E-mail : grahmaningsih@gmail.com
Abstrak
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui cara mensintesis asam p-nitrosalisilat dari asam salisilat dan
kalsium nitrat dengan bantuan asam asetat glasial, mengetahui prinsip dari reaksi subtitusi aromatik elektrofilik
dan mengetahui tentang mekanisme yang terjadi dalam reaksi tersebut. Reaksi substitusi aromatik elektrofilik
adalah reaksi pengganti gugusan pada senyawa aromatik antara suatu ion elektrofil yang bermuatan positif
dengan atom hidrogen yang berikatan dengan inti benzena. Dalam percobaan ini terjadi reaksi subtitusi aromatik
yang terjadi adalah nitrasi asam salisilat yaitu terjadi reaksi subtitusi atom H pada benzena dengan gugus
nitro. Pada percobaan ini didapatkan massa asam p-nitrosalisat sebesar 0,24 gram dengan kesalahan relatif
sebesar 81,79% dan yield sebesar 18,20%.
Kata kunci: subtitusi aromatik elektrofilik, asam salisilat, kalsium nitrat tetrahidrat, asam asetat glasial, asam
p-nitrosalisilat
Abstact
This experiment aims to determine how to synthesize p-nitrosalisilat acid from salicylic acid and calcium nitrate
with the help of glacial acetic acid, knowing the principles of electrophilic aromatic substitution reaction and
learn about the mechanisms involved in the reaction. Electrophilic aromatic substitution reaction is a reaction to
the replacement clusters of aromatic compounds between an electrophile positively charged ions with hydrogen
atoms bonded to the benzene nucleus. In this experiment happen aromatic substitution reaction that occurs is the
nitration of salicylic acid which occurred substitution reaction of H atoms on the benzene with nitro groups. In
this experiment acid obtained p-nitrosalisat mass of 0,24 grams with a relative error of 81,79 % and % yield of
18,20%.
Keywords: electrophilic aromatic subtitution, salysilic acid, calcium nitrate tetrahydrate, acetate acid glacial, p-
nitrosalysilic acid
1. PENDAHULUAN
Reaksi subtitusi terjadi pergantian gugus fungsional pada suatu senyawa dengan gugus fungsional lain.
Percobaan sintesis pembuatan asam p-nitrosalisilat ini menggunakan reaksi subtitusi aromatik elektrofilik,
khususnya nitrasi untuk menghasilkan produk asam p-nitrosalisilat. Tujuan dari percobaan ini adalah
menghasilkan asam p-nitrosalisilat dengan mereaksikan asam salisilat dengan kalsium karbonat dalam suasana
asam dengan prinsipnya adalah reaksi subtitusi aromatik elektrofilik. Selain itu, percobaan ini juga bertujuan
untuk mengetahui prinsip reaksi subtitusi aromatik elektrofilik beserta mekanisme dari reaksi sintesis asam p-
nitrosalisilat.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Substitusi Aromatic Elektrofilik
Reaksi substitusi adalah suatu reaksi penggantian gugus fungsional pada senyawa kimia tertentu dengan gugus
fungsional yang lain. Subtitusi pada benzene dipengaruhi oleh subtituen awal yang ada dalam benzene tersebut.
Hal ini menyebabkan naiknya atau turunnya rapatan electron yang ada pada benzene yang menyebabkan
perbedaan posisi subtitusi. Berdasarkan atom yang terikat langsung pada benzena terdapat 2 tipe pengarah pada
subtitusi tersebut yakni:
1. Pengarah ortho para : biasanya gugus fungsi yang lebih electronegative dari karbon. Selain itu, atom
yang ada pada gugus fungsi yang terikat langsung pada benzene ini memiliki electron bebas (lone pair)
2
2. Pengarah meta : biasanya memiliki atom yang memiliki kerapatan electron lebih rendah (parsial positif)
dalam gugus fungsi yang terikat langsung dengan karbon yang ada dalam benzene. (Smith, 2009).
Reaksi substitusi elektrofilik aromatik adalah reaksi pengganti gugusan pada senyawa aromatik antara
suatu ion elektrofil yang bermuatan positif dengan atom hidrogen yang berikatan dengan inti benzena. Reaksi
yang paling utama dari senyawa aromatik adalah reaksi subtitusi aromatik elektrofilik yang digambarkan sebagai
(E+) yang akan bereaksi dengan cincin aromatik dengan menggantikan 1 atom hydrogen. (Riswiyanto, 2009).
Beberapa reaksi substitusi elektrofilik adalah meliputi jenis reaksi nitrasi, halogenasi, sulfonasi, reaksi Friedel-
Crafts, dan lainnya. Terdapat 3 komponen penting untuk mekanisme substitusi aromatik elektrofilik:
1. Pembentukan ikatan baru dari C = C dalam nukleofil aren
2. Penghapusan proton dengan melanggar ikatan C-H
3. Mereformasi C = C untuk mengembalikan Aromatisitas
Mekanisme ini diwakili oleh serangkaian peristiwa berikut:
1. Pembentukan elektrofil reaktif, E + dari reagen
2. Reaksi lambat dari arena C = C dengan E + untuk memberikan resonansi stabil karbokation
3. Kehilangan H + dari karbokation untuk mengembalikan C = C dan sistem aromatik
E H E
Garam ini juga bersifat oksidator. Sebagai oksidator,kristal ini akan terbakar dan meledak dengan api
merah saat bertemu organik dan sulfur. Senyawa ini terutama digunakan sebagai flokulan dalam lateks karet dan
refrigeran. Dan juga digunakan dalam eksplorasi dan pengolahan limbah minyak, dll. Di bidang pertanian
digunakan pupuk cepat-efektif untuk tanah asam. Hal ini juga dapat digunakan untuk membuat kembang api dan
lampu pijar cerobong asap di industri ringan. Ini juga merupakan bahan baku dalam pembuatan nitrat lainnya.
Dalam praktikum ini senyawa ini digunakan untuk menghasilkan ion nitronium (2 + ) (Taiechem, 2009).
Diketahui:
Volume CH3COOH : 5 ml
Massa Ca(NO3)2 : 1,5 gram
Massa Asam Salisilat : 1 gram
Mr CH3COOH : 60,05 gr/mol
Mr Ca(NO3)2 : 236,15 gr/mol
Mr Asam Salisilat : 183,12 gr/mol
CH3COOH : 1,049 gr/ml
Massa CH3COOH := m = .V
= (1,049 gr/ml)(5 ml) = 5,245 gram
5,245
Mol CH3COOH : = = 0,087 mol
60,05 /
1
Mol Asam Salisilat : = = 7,24 x 10-3 mol
138,12 /
Persamaan reaksi :
Massa asam 4-nitrosalisilat teoritis = mol teoritis x Mr = (0.0072 mol) x (183.12 g/mol)
= 1.318 g
Massa asam 4-nitrosalisilat percobaan = (massa kertas saring + kristal) massa kertas saring
= 1,22 g 0.98 g
= 0.24 gram
Perhitungan %KR dan %Yield
1.3180,24
% KR = | | 100% = | | 100% = 81,79%
1.318
0.24
% Yield = | | 100% = | | 100% = 18,20%
1.318
Tim KBI Organik. 2016. Diktat Praktikum Kimia Organik. Depok: Departemen Kimia FMIPA UI.
Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.
8
Nasution, M.Arfin F. 2013.Catatan Penting, Pratikum Sintesis Kimia Organik. Depok: Departemen kimia
FMIPA Universitas Indonesia.
Fessenden, Ralph J dan Fessenden, Joan S.1992. Kimia Organik Jilid 2, Edisi Ketiga (A. H. Pudjaatmaka,
Penerjemah). Jakarta: Erlangga.
http://www.commoncemistry.org (diakses pada 29 November 2016)
www.lookchem.com (diakses pada 29 November 2016)
http://www.chemspider.com/Chemical-Structure.171.html (diakses pada 29 November 2016)
http://www.chemspider.com/Chemical-Structure.171.html (diakses pada 29 November 2016)
http://www.chemspider.com/Chemical-Structure.62478.html (diakses pada 29 November 2016)
MSDS
1. Kalsium Nitrat Tetrahidrat, Ca(NO3)2
Bentuk Fisik : Padatan putih
Titik Leleh : 42.70C
Berat Molekul : 236.15 gr/mol
Kelarutan dalam air : Larut dalam air dingin
Toksikologi : Berbahaya jika tertelan, terhirup atau terkena kulit (iritan),
beracun bagi paru-paru
2. Asam Asetat, CH3COOH
Bentuk Fisik : Cairan tidak berwarna berbau kecut (glasial)
Titik Leleh : 16.70C
Spesifi Gravity : 1.05
Titik Nyala : 400C
Toksikologi : Sangat Korosi dan dapat menyebabkan luka bakarr yang
serius, berbahaya jika tertelan.
3. Asam Salisilat
Bentuk Fisik : Bubuk Putih
Titik Leleh : 1610C
Toksikologi : Berbahaya untuk saluran pernapasan, pencernaan, dan
melalui absorpsi, dapat mengiritasi, dapat menimbulkan
efek kronik mutagenik.
4. Asam 4- nitrosalisilat, C7H5NO3
Nama Lain : Asam 2- hidroksi-4 nitrobenzoat
Berat Molekul : 183.12 gr/mol
Toksikologi : Dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata yang serius,
dapat mengganggu sistem pernafasan.