Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SRI WAHYUNI SEMESTER : 8

NIM : 20061074
MATA KULIAH : PENELITIAN DALAM KEBIDANAN

JURUSAN S1 KEBIDANAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS AUFA ROYHAN PADANG SIDEMPUAN 2021

TUGAS
TEKNIK PENGOLAHAN DATA, ANALISIS DATA, PENYAJIAN DATA

1. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena
dengan pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam
memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecah-pecahkan
dalam kelompok-kelompok, diadakan kategorisasi, dilakukan manipulasi serta diperas
sedemikian rupa sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah dan
bermanfaat untuk menguji hipotesa atau pertanyaan.

Dalam tahap pengolahan data ini, ada tiga kegiatan yang dilakukan, yaitu:

1. Penyuntingan (editing)

Kegiatan yang dilakukan adalah memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang dikembalikan
responden. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

a. Kesesuaian jawaban responden dengan pertanyaan yang diajukan


b. Kelengkapan pengisian daftar pertanyaan
c. Keajegan (consistency) jawaban responden Dalam menyunting, penyunting harus
diberitahu agar tidak mengganti atau menafsirkan jawaban responden. Jadi kebenaran
jawaban dapat terjaga

2. Pengkodean (coding)

a. Pengkodean dapat dilakukan dengan memberi tanda (simbol) yang berupa angka pada
jawaban responden yang diterima.
b. Tujuan pengkodean adalah untuk penyederhanaan jawaban responden
c. Harus diperhatikan pemberian pada jenis pertanyaan yang diajukan (pertanyaan
terbuka atau pertanyaan tetutup)
d. Untuk pertanyaan tetutup, kode ditentukan dengan mudah, misalnya: 1 untuk jawaban
ya/setuju dan kode 0 untuk tidak/tidak setuju; atau ditambah kode 99 untuk jawaban
yang kosong (responden tidak meberi jawaban).
e. Untuk pertanyaan terbuka dilakukan dengan tahapan tertentu

1. jawaban responden diperiksa untuk dibuat kategori jawaban tertentu.


2. Apabila ternyata jawaban perlu dikategorikan, dibuat kategori yang sesuai
3. Setelah itu tiap kategori diberi kode Seluruh kode yang ditentukan untuk tiap
jawaban, disusun dalam buku kode. Buku kode ini selain diperlukan dalam
pengkodean juga digunakan sebagai pedoman untuk analisis data dan penulisan
laporan

3. Tabulasi (tabulating)

a. Kegiatan yang dilakukan dalam tabulasi adalah menyusun dan menghitung data hasil
pengkodean, untuk kemudian disajikan dalam bentuk tabel
b. Tabel dapat berupa tabel frekuensi, tabel korelasi, atau tabel silang.
c. Pada dasarnya ada 2 cara pelaksanaan tabulasi, yaitu:

1. Tabulasi manual. Semua kegiatan dari perhitungan sampai penyajian tabel


dilakukan dengan tangan.
2. Tabulasi mekanis. Pelaksanaan dengan cara ini dibantu dengan peralatan tertentu,
yaitu: komputer. Semua kegiatan dilakukan dengan bantuan alat yang telah dipilih.

2. Analisis Data

Pengertian Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah metode atau cara untuk mendapatkan sebuah data menjadi
informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah untuk dipahami dan juga
bermanfaat untuk menemukan solusi permasalahan, yang terutama adalah masalah yang tentang
sebuah penelitian.

Berikut ini beragam teknik analisis data dalam penelitian kualitatif dan kualitataif, antara lain
adalah sebagai berikut;

1. Teknik Analisis Data Kuantiatif

Untuk teknik analisis data dalam metode penelitian kuantitatif, terdiri atas;

a. Analisis Kuantitatif Deskriptif

Dalam menggunakan analisis statistik deskriptif peneliti perlu memperhatikan terlebih


dahulu jenis datanya. Apabila data yang dimiliki peneliti adalah data diskrit, penyajian
data yang bisa dilakukan yaitu mencari frekuensi mutlak, frekuensi relatif (mencari
persentase), dan mencari ukuran tendensi sentralnya yaitu mode, median dan mean.

Statistik deskriptif berfungsi untuk mengklasifikasikan suatu data variabel berdasarkan


masing-masing kelompok dari yang semula belum teratur dan mudah diinterpretasikan
maksudnya oleh orang yang memerlukan informasi tentang keadaan variabel penelitian
tersebut.

Selain itu, statistik deskriptif berfungsi pula dalam menyajikan informasi sedemikian
rupa, sehingga data yang dihasilkan dari penelitian bisa dimanfaatkan oleh orang lain
yang membutuhkan.
2. Analisis Kuantitatif Inferensial

Analisis inferensial digunakan dengan tujuan untuk menghasilkan suatu temuan yang bisa
digeneralisasikan secara lebih luas ke dalam wilayah populasi. Dalam hal ini, seorang
peneliti akan selalu berhadapan dengan hipotesis nihil (Ho) sebagai dasar penelitiannya
untuk diuji secara empirik dengan statistik inferensial.

Statistik inferensial memiliki jenis yang cukup beragam. Peneliti memiliki peluang
sebebas-bebasnya dalam memilih teknik mana yang paling sesuai (bukan yang paling
disukai) dengan sifat/jenis data yang telah dikumpulkan. Secara garis besar, teknik
analisis ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu untuk penelitian korelasional dan untuk
komparasi dan/atau eksperimen.

2. Teknik Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang mengacu pada informasi non-numerik seperti
transkrip wawancara, catatan, rekaman video dan audio, gambar dan dokumen teks. Analisis data
penelitian kualitatif dapat dibagi menjadi 5 kategori yaitu sebagai berikut:

1. Analisis konten

Analisis konten atau disebut juga analisis isi merupakan penelitian yang bersifat
pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media
massa. Teknik ini dipelopori oleh Harold D. Lasswell, yang menjadi pelopor teknik symbol
coding, yaitu pencatatan lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi.

Analisis konten mengacu pada proses pengkategorian data verbal atau perilaku untuk
mengklasifikasikan, meringkas dan mentabulasi data.

2. Analisis naratif

Analisis naratif merupakan bagian dari kritik sastra yang dilakukan melalui pendekatan
terhadap teks dengan menggunakan kategori-kategori struktur penyusun suatu kisah, seperti
plot, narator, tokoh, pembaca, sudut pandang, waktu, dan tempat.

Analisis memusatkan perhatian pada teks secara keseluruhan untuk menguak dunia kisah
yang disajikan pengarang sebagai suatu makna permukaan (surface meaning).

Teknik analisis ini melibatkan reformulasi cerita yang disajikan oleh responden dengan
mempertimbangkan konteks setiap kasus dan pengalaman yang berbeda-beda dari tiap-tiap
responden. Dengan kata lain, analisis naratif merupakan revisi data kualitatif primer oleh
peneliti.

3. Analisis wacana
Analisis wacana adalah suatu kajian yang meneliti atau menganalisis bahasa yang digunakan
secara alamiah, baik dalam bentuk tulis maupun lisan terhadap para pengguna sebagai suatu
elemen masyarakat.

4. Analisis kerangka kerja

Analisis kerangka kerja merupakan metode yang lebih maju yang terdiri atas beberapa
tahap seperti sosialisasi, mengidentifikasi kerangka kerja tematik, coding, charting,
pemetaan dan interpretasi.

5. Teori Beralas

Teori beralas merupakan metode analisis data kualitatif yang dimulai dengan analisis satu
kasus untuk merumuskan teori. Kemudian, kasus-kasus tambahan diperiksa untuk
melihat apakah mereka berkontribusi pada teori.

Teori beralas dapat pula diartikan sebagai metode sistematis dalam ilmu sosial yang
membutuhkan konstruksi teori berdasarkan pengumpulan dan analisis data. Hal ini
berbeda dengan metode deduktif hipotetis, ini merupakan metodologi penelitian induktif.

3. Teknik Penyajian Data

Setiap peneliti harus dapat menyajikan data telah diperoleh, baik yang diperoleh melalui
observasi, wawancara, kuesioner (angket) maupun dokumentasi. Prinsip dasar penyajian data
adalah komunikatif dan lengkap, dalam arti data yang disajikan dapat menarik pihak lain untuk
membacanya dan mudah memahami isinya. Penyajian data yang komunikatif dapat dilakukan
dengan: penyajian data dibuat berwarna, dan bila data yang disajikan cukup banyak maka perlu
bervariasi penyajiannya.
Teknik penyajian data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu membuat tabel atau daftar
dan grafik atau diagram.
1. Tabel
Tabel merupakan kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori
(misalnya: jumlah pegawai menurut pendidikan dan masa kerja) sehingga memudahkan
dalam pembuatan analisis data. Penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk
memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah secara terperinci sehingga
memudahkan pengolah data dalam menganalisis data tersebut.
2. Grafik
Selain dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagaimana dikemukakan di atas, data-data
kuantitatif (numerik) yang terkumpul juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik.
Penyajian data dalam bentuk grafik adalah menggambarkan data secara visual dalam
sebuah gambar. Sehingga penyajian data dalam bentuk ini lebih mudah untuk dibaca dan
lebih menarik.
Pembuatan grafik pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari pembuatan tabel distribusi
frekuensi karena pembuatan grafik itu haruslah didasarkan pada tabel distribusi frekuensi.
Oleh karena itu pembuatan grafik selalu diawali dengan pembuatan tabel distribusi
frekuensi.
Penggambaran data dalam sebuah grafik dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai
jenis grafik, tergantung jenis datanya. Bila data yang hendak disajikan berupa data
nominal, maka penyajian data menggunakan grafik batang, gambar, garis, atau lingkaran.
Sedangkan jika data bersifat kontinum maka penyajian data biasanya menggunakan
grafik histogram, poligon, atau kurva.

Anda mungkin juga menyukai