Proses memecah data menjadi beberapa bagian pokok dalam rangka menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah dan menguji hipotesis disebut proses analisis.
Pekerjaan analisis bersifat mekanis dan mungkin berulang-ulang. Menurut Kelinger, analisis berarti
kategorisasi, penataan, dan peringkasan data untuk memperoleh jawaban bagi pertanyaan
penelitian. Kegunaan analisis ialah mereduksi data menjadi perwujudan yang dapat dipahami dan
ditafsir dengan cara tertentu hingga relasi masalah penelitian dapat ditelaah serta diuji.[1]
Menurut Patton, analisis data ialah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke
dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.[2] Analisis data merupakan proses
penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Ini dapat
dilakukan secara kualitaif dan kuantitatif, dengan menggunakan table-tabel, grafik, ataupun
perhitungan angka-angka (numerical analysis). Jadi data yang bersifat menyeluruh diuraikan atau
dipecah-pecah menjadi bagian-bagian atau komponen-komponen yang lebih kecil, sehingga dari
komponen-komponen ini dapat diketahui komponen yang menonjol, dapat dibandingkan komponen
yang satu dengan lainnya (angka rasio), dapat dibandingkan satu komponen atau beberapa
komponen terhadap keseluruhan (presentase), dan lebih jauh dapat diperkirakan atau
diperhitungkan pengaruh perubahan satu komponen atau kejadian terhadap komponen atau
kejadian lainnya
d. Bahan untuk membuat kesimpulan serta implikasi dan saran-saran yang berguna untuk kebijakan
penelitian selanjutnya
Secara umum analisis data dimaksudkan untuk memahami apa yang terdapat di balik semua
data, mengelompokannya, meringkasnya menjadi suatu yang mudah dimengerti, serta menemukan
pola umum yang timbul dari data tersebut.
Data kuantitatif merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk angka Analisis kuantitatif
adalah analisis yang menggunakan alat analisis bersifat kuantitatif, yaitu alat analisis yang
menggunakan model-model, seperti model matematika, model statistik, dan ekonometrik. Hasil
analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam
suatu uraian.[6]
Untuk dapat membedakan antara analisis data kualitatif dan kuantitatif ialah, jika data yang
dikumpulkan oleh peneliti hanya sedikit, bersifat monografis (risalah) atau berwujud kasus-kasus
yang tidak dapat disusun dalam struktur klasifikasi, maka analisisnya bersifat kualitatif, tetapi jika
data yang dikumpulkan itu berjumlah besar dan dapat diklasifikasi ke dalam kategori-kategori, maka
analisisnya bersifat kuantitatif. Analisis kuantitatif jauh lebih mampu memperlihatkan hasil-hasil
yang cermat, tetapi ini tidak menjamin bahwa derajat kebenarannya juga lebih baik, tergantung
kepada validitas atau keabsahan datanya
Analisis data kuantitatif merupakan analisis data yang memerlukan bantuan statistik.
Adapun statistik yang digunakan dalam analisis data adalah statistik deskriptif dan atau statistik
inferensial
Kegiatan analisis data dalam suatu proses penelitian umumnya dapat dibedakan menjadi
dua kegiatan, yaitu mendeskripsikan data dan melakukan uji statistika (inferensi).
a. Mendeskripsikan data
Yang dimaksudkan dengan mendeskripsikan data adalah menggambarkan data yang ada
guna memperoleh bentuk nyata dari responden, sehingga lebih mudah dimengerti peneliti atau
orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian yang dilakukan. Mendeskripsikan informasi dari
responden ini ada dua macam. Jika data yang ada adalah data kualitatif, maka deskripsi data ini
dilakukan dengan cara menyusun dan mengelompokkan data yang ada, sehingga memberikan
gambaran nyata terhadap responden.
Jika data tersebut dalam bentuk kuantitatif atau ditransfer dalam angka maka cara
mendeskripsi data dapat dilakukan dengan menggunakan statistika deskriptif. Tujuan dilakukan
analisis deskriptif dengan menggunakan teknik statistika adalah untuk meringkas data agar menjadi
lebih mudah dilihat dan dimengerti.
- Mode atau skor yang paling sering muncul disbanding skor-skor lainnya.
- Median merupakan titik atau skor yang posisinya membagi 50 persen di atas dan 50 persen di
bawah (nilai tengah).
- Mean tidak lain adalah rerata skor dari data yang ada.
2. Mengukur variabilitas
Setelah rerata dihitung biasanya seorang peneliti juga menghitung variabilitas atau jarak penyebaran
surat skor terhadap garis mean tersebut. Adapun yang termasuk mengukur variabilitas ialah:
- Standar deviasi
- Varian
- Quartil
- Desil
- Persentil
3. Mengukur perbandingan dan mengukur posisis skor : dalam tabel dan diagram.
Hasil kuesioner yang telah diadministrasi selain ditampilkan dalam sentral tendensi dan variasi, juga
ditampilkan dalam bentuk gambar, termasuk diagram dan table. Tujuan utamanya adalah agar para
peneliti dapat dengan mudah menyimpulkan apa arti semu fenomena yang terjadi di lapangan. Yang
perlu diperhatikan dalam menampilkan suatu data, seorang peneliti harus memahami tentang
variabel yang digunakan dalam penelitian.[11] Dari tabel yang telah dibuat dapat dilakukan analisis
tabel, analisis hubungan antara variabel-variabel, pengaruh antara variabel satu dengan variabel
lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://youdant.wordpress.com/2011/06/13/98/