Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS DATA PENELITIAN

MAKALAH

Diajukan guna memenuhi salah satu tugas presentasi


mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Heri Retnawati

Disusun Oleh: Kelompok VII


MARTINI, S. Pd

(15709259003)

ELMAINI, S. Pd

(15709259004)

FIRDA HARIYANTI, S. Pd (15709259014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA P2TK


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016

ANALISIS DATA
A. Pendahuluan
Setiap kegiatan penelitian tidak akan terlepas dari proses pengumpulan data,
pengolahan data, dan analisis data. Analisis data merupakan salah satu proses
penelitian yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang diteliti. Ketajaman
dan ketepatan dalam penggunaan alat analisis sangat menentukan keakuratan
pengambilan kesimpulan. Kesalahan dalam menentukan alat analisis dapat berakibat
fatal terhadapkesimpulan yang dihasilkan dan hal ini akan berdampak lebih buruk lagi
terhadappenggunaan dan penerapan hasil penelitian tersebut. Dengan demikian,
pengetahuandan pemahaman tentang berbagai teknik analisis mutlak diperlukan bagi
seorangpeneliti agar hasil penelitiannya mampu memberikan kontribusi yang berarti
dalampenyelesaian masalah sekaligus hasil tersebut dapat dipertanggungjawabkan
secarailmiah.
Secara garis besar, teknik analisis data terbagi menjadi analisis kuantitatif dan
analisis kualitatif. Perbedaan kedua teknik tersebut terletak pada jenis datanya. Data
yang bersifat kualitatif (tidak dapat diangkakan) maka analisis yang digunakan adalah
analisis kualitatif, sedangkan terhadap data yang dapat dikuantifikasikan dapat
dianalisis secara kuantitatif.
Tabel 1. Prosedur Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Metode Gabungan
Menurut Creswell dalam (Emzir, 2008: 27)
Metode Kuantitatif
Ditentukan sebelumnya
Instrumen berdasarkan
pertanyaan
Data performansi, data
sikap, data observasi, dan
data sensus
Analisis statistik

Metode Kualitatif
Emerging methods
Pertanyaan terbuka
Data interview, data
observasi, data
dokumen dan
audiovisual
Analisis teks dan
gambaran

Metode Gabungan
Keduanya ditentukan dan
Emerging methods
Keduanya pertanyaan
terbuka dan tertutup
Berbagai bentuk
penggambaran data
diperlukan
Analisis statistik dan
analisis teks

Setelah membaca dan mengikuti pembahasan tentang analisis data ini, para
pembaca diharapkan memiliki kemampuan dalam:
1. menjelaskan pengertian, tujuan,dan langkah-langkah analisis data,
2. menjelaskan analisis data kualitatif dan kuantitatif.
B. Pembahasan

1. Pengertian Analisis Data


Analisis data menurut para ahli:

Bogdan dan Taylor (1975), analisis data adalah proses yang merinci usaha
formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang
disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema

dan hipotesis itu.


Patton
(1980),

mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.


Lexy J. Moleong (2000) analisis data adalah proses mengorganisasikan dan

analisis

data

adalah

proses

mengatur

data,

mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga
dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja, seperti yang
disarankan oleh data.
Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel
dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data dari tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis
yang telah diajukan.
2. Tujuan Analisis Data
Tujuan dari analisis data, antara lain:

Memecahkan masalah-masalah penelitian


Memperlihatkan hubungan antara fenomena yang terdapat dalam penelitian
Memberikan jawaban terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian
Bahan untuk membuat kesimpulan, serta implikasi dan saran-saran yang
berguna untuk kebijakan penelitian selanjutnya.

3. Langkah-Langkah Analisis Data


Prosedur yang sering dilakukan dalam analisis data sebagai berikut.
a. Penyusunan data
Hal hal yang perlu dipertimbangkan
1) Hanya memasukkan data yang penting dan benar-benar dibutuhkan
2) Hanya memasukkan data yang bersifat objektif
3) Hanya memasukkan data yang autentik
4) Perlu dibedakan antara data informasi dengan kesan pribadi responden.
b. Pengolahan data
1) Pengklasifikasian data yaitu menggolongkan aneka ragam jawaban ke
dalam kategori-kategori yang jumlahnya lebih terbatas.
2) Koding yaitu usaha mengklasifiksikan jawaban-jawaban responden dengan
jalan menandai masing-masing kode tertentu. Bila analisis kuantitatif maka

kode yang diberikan berupa angka. Bila angka itu berlaku sebagai skala
pengukuran maka disebut skor.
3) Tabulasi yaitu usaha penyajian data terutama pengolahan data yang
menjurus ke analisis kuantitatif biasanya menggunakan tabel.
Dari data yang diperoleh, peneliti menarik kesimpulan berdasarkan tujuan
penelitian. Jika analisis dilakukan uji statistik kemungkinan kesimpulannya :
a. Hubungan antara variabel-variabel penelitian atau perbedaan antara sampelsampel yang diteliti sangat signifikan pada taraf signifikansi sekian persen.
Maka kemungkinan H0 ditolak atau hipotesis alternatif diterima.
b. Hubungan antara variabel yang diteliti atau perbedaan antara sampel-sampel
yang diteliti tidak signifikan. Maka hipotesis alternatif ditolak.
Jika hipotesis tidak terbukti, maka perlu pembahasan lebih lanjut mengapa
tidak terbukti. Kemungkinan penyebabnya adalah
a. Landasan teori yang digunakan kadaluarsa, kurang sahih,
b. Sampel penelitian terlalu kecil dan tidak mewakili populasi
c. Instrumen pengumpulan data tidak sahih
d. Rancangan penelitian tidak tepat
e. Perhitungan dalam analisis kurang cermat
f. Kenyataannya bertentangan dengan hipotesis.
Untuk analisis bukan statistik, hasil analisis adalah sebagai hasil konklusi
penelitian.( Margono, 2009: 191-194).
4. Bentuk-Bentuk Analisa Data
1. Analisis Data Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan alat analisis bersifat
kuantitatif, yaitu analisis yang menggunakan model-model, seperti model
matematika (misalnya fungsi multivariat), model statistik, dan ekonometrik. Hasil
analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan
diintrespretasikan dalam suatu uraian. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data
merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain
terkumpul. Kegiatan analisis data meliputi
a.
b.
c.
d.
e.

mengelompokan data berdasarkan variabel dari jenis responden,


mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan
(Sugiyono, 2009 : 207).
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik.

Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian,
yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.

a. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah digunakan untuk merangkum, mengorganisasikan,
serta mereduksi observasi angka dalam jumlah besar (McMillan & Schumacker:
2001). Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan hasil pengamatan
yang telah dilakukan (Ary, 1982: 143). Hal tersebut didukung oleh Jonathan,
kegunaan utama statistik deskriptif ialah untuk menggambarkan jawabanjawaban observasi, yang termasuk diantaranya: distribusi frekuensi, distribusi
persen dan rata-rata. Teknik deskriptif yang dipakai disesuaikan dengan tujuan
yang ingin dicapai dan skala pengukuran yang digunakan.
Skala pengukuran ada empat macam yaitu :
a) Skala nominal digunakan untuk mengklasifikasikan pengamatan menjadi
kategori kategori yang saling lepas (mutually exclusive).
b) Skala ordinal digunakan untuk memisahkan obyek atau kelas obyek
berdasarkan kedudukan relatifnya.
c) Skala interval menggunakan interval untuk pengukuran dan menunjukkan
seberapa jauh seseorang atau obyek memiliki sifat tertentu.
d) Skala rasio menggunakan interval yang sama untuk pengukuran serta
mengukur dari titik nol mutlak (S.S Steven dalam Ary 1982 : 144).
Setelah pengamatan dilaksanakan, data yang masih mentah atau yang sudah
dikelompokkan dapat dimasukkan kedalam sebaran frekuensi dan ditunjukan
secara grafis dalam histogram atau poligon.
Untuk merangkum hasil penelitian

digunakan

ukuran

pemusatan

data(modus, median, mean), ukuran keragaman data (range, simpangan kuartil,


simpangan baku, variansi). Sedangkan untuk menentukan kuatnya hubungan
antar variabel digunakan analisis korelasi, untuk melakukan prediksi
menggunakan analisis regresi dan untuk membuat perbandingan dengan
membandingkan rata rata data sampel atau populasi. Dalam statistik
deskriptif tidak ada uji signifikansi dan tidak ada taraf kesalahan, karena
peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan
generalisasi.
Untuk penggunaan ukuran pemusatan data, ukuran keragaman data, ukuran
letak, dan korelasi terhadap data yang digunakan akan disajikan dalam
tabelberikut ini.
Tabel 2. Penggunaan Statistik Deskriptif (Ary, 1982: 185)
Ukuran

Nominal
Modus

Ordinal
Median

Interval/ Rasio
Mean

Pemusatan Data
Ukuran

Range

Simpangan

Varians dan

Keragaman Data
Ukuran Letak

Label atau

Korelasi

Klasifikasi
-

kuartil
Jenjang presentil

Simpangan baku
Distribusi normal

Spearman rho

baku
Pearson r

b. Statistik Inferensial
Statistik inferensial digunakan untuk menetapkan seberapa jauh peneliti
dapat menyimpulkan bahwa gejala yang diamati dalam kelompok terbatas, yaitu
sampel juga berlaku bagi populasi lebih besar yang tidak teramati (Ary, 1982 :
143). Statistik inferensial adalah metode statistik yang berguna untuk membuat
inferensi tentang populasi dari probabilitas sampel. Metode ini digunakan untuk
menggambarkan populasi hanya dengan menggunakan informasi dari observasi
yang dilakukan terhadap probabilitas sampel dari kasus yang diambil dari
populasi. Statistik inferensial disebut juga statistik probabilitas, karena
kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu
kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari data sampel
yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan
kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Bila
peluang kesalahan 5% maka taraf kepercayaan 95%, bila peluang kesalahan 1%
maka taraf kepercayaan 99%. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut
taraf signifikansi.
Statistik inferensial meliputi dua statistik yaitu statistik parametrik dan statistik
non parametrik.

Pedoman Penggunaan statistik parametrik dan non


parametrik (Singgih Santoso, (2014:5)

1) Statitistik Parametrik
Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi
melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel.
Parameter populasi ini meliputi rata rata (), simpangan baku (), dan
varians ( 2 ). Sedangkan statistik untuk sampelnya meliputi rata rata (

), simpangan baku(s), varians ( s2 ).

Jadi parameter pupulasi yang berupa diuji melalui X , selanjutnya

Simpangan baku () diuji melalui s dan Varians ( 2 ) diuji melalui s2.


Penggunaan statistik parametris memerlukan terpenuhinya banyak asumsi.
Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi
normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah satu tes mengharuskan data dua
kelompok atau lebih yang diuji harus homogen, dalam regresi harus terpenuhi
asumsi

linieritas.

Statistik

parametris

kebanyakan

digunakan

untuk

menganalisis data interval dan data rasio.


2) Statistik Non Parametris
Berbeda dengan statistik parametris yang menguji parameter populasi,
statistik non parametris menguji distribusi. Statistik non parametris tidak
menuntut terpenuhinya banyak asumsi, misalnya data yang akan dianalisis

tidak harus berdistribusi normal. Oleh karena itu statistik non parametris
sering dsebut distribustion free (bebas distribusi) dan kebanyakan
digunakan untuk menganalisis data nominal dan data ordinal.
Tabel 3. Penggunan Statistik Parametris dan Non Parametris untuk Menguji Hipotesis
(Sugiyono, 2009 : 213)
BENTUK HIPOTESIS
Komparatif
Komparatif (2 sampel)
(>2sampel)

MACAM Deskriptif
DATA (1 variabel
atau
Related
1sampel)**
Nominal

Independen

Related

Independen

Asosiatif
(Hubungan )

Fisher Exact
Probability

Binomial
Mc Nemar

Cochran Q

2 2 sampel

2 k sampel

Contingency
Coefficient C

2 1 sampel
Median Test

Sign Test
Ordinal

Mann Whitney
Utest

Run Test
Kolomogorov
Smirnov
Wilcoxon
Matched
Pairs

Median
Extension
Friedman
Two Way
Anova

Kruskal Wallis One


Way Anova

Wald Woldfowitz

Kendall Tau
Korelasi
Product
Moment*

OneWay
Anova*
Interval
t - test*

t - test of
Related

t - test *
Independent

Rasio

Spearman
Rank
Correlation

TwoWay
Annova*

One - Way
Anova*

Korelasi
Parsial*

Two - Way
Annova*

Korelasi
Ganda*
Regresi
Sederhana &
Ganda *

* statistik parametris
**deskriptif untuk parametris artinya 1 variabel dan untuk nonparametris artinya 1 sampel
Berdasarkan tabel di atas dapat dikemukakan bahwa:
1. Untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel (unisample) bila datanya berbentuk
nominal, maka digunakan teknik statistik:
a. Binomial
b. Chi kuadrat satu sampel

2. Untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel bila datanya berbentuk ordinal, maka
digunakan teknik statistik:
a. Run Test
3. Untuk menguji hipotesis deskriptif satu variabel (univariabel) bila datanya berbentuk
interval atau ratio, maka digunakan t-test satu sampel.
4. Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berpasangan bila datanya
berbentuk nominal digunakan teknik statistik:
a. McNemar
5. Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel berpasangan bila datanya berbentuk
ordinal digunakan teknik statistik:
a. Sign Test
b. Wilcoxon matched pairs
6. Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel berpasangan, bila datanya berbentuk
interval atau ratio, digunakan t-test dua sampel.
7. Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk
nominal digunakan teknik statistik:
a. Fisher exact probability
b. Chi Kuadrat Dua sampel
8. Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk
ordinal digunakan teknik statistik:
a. Median Test
b. Mann-Whitney U Test
c. Kolmogorov Smirnov
d. Wald-Wolfowitz
9. Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel berpasangan bila datanya berbentuk
interval dan ratio, digunakan t-test sampel berpasangan (related)
10. Untuk menguji hipotesis komparatif k sampel berpasangan, bila datanya berbentuk
nominal, digunakan teknik statistik:
a. Chocran Q
11. Untuk menguji hipotesis komparatif k sampel berpasangan, bila datanya berbentuk
ordinal, digunakan teknik statistik:
a. Friedman Two-way Anova
12. Untuk menguji hipotesis komparatif sampel berpasangan bila datanya berbentuk
interval atau ratio digunakan analisis varians satu jalan maupun dua jalan (One Way
dan Two Way Anova)
13. Untuk menguji hipotesis komparatif k sampel independen, bila datanya berbentuk
nominal, digunakan teknik statistik:
a. Chi Kuadrat k sampel
14. Untuk menguji hipotesis komparatif k sampel independen, bila datanya berbentuk
ordinal, digunakan teknik statistik:
a. Medoam Extension
b. Kruskal-Wallis One Way Anova
15. Untuk menguji hipotesis assosiatif/hubungan (korelasi) biloa datanya berbentuk
nominal digunakan teknik statistik:

a. Koefisien Kontingensi
16. Untuk menguji hipotesis assosiatif/hubungan (korelasi) bila datanya berbentuk ordinal
digunakan teknik statistik:
a. Korelasi Spearman Rank
b. Korelasi Kendall Tau
17. Untuk menguji hipotesis assosiatif/hubungan bila datanya berbentuk interval atau
ratio, digunakan:
a. Korelasi Produk Moment: untuk menguji hipotesisi hubungan antara satu variabel
independen dengan satu dependen.
b. Korelasi ganda bila untuk menguji hipotesis tentang hubungan dua variabel
independen atau lebih secara bersama sama dengan satu variabel dependen.
c. Korelasi Parsial digunakan untuk menguji hipotesis hubungan antara dua variabel
atau lebih, bila terdapat variabel yang dikendalikan.
d. Analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai
variabel dependen bila nila variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya
(dimanipulasi).

2. Analisis Data Kualitatif


Analisa data Kualitatif adalah merupakan suatu proses induktif dalam
mengorganisir data menjadi beberapa kategori dan mengindentifikasi pola-pola
(hubungan) diantara banyak kategori (Mc.Milla&Schumacher, 2001). Analisis data
kualitatif adalah proses secara sistematis mencari dan mengolah berbagai data yang
bersumber dari wawancara, pengamatan lapangan, dan kajian dokumen (pustaka)
untuk menghasilkan suatu laporan temuan penelitian. Analisis data kualitatif adalah
analisis yang tidak menggunakan model matematika, model statistik dan ekonometrik
atau model tertentu lainnya. Dalam hal ini, sekedar membaca tabel-tabel, grafik-grafik,
atau angka-angka yang tersedia, kemudian melakukan uraian dan penafsiran. Dalam
penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik
pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus
menerus.
Analisis data pada penelitian kualitatif merupakan proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami
oleh diri sendiri maupun orang lain.

Tujuan analisa data kualitatif, adalah:


Menemukan makna, bagaimana seseorang memberikan makna atas sesuatu, baik

berupa aktivitas, konsep, pernyataan, atau yang lain.


Menguraikan dan menjelaskan konteks yang melingkupi suatu kondisi atau
peristiwa, untuk menjelaskan bahwa suatu tindakan itu tidak bisa dipisahkan dari

kondisi lingkungan yang ada.


Menguraikan atau menggambarkan bagaimana suatu proses terjadi atau

berlangsung, tindakan apa yang terjadi, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Menjelaskan alasan atau rasional, mengapa seseorang melakukan sesuatu tindakan
dengan cara tertentu.
Analisis data pada penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki

lapangan, selama dilapangan dan setelahnya. Dalam hal ini Nasution (dalam
Sugiyono: 2012) menyatakan analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan
masalah, sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil
penelitian. Namun yang lebih difokuskan adalah selama proses di lapangan bersamaan
dengan pengumpulan data. Analisis sebelum di lapangan dilakukan terhadap hasil
studi pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus
penelitian. Namun fokus ini masih sementara dan akan berkembang setelah peneliti
masuk lapangan.
Ada berbagai macam cara analisis data kualitatif. Salah satunya analisis selama
di lapangan yaitu model Miles dan Huberman. Pada saat diwawancarai, setelah
dianalisis terasa belum memuaskan maka peneliti bertanya lagi sampai pada tahap
tertentu hingga diperoleh data yang kredibel. Miles menyatakan bahwa aktivitas
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktifdan berlangsung secara terus menerus
hingga datanya jenuh. Aktivitas dalam analisis data meliputi data reduction, data
Antisipasi

display, dan conclusion drawing/ verification.


Analisis

Periode Pengumpulan
Reduksi data
Selama

Setelah

Display data
Selama

Setelah

Gb 2. Komponen Analisis Data (Flow Model) (Miles dan Huberman,


1994: 10)
Kesimpulan/ verifikasi
Setelah peneliti mengumpulkan data maka penelitiSelama
melakukan anticipatory

Setelah

Data collection
sebelum melakukan
reduksi data selanjutnya model interaktif dalam analisis data

ditunjukkan pada gambar berikut.


Data display

Data reduction

Conclusion: drawing/ verifying

Gb 3. Komponen analisis data (interactive model) (Miles dan Huberman, 1994: 12)
a. Data reduction (reduksi data)
Data yang diperoleh di lapangan sangat banyak, untuk itu perlu dicatat
secara teliti dan rinci. Makin lama peneliti ke lapangan maka jumlah data makin
banyak, kompleks, dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data
melalui reduksi data. Mereduksi data berarti memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada data-data yang penting, dicari tema dan polanya dengan
membuang yang tidak perlu. Ibarat penelitian di hutan, pohon dan binatang yang
belum dikenal selama ini justru dijadikan focus untuk pengamatan.Cara
mereduksi data adalah dengan seleksi ketat atas data, uraian singkat, dan
menggolongkannya dalam pola yang lebih luas.
b. Data display (penyajian data)
Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun
sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Adapun bentuk penyajian data kualitatif berupa teks
naratif (catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan, dan bagan.
c. Conclusion Drawing/ verification
Kesimpulan dari awalnya masih bersifat sementara dan mungkin bisa
berubah jika tidak didukung bukti-bukti yang valid dan konsisten di lapangan.
Oleh karena itu, penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah
yang ditetapkan sejak awal tetapi mungkin saja tidak. Rumusan masalah dalam
penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah di
lapangan. Kesimpulan yang diharapkan adalah temuan baru yang sebelumnya
belum pernah ada. Temuan ini berupa deskripsi obyek yang sebelumnya masih
remang-remang atau gelap setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan
kausal atau interaktif, hipotesis, atau teori. (Miles dan Huberman, 1994: 10-12).
Berikut ini ilustrasi dari proses reduksi, display, dan verifikasi data.

Gb 4. Ilustrasi: Reduksi data, display dan verifikasi (Sugiyono, 2009: 340)

DAFTAR PUSTAKA
Ary, Donald; Jacob, Lucy Cheser; Razavieh, Asghar. (1982). Introduction to Researh in
Education. Third Edition. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Darmadi, Hamid. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Dwiningrum, Astuti, Irene, Siti. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: UNY
Press
Emzir. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Margono, S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Miles, Matthew B. dan A. Michael Huberman. (1994). An Expanded Sourcebook
Qualitative Data Analysis 2nd Ed. California: Sage Publication Ltd.
Misbahuddin dan Hasan, Iqbal. 2013. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta:
Bumi Aksara.
Moleong, Lexy J. (1994). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya
Muhson,

Ali.

(2006).

Teknik

Analisis

Data.

Tersedia.

[online]:

http://staff.uny.ac.id/sites/..../Analisis%20Kuantitatif.pdf.[17 Januari 2014].


Putra, Nusa. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R& D). Bandung: Alfabeta
Sukardi. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta:
Bumi Aksara

CONTOH JUDUL PENELITIAN DAN STATISTIK


YANG DIGUNAKAN UNTUK ANALISA DATA
1. JUDUL: KEEFEKTIFAN PENDEKATAN CTL DAN INKUIRI DITINJAU DARI
PRESTASI BELAJAR, KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS,
DAN ADVERSITY QUOTIENT TERHADAP MATEMATIKA SISWA SMP
Jenis Penelitian:
Eksperimen semu dengan randomized two-group pretest-postest design.
Hipotesis:
1. Pendekatan CTL efektif ditinjau dari prestasi belajar pada materi bangun ruang sisi
datar di SMP
2. Pendekatan CTL efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematis pada
materi bangun ruang sisi datar di SMP
3. Pendekatan CTL efektif ditinjau dari adversity Quetient terhadap matematika pada
materi bangun ruang sisi datar di SMP
4. Pendekatan inquiry efektif ditinjau dari prestasi belajar pada materi bangun ruang sisi
datar di SMP
5. Pendekatan inquiry efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematis
pada materi bangun ruang sisi datar di SMP
6. Pendekatan inquiry efektif ditinjau dari adversity quotient terhadap matematika pada
materi bangun ruang sisi datar di SMP
7. Pendekatan CTL lebih efektif dari pada pendekatan inquiry ditinjau dari prestasi belajar,
kemampuan pemecahan masalah matematis, dan adversity quotient terhadap
matematika pada materi bangun ruang sisi datar di SMP
Analisis Data:
A. Analisis Deskriptif:
Data hasil pretest dan post test masing-masing prestasi belajar, kemampuan
pemecahan masalah matematika dan angket adversity quotient masing-masing

kelompok CTL dan Inquiry


Dengan menghitung rata-rata, standar deviasi, variansi, skor minimal, skor
maksimal, sebelum dan sesudah perlakuan

B.Analisis Statistik Inferensial


untuk mengetahui keefektifan pendekatan CTL dan inqury untuk masing-masing
variabel dependen

untuk mengetahui mana yg lebih efektif ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan

pemecahan masalah, dan adversity quotient siswa.


Untuk melihat pendekatan yang efektif dengan Uji one sample t-test dan Paired

sample t-test
Untuk melihat perbedaan anatara pendekatan yang digunakan dengan Uji Manova

Hottelings Trace
Untuk melihat pendekatan yang efektif dengan Uji independent sampel t-test

C.Uji Persyaratan analisis:


a. Uji Normalitas; dengan univariat dan multivariate (simultan). Analisi Univariat untuk
mengetahui data berdistribusi normal atau tidak dengan uji kolmogorov-smirnov.
Sedangkan analisis Multivariat melihat nilai pretest dan postest berdistribusi normal
atau tidak dengan teknik analisis:
a. Uji vektor rata-rata
b. Matriks kovarian S dan invers matriks varians kovarians
c. Menentukan nilai jarak mehalanobis dt2 setiap titik pengamatan
d. Mengurutkan dt2 dari kecil ke besar
b. Uji Homogenitas varians-kovarians kedua populasi untuk mengetahui varian dan
kovarians kedua populasi sama atau tidak dengan Uji levenes test homogeneity of
varians sedangkan multivariate uji Boxs M Test.
c. Analisis keefektifan pendekatan pembelajaran berdasarkan peningkatan rata-rata skor
pretes-post test.
d. Uji perbandingan keefektifan pendekatan pembelajaran uji multivariate Manova, Jika
kedua rata-rata kelompok berbeda secara signifikan maka uji Mancovas
2. JUDUL; KOMPARASI KEEFEKTIFAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN (PMRI)
DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWAKELAS IV SD DI KECAMATAN
LENDAH KABUPATEN KULON PROGO.
Jenis Penelitian:
Eksperimen Semu Desain pretest-posttes group design.
Hipotesis:
1. Pendekatan

saintifik efektif ditinjau dari motivasi belajar siswa, kemampuan

pemecahan masalah matematika siswa


2. Pendekatan PMRI efektif ditinjau dari motivasi belajar siswa, kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa
3. A. Pendekatan saintifik lebih efektif dari pada pendekatan PMRI ditinjau dari motivasi
belajar
siswa

B. Pendekatan PMRI lebih efektif daripada pendekatan Saintifik ditinjau dari


kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
Analisi Data
A. Analisis deskriptif data awal dan data akhir aspek motivasi belajar siswa dan
kemampuan pemecahan masalah matematika. Analisis Statistiknya rata-rata,
simpangan baku, varians, skor maksimal, skor minimal
B. Statistik Inferensial:
B.1. Data sebelum perlakuan:
Uji kesamaan rata-rata untuk mengetahui apakah masing-masing kelas
ekperimen memiliki kemampuan awal yang sama atau tidak yang terlebih
dahulu dengan beberapa uj asumsi analisis:
Uji normalitas dengan kolmogorov-Smornov untuk mengetahui skor awal
motivasi belajar dan kemampuan awal pemecahan masalah siswa untuk
kelas saintifik dan PMRI berasal dari populasi berdistribusi normal atau
tidak
Uji homogenitas dengan uji Levenes tujuannya sama dengan uji normalitas
tetapi yang dilihat adalah memili varians yang sama atau berbeda.
Uji Kesamaan rata-rata awal dengan uji Univariat untuk menentukan sama
atau tidaknya rata-rata kelompok saintifik dan PMRI.
B.2. Data setelah perlakuan:

Uji normalitas dengan kolmogorov-Smornov


Uji homogenitas dengan univariat

B.3. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis 1 dan 2 dengan uji one-simple t-test


Untuk menguji hipotesis 3 dengan analisis independent-sample-t-test

3. JUDUL: HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI


KERJA DENGAN DISIPLIN KERJA PADA GURU SD DI KECAMATAN BANTUL
Jenis Penelitian:
Pendekatan kuantitatif jenis korelasi
Hipotesis:
1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah
dengan disiplin kerja guru SD di Bantul
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja guru dengan
disiplin kerja guru SD di Bantul

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinaan kepala sekolah
dan motivasi kerja guru secara bersama-sama dengan disiplin kerja guru SD di Bantul
ANALSIS DATA:
A. Statistik deskriptif kuantitatif dengan menghitung rata-rata, median, simpangan baku,
nilai maksimal, nilai minimal, distribusi frekuensi dan histogram
B. Uji Persyaratan Analisis:
Uji Normalitas dengan uji one sample kolmogorov-Smirnov test untuk
mengetahui apakah data dari masing-masing variable berdistribusi normal atau

tidak.
Uji Linieritas untuk mengetahui hubungan antara varaibel bebas dan variable
terikat apakah mempunyai hubungan linier atau tidak dengan melihat output

anova tabel
Uji Multikorelasional untuk menguji ada tidaknya korelasi antara variable bebas

dengan melihat nilai varians inflation factor (VIF)


Uji Heterokedastisitas untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi
klasik heteroskedastisitas yaitu ketidaksamaan varians dari residuak untuk

semua pengamatan pada model regresi dengan melihat output grafik scatterplot.
C. Uji Hipotetsis;
Analisis regresi linier sederhana dengan uji t untuk menguji hipotesis 1 dan 2
Analisis regresi linier ganda dengan uji F untuk menguji hipotesis 3

4. JUDUL: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOLAAN


KELAS, MOTIVASI BELAJAR DAN KEBIASAAN MEMBACA DENGAN
PRESTASI PEMBELAJARAN

BAHASA INDOENSIA SISWA KELAS X SMA

NEGERI
Jenis Penelitian:
Ex Post Fakto
Hipotesis;
HP(pertama): menyatakan ada hubungan signifikan antara persepsi siswa tentang
pengelolaan kelas dengan prestasi pembelajaran Bahasa Indonesia dikontrol
oleh motivasi belajar dan kebiasaan membaca
HP (Kedua): menyatakan ada hubungan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi

pembelajaran Bahasa Indonesia dikontrol oleh persepsi siswa tentang


pengelolaan kelas dan dan kebiasaan membaca
HP (Ketiga): menyatakan ada hubungan signifikan antara kebiasaan membaca dengan
prestasi pembelajaran Bahasa Indonesia dikontrol oleh persepsi siswa
tentang pengelolaan kelas dan dan motivasi belajar
HP(keempat): menyatakan ada hubungan dan pengaruh yang positif dan signifikan antara
Persepsi siswa tentang pengelolaan kelas, motivasi belajar, kebiasaan
membaca secara bersama-sama dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia.
Analsis Data
A. Uji persyaratan analisis
Uji Normalitas dengan Chi-Kuadrat
Uji Linieritas dengan uji F
B. Uji Hipotesis dengan analisis statistic korelasi ganda dan parsial antar variable.
5. JUDUL: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA
(PMRI) BERORINETASI PADA PRESTASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN
REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI
ALJABAR
Jenis Penelitian;
Pengembangan 3D ( Define, Design, Develop)
Rumusan Masalah Penelitian:
1. Apakah perangkat pembeajaran yag dikembangkan dengan pendekatan PMRI
berorientasi pada prestasi belajar dan kemampuan representasi matematis siswa sudah
memenuhi kategori valid, praktis dan efektif?
2. Bagaimana kualitas hasil pengembangan perangkat dikembangkan dengan pendekatan
PMRI berorientasi pada prestasi belajar dan kemampuan representasi matematis siswa
kelas VIII
Analisis Data:

Teknik analisis datanya untuk mendapatkan perangkat pembelajaran yang memenuhi

syarat valid, praktis dan efektif.


Untuk memenuhi kategori kualitas produk :

a.
b.

Data berupa skor ahli yg diperoleh melalui lembar validasi dijumlahkan


Total skor actual yang diperoleh dikonversi menjadi data kualitatif skala lima.
Analisis data kevalidan perangkat pembelajaran:
Analisis data kepraktisan perangkat pembelajaran:
a. Penilaian guru tentang penggunaan perangkat pembelajaran: yaang dinilai RPP,
LKS, pelaksanaan pembelajaran, respon siswa selama pembelajaran, instrument
prestasi belajar dan instrument kemampuan representasi matematis.analisis datanya
dengan mengkonversi data kuantitatif berupa skor hasi penilaian pada komponen
menjadi data kualitatif dengan menghitung skor minimum ideal , skor maks ideal,
mean ideal, simpangan baku ideal dan skor actual.dan ditabelkan dengan 5 skala.
b. Penilaian siswa tentang penggunaan perangkat pembelajaran dikelas berupa LKS
dan proses pembelajaran.Data penelitian ini perangkat pembelajaran LKS dan
proses pembelajaran. Dan dibuat pengkategorian skala 5
c. Hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Dianalisis dengan rumus persentase
(p)=M(frekuensi

item

yg

terlaksana/(T)

total

item

keterlaksanaan

pembelajaran.kemudian dikategorikan dng skala 5 (S.Praktis, Praktis, Cukup P,

Kurang P, dan Tidak P)


Analisis data keefktifan. Dengan mengacu pada KKM

6. JUDUL: ANALISIS KESULITAN DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP DALAM


PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERBENTUK SOAL CERITA
Jenis Penelitian:
Survey pendekatan kuantitatif dan kualitatif
Rumusan masalah:
1. Dimana letak kesulitan siswa SMP ddalam memecahkan maslaah matematika yang
berkaitan dengan soal cerita
2. Jenis kesulitan apa sajakah yang dialami siswa SMP dalam memecahkan maslaah
matematika yang berkaitan dengan soal cerita
3. Factor-faktor apa sajakah yang menyebabkan siswa SMP mengalami kesulitan dalam
memecahkan maslaah matematika yang berkaitan dengan soal cerita
4. Bagaimana self efficacy siswa SMP dalam memecahkan maslaah matematika yang
berkaitan dengan soal cerita
Analisis Data

Dilakukan selama dan setelah pengumpulan data agar data yang diperoleh tersusun
secara sistematis dan lebih mudah ditafsirkan sesuai dengan rumusan masalah dengan
langkah-langkah:
A. Mengumpulkan dan memformulasi semua data yang diperoleh dari lapangan;
Memeriksa angket
Memeriksa hasil tes dengan persentase siswa menjawab benar
Menganalisis hasil tes dan angket
Mengidentifikasi siswa yg mengalami kesulitan pemecahan masalah
Menduga letak kesulitan siswa menyelesaikan soal
Menduga jenis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal
Melakukan wawancara
A. Mengaanalisa lebih mendalam lagi tentang letak dan jenis kesulitan siswa pada
setiap item soal untuk mementukan factor yg mempengaruhi kesulitan siswa.
B. Menarik Kesimpulan berdasarkan analisis terhadap data yg telah dikumpul baik
tes, angket maupun wawancara.

7. JUDUL: ANALISIS KESULITAN SISWA SMP DALAM PEMECAHAN MASALAH


MATEMATIKA PADA MATERI ARITMETIKA, ALJABAR, STATISTIKA DAN
GEOMETRI
Jenis Penelitian:
Survey pendekatan kuantitatif
Rumusan Masalah:
1. Persentase siswa kelas.yang mengalami kesulitan ditinjau dari jenis kesulitan
berdasarkan langkah pemecahan masalah pada keseluruhan materi matematika
2. Persentase siswa kelas.yang mengalami kesulitan ditinjau dari jenis kesulitan
berdasarkan langkah pemecahan masalah pada masing-masing materi seperti
aritmetika, aljabar, statistika dan geometri
Analisis Data;
A. Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan dan memformulasikan semua
data yang diperoleh dari lapangan:
Memeriksa hasil tes diagnostic kesulitan pemecahan masalah matematika dan

menganalisis hasil tes diagnostic berdasarkan indicator yg telah ditetapkan


Mengidntifikasi siswa yg mengalami kesulitan

Mengidentifikasi jenis kesulitan berdasarkan langkah pemecahan masalah


matematika yang ditemukan pada saat siswa menyelesaikan soal tes menjadi 5
jenis

kesulitan

yaitu

kesulitan

membaca,

pemahaman,

transformasi,

keterampilan proses dan penarikan kesimpulan pada materi matematika.


Melakukan wawancara
Menganalisis hasil wawancara
B. Data yg telah dikumpukan disajikan dalam bentuk uraian singkat dengan teks
bersifat naratif setiap kesulitan dan selanjutnya dilakukan wawancara untuk
mengetahui factor-faktor penyebab siswa mengalami kesulitan pada tiap soal
C. Menarik Kesimpulan berdasarkan analisis terhadap data yg telah dikumpul
melalui tes diagnostic.

8. JUDUL: PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF


TIPE STAD DAN TGT TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF, MENTAL DAN
SOSIAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK
GARIS DAN SUDUT DI SMP KELAS VII. (KLP 2 STATMUL)
Jenis Penelitian: penelitian kuantitatif dengan metode ekperimen semu dengan 2
kelompok eksperimen dan 1 kelompok control.
Hipotesis penelitian:
1. Pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe STAD dan TGT efektif
ditinjau dari kemampuan kognitif, mental dan social siswa, sedangkan
pembelajaran konvensional tidak efektif ditinjau dari kemampuan kognitif, mental
dan social siswa
2. Pembelajaran matematika dengan model kooperatif tipe STAD dan TGT lebih
efektif jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional ditinjau dari
kemampuan kgnitif, mental dan social siswa
3. Pembelajaran matematika dengan model koopertif tipe TGT lebih efektif jika
dibandingkan dengan model kooperatif tipe STAD ditinjau kemampuan kognitif,
mental dan social siswa.
Analisis Data
1. Analisis Deskriptif

Data yang dideskripsikan merupakan data yang diperoleh dari pengukuran pada
bariabel terikat. Data yang berbentuk tes uraian yang diperoleh dihitung nilai ratarata kemudian diinterpretasi ke dalam criteria-kriteria yang telah ditetapkan dan
ditentukan persentasenya. Sedangkan data non tes berbentuk checklist dengan skala
likert dihitung persentasenya untuk masing-masing kategori.
2. Analisis Statistik Inferensial
Dengan one sample t-test untuk mengetahui efektif tidaknya pembelajaran
koperatif tipe STAD, TGT dan konvensional pada masing-masing variable.
Data yang dianalisis adalah data posttest serta angket kemampuan mental dan

social setelah perlakuan.


Uji Multivariat dengan kontras Helmert untuk melihat adanya perbedaan
kelompok control dengan kedua kelompok eksperimen, serta untuk melihat
adanya perbedaan anatara kelompok eksperimen tehadap tiga variable
dependen, data yang dianalisis adalah data pretest, posttest dan angket setelah

perlakuan.
3. Uji asumsi sebelum melakukan analisis data
Uji Normalitas dengan metode kolmogorov-smirnov untuk mengetahui apakah
data berditribusi normal atau tidak dilakukan terhadap data yang diperoleh

sebelum dan setelah perlakuan


Uji Homogenitas untuk mengetahu apakah data pada dua kelompok
eksperimen mempunyai varians yang homogeny atau tidak. Uji homogenitas
Box-M untuk mengetahui homogenitas matriks varians-kovarians tiga
kelompok dengan 3 variabel dependen secara simultan. Sedangkan uji

homogenitas levenes untuk mengethaui homgenitas varians dua kelompok


4. Uji Hpotesis
Uji normalitas data yang diperoleh dari pretest dan angket sebelum perlakuan
Uji Homogenitas multivariate
Uji kesamaan rata-rata kelompok control dan dua kelompok eksperimen (STAT

dan TGT) uji multivariate dengan three-group Manova


Uji normalitas data posttest dan angket setelah perlakuan
Analisis data dari posttest dan angket setelah perlakuan untuk menguji

homgenitas
Uji keefektifan dengan t-test one sample
Uji kesamaan rata-rata kelompok control dan kelompok eksperimen (STAD

dan TGT) dengan uji multivariate kontras helmert


Jika terdapat perbedaan kelompok kontrol dan eksperimen maka dilakukan
dengan uji lanjut untuk melihat pembelajaran mana yang lebih efektif antara

kelompok kontrol dengan setiap kelompok eksperimen pada masing-masing


variable independen, dengan uji t-benferoni

Anda mungkin juga menyukai