reaksi keempat tambahkan 3 ml HCl 0,1
M. Amati perubahan-perubahan yang terjadi.
2. Koagulasi Protein
Isi tabung reaksi dengan 3 ml larutan putih telur. Tambahkan
2 ml larutan (HNO3) 2 M. Amati perubahan yang terjadi. Panaskan
tabung reaksi perlahan-perlahan. Dinginkan dan tambahkan 5 ml
larutan NaOH 2 M. Amati perubahan yang terjadi.
3. Reaksi dengan ion-ion logam
Isi tabung reaksi masing-masing 3 ml larutan putih telur (1:1).
Ke dalam tabung reaksi pertama tambahkan beberapa tetes
larutan AgNo3 0,1 M dan amati perubahan yang terjadi. Kedalam
tabung reaksi kedua tambahkan beberapa tetes larutan CuSO 4 0,1
M dan amati perubahan yang terjadi. Kedalam tabung reaksi
ketiga tambahkan beberapa tetes larutan NaCl 0,1 M dan amati

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN
perubahan yang terjadi. Kedalam tabung reaksi yang keempat
tambahkan beberapa tetes larutan FeCl 3 0,1 M dan amati
perubahan yang terjadi. Kedalam tabung reaksi kelima tambahkan
beberapa tetes larutan Pb(NO3)2 0,1 m dan amati perubahan yang
terjadi.

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN
BAB 4 HASIL PRAKTIKUM

4.1 Hasil Praktikum


A. Tabel Hasil Reaksi
1. Kelarutan protein

Pengamatan
Pelarut
Putih Telur Susu

1. Air Tidak Larut Larut

2. Larutan NaOH Larut Larut

3. Larutan Na2CO3 Larut Larut

4. Larutan HCl Larut Larut

2. Koagulasi protein

Pengamatan
Pelarut
Putih Telur Susu

1. Sebelum Terkoagulasi Terjadi


dipanaskan HNO3 Koagulasi

2. Setelah Terdenaturasi Larut


dipanaskan

3. Pada bagian Larut, kuning


bawah tabung bening
reaksi

4. Pada bagian Terdapat


atas tabun reaksi gumpalan
Dinginkan + NaOH

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN
3. Reaksi dengan ion-ion logam

Pengamatan
Pelarut
Putih Telur Susu

Bening Putih Tidak


AgNO3 bening mengalami
perubahan

Bening Hijau
CuSO4 Putih abu-abu
Kotor

Bening Lebih Tidak


NaCl Bening mengalami
perubahan

Bening Merah
FeCl3 Putih Kotor
Bata

Bening Putih Tidak


Pb(NO3)2 Tulang mengalami
perubahan

B. Reaksi
1. Kelarutan Protein

a). Kelarutandalam air

H O H O H O H O H O H O
+ _
H 2N -C -C -N -C -C -N -C -C -O H + H 2O N H 3-C -C -N -C -C -N -C -C -O

R H R H R R H R H R

b). KelarutandalamNaOH

H O H O H O H O H O H O
+
H 2N -C -C -N -C -C -N -C -C -O H + N a O H N H 3-C -C -N -C -C -N -C -C -O N a + H 2O

R H R H R R H R H R

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN
c). Kelarutandalam Na2CO3

H O H O H O H O H O H O

2 H 2N -C -C -N -C -C -N -C -C -O H + N a 2C O 3 2 H 2N -C -C -N -C -C -N -C -C -O N a + H 2C O 3

R H R H R R H R H R

d). KelarutandalamHCl

H O H O H O HO H O H O
+ _
H 2N -C -C -N -C -C -N -C -C -O H + H c l N H 3-C -C -N -C -C -N -C -C -O H + C l + H 2O

R H R H R R H R HR
2. Koagulasi Protein

a). Reaksi albumin + HNO3

H O H O H O H O H O H O

H 2N -C -C -N -C -C -N -C -C -O H + H N O 3
+
N H 3-C -C -N -C -C -N -C -C -O H + N o3 _

R H R H R R H R H R

b). Reaksi albumin + HNO3 + NaOH

HO HO HO HO HO HO

N H 3-C -C -N -C -C -N -C -C -O H + N o 3 + N a O H N H 3-C -C -N -C -C -N -C -C -O + N a N o 3 + H 2O
+ _ + _ _

R H R HR R H R HR

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN
3. Reaksidengan ion-ion logam

a). Reaksidengan AgNO3

H O H O H O H O H O H O

H 2N -C -C -N -C -C -N -C -C -O H + A g N O 3 H 2N -C -C -N -C -C -N -C -C -O A g + 2 H 2O

R H R H R R H R H R

b). Reaksidengan CuSO4

H O H O H O

H 2N -C -C -N -C -C -N -C -C
H O H O H O O
R H R H R
H 2N -C -C -N -C -C -N -C -C -O H + C u S O 4 Cu + 2 H N O 3
H O H O H
O
R H R H R
H 2N -C -C -N -C -C -N -C -C

R H R H R O

c). ReaksidenganNaCl

HO HO HO HO HO HO

H2N-C-C-N-C-C-N-C-C-OH + NaCl H2N-C-C-N-C-C-N-C-C-ONa + H cl

R H R N
HR R H R N
HR

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN
d). Reaksidengan FeCL3
H O H O H O

H 2N -C -C -N -C -C -N -C -C

R H R H R
O
H O H O H O H O H O H O

H 2N -C -C -N -C -C -N -C -C -O H + F e C l3 H 2N -C -C -N -C -C -N -C -C O Fe + 3H C l

R H R H R R H R H R
O
H O H O H

H 2N -C -C -N -C -C -N -C -C

e). ReaksidenganPb(NO3)2

H O H O H O

H 2N -C -C -N -C -C -N -C -C
H O H O H O O
R H R H R
H 2N -C -C -N -C -C -N -C -C -O H + P b (N O 3)2 Pb + 2H N O 3
H O H O H
O
R H R H R
H 2N -C -C -N -C -C -N -C -C

R H R H R O

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN
4.2. Pembahasan
Protein adalah molekul organic yang terbanyak didalam sel.
Lebih dari 50% berat kering sel terdiri atas protein. Selain itu, protein
adalah biomomekul yang sesungguhnya, karena senyawa ini
menjalankan berbagai fungsi dasar kehidupan.
Beberapa protein merupakan komponen utama dari jaringan
struktur (otot, kulit, kuku, rambut). Protein lain mengangkut molekul
dari satu bagian ke bagian lain dalam makhluk hidup. Masih ada lagi
yang bertindak sebagai katalis dalam banyak reaksi biologis yang
diperlukan untuk mempertahankan hidup. Ada protein mudah larut
dalam air, tetapi ada pula yang sukar larut dalam air. Pada
percobaan kali ini akan dibuktikan apakah suhu, keasaman/pH dan
garam-garam organic atau anorganik dapat memengaruhi sifat-sifat
protein, misalnya struktur dan kelarutannya.
Pada percoban reaksi uji protein dilakukan dengan cara tes
biuret karena tes ini merupakan salah satu cara untuk
mengidentifikasi protein. Dalam larutan basa Biuret memberikan
warna hijau dengan CuSO4, karena terbentuk kompleks Cu ++ dengan
gugus CO dan gugus NH dari rantai peptide dalam suasana basa,
jika larutan berada dalam suasana basa kuat ditambahkan larutan
CuSO4 akan menjadi warna merah ungu.
Pada percobaan pengendapan dengan logam, digunakan
putih telur, dimana putih telur digunakan sebagai antidotum atau anti
racun, dimana logam-logam berat yang beracundapat mengendap
bersama protein, sedangkan pH telur mengandung protein sehingga
digunakan sebagai antidotum atau anti racun.
Pada percobaan pengendapan dengan alkohol membuktikan
bahwa dengan penambahan pelarut organik seperti aseton atau
alkohol dalam protein dapat menurunkan kelarutan protein. Hal ini
disebabkan karena kelarutan protein tergantung pada kedudukan

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN
dan distribusi dari gugus hidrofil polar dan hidropob polar didalam
molekul, sehingga menghasilkan protein yang dipole.
Pada percobaan dengan reaksi-reaksi pengendapan
dilakukan dua metode yaitu termokoagulasi yang dilakukan dengan
cara memanaskan larutan protein yang sudah ditetesi NaOH. Pada
percoban ini didapat bahwa pada pemanasan pada suhu tinggi dapat
menyebabkan protein akan terdenaturasi dan ditambahkan NaOH
pada percobaan ini untuk menetralkan pH dari telur yang dipakai.
Adapaun apikasi percobaan ini dalam bidang farmasi yaitu
dalam hal pembuatan suatu sediaan obat yang mengandung gugus
asam amino dan mengetahui senyawa-senyawa apa saja yang
mengandung gugus asam amino.

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN
BAB 5 PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan ini diperoleh kesimpulan :
1. Kelarutan Protein
Protein yang terdapat dalam putih telur tidak dapat larut
dalam air dan sedangakan HCl, NaOH dan Na 2CO3 larut dalam
protein.
Protein yang terdapat dalam susu dapat larut dalam air, HCl,
NaOH, HNO3-.

2. Koagulasi Protein
Protein yang terdapat dalam putih telur dapat terkoagulasi
oleh penambahan senyawa asam dan senyawa basa dan dengan
adanya pemanasan.
Sedangkan pada susu terjadi koagulasi pula oleh
penambahan senyawa asam dan senyawa basa dan dengan
adanya pemanasan.

3. Reaksi dengan ion-ion logam


Protein yang terdapat dalam putih telur dapat mengalami
perubahan warna oleh logam-logam berat seperti AgNO 3 berwarna
putih bening, CuSO4 berwarna hijau kotor, NaCl berwarna lebih
bening, FeCl3 berwarna merah bata dan Pb(NO3)2 berwarna putih
tulang.
Protein yang terdapat pada susu dapat pulah mengalami
perubahan warna dan ada pula tidak mengalami perubahan seperti
AgNO3 tidak mengalami perubahan, CuSO 4 berwarna putih abu-
abu, NaCl tidak mengalami perubahan, FeCl 3 berwarna putih kotor
dan Pb(NO3)2 tidak mengalami perubahan.

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN
5.2 SARAN
Saran dalam praktikum ini sebaiknya bahan yang disiapkan
sesuai yang dibutuhkan dalam praktikum, dan semua bahannya
lengkap.

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN
DAFTAR PUSTAKA

Anonym., 2015., Penuntun dan Laporan Praktikum Kimia Organik.


Universitas Muslim Indonesia : Makassar

Fessenden. Ralph J dan Fessenden. Joan S., (1997)., Dasar-dasar


Kimia Organik ., Binarupa Aksara : Jakarta

Nurmaya Effendi.S.Si.Apt.. 2009. Kimia Organik : Makassar

Sudarmadji.,2004., Analisa Bahan Makanan dan Pertanian., UGM


Press., Jogjakarta.

Winarno. F.G., (2004)., Kimia Pangan dan Gizi., PT. Gramedia Pustaka
Utama : Jakarta.

Wirahadi Kusumah.,1989.,Biokimia Protein Enzim dan Asam Nukleat.,


ITB : Bandung.

Tim Dosen Kimia Unhas., 2004., Kimia Oeganik., Universitas Hasanuddin:


Makassar

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN
Lampiran

1. SKEMA KERJA

A. Kelarutan Protein

siapkan 4 buah tabung reaksi

Masing-masing tabung di isi 3ml


larturan putih terul

Tabung 1 diisi 3 ml air


Tabung 2 diisi 3ml NaOH 2M
Tabung ke 3 diisi 3ml Na2CO3
Tabung ke 4 diisi 3 ml HCL

Amati perubahan yang


terjadi

Ulangi cara di atas dengan


Menggunakan Susu

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN
B. Koagulasi Protein

Siapkan tabung reaksi

Tambahkan 2ml larutan HNO3

Amati perubahan yang terjadi

Panaskan tabung reaksi

Dinginkan dan tambahkan


5ml NaOH

Amati perubahan yang terjadi

Ulangi cara di atas dengan


Menggunakan Susu

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN
C. Reaksi Dengan Ion-Ion Logam

Siapkan 6 buah tabung reaksi

Masing-masing tabung berisi


larutan putih telur 1:1
Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5
Diisi AgNO3 Diisi CuSO4 Diisi NaCl Diisi FeCl3 Diisi Pb(NO3)2
3ml 3 ml 3 ml 3 ml 3 ml
Amati perubahan yang
terjadi

Ulangi cara di atas dengan mengganti


Putih telur menjadi susu

2. GAMBAR

1. Kelarutan Protein

a. Dengan putih telur

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN

b. Dengan Susu

2. Koagulasi Protein

a. Dengan susu

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN

b. Dengan putih telur

3. Reaksi dengan ion-ion logam

a. Dengan Susu

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin
PROTEIN

b. Dengan Putih telur

Muhammad Yunus Saredda


150 2014 0120 Jahiria Ipaenin

Anda mungkin juga menyukai