Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 3

BAB 5 ANALISIS DATA

BAB   I
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
  Analisis data merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian kualitatif, data sehingga
hipotesis dapat dikembangkan dan dievaluasi. Analisis adalah untuk mencari pola. Sugiyono
mendefinisikan pengertian analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh sendiri maupun
orang lain.analisis data sangat memegang peranan penting dalam penelitian. Dalam rangka
analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang keberadaan data itu sendiri. Secara garis
besar, keberadaan data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu data bermuatan kualitatif dan
data bermuatan kuantitatif yang akan dijelaskan pada sub bab selanjutnya.

2.2 Jenis Data yang Dianalisis


Seperti yang diketahui bahwa, penelitian dilakukan untuk mendapatkan data. Data yang
didapatkan peneliti beragam. Macam-macam data yang dimaksud oleh Sugiyono (2011: 5-8)
dijelaskan dalam gambar sebagai berikut.

Gambar 1. Macam Data Penelitian


            Berdasarkan gambar diatas dapat dikatakan bahwa secara garis besar jenis data
dibedakan atas data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang
berbentuk kata, kalimat, gerak tubuh, ekspresi wajah, bagan, gambar dan foto (Sugiyono,
2011: 7). Data bermuatan kualitatif disebut juga dengan data lunak. Data semacam ini
diperoleh melalui penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, atau penilaian
kualitatif.
Keberadaan data bermuatan kualitatif adalah catatan lapangan yang berupa catatan atau
rekaman kata-kata, kalimat, atau paragraf yang diperoleh dari wawancara menggunakan
pertanyaan terbuka, observasi partisipan, atau pemaknaan peneliti terhadap dokumen atau
peninggalan. Sedangkan kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Keberadaan data
bermuatan kuantitatif adalah angka-angka (kuantitas), baik diperoleh dari jumlah suatu
penggabungan ataupun pengukuran. Data bermuatan kuantitatif yang diperoleh dari jumlah
suatu penggabungan selalu menggunakan bilangan cacah. Contoh data seperti ini adalah
angka-angka hasil sensus, angka-angka hasil tabulasi terhadap jawaban terhadap angket
atau wawancara terstruktur.

2.3 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data ada dua, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan teknik analisis
data kualitatif. Bagi data yang bersifat kuantitatif (numerical) tentu saja analisis data yang
digunakan adalah analisis kuantitatif dengan ukuran-ukuran statistik (Wina, 2002:
296). Dalam teknik analisis data menggunakan statistik, terdapat dua macam statistik yang
digunakan pada data kuantitatif, yaitu statistik deskriptif dan inferensial.
a.    Deskriptif
      Mengukur tedensi sentral
Berarti
median
Modus
 Mengukur variabilitas
kuartil
menginginkan
Persentil
Standar deviasi
Varian
 Penyajian data
Tabel, Diagram, Grafik
b.    Inferensial
Parametrik 
      

Statistik parametrik adalah cabang ilmu statistik inferensial yang digunakan untuk
menganalisis data-data yang memiliki sebaran normal saja. Diartikan pula ilmu statistik
yang berhubungan dengan inferensi statistik yang membahas parameter-parameter populasi;
jenis data interval atau rasio; distribusi data normal atau mendekati normal (Asep,
tt). Statistik parametrik tidak dapat dipergunakan sebagai metode statistik apabila data yang
akan dianalisis tidak menyebar secara normal. Dengan kata lain, data yang ingin di analisis
harus ditransformasikan terlebih dahulu. Transformasi yang dimaksud adalah data ubah
mengikuti sebaran normal. Transformasi dapat dilakukan dengan mengubah data ke dalam
bentuk logaritma natural, menggunakan operasi matematik (membagi, menambah, atau
mengali dengan bilangan tertentu), dan mengubah skala data dari nominal menjadi interval.
Spesifikasi ini disebabkan karena metode statistik parametrik memiliki tingkat akurasi
ketepatan yang lebih tinggi dibandingkan statistik non parametrik (akan dijelaskan
selanjutnya). Untuk itulah penyajian data dengan sebaran normal harus dilakukan untuk
mendapatkan analisis data yang akurat. Contoh statistik parametrik yaitu Normalitas,
Homogenitas, Uji T, dan Anava.
.
a.    Analisis Sebelum di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan.
Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan yang akan digunakan untuk
menentukan fokus penelitian. Fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan berkembang
setelah memasuki dan selama di lapangan.
b.    Analisis Selama di Lapangan dan Setelah Selesai di Lapangan
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat
wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila
jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneiti akan
melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu sihingga dipeoleh data yang dianggap
kredibel Analisis data dilakukan melalui 3 tahap, yaitu data reduction (reduksi data), data
display (penyajian data), dan Conclusion Drawing / Verification.
      Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang
penting, dicari pola dan temanya.
      Data Display (penyajian data)
Data display berarti mendisplay data yaitu menyajikan data dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar katagori, dsb. Menyajikan data yang sering digunakan dalam penelitian
kualitatif adalah bersifat naratif. Ini dimaksudkan untuk memahami apa yangterjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.
      Penarikan Kesimpulan / Verifikasi
Langkah terakhir dari model ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan
dalam penelitian mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal
namun juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih
bersifat sementara dan berkembang setelah peneliti ada di lapangan. Kesimpulan penelitian
kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum ada yang berupa deskripsi atau
gambaran yang sebelumnya belum jelas menjadi jelas dapat berupa hubungan kausal / interaktif
dan hipotesis / teori.

2.4 Langkah-langkah Analisis Data


Menurut Sukardi (2003), ada beberapa langkah yang perlu dilalui agar proses analisis
menjadi lebih terarah, yakni skoring, tabulasi, mendeskripsikan data, dan melakukan uji
statistika.
sebuah.            Skor
Skoring adalah pemberian nilai pada setiap jawaban yang dikumpulkan peneliti dari
instrumen yang telah disebarkan. Setiap item pertanyaan  yang dimunculkan pada instrumen
dikuantifikasikan dalam bentuk angka. Misalnya, pada saat angket disebarkan aternatif
jawaban yang diberikan  masih berupa kualitatif, maka pada tahap ini harus dikuantifikasikan.
Pada tahap ini peneliti memberikan nilai atau bobot pada setiap alternatif jawaban.
Contoh alternatif jawaban pada angket.
  Selalu              : 3
  Belum tentu    : 2
  Tidak               : 1
b.          Tabulasi
Mencatat skor secara Setelah tahap skoring, hasilnya ditransfer dalam bentuk yang lebih
ringkas dan mudah dilihat. sistematis akan memudahkan pengamatan data yang diperoleh.
Apabila analisis data membandingkan dua kelompok, maka data ditempatkan dalam kolom
yang berbeda. Dengan menggunakan prinsip tabulasi ini, seorang peneliti akan dapat
menentukan arah selanjutnya teknik analisis apa yang diperlukan, tergantung pada tujuan
analisis data yang hendak dicapai.
c.          Mendeskripsikan data
Mendeskripsikan data adalah menggambarkan data yang ada guna memperoleh bentuk
nyata dari responden, sehingga lebih dimengerti oleh peneliti atau seseorang yang tertarik
dengan hasil penelitian yang dilakukan. Analisis data yang paling sederhana dan sering
digunakan oleh peneliti atau pengembang adalah mmenganalisis data yang ada dengan
menggunakan prinsip-prinsip deskriptif. Dengan menganalisis secara deskriptif dapat
mendeskripsikan data secara lebih ringkas, sederhana, dan lebih mudah dimengerti. Yang
termasuk analisis deskriptif antara lain mean, median, modus, quartil, desil, persentil, standar
deviasi, dan varian.
d.          Melakukan uji statistika
Uji statistika atau analisis inferensial merupakan pengolahan data yang diperoleh dengan
menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang berlaku, sesuai dengan pendekatan
penelitian atau desain yang diambil. Penggunaan rumus atau aturan-aturan tersebut
hendaknya mampu mengukur dan sesuai dengan tujuan atau hasil penelitian yang ingin
peneliti capai.

2.5 Menginterprestasikan
Penafsiran atau interpretasi tidak lain dari pencarian pengertian yang lebih luas tentang
penemuan-penemuan. Penafsiran data tidak dapat dipisahkan dari analisis, sehingga
sebenarnya penafsiran merupakan aspek tertentu dari analisis, dan bukan merupakan bagian
dari analisis. Menurut Moh.Nazir (dalam, Wahyulis 2010) ada beberapa pengertian
penafsiran data adalah sebagai berikut.
a.         Penafsiran adalah penjelasan yang terperinci tentang arti yang sebenarnya dari materi
yang dipaparkan. Data yang telah dalam bentuk tabel, perlu diberikan penjelasan yang
terperinci dengan tujuan untuk untuk menegakkan keseimbangan suatu penelitian, Untuk
membuat atau menghasilkan suatu konsep yang bersifat menerangkan atau menjelaskan.
b.         Penafsiran dapat menghubungkan suatu penemuan studi exsploratif menjadi suatu
hipotesis untuk suatu percobaan yang lebih teliti lainnya. 
Untuk itu, penafsiran data sangat penting kedudukannya dalam proses analisis data
penelitian karena kualitas analisis dari suatu peneliti sangat tergantung dari kualitas
penafsiran yang diturunkan oleh peneliti terhadap data.
Stringer (dalam, Wahyulis 2010) mengemukakan beberapa teknik menginterpretasikan
hasil analisis data kualitatif adalah sebgai berikut.
a.    Memperluas analisis dengan mengajukan pertanyaan

b.    Hubungan temuan dengan pengalaman pribadi. Penelitian tindakan sangat erat kaitanya
dengan pribadi peneliti..

c.    Minat nasihat dari teman yang kritis. Bila mengalami kesulitan dalam menginterpretasikan
hasil analisis, mintalah pandangan kepada teman yang seprofesi dan memiliki pandangan
yang kritis.

d.   Hubungkan hasil-hasil analisis dengan literatur.

e.    Kembalikan pada teori. Cara lain utuk menginterpretasikan hasil dari analisis data adalah
hubungkan atau tinjaulah dari teori yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.

BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Analisis data merupakan  proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam
pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data.
Dalam rangka analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang keberadaan data itu
sendiri. Secara garis besar, keberadaan data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu :
data bermuatan kualitatif dan data bermuatan kuantitatif

Anda mungkin juga menyukai