Anda di halaman 1dari 24

METODE PENELITIAN

“PENGOLAHAN & ANALISIS DATA”

Disusun oleh mahasiswa/i program studi prodi D-IV semester V


kelas B kelompok 10 :

1. Fitri Rahayu (P01031217064)


2. Ira Nirwana Haloho (P01031217068)
3. Muhammad Ikhsan (P01031217073)
4. Sri Kasandra .M. Sihombing(P01031217092)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI


MEDAN
JURUSAN GIZI
TAHUN AJARAN 2019-2020
Daftar Isi

MetodologiPenelitianGizidanKesehatan(MochamadRachmat,B.Sc,M.kes)

Bab 10 PENGOLAHAN& ANALISIS DATA

PENDAHULUAN…………………………………………………………………

PENGOLAHAN DATA…………………………………………………………...

Langkah –LangkahPengolahan Data………………………………………………

ANALISIS DATA………………………………………………………………

PrinsipAnalisis Data………………………………………………………………

HakikatAnalisis Data dalamPenlitian……………………………………………

Prinsipumumanalisis……………………………………………………………..

Langkahumumanalisis…………………………………………………………....

AnalisisUnivariat………………………………………………………………….

Melihatkelayakan data untukdianalisis…………………………………...

Deskripsifenomena………………………………………………………

Gambaranbesarnyafenomena…………………………..............................

Gambaranaspektertentudarifenomena…………………............................

Petunjukpemecahanmasalah………………………………………………

Mempersiapkananalisislebihlanjut………………………………………...

Transformasi variable………………………………………………………

Mengubahskalaukur variable………………………………………………

AnalisisHubunganDuavariabel……………………………………………………

Analisisdengantabelsilang…………………………………………………

Menonjolkankolom yang penting…………………………………………


Persentasepadaanalisis epidemiologic…………………………………….

Analisisdenganangka rata-rata………………………………………….....

Analisisdengankolerasidankoefisienregresi………………………………

Kesimpulananalisishubunganduavariabel…………………………………

BerbagaiTipeHubungan……………………………………………………………

Hubungansimetris…………………………………………………………

Hubungantimbalbalik………………………………………………………...

Hubunganasimetris……………………………………………………………

HUBUNGAN,PERBEDAAN,ATAU PENGARUH………………………………

Persamaan&PeredaanHubungan,Perbedaan&Pengaruh……………………..

Hubungan…………………………………………………………………..

Perbedaan…………………………………………………………………

Pengaruh…………………………………………………………………

HubunganSebab-Akibat

Penentuanarahhubungan………………………………………………………

StrategiAnalisis Hubungan,Perbedaan,&Pengaruh…………………………………….

Strategianalisishubungan………………………………………………………

Strategianalisisperbedaan……………………………………………………...

Strategianalisispengaruh……………………………………………………….

AnalisisHubungan yang Ada…………………………………………………………..

Meyakinihubungan yang ada…………………………………………………..

Prinsipmenganalisishubungan………………………………………………....

Kemungkinanhubungan yang terjadi…………………………………………...


Analisisterhadaphasil yang bertentangan………………………………………………

Langkah-langkahpemeriksaan………………………………………………….

Berbagipenyebabhasil yang tidaksesuaiharapan……………………………..

ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS…………………………………….

Memanggil SPSS………………………………………………………………………

Analisisdeskriptifatauunivariat……………………………………………….

AnalisisHubunganKategorikdanNumerik :Uji T…………………………………….

Ujibedadua mean sampelindependen…………………………………………

Ujibedadua mean sampeldependen……………………………………………

AnalisisHubunganKategorikdenganNumerik:Uji ANOVA…………………………..

AnalisisHubunganKategorikdengankategorik :Uji Chi Square………………….......

Tujuanuji Chi Square……………………………………………………….

Prinsipsasaruji Chi Square…………………………………………………….

Keterbatasanuji Chi Square…………………………………………………….

Prosedurpengujian Chi square………………………………………………….

Odds Rasio(OR) &RisikoRelatif (RR)…………………………………………

Langkah-langkahuji Chi Square denganmenggunakan program SPSS………...

AnalisisHubunganNumerikdenganNumerik:UjiKolerasi&RegresiLlinier Sederhaa..

Analisiskorelasi………………………………………………………………...

Analisis regresi………………………………………………………………….
BAB 10

PENGOLAHAN & ANALISIS DATA

PENDAHULUAN
Dalam penelitian, pengolahan dan analisis data merupakan hal yang sangat penting. Karena data
yang diperoleh langsung dari lapangan masih berbentuk data mentah sehingga belum siap untuk
disajikan. Data sebagai hasil penelitian umumnya terdiri atas dua jenis yaitu data kualitatif dan
data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik
atau sifat variabel. Dan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, dan umumnya
diperoleh melalui pengukuran, tetapi ada juga melalui perhitungan.

PENGOLAHAN DATA
Sesuai dengan sifat data, teknik pengolahan data dapat dibedakan menjadi teknik nonstatistik dan
teknik statistik. Teknik nonstatistik merupakan cara pengolahan data yang tidak menggunakan
analisis statistik dan teknik statistik adalah teknik pengolahan data dengan menggunakan metode
analisis statistik.

LANGKAH-LANGKAH PENGUMPULAN DATA


Langkah-langkah pengolahan data diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan data
Data yang dipilih harus benar-benar penting (intisari) dan diperlukan, data objektif, dan
jika data yang dikumpulkan melalui teknik wawancara harus dibedakan antara informasi
yang diperlukan dan kesan pribadi respenden.
2. Klasifikasi data
Klasifikasi didasarkan pada kategori yang dibuat berdasarkan pertimbangan peneliti
sesuai tujuan konteks penelitian. Lazimnya, pengelompokan disesuaikan dengan
permasalahan, hipotesis penlitian, tujuan penelitian, dan klasifikasinya dilakukan dengan
jelas intisarinya.
3. Analisis data
Berdasarkan sifat data yang diperoleh teknik analisis data dibedakan atas 2 yaitu teknik
analisis kualitatif dan teknik analisis kuantitatif.
4. Pengujian hipotesis
Dalam penelitian gizi dan kesehatan teknik statistik yang dapat digunakan untuk menguji
hipotesis antaralain ukuran pemusatan, ukuran dispersi, analisis presentase untuk
hipotesis deskriptif, uji chi-square, kolerasi-regresi, dan analisis varians.
5. Penafsiran dan penyimpulan
Dalam melakukan penafsiran hasil penelitian, peneliti dapat menggunakan asumsi-asumsi
atau pemikiran sendiri. Kesimpulan dibuat dengan memerhaikan hal-hal berikut :
a. Dibuat secara singkat dan jelas
b. Merupakan hasil pengujian hipotesis berdasarkan data yang dikumpulkan
c. Mencerminkan batas-batas berlakunya
d. Merupakan rekapitulasi berbagai informasi yang diberikan sebelumnya
e. Memberikan penjelasan tentang masalah yang diteliti
f. Mencerminkan adanya penerimaan atau penolakan hipotesis yang diuji berdasarkan
data
g. Menuntun peneliti lebih lanjut terhadap masalah lain yang berhubungan dengan hasil
penelitian.

ANALISIS DATA
Prinsip Analisis Data
Dalam menyimpulkan sesuatau hasil penelitian harus secara komprehensif atau menyeluruh,
tidak bisa dipandang secara parsial.

Hakikat Analisis Data dalam Penelitian


Secara mekanis, analisis merupakan kegiatan :
a. Mengubah angka dan catatan hasil pengumpulan data menjadi informasi yang mudah
dipahami
b. Menggunakan alat bantu statistik
c. Menginterpretasi berbagai informasi dalam konteks yang lebih luas
Secara substantif, analisis berisi beberapa kegiatan seperti membandingkan dan menguji teori
atau konsep dengan informasi yang ditemukan, mencari dan menemukan adanya konsep baru
dari data yang dikumpulkan serta mencari menjelaskan apakah konsep baru ini berlaku umum
atau baru terjadiketika ada prakondisi tertentu. Dengan demikian, analisis bergantung pada hal
yang didapat bukan pada alatnya yakni metode statistik.
Prinsip Umum Analisis
Analisis data bergantung pada skala pengukuran variabel penelitian yang diukur. Ada 2 hal yang
diperhatikan dalam melakukan analisis yaitu :
a. Tujuan analisis lebih menentukan pada skala pengukuran variabel
b. Beberapa metode statistik dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang sama

Langkah Umum Analisis


a. analisis univariat, yaitu analisis yang dilakukan terhadap variabel. Bentuknya bermacam-
macam.
b. analisis bivariat, yaitu analisis untuk melihat dua variabel
c. memberikan penjelasan tentang mekanisme hubungan variabel bebas dan variabel terikat.
d. Analisis multivariat, memungkinkan untuk melakukan uji hipotesis tentang hubungan
dua atau lebih variabel, sambil mengendalikan variabel lainnya.

Analisis Univariat
Dalam melakukan analisis univariat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut ;
a. Melihat kelayakan data untuk dianalisis
b. Deskripsi fenomena
c. Gambaran besarnya fenomena
d. Gambaran aspek tertentu dari fenomena
e. Petunjuk pemecahan masalah
f. Mempersiapkan analisis lebih lanjut
g. Transformasi variabel
h. Mengubah skala ukur variabel
i. Analisis hubungan dua variabel
j. Analisis dengan tabel silang
k. Menonjolkan kolom yang penting
l. Presentase pada analisis epidemiologik
m. Analisis dengan angka rata-rata
n. Analisis dengan korelasi dan koefisien regresi
o. Kesimpulan analisis hubungan dua variabel

BERBAGAI TIPE HUBUNGAN


Hubungan Simetris
Variabel dikatakan memiliki pola hubungan simetris, jika satu variabel tidak disebabkan atau
dipengaruhi oleh variabel lainnya. Hubungan simetris dikelompokkan menjadi hubungan
indikator konsep, akibat faktor, saling berhubungan secara fungsional, dan bagian dari sistem
yang lebih besar.

Hubungan Timbal Balik


Hubungan timbal balik merupakan hubungan antar-dua variabel ketika satu variabel dapat
menjadi sebab, sekaligus akibat bagi variabel lainnya. Pada pola hubungan timbal balik, tidak
dapat dicantumkan mana variabel yang menjadi sebab dan mana variabel yang menjadi akibat.
Hubungan timbal balik sangat bergantung pada waktu.
Hubungan asimetris

Pada dasarnya, penelitian analitik terutama dilakukan untuk mencari hubungan yang bersifat
asimetris, yakni satu variabel diasumsikan dapat mempengaruhi variabel lainnya. Pola hubungan
asimetris tersebut tampak pada Gambar 10.3

Variabel X Variabel Y

1. Hubungan stimulus dengan respons


Hubungan stimulus dengan respons merupakan salah satu tipe hubungan kausal, dan
umumnyaditemukan dalam ilmu eksakta, kedokteran, gizi,dan kesehatan bersifat
eksperimental. Hubungan disposisi dengan respons
Disposisi adalah kecenderungan untuk menunjukkan respons tertentu dalam situasi
tertentu. Berbeda dengan stimulasi yang datang dari luar, disposisi berada dalam diri
seseorang, seperti sikap kebiasaan, nilai, dorongan, kemampuan, dan lain-lain.
2. Hubungan karakteristik dengan disposisi
Karakteristik adalah sifat individu yang relatif tidak berubah, seperti umur, jenis
kelamin, suku bangsa, kebangsaan, dan pendidikan.
3. Hubungan prakondisi dengan akibat
hubungan prapodiksi dan akibat merupakan respon yang terjadi akibat adanya prakondisi
yang memungkinkan respons itu terjadi.
a. Hubungan imanen
Dalam hubungan imanen, kedua variabel terjalin satu sama lain. Apabila satu variabel
berubah, variabel lain juga berubah.
b. Hubungan tujuan dan cara
Hubungan jenis ini terjadi secara piurposif. Artinya, caea memang dilakukan untuk
mencapai tujuan. Orang yang belajar lebih giat, lebih keras, lebih besar
kemungkinannya mendapat nilai ujian yang baik. Mereka yang bekerja keras dalam
usahanya, akan lebih besar kemungikinannya untuk sukses.

HUBUNGAN ,PERBEDAAN, ATAU PENGARUH

Hubungan Dan Perbedaan Hubungan , Perbedaan Dan Pengaruh

Hubungan

Hubungan diantara dua variable menyatakan adanya bentuk sistematika perubahan kedua
variable itu yang bersifat umum . Dengan menggunakan pembahasan hubungan diantara dua
variable pada bab seebelumnya ,hubungan itu dapaat bersifat simetris , timbal balik dan asimetris
.

Perbedaan

Perbedaan sesungguhnya merupakan jenis hubungan . Apabila dinyatakan bahwa variabel X


dapat di bedakan oleh variable Y,secara implisitada hubungan antara X dan Y . Dalam analisis ,
perbedaan tidk menekankan aspek arah hubungan sehingga dapat bersifat assimetris dan
simetris . perbeddaan dapat dinyatakn karena sesuatu yang berbeda memang sangat menarik
untuk di teliti ..

Pengaruh

Pengaruh sebenarnya merupakan hubungan yang telah jelass arahnyaa . jadi pernyataan bahwa
variable Y di pengaruhi oleh variable X bermakna arah hubungaan adlah dari variable X ke
variable Y , bukan sebaaliknya . artinya pengaruh adalah salah satu bentuk hubungan yang
bersifat asimetris . oleh karena itu,pengaruh arus hubungan harus di tetapkan pada analisis .

Hubungan Sebab - Akibat

Semakkin banyak persyaratan atau kriteria di penuuhi , semakin kuat hubungan sebab –akibat .

Persyaratan hubungan sebab akibat meliputi :

1. Adanya kurun waktu


2. Adanya hubungan yang logis daari hubungan yang ada
3. Adanya fenomena dosis dan respon
4. Adanya reversibilitas
5. Ttimbulnya kejadian yang konsisten
6. Kejadian itu bersifat unik
7. Hubungan yang kuat

Penentuan Arah Hubungan

Penentuan arah hubungan adalah metode untuk mencari hubungan yang sesungguhnya antar- dua
variable . kausalitas adalah salah satu cara untuk menentukan arah pengaruh . akan tetapi , karena
banyak penelitian social ,termasuk beberapa kajian penelitian gizi dan kesehatan , umumnya
menggunakian survey , perlu ada caraa lain untuk menentukan variable yang memengaruhi
( bebas )dan variable yang di pengaruhi ( terikat ) . pedoman pokok dalam penentuan arah
hubungan adalah kemungkinan di pengaruhinya suatu variable .

Strategi Analisis Hubungan , Perbedaan Dan Pengaruh.

Strategi Analisis Hubungan

Hal yang pertama harus diperhatikan adalah bentuk hubungan yang ada .
1. Bentuk hubungan yang linier . Yaitu perubahan searah dan negataif , jika arahnya
berlawanan .
2. Bentuk hubungan yang lengkung atau kurva linier . Yaitu peningkatan variable yang satu
di ikuti mula mula dengan peningkatan variable yang lain , tetapi kemudian terjadi
penurunan .
3. Bentuk hubungan yang mengikuti fungsi tertentu , yakni jika perubahan suatu variable di
ikuti oleh perubahan variable yang lain mengikuti fungsi tertentu , seperti logaritmik,
eksponensial , atau kuadratik .

Hal kedua adalah perlu juga di analisis bagaimana kekuatan hubungan yang ada . dalam analisis
menggunakan tabel , kekuatan itgu dapat terlihat dari besarnya perbedaan persentase yang ada .

Strategi Analisis Perbedaan

Strateggi Analisis perbedaan lazimnya memiliki tujuan membedakan variabel tertentu menurut
variabel lainya yang di sebut sebagai variabel ppembeda . dalam analisis perbedaan hal yang
perlu dilakukan aadalah

1. Memilih variabel pembeda


Analisis perbedaan pada dasarnya berusaha membedakan sebuah konsep atau konstruk
atau variabel operasionalnya yang penting pengukurannya membutuhkan waktu lama dan
mungkin sulit
2. Pemiliha metode statistic yang sesuai
Beberapa metode statistik yang memperlihatkan perbedaan itu adalah sebagai berikut
a. Uji-t untuk membedakan duaa kelompok , daan variasi multi variannya adalah uji
Hotteling T.
b. Analisis diskriminan untuk membedakan dua atau lebih kelompok atas dasar dasar
beberapa variabel pembeda secara bersamaan .
c. Logistik regresi untuk membedakan dua kelompok atas beberapa variabel pembeda
sekaligus , tetapi dengan asumsi yang lebih fleksibel dari disskriminan analisis .

Strategi Analis Pengaruh

1. Pemilihan sebagai variabel terikat


2. Pemilihan variabel bebas
3. Metode statistic yang sesuai

Analisis Hubungan Yang Ada

Bahasan ini bertujuan memahami bagaimana memeriksa hubungan yang ada dengan
menggunakan variabel ketiga , dan membahas kemungkinan yang terjadi karenanya . hubungan
yang ada dapat menetap , menghilang , atau di perolehnya interpretasi yang baru ..

Meyakini Hubungan Yang Ada

1. Fase kerangka konsep .


2. Fase pemilihan rancangan penelitian
Dalam fase pemilihan rancangan penelitiaan untuk membatasi variabel pengganggu ada
dua hal yaitu sfesifikasi dan matching
a. Spesifikasi
Merupakan tindakan untuk membatasi penelitian pada suatu strata saja dari variabel
pengganggu . cara spesifikasi adaalah cara pengendaalian yang mudah tetapi peroses
generalisasi menjadi terganggu .
b. Matching
Dimaksudkan untuk menyamakan atau menyetarakaan . matching di lakukan dengan
menggunakan control yang sama dengan karakterristik sampel , yang di maksud
kasus . matching umumnya di guanakan dengan tujuan untuk menghilaangkan
counfounder yang kuat seperti variabel umur dan jenis kelamin .
3. Fase pemilihan metode pengambilan sampel
4. Fasse analisis .

Perinsip Menganalisis Hubungan

Bagian ini memebahas cara yang paling sederhana dalam menganalisis hubungan yang ada ,
yaitu dengan menggunakan variabel ketiga atau variabel uji . variabel ketiga (Z) dimassukkan
kedalam hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) .

Kemungkinan Hubungan Yang Terjadi


Dengan menggunakan cara menganalisis hubungaan dua variabel berdasarkan variabel ketiga ,
kemungkinan akan terjadi terrhadap hubungan dua variabel itu ( X dengan Y ) akan tetap
meleemah , menyusut bahkan berubah . kemungkinan itunakan dibahas lebih lanjut.

1. Hubungan yang ada menetap


Hubungan antara variabel bebas dan variiabel terikat akan menetap
meskipun distrafikasi berdasarkan variabel ketiga . peristiwa itu di sebut sebagai replikasi
, karena hubungan itu tetap ada (direplikasi) dari setiap kategori dari variabel ketiga itu
2. hubungan yang ada menghilang
Hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) yang ada dapat menghilang,
setelah dilibatkan variabel ketiga (Z) , peristiwa ini disebut dengan penjelasan. Apabila
variabel yang dihubungkan berskala ukur interval, fenomena penjelasan dapat juga
diterangkan.

3. Adanya interpretasi baru

Suatu penelitian sering kali memperoleh kesimpulan hubungan yang sangat kuat antar
dua variabel, tetapi mekaniseme hubungan tersebut sangat penting untuk dianalisis, karena
setiap kali menyatakan hubungan sebaiknya diikuti dengan penjelasan yang logis alas an
hubungan itu terjadi. Hal itu mungkin saja karena adanya variabel perantara (intervening).
Variable antara merupakan variabel yang terletak antara variabel bebas dam variabel terikat
seperti tampak pada gambar 10.8. variabel ketiga (antara) tersebut menyebabkan hubungan
variabel yang ada menjadi mudah diterangkan.

Variabel bebas rxz Variabel antara rxy Variabel terikat


(X) (Z) (Y)

Analisis Terhadap Hasil yang Bertentangan


Suatu saat , hasil analisis penelitian tampak tidak sesuai dengan keinginan atau
berlawanan dengan apa yang diperkirakan semula, bahkan tidak ada apa-apanya.
Langkah – langkah pemeriksaan
Hasil analisis yang tidak sesuai harapan atau lebih operasionalnya,tidak esuai dengan hipotesis
yang hendak dibuktikan, bisa terjadi karena banyak sebab, mulai dari proposal penelitian
disusun. Apabila semua hal yang terjadi sebelum analisis itu dapat dipertanggung jawabkan,
peneliti dapat melakukan langkah langkah sebagai berikut :
1. Pelajari kembali kerangka konsep
Hal yang pertama kali dilakukan seorang peneliti ketika menghadapi hasil yang
berlawanan dengan teori (yang diharapkan), adalah memeriksa kembali kerangka konsep
penelitian, yang menyatakan huungan antar variabel.

2. Kerangka konsep kurang logis


Hipotesis yang dibangun berdasarkan kerangka konsep dapat saja tidak terbukti karena
kerangka konsepnya yang tidak logis
3. Data yang tidak mendukung teori
Ada kemungkinan penelitian yang dilakukan bukan hanya tidak mendukung teori yang
ada, tetapi memang berbeda.
4. Pelajari kembali konsep dan pengukurannya
Hal kedua yang perlu dilakukan ketika memperoleh hasil yang bertentangan dengan teori
adalah membaca kembali kerangka konsep, definisi operasional, dan pengukuran konsep
atau variabel.
5. Lakukan kembali analisis univariat

Berbagai penyebab hasil yang tidak sesuai harapan


1. Adanya variabel penekanan
2. Adanya variabel pengganggu
3. Tiadanya variabel fisilitator
4. Adanya fenomena saturasi
5. Adanya fenomena ambang rangsang

ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS


SPSS merupakan singkatan dari Statistical Program for social science. SPSS adalah suatu paket
program statistic yang berguna untuk mengolah dan menganalisis data penellitian. Dengan SPSS
semua kebutuhan pengolahan dan analisis data dapat diselesaikan secara mudah dan cepat.
Fasilitas yang tersedia dalam program SPSS meliputi pemrosesan segala bentuk file data,
modifikasi data, membuat tabulasi dalam bentuk distribusi frekuensi, analisis statistic deskriptif,
analisis statistic lanjut, baik yang sederhana maupun kompleks (dalam bagian ini hanya dibahas
analisis lanjut sederhana).
Untuk memulai program SPSS dapat dilakukan dengan dua cara : pertama , jika pada tampilan
pertama computer telah muncul icon SPSS maka tinggal klik dengan mouse icon tersebut. kedua,
apabila pada layar computer belum adaicon SPSS maka klik STRAT, pilih file program dan
sorot SPSS lalu klik dua kali. Dalam operasinya, SPSS mengenal dua jenis jendela (windows)
utama, antara lain :
1. SPSS Data Editor : jendela ini memuat tampilan data yang diolah dan dianalisis dengan
tampilan sejenis spreadsheet ( seperti tampilan program Excel ) dan
2. SPSS Output : Jendela ini dapat menampilkan hasil olahan atau analisis yang sudah
dilakukan pada output window. window ini merpakan teks editor, yang berarti bahwa
hasil analisis yang ditampilkan dapat diedit.
Analisis deskriftif atau uivariat
Tujuan analisis deskriptif adalah menjelaskan atau mendeskripdikan karakteristk dari masing
masing variable yang diteliti. Bentuk analisis bergantung pada jenis data yang dianalisis. Untuk
data numeric, digunakan nilai rata-rata (mean, median, standar deviasi, dan lain-lain). Sementara
itu, data kategorik hanya dapta menjelaskan angkat atau nilai jumlah dan persentase masing-
masing kelompok
Berikut akan dibahas cara melakukan analisis deskriftip dengan program SPSS mulai data
kategorik (sebagai contoh digunakan variable pendidikan) untuk variable yang bersifat numeric,
digunakan variable umur dari contoh penelitian ASI EKSKLUSIF.
1. Data kategorik
Untuk menampilkan tabulasi data kategori, gunakan tampilan distribusi frekuensi.
Berdasarkan contoh, tabel distribusi frekuensi variable “ pendidikan” dari file Asi
eksklusif .sav akan ditampilkan sebagai berikut.
a. Dari menu utama SPSS, pilih analyze , kemudian pilih Deskriptive Statistic, lalu
pilih Frequencies sehingga dapat ditampilkan hasilnya seperti gambar 10.18

b. sorot variable tingkat pendidikan (didik), klik tanda panah, dan masukkan ke
kontak variable atau Variable(s) (gambar 10.19)

c. Klik OK, hasilnya tampak pada jendela output.

Kolom Frequency menunjukkan jumlah kasus dengan nilai yang sesuai. Berdasarkan contoh,
total respondcn sebanyak 50 orang, dari jumlah tersebut ada I2 orang responden yang
berpendidikan SD. Proporsi dapat dilihat pada kolom Percent, pada contoh di atas ada 24,0%
responden yang berpendidikan SD. Kolom Valid Percent menampilkan proporsi jika missing
cases tidak diikutsertakan sebagai penyebut. Pada contoh hasil analisis di atas memperlihatkan
kolom Percent dan Valid Percent memberi hasil yang sama, karena dalam data tersebut tidak ada
missing cases. Cumulative Percent menjelaskan tentang persen kumulatif. Pada contoh itu,
terdapat 40,0% responden dengan tingkat pendidikan SD dan SMP. Dalam menginterpretasi
tabel kategorik, dapat dilihat berdasarkan variasi dan pcmusatan datanya.

d. Penyajian dan interpretasi dalam laporan penelitian


Dari angka yang diperoleh melalui analisis, data dimasukkan kc. dalam tabel
penyajian laporan penelitian atau skripsi. Penyajian dan interpretasinya
ditampilkan pada Tabel 10.41.
Tingkat Jumlah Persentase
pendidikan
SD 12 24,0
SMP 18 16,0
SMA 17 34,0
PT 13 26,0
Total 50 100,0
Distribusi tingkat pendidikan responden nyaris merata pada setiap tingkat pendidikan. Jumlah
responden terbanyak berpendidikan SMA, yaitu l7 orang (34,00/6) sedangkan untuk tingkat
pendidikan SD, SMP, dan PT masing-masing 24,00 0, 16,00 0, dan 26,000.
2. Data numerik
Untuk data numerik, peringkasan data dapat dilaporkan menggunakan nilai pemusatan dan
sebarannya. Ukuran yang digunakan adalah mean, median, dan modus, sedangkan ukuran
sebaran (variasi) yang digunakan ada‘ah range, standar deviasi, minimum, dan maksimum. Pada
program SPSS, ada dua cara untuk melakukan analisis deskriptif, yaitu dengan perintah F
requencies atau Descriptives. Pcrintah Frequencies umum digunakan, karena ukuran statistik
yang dapat dihasilkan dari_ m'enu F requencies lebih lengkap (seperti mean, median, varian, dan
lain-lain). Selain itu, graflk histogram dan kurva normalnya dapat juga ditampilkan. Langkah-
langkah berikut adalah contoh analisis deskriptif untuk variabel umur dengan menggunakan
pgrintah Frequencies.
a. Aktifkan data ASI Eksklusifsav
b. Pilih Analyze
c. Pilih Deskriptive Statistics
d. Pilih F requencies, akan terlihat kotak F requencies seperti pada Gambar 10.2 1 .

e. Sorot Variable yang akan dianalisis (seperti umur ), sorot umur dan klik tanda
“panah”, lalu masukkan ke kontak variable (gambar 10.22)
f. klik tombola tau option statistic , pilih ukuran yang diinginkan seperti
mean,median,standar deviasi, minimum,maksimum, dan SE sehingga akan tampil
kontak pada gambar 10.23

g. klik Continue
h. klik tombola tau option charts, lalu muncul menu baru dan klik histogram, lalu
klik with Normal curve (gambar 10.24)

1. Klik continue
2. klik OK, dan pada layar terlihat distribusi frekuensi dengan disertai ukuran
statistic mean, median,standar deviasi, minimum,maksimum,dan SE serta grafik
histogram beserta kurva normalnya (gambar 10.25).

Menurut hasil analisis, nilai rata-rata dapat dilihat pada tabel pertama, rata-rata umur
responden adalah 25,1 tahun, median 24,0 tahun, standar deviasi 48,5 tahun dengan umur
'tennuda l9 tahun dan umur tertua 35 tahun. Distribusi frekuensi ditampilkan menurut usia
termuda hingga dengan umur tertua dengan disertai jumlah dan persentasenya. Bentuk distribusi
data dapat diketahui dari gratik histogram dan kurve normalnya. Berdasarkan hasil analisis data,
dapat dilihat bahwa distribusi variabel umur berbentuk tidak normal atau menceng kc kiri. Dari
hasil analisis itu, belum diperoleh informasi estimasi interval yang penting urituk melakukan
estimasi parameter populasi. Apabila diinginkan suatu estimasi interval, lakukan analisis
Eksplorasi data dengan perintah Explore dengan langkahlangkah sebagai berikut.
a. Dari menu utama SPSS, pilih menuAnalyze kemudian pilih Descriptive
Statistics, lalu pilih Explore maka akan tampil di layar seperti pada Gambar 10.26.

b. Isikan kotak Dependent List dengan variabel Umur, kotak Factor‘L'ikt dan Label Cases by
biarkan kosong jangan diisi sehingga tampilannya tampak pada Gambar 10.27.

c. klik tombol statistics, klik atau tandai bagian Descrivtives maka tampak dilayar seperti pada
gambar 10.28
d. Klik continue
e. Klik tombol Plots, dan pilih Dependents
together, lalu pilih Normality Plots with test
maka tampilan layar seperti pada gambar
10.29

f. Klik Continue
g. Klik OK, hasilnya dapat dilihat pada layar
(gambar 10.30)
Berdasarkan hasil analisis Explore, terlihat tampak pula nilai mean, median, dan nilai
penyebaran (variance, standar dcviasi, minimum, maximum, da‘n lain-lain), tetapi yang paling
penting dari tampilan Explore adalah munculnya angka Estimasi Interval. Berdasarkan analisis
tersebut, dapat diketahui 95% confidence interval umur responden adalah 23,72 s.d. 26,48 tahun.
Jadi, peneliti yakin 95% bahwa ratarata umur rcsponden di populasi berada pada interval 23,72
s.d. 26,48.

h. Penyajian dan interpretasi di laporan penelitian

Berdasarkan angka-angka hasil analisis tersebut, berikut bentuk penyajian dan


interpretassinya disajikan pada tabel 10.42
Variable Mean median SD Min-Mix 95% CI
Umur 25,10 4,85 19-25 23,72-26,48
24,0

Hasil analisis diperoleh rata-rata umur responden adalah 25,10 tahun (9500 C1: 23.72-
26.48), median 24,0 tahun dengan’ standar deviasi 4,85 tahun. Dari hasil estimasi interval, dapat
disimpulkan bahwa 9500 diyakini rata rata umur responden adalah 23,72 tahun hingga 26,48
tahun.

Analisis Hubungan Kategorik dengan Numerik : Uji-T

Dalam bidang gizi dan kesehatan, peneliti sering kali harus menarik kesimpulan apakah
parameter dua populasi berbeda atau tidak. Uji statistik yang membandingkan rata-rata dua
kelompok data disebut uji beda dua rata-rata. Pendekatan uji dapat menggunakan pendekatan
distribusi Z (sampel bcsar) dan distribusi T (sampel kecil).
Dalam menganalisis perbedaan dua rata-rata, pérlu diperhatikan apakah kedua kelompok
tersebut berasal dari kelompok berbeda (independen) atau berpasangan (dependen). Kedua
kelompok dikatakan independen, jika data kelompok yang satu tak bergantung pada data
kelompok lainnya. Dua kélompok data dikatakan dependen atau berpasangan apabila kelompok
data yang dibandingkan saling memiliki ketergantungan (dependen).
Uji beda dua mean sampel independen
Uji beda dua mean sampel independen bertujuan mengetahui perbedaan mean dua
kelompok data independen. Syarat atau asumsi yang harus dipenuhi meliputi data harus
berdistribusi normal, kedua kelompok data independen, dan variabel yang dianalisis berbentuk
numerik dan kategorik (hanya dua kelompok).
Langkah-langkah analisis adalah sebagai berikut :
1. Langkah-langkah uji dua mean sampel independen
a. Aktifkan atau buka file data ASI Ekslusif
b. Dari menu ulama SPSS, pilih
Analyze kemudian pilih Compare
Mean, Ialu pilih lndependent-Sample T
test maka layar akan menampilkan
kotak seperti pada Gambar 10.31

c. Pada layar, tampak kotak yang di dalamnya terdapat kotak TFS’ Variable dan Grouping
Variable. Kotak T test Variabel adalah tempat untuk mcmasukkan ‘variabel numeriknya
(yang mau dibandingkan), sedangkan kotak grouping variable tempat untuk memasukkan
variable kategoriknya (variable pembeda) perhatikan jangan sampai terbalik
d. Klik variable Hb 1 dan masukkan ke kotak test variable
e. klik variable ekslu dan masukkan ke
kotak grouping variable
sehinggatampak tampilan layar seperti
gambar 10.32.

f. Klik Define Group, lalu di layar akan dalam kedua kotak Jadi, ketiklah 0 pada
tampak kotak isian Kita diminta Group 1 dan ketik 1 pada Group 2.
mengisi kode variabel menyusui ke
Layar akan tampak seperti pada Gambar
10.33. “

g. Klik continue
h. Klik OK dan hasilnya tampak pada gambar 10.34

Berdasarkan tampilan hasil analisis tersebut, dapat dilihat nilai rata-rata, standar deviasi,
dan standar eror kadar Hb ibu untuk masing-masing kelompok. Rata-rata kadar Hb ibu menyusui
eksklusif adalah 11,004 g% dengan standar deviasi 1,0809 g%, sedangkan ibu non eksklusif
memiliki rala-rata kadar Hb 11,021 g% dengan standar deviasi 1,2918 g%. Hasil uji T dapat
dilihat pada tabel kedua, dan SPSS akan menampilkan dua uji T, yaitu uji T dengan asumsi
varians kedua kelompok sama (equal variances assumed) dan uji T dengan asumsi varians kedua
kelompok tidak sama (equal variances not assumed). Untuk memilih uji mana yang digunakan,
dapat dilihat uji kesamaan varians melaui uji Levene. Perhatikan nilai p dari Levene test, jika
nilai p < alpha (0,05) maka varians berbeda dan jika nilai p > alpha (0,05) maka varians sama.
Uji Levene tersebut menghasilkan nilai p=0,30L yang berarti bahwa varians kedua kelompok
adalah sama jadi, Uji T untuk varians sama (equal) digunakan. Berdasarkan hasil analisis
tersebut, dihasilkan nilai p=0,960 sehingga dapat pula disimpulkan bahwa pada alpha 5% tidak
ada perbedaan yang signifikan rata-rata kadar Hb ibu yang memberi ASI Eksplisisf dan
noneksklusif.

Anda mungkin juga menyukai